Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
latar belakang berdirinya dinasti umayyah I, khalifah-khalifah yang memimpin pada masa dinasti Umayyah I, keberhasilan yang diperoleh pada masa dinasti umayyah I dan penyebab keruntuhannya
Pemerintahan Bani Umawiyah berdiri setelah khilafah rasyidah. Dimulai sejak Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan pada Muawiyah bin Abi Sufyan pada tanggal 25 Robiul Awwal 41 H/661 M dan berakhir dengan kekalahan khalifah Marwan bin Muhammad di perang Zab pada bulan Jumadil Ula tahun 132 H/749 M. dengan demikian pemerintahan Bani Umawiyah ini berlangsung selama 91 tahun. Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Bani Umayyah, pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheriditis (kerajaan turun temurun). Kekhalifahan Muawiyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Suksesi kepemimpinan secara turun temurun dimulai ketika Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anknya, Yazid. Muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebutnya "khalifah Allah" dalam pengertian "penguasa" yang diangkat oleh Allah. Namun walau demikian, masa pemerintahan mereka memiliki keistimewaan dengan memproduksikan tanah-tanah mati dan pembangunan berbagai kota. Selain itu, di tangan merekalah banyak negeri yang ditaklukan hingga wilayah China disebelah timur, negeri-negeri di Andalusia (Spanyol), dan selatan Perancis di sebelah barat. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah berdirinya pemerintahan Bani Umayyah? 2. Siapa saja yang menjadi khalifah pada masa Bani Umayyah dan bagaimana peranannya dalam penyebaran kekuasaan Islam? 2 | P a g e BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Berdirinya Daulah Bani Umayyah Nama "Daulah Umawiyah" itu berasal dari nama "Umawiyah ibnu "Abdi Syams ibnu "Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy dizaman jahiliyah. Umawiyah ini senantiasa bersaing dengan pamannya, Hasyim ibnu Abdi Manaf, untuk merebut pimpinan dan kehormatan dalam masyarakat bangsanya. 1 Setelah Islam datang, Pertarungan menduduki kekuasaan ini menjelma menjadi sebuah permusuhan yang transparan dan terbuka. Bani Umayyah melakukan perlawanan terhadap Rasulullah dan dakwahnya. Sedangkan, Bani Hasyim mendukung Rasulullah dan mengikutinya. Bani Umayyah tidak masuk islam kecuali setelah tidak ada jalan lain kecuali mereka harus masuk islam. Ini terjadi setelah penaklukan kota Mekkah. 2
Proses perpindahan periode kekuasaan dari Ali bin Abi Thalib (Khalifah Rasyidin ke-4) kepada Umayyah ini dicatat sejarah sarat akan hikmah sehingga patut dicermati dan dikaji lebih mendalam. Tidak hanya itu, pergulatan politik yang terjadi pada awal berdiri Dinasti Umayyah hingga perkembangan dan perubahan sistem khilafah menjadi monarki sangat menarik untuk ditelaah. Namun kita juga tidak dapat menutup mata, meskipun terdapat berbagai persoalan yang terjadi waktu itu, Dinasti Umayyah yang berkuasa lebih kurang selama 90 tahun (40-132H/661-750M), juga telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun Peradaban Islam di dunia.
2016
Nama Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdu Manaf. Ia adalah salah seorang tokoh penting di tengah Quraisy pada masa Jahiliyyah. Ia dan pamannya Hasyim bin Abdu Manaf selalu bertarung dalam memperebutkan kekuasaan dan kedudukan. Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyyah bin Abu Sufyan bin Harb. Muawiyyah sebagai pendiri daulah Bani Abbasiyyah juga sekaligus menjadi khalifah pertama. Ia memindahkan ibukota kekuasaan Islam dari Kuffah ke Damaskus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW., kepemimpinan dipegang oleh sahabat nabi (khulafaurrasyidin) yaitu: Abu Bakar (11-13 H), Umar bin Khattab (13-23 H), Utsman bin Affan (24-35 H), dan Ali bin Abi Thalib (36-41 H). Setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib maka bentuk kekhalifahan berakhir dan berganti menjadi kerajaan/ dinasti yang tidak membuat ajaran islam berubah. Kerajaan ini dipelopori oleh dinasti umayyah yang berkuasa selama kurang lebih 90 tahun (40-132 H) yang dimana peradabannya mengalami perkembangan yang pesat. Oleh karena itu, pembahasan ini akan sedikit menguraikan perkembanganperkembangan di masa Dinasti Umayyah.
Dinasti Bani Umayah merupakan dinasti Islam pertama yang didi¬ri¬kan oleh Mu’awiyah ibn Abi Sufyan pada tahun 41H-132/661-750 M. Ber¬dirinya dinasti ini mengalami proses perjalanan yang cukup panjang, sejak dari keinginan Mu’¬a¬wiyah ibn Abid Sufyan menjadi gubernur di Damaskus hingga ia memperoleh kekuasaan dari al-Hasan ibn Ali. Selama masa pe¬me¬rintahan dinasti ini, ba¬nyak perkembangan yang terjadi di dalam dunia Islam, mulai dari per¬kem¬bangan politik pemerintahan, eks¬pansi wilayah, kemajuan ilmu pengetahuan agama dan lain-lain. Oleh karena proses pem¬bentukan dinasti ini mengalami banyak persoalan politik, sosial keagamaan dan lain-lain, maka perlu dipelajari latar belakang dan asal usul dinasti ini, serta kemajaun yang dicapai pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah.
