Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Abstrak— Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Suhu disebut juga temperature sedangkan kelembaban adalah tingkat kebasahan udara (jumlah air yang terkandung di udara) yang dinyatakan dengan persentase nisbi/relatif terhadap titik jenuhnya.Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui kelembaban dan suhu, baik pada udara maupun tanah pada daerah yang ternaungi maupun daerah yang tidak ternaungi. Untuk menhitung nilai suhu dan juga kelembaban baik pada tanah maupun udara dittempat yang ternaungi ataupun tidak ternaungi digunakan metode praktikum menggunakan alat-alat pengukur suhu dan kelembaban seperti thermo-anemometer, hygrometer, weksker, dan soil tester. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tempat yang ternaungi memiliki suhu yang rendah dengan kelembaban yang tinggi, sementara pada tempat yang tidak ternaungi menunjukkan kebalikannya yaitu suhu yang tinggi dengan tingkat kelembaban yang relatif rendah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu bidang kajian utama Geodesi ialah penentuan posisi yang memiliki spektrum yang sangat luas dari teoritis sampai praktis, dari bumi sampai benda langit lainnya, dan juga mencakup matra darat, laut, udara, dan juga luar angkasa. Posisi tersebut digambarkan pada peta yang merupakan gambar rupa muka bumi pada suatu lembar kertas dengan ukuran yang lebih kecil. Rupa bumi yang digambarkan pada peta meliputi: unsurunsur alamiah dan unsur-unsur buatan manusia. Kemajuan dalam bidang teknologi yang berbasiskan komputer telah memperluas wahana dan wawasan mengenai peta. Peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar kertas, tetapi juga penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisa dan penyajiannya dalam bentuk digital terpadu antara gambar, citra dan teks. Peta yang terkelola dalam mode dijital mempunyai keuntungan penyajian dan penggunaan secara konvensional peta garis cetakan (hard copy) dan keluwesan, kemudahan penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisa dan penyajiannya secara interaktif bahkan real time pada media komputer (soft copy). Rupa bumi diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran pada dan di antara titik-titik di permukaan bumi yang meliputi besaran-besaran: arah, sudut, jarak dan ketinggian. Bila data besaran-besaran itu diperoleh: (1) dari pengukuran-pengukuran langsung di lapangan maka dikatakan pemetaan (dilakukan) dengan cara teristris dan (2) sebagian dari pengukuran tidak langsung seperti cara fotogrametris dan penginderaan jauh dikatakan sebagai pemetaan cara ekstrateristris. Data hasil pengukuran diolah, dihitung dan direduksi ke bidang datum sebelum diproyeksikan ke dalam bentuk bidang datar menjadi peta. Prinsip kerja pengukuran untuk pembuatan peta adalah top down from the whole to the part, yaitu pertama membuat kerangka dasar peta yang mencakup seluruh daerah pemetaan dengan ketelitian pengukuran paling tinggi dibandingkan dengan pengukuran lainnya, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran-pengukuran lainnya yang diikatkan ke kerangka dasar peta untuk mendapatkan bentuk rupa bumi yang diinginkan. Berdasarkan konsep ini maka titik-titik pengukuran dikelompokkan menjadi titik-titik kerangka dasar dan titik-titik detil. Titik kerangka dasar digunakan untuk rujukan pengikatan (reference) dan pemeriksaan (control) pengukuran titik detil.
Tidak mengherankan, masalah penggunaan lahan biasanya muncul ketika ada perubahan penggunaan lahan yang signifikan. Konversi lahan sering bergandengan tangan dengan masalahmasalah penggusuran, hilangnya lahan pertanian, masalah ketahanan pangan dan isu-isu lainnya. Ada banyak factor pendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan. Ada dua macam konversi lahan yang lazim terjadi, yaitu konversi lahan pertanian menjadi permukiman, dan konversi lahan terkait dengan investasi agro-industri.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hadirat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan Perencanaan Tapak (TKP 346) dengan baik. Laporan yang berjudul "Perencanaan Tapak Ibukota Baru Kabupaten Semarang" ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Perencanaan Tapak (TKP 346). Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta analisis mengenai kondisi eksisting lokasi perencanaan tapak di Desa Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Sugiono Soetomo, Dr. Ir. Retno Widjajanti, MT, Ir. Retno Susanti, MT, Novia Sari Ristianti, ST, MT selaku dosen mata kuliah Perencanaan Tapak yang memberikan bimbingan; 2. Orang tua yang selalu memberikan doa restu dan dukungan; 3. Teman-teman sesama anggota kelompok yang tak kenal lelah dan bekerja keras dalam penyusunan laporan ini; 4. Teman-teman Kelas A dan angkatan 2014 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota yang sangat luar biasa memberikan semangat dalam penyusunan laporan ini; 5. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki di masa mendatang. Kami berharap semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya, serta bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi mengenai kondisi perubahan dan perkembangan fungsi ruang fisik wilayah studi kami. Semarang, 10 Juni 2016 Penulis
Petrologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang mempelajari batuan-batuan pembentuk kulit bumi, mencakup aspek pemberian nama (deskripsi) dan aspek genesa-interpretasi. Pengertian luas dari petrologi adalah mempelajari batuan dengan menggunakan mata telanjang, optik/ mikroskopis, kimia dan radio isotop.
Laporan Praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Universitas Negeri Malang
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.