Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
A. Depresi
rahmat serta karunia-NYA lah Penyusun dapat menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai Depresi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Yang mana tugas ini adalah tugas pertama yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Psikologi kepada Kami sebagai Penulis. Tidak lupa pula Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Flora Song Bong, selaku guru pembimbing mata kuliah Psikologi, yang telah membimbing Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini disusun agar Pembaca serta Penulis sendiri dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman mengenai Depresi. Pengetahuan itu dapat berupa mengenai apa itu depresi ?, apa saja penyebab depresi ?, bagaimana cara penanggulangan depresi?, serta hal-hal penting lainnya yang menyangkut dan yang menunjang peningkatan pemahaman kita mengenai Depresi dengan lebih baik. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, maupun dapat pula digunakan sebagai bahan belajar dan sebagai prasarana penunjang tercapainya pemahaman yang baik mengenai depresi itu sendiri. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran positif yang membangun, agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang. Samarinda, Oktober 2013 Penulis 3 | PSIKOLOGI |DEPRESI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tentu akan menemukan kesulitan dan cobaan hidup. Mungkin dia tidak merasa sedemikian berputus asa sehingga bunuh diri, tetapi dia mempunyai pengalaman depresi sewaktu-waktu. Yang terkadang diaplikasikan atau dicurahkan dalam beberapa bentuk, dan tak jarang membawa mereka kedalam pemikiran yang menyulitkan, dan lain sebagainya.
Nyeri kronis dan depresi sering terjadi secara komorbid. Timbulnya depresi pada pasien dengan nyeri kronis dikaitkan dengan penurunan fungsi, respon pengobatan yang lebih buruk dan peningkatan biaya perawatan. Diagnosis depresi yang akurat dapat menjadi tantangan tersendiri pada keadaan dengan morbiditas nyeri kronis. Antidepresan dan perawatan psikologis dapat efektif dan yang terbaik adalah dilakukan sebagai bagian dari rencana manajemen nyeri yang terpadu, terkoordinasi dan multidisiplin. 1 The International Association for the Study of Pain mendefinisikan nyeri sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan yang nyata atau potensial suatu jaringan. 2,3 Dari definisi tersebut maka nyeri terdiri dari dua komponen utama, yaitu sensorik (fisik) dan emosional (psikologik). Komponen sensorik merupakan mekanisme neurofisiologi yang menerjemahkan sinyal nosiseptor menjadi informasi tentang nyeri (durasi, intensitas, lokasi, dan kualitas rangsangan). Sedangkan komponen emosional adalah komponen yang menentukan berat ringannya individu merasa tidak nyaman, dapat mengawali kelainan emosi seperti cemas dan depresi jika menjadi nyeri kronik, serta diperankan oleh rangsangan nosiseptik melalui penggiatan sistem limbik dan kondisi lingkungan (asal penyakit, hasil pengobatan yang tidak jelas, dan dukungan sosial/keluarga). Nyeri bersifat sangat subyektif. Terlepas dari ada tidaknya kerusakan jaringan, nyeri sebaiknya diterima sebagai keluhan yang harus dipercaya. 2 Nyeri kronik didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung sampai melebihi perjalanan suatu penyakit akut, berjalan terus menerus sampai melebihi waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan suatu trauma, dan terjadinya secara berulang-ulang dengan interval waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan atau beberapa tahun. Banyak klinikus memberi batasan lamanya nyeri 3 atau 6 bulan. 2,4,5 Terdapat perbedaan antara nyeri neuropatik dan nosiseptif yang mencerminkan perbedaan mekanisme patologis, gambaran klinis dan pengobatan. Nyeri neuropatik disebabkan oleh lesi atau penyakit yang melibatkan
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, 2010). Maslim berpendapat bahwa depresi adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau beberapa aminergik neurotransmiter (noradrenalin, serotonin, dopamin) pada sinaps neuron di SSP (terutama pada sistem limbik) (Maslim, 2002). Menurut Kaplan, depresi merupakan salah satu gangguan mood yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat. Mood adalah keadaan emosional internal yang meresap dari seseorang, dan bukan afek, yaitu ekspresi dari isi emosional saat itu (Kaplan, 2010).
Gangguan Depresi merupakan masalah dalam kesehatan Geriatri. Usia bukan merupakan faktor untuk menjadi Depresi tetapi suatu keadaan penyakit medis kronis dan masalah-masalah yang dihadapi populasi Geriatri yang membuat mereka Depresi. Selain itu bertambahnya usia sering diiringi oleh hilangnya fungsi sosial dasar yang mendukungnya, karena kematian pasangan, pensiun,karena kesempatan mereka dalam kondisi dan fakta yang mengharapkan mereka untuk menahan diri. 1
1710087027 DESAIN PRODUK FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2020 PSIKOLOGI DESAIN: Relevansi Psikologi Konsumen Terhadap Desain Produk Ahmad Ibnu Amar Psikologi konsumen merupakan studi mengenai psikologis dan perilaku pembelian seseorang di pasar dan menggunakan produk tersebut di rumah. Studi ini dapat dilihat baik dari sudut pandang penjual atau konsumen bahkan dapat juga dari sudut pandang keduanya Carlson et al., dalam Ferrinadewi (2008:7). Secara umum psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau gejala-gejala jiwa manusia. Mempelajari sifat dari konsumen disebut dengan psikologis. Kata psikologis diambil dari kata psychological yang artinya adalah psikologis, kejiwaan, penyelidikan kejiwaan.