Nama ibnu umayyah berasal dari nama seorang pemimpin kabilah kuraisy pada zaman jahiliyah ialah Umayyah Ibnu Abdi Syam Ibnu 'Abdi Manaf. pada masa hidupnya Umayyah selalu bersaing dengan pamannya yang bernama Hasyim ibnu ' abdi manaf dalam merebut pimpinan dan pengaruh masyarakat bangsanya. Dalam persaingan ini, Umayyah dapat mencapai kemenangan dan dapat merebut kekuasaan karena ia berasal dari keluarga bangsawan, mempunyai banyak harta dan sepuluh orang putra yang terhormat dalam masyarakat. Bani Umayyah baru masuk islam setelah tidak ada pilihan lain kecuali harus masuk islam. Pada waktu itu Nabi Muhamad SAW bersama ribuan kaum muslimin menyerbu kota Mekah dan disitulah Bani Umayyah menyatakan masuk Islam. Walaupun Bani Umayyah pernah menjadi musuh Rasulullah yang keras dan masuk islamnya juga yang paling belakang, tetapi setelah masuk islam, mereka dengan segera dapat menunjukan semangat kepahlawanan yang sulit dicari tandingannya. Mereka telah banyak sekelai mencatat prestasi dalam penyebaran agama islam. Antara lain, peperangan yang dilancarkan dalam memerangi orang-orang murtat, orang-orang yang mengaku dirinya nabi, dan orang-orang yang enggan membayar zakat. 1.Pemerintahan mu'awiyah Ibnu abu Sufyan (41-60 H=661-680M) Mu'awiyah dilahirkan kira-kira 15 tahun sebelum hijrah dan masuk islam pada hari penaklukan kota mekah bersama-sama dengan penduduk kota mekah lainnya. Pada waktu Muawiyah berumur 23 tahun, Rasulullah berusaha mempererat hubungan antara orang-orang yang baru masuk islam dengan beliau, terutama dari kalangan pemimpin-pemimpin keluarga ternama. Hal ini dimaksudakan agar mereka dapat lebih mencurahkan perhatiannya terhadap islam dan ajaran-ajaran islam lebi meresap didalam hati mereka. Rasulullah berusaha agar Mu'awiyah dapat lebih akrab dengan beliau. Oleh sebab Mu'awiyah diangkat sebagai anggota sidang pleno penulis wahyu. Mu'awiyah juga dikenal sebagai sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Muawiyah dikenal sebagai orang yang cerdas akalnya cerdik pandai lagi bijaksana. Ia mempunyai kedalaman ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu keduniaan. Ia ahli di bidang siasat (politik), ahli hikmat, lemah lembut, fasih lidahnya dan sangat bermutu tutur katanya. Orang yang bergaul dengan dia jarang yang tidak tertarik karenah kelemahlembutannya dan manis bahasanya. Ia mempunyai pribadi yang menarik, sifatnya pemaaf dalam hal-hal yang patut dimaafkan dan keras jika memang perlu bertindak keras. Tetapi lebih banyak memaafkan dari pada marahnya. Ia seorang dermawan yang sering memberikan bantuan kepada orang yang perlu dibantu dan dia juga dikenal sebagai orang yang ingin berkuasa (ambisi jabatan). Mu'awiyah ibnu abi sufyan menduduki jabatan sebagai khalifah selama dua puluh (20) tahun, beliau wafat pada tahun enam puluh (60) Hijriyah atau enam ratus delapan puluh (680) masehi. Sebelum Mu'awiyah menduduki jabatan sebagai Khalifah, penah menjadi gubernur diwilayah Palestina, pada masa khalifah Umar Ibnu Khattab (634-644). Pada masa khalifah Usman bin Affan, Mu'awiyah menduduki jabatan sebagai gubernur didaerah syam. 2. Pemerintahan Yazid Ibnu Mu'awiyah. (60-64 H = 680-684) Yazid Ibnu Mu'awiyah naik tahta sebagai khalifah pada usia 34 tahun menggantikan ayahnya. Berbeda dengan ayahnya yang dari sejak masa mudanya dalam meniti jenjang kepemimpinannya melalui tahapan-tahapan yang beliku-liku sehingga dapat menduduki jabatan tertinggi dalam pemerintahan sebagai khalifah, Yazid tidak memiliki pengalaman sebagaimana
Daulah Umayyah yang didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi SUfyan adalah model dari sistem Monarchiheridetis yang pertama kali didirikan setelah masa Khulafaur Rasyidin yakni Khalifah Ali ibn Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu tewas terbunuh. Sistem monarchi yang Muawiyah adopsi dari kerajaan Persia dan Romawi. Perkembangan ekonomi pada masa Daulah Umayyah mencapai puncak kejayaannya setelah Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memimpin dan pengadopsian nilai serta sistem yang beliau terapkan hingga sekarang mampu mewarnai sebuah perkembangan sistem perekonomian Islam yang lebih modern.
Hadits adalah perkataan, perbuatan, pengakuan atau sifat yang disandarkan Rasulullah SAW. Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur"an. Ada yang berpendapat bahwa hadis dan sunnah itu sama, dan ada juga yang berpendapat bahwa hadits itu ada ketika Rasul berumur kurang dari 40 tahun, sedangkan sunnah ada ketika Rasul berumur 40-63 tahun.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Shaf Jurnal Sejarah Pemikiran dan Tasawuf, 2023
HEURISTIK: Jurnal Pendidikan Sejarah, 2021
Jurnal al-Hikmah, 2020
Makalah Pascasarjana PTIQ, 2018