Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
30 pages
1 file
-
2006
Perbincangan mengenai wilayah dan bahan kajian suatu penelitian tidak dapat dipisahkan dari pandangan filsafat ilmu. Menurut filsafat, penelitian sebagai unsur dinamik ilmu bersandar pada 3 (tiga) pilar penyangga, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi merupakan asas penetapan objek dan wilayah kajian dan karenanya menjawab pertanyaan apa yang dikaji. Epistemologi merupakan asas penetapan bagaimana cara mempelajari atau memperolehnya, dan karenanya menjawab pertanyaan bagaimana mengkajinya. Pilihan metodologik penelitian, tentu saja tak dapat dipisahkan dari pandangan dan kaidah-kaidah epistemolotik ilmu. Aksiologi merupakan asas penetapan tujuan dan manfaat pengetahuan, dan karenanya menjawab pertanyaan apa tujuan dan manfaat pengetahuan yang akan dikaji tersebut. Apakah suatu topik penelitian dapat dikategorikan sebagai penelitian pembelajaran bahasa atau bukan, sudah barang tentu harus ditetapkan berdasarkan penjabaran ontologik atas cakupan makna pembelajaran baha...
The purpose of writing this journal article is discuss about Indonesian language learning which became very important and even became one of the requirements for the national exam. At the beginning of taking education in elementary school the first thing that was tested is writing and reading skills. During class 1 elementary school Indonesian lessons in general are discussed how to listen, speak, read right and good, and write right and neat. and a student will be taught about the world of literature including poetry, stories or tales, the increasing class of Indonesian language lessons discussed were also increasing and adding to their insight and level The aim of the existence of Indonesian language learning among elementary schools is so that a student is able to communicate effectively and efficiently in accordance with ethics that apply both verbally and in writing, a student is able to appreciate and be proud of using Indonesian as the language of unity and language of the country, understand Indonesian and use it appropriately in accordance with the rules, students are able to use literary works to add insight, improve knowledge and language skills, and a student can appreciate and boast Indonesian literature as a cultural and intellectual repertoire of Indonesian humans. Although the view of one who considers that Indonesian language learning is an Indonesian language subject is easy, it actually causes some students to be of low value in Indonesian language
1. Bahasa Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bahasa dan bidang-bidang kajiannya, perlu diketahui lebih dahulu masalah umum mengenai bahasa seperti tertera di bawah ini. 1.1 Sekitar Asal-usul Bahasa Pengkajian tentang asal-usul bahasa sesunggunya telah bermula sejak abad kelima sebelum masehi di Yunani Kuno. Perdebatan mengenai permasalahan ini sebenarnya telah memakan masa berabad-abad dan telah melibatkan para sarjana yang bukan saja terdiri atas ahli-ahli bahasa, bahkan ahli psikologi, ahli filsapat, ahli arkeologi, ahli sosiologi, ahli sejarah, dan sebagainya. Akan tetapi, samapai sekarang persoalan ini masih belum mendapat sesuatu kebulatan pendapat yang dapat diterima oleh para sarjana. Teori baru yang beraneka ragam selalu muncul, makin lama makin banyak teori dan makin rumitpula persoalannya. Oleh karena itu, sejak tahun 1966 societie Linguistique Farncaise telah anggan menerima segala karangan yang membicarakan persoalan asal-usul bahasa. J Vandryes menyatakan bahawa masalah asal-usul bahasa bukan termasuk bidang linguistik. Sejak itu perbincangan masalah asal-usul bahasa tertunda beku untuk sementara. Tidak lama kemudian masalah ini timbul kembali diperbincangkan orang. Sejak jaman purbakala, manusia telah menaruh perhatian tentang rahasia timbulnya bahasa atau bagaimana benda mendapat namanya. Ada beberapa asumsi yang memberikan gambaran tentang asal-usul bahasa. Asumsi-asumsi tersebut, antara lain seperti tertera dalam uraian di bawah ini. Penyelidikan antrofologi menyatakan bahwa kebanyakan kebudayaan primitif meyakini keterlibatan Tuhan dan Dewa dalam permulaan sejarah berbahasa. Tuhan yang mengajar Nabi Adam, nama-nama; And the Lord God having formed out of the ground all the beasts of the earth, and all the fowls of the air, brought them to adam to see what he would all them; for what so ever Adam called any living creature the same is its name Andreas Kemke (abad ke-17) seorang ahli filologi dari Swedia menyatakan bahawa surga Tuhan berbicara dalam bahasa Swedia dan bahasa Perancis, seangkan nabi Adam berbahasa Denmark. Goropius Becanus seorang Belanda berteori bahwa bahasa di Surga adalah bahasa Belanda. Sebuah cerita yang diturunkan oleh rakyat Mesir pada abad ke-17 SM menceritakan bahwa seorang raja Mesir yang bernama Psammetichus ingin mengadakan penyelidikan tentang bahasa pertama penyelidikan tersebut beliau lakukan dengan cara mengambil dan dua orang bayi secara acak dari kalangan biasa. Kedua bayi tersebut diberikan kepada seorang gembala untuk dirawatnya. Gembala tersebut dilarang berbicara sepatah katapun kepada bayi-bayi tersebut. Pendapat sang raja, kalau bayi dibiarkan ia akan tumbuh dan berbicara bahasa asal. Setelah sang bayi tumbuh dua tahun secara spontan berkata, " becos! " sang gembala segera menghadap sang baginda dan diceritakannya tentang bayi itu. Pendek kata, segeralah sang raja menelitinya dan mendiskusikannya dengan para penasehatnya. Menurut mereka, becos, berasal dari bahasa Phrygia yang berarti 'roti'. Dari hasil penyelidikan dan penelitian tersebut mereka berpendapat bahwa inilah bahasa pertama. Cerita ini diturunkan kepada orang-orang
Bentuk Tes Uraian, objektif, Lisan dan Perbuatan
2019
Bab ini menjelaskan tentang analisis data penelitian bahasa dengan menggunakan metode distribusional
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Institut Kariman Wirayudha, 2022
PENTAS : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2020