Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
KOMPAS, OPINI, 17 Februari 2024
…
4 pages
1 file
Terjadi perubahan besar pada genetika virus flu burung H5N1 dengan penyebaran lebih banyak terjadi pada burung liar.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas rahmat dan berkat-Nya kami dapat menyelesaikan mini skripsi ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari mini skripsi ini, yaitu "Flu Burung (Avian Influenza)". Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Praktikum Dasar Kesehatan Masyarakat yaitu Dr.dr. Wulan Pingkan Julia Kaunang Grad.Dip,M.Kes,DK yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami tahu bahwa mini skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, memberikan kritik dan saran yang membangun bisa membantu kami menjadi lebih baik. Harapan kami semoga makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri terutama bermanfaat bagi dunia pendidikan.
2014
Model SIR untuk penyebaran penyakit flu burung merupakan model matematika yang menjelaskan interaksi antara kelompok populasi burung susceptible () dan infected () dengan kelompok populasi manusia susceptible (), infected (), dan recovered (). Titik keseimbangan model meliputi titik keseimbangan bebas penyakit () dan titik keseimbangan endemik (). Dari analisis kestabilan diperoleh bahwa kestabilan titik keseimbangan bergantung pada bilangan reproduksi dasar (). Titik keseimbangan stabil jika sedangkan titik keseimbangan stabil jika. Simulasi numerik diberikan untuk melihat trayektori populasi di sekitar titik keseimbangan.
KOMPAS, 24 April 2006 - TEROPONG - OPINI
Berlanjutnya wabah flu burung atau avian influenza di sejumlah negara Asia yang disebabkan oleh virus Influenza tipe A subtipe H5N1 jelas akan menimbulkan ancaman serius terhadap hewan dan manusia di seluruh dunia.
Jurnal Matematika UNAND
Penyakit flu burung merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influensa H5N1 dan sangat mudah bermutasi. Pada paper ini akan dijelaskan konstruksi model penyebaran penyakit flu burung pada populasi unggas dan populasi unggas-manusia. Dari model yang diperoleh kemudian dicari titik-titik kesetimbangannya. Selanjutnya dilakukan analisis kestabilan sistem di sekitar titik-titik kesetimbangan tersebut. Simulasi numerik untuk kasus endemik memberikan hasil yang sesuai dengan analisis kestabilan.Kata Kunci: Model flu burung, titik kesetimbangan, analisis kestabilan, bilangan reproduksi dasar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap risiko pandemi influenza di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.Jenis penelitian adalah deskriptif penelusuran berbasis checklist WHO-Asian Disaster Preparedness Center dengan pendekatan kualitatif dan skoring sebagai data penunjang. Teknik pengumpulan menggunakan data triangulasi yaitu wawancara pihak manajemen sampai staf, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan dan tanggap darurat rumah sakit terhadap risiko pandemi influenza pada aspek sistem komunikasi eksternal dan sistem komando sudah memenuhi standar. Namun aspek kebijakan dan organisasi, sistem komando dan perencanaan aktivasi, pengkajian risiko & kerawanan, pencegahan dan pengendalian infeksi, sistem surveilans, sistem komunikasi internal, sumber daya, training dan edukasi, akses penerimaan dan triage pasien, penanganan kesehatan karyawan, uji coba dan revisi perencanaan belum memenuhi standar. Hal ini dikarenakan belum lengkapnya dokumen berupa kebijakan, rencana program dan standar prosedur operasional yang jelas sebagai dasar implementasi yang dapat diukur. Kesimpulan bahwa kesiapsiagaan & tanggap darurat RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar belum memenuhi standar WHO-Asian Disaster Preparedness Center. Saran kepada rumah sakit dalam menyusun dokumen hendaknya mengacu pada standar nasional dan internasional sebagai dasar implementasi yang konsisten sampai pada monitoring & evaluasinya.
2014
Flu burung merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dengan subtipe H5N1 yang ditularkan oleh virus influenza dari unggas. Model matematika mempunyai kapabilitas dalam pemahaman penyebaran penyakit menular. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang mengungkapkan perilaku suatu permasalahan nyata. Pada penelitian ini digunakan model penyebaran penyakit flu burung yang terbagi dalam dua populasi, yaitu populasi unggas dan manusia. Diasumsikan pada populasi unggas dibagi menjadi dua sub-populasi yaitu, sub-populasi unggas susceptible (Sb) dan infective (Ib). Sedangkan pada populasi manusia dibagi menjadi empat sub-populasi yaitu, sub-populasi manusia susceptible (Sh), pre-infective (Ph), infective (Ih), dan recovered (Rh). Dari model yang terbentuk diperoleh 3 titik kesetimbangan yaitu, titik kesetimbangan bebas penyakit, endemik di dalam populasi manusia, dan endemik di dalam populasi unggas-manusia. Rasio reproduksi da...
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2010
Flu burung di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan. Tahun 2005-2008 terdapat 30 kasus suspek flu burung di Kabupaten Tangerang, meliputi 18 kasus confirmed dan 16 kasus meninggal (case fatality rate = CFR 87,5%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pencegahan flu burung di tengah masyarakat Kecamatan Cikupa, Curug, Pasar Kemis dan Sepatan, Kabupaten Tangerang pada tahun 2009. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Yayasan Bangun Indonesia, yang dilakukan terhadap masyarakat dengan sumber informasi terdiri dari ibu rumah tangga, remaja, tokoh agama, tokoh masyarakat dan peternak. Survei dilakukan terhadap pengetahuan reponden tentang flu burung, kebersihan perorangan responden, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan. Jumlah sampel 320 responden yang diperoleh dari 4 Kecamatan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan responden tentang flu burung masih belum baik (62,2%), kebersihan perorangan terkait flu burung masih buruk (57,1%), sanitasi makana...
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2013
Flu burung (avian influenza) adalah suatu penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H5N1. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi sanitasi lingkungan dan perilaku peternak berkaitan dengan flu burung. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner disertai pengamatan lapangan. Besar sampel sebanyak 7.200 yang tersebar di 18 kelurahan, dengan 1.536 responden peternak. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar jenis unggas yang dipelihara oleh masyarakat adalah ayam. Sebagian besar responden mengandangkan unggasnya. Sebesar 65,63% mencuci tangan dengan sabun setelah memegang unggas. Unggas yang mati dimusnahkan dengan cara dibakar 41,08% dan dikubur 50,06%. Tidak menjual unggas peliharaan, baik yang mati maupun yang sakit 86,39%, dan tidak mengonsumsi unggas mati 86,06%, membersihkan kandang secara berkala 43,42%, namun yang melakukan desinfektan kandang hanya 16,66%. Sewaktu ada unggas peliharaannya mati yang mengenaka...
Majalah Ilmiah Peternakan, 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan terhadap pemahaman masyarakat tentang flu burung. Penyuluhan dilakukan secara intensif sebanyak 20 kali pada setiap desa sampel. kuisioner disebarkan sebanyak dua kali pada tiap desa yaitu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. responden dikatakan paham jika mampu menjawab dengan benar 6 dari 8 (80%) pertanyaan pada kuisioner. responden yang menjawab benar di atas 80% diberikan skor 3 (pemahaman tinggi), menjawab 50-75% diberi skor 2 (pemahaman sedang), dan menjawab di bawah 50% diberi skor 1 (pemahaman rendah). Hasil dari analisis didapatkan, pemahaman responden sebelum penyuluhan di Desa Beraban (skor 2,17) lebih rendah dibandingkan dengan responden di desa takmung (skor 2,57) dan Banyubiru (2,43). Pemahaman responden di ketiga desa rendah terutama pada indikator mengetahui ciri-ciri flu burung pada manusia. Pemahaman masyarakat di ketiga desa sesudah penyuluhan mengalami peningkatan pada semua indikator dan tergolong tinggi (skor 3). Penyuluhan yang dilakukan secara intensif sebanyak 20 kali setiap desa mampu meningkatkan pemahaman masyarakat, tetapi perlu dilakukan secara periodik untuk menyegarkan ingatan masyarakat.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
MUHAMMAD ARIF ILHAM (232114042), 2023
Jurnal Veteriner Juni, 2009
Buletin Penelitian Kesehatan, 2016
Unnes Journal of Mathematics, 2013
As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Pamator Journal, 2010
Jurnal Sistem Komputer dan Informatika (JSON), 2020