Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Membuat larutan standard perak nitrat -Standarisasi larutan perak nitrat dengan larutan natrium klorida -Menetapkan kadar natrium klorida dalam garam dapur
Metode titrimetri masih digunakan secara luas karena merupakan metode yang tahan, murah, dan mampu memberikan ketepatan yang tinggi. Keterbatasan metode ini adalah bahwa metode titrimetri kurang spesifik. Dalam analisis titrimetri atau analisis kuantititatif dengan mengukur volume, sejumlah zat yang diselidiki direaksikan dengan larutan baku yang kadar (konsentrasi)-nya telah diketahui secara teliti. Jadi, titrimetri adalah suatu metode secara kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan baku titran atau titer. Berdasarkan reaksi yang terjadi selama titrasi, titrimetri dapat dikelompokkan menjadi reaksi asam-basa (asidi-alkalimetri), reaksi oksidasi-reduksi (redoks), reaksi pengendapan, dan reaksi pembentukan kompleks. Reaksi pengendapan merupakan penetapan kadar berdasarkan pada terjadinya endapan yang sukar larut, misalnya pada penetapan kadar secara argentometri. Argentometri adalah suatu titrasi ion-ion halogen (F-, Cl-, Br-, I-At-) dengan ion perak menggunakan larutan baku AgNO 3. Argentometri disebut juga dengan metode pengendapan karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relatif tidak larut atau endapan. Pembentukan endapan pada metode ini cepat setiap titer ditambahkan pada analit dimana tidak adanya interaksi yang mengganggu titrasi serta titik akhir titrasi yang mudah diamati. Argentometri dengan dunia farmasi tentu saja sangat berhubungan, yaitu untuk menentukan konsentrasi senyawa atau obat yang mengandung unsur-unsur halogen. Apabila diketahui konsentrasi daripada senyawa obat tersebut, maka akan mempermudah kita untuk membuat obat. 2. Maksud Praktikum ARGENTOMETRI ANDI NURUL ZAKYAH PARENRENGIRAHMADANISA PUTRI 150 2018 0060
Adapun yang menjadi tujuan dari percobaan ini adalah 1. Untuk membuat larutan argentum nitrat (AgNO 3 ) sebagai larutan standard.
Magang merupakan salah satu persyaratan akademik yang harus di penuhi oleh setiap Mahasiswa Fakulitas Ilmu Sosial dan Politik, selama menjalani masa studinya mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Magang langsung di Lapangan, yang merupakan tugas wajib akademik setiap Mahasiswa, Magang dilakukan dengan cara melakukan kerja di suatu perusahaan dan instansi Swasta maupun instansi Pemerintahan dalam kurun waktu yang di tentukan. Penulis sebagai mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, keahlian Komunikasi Organisasi tentang pengetahuan Sistem Siaran Radio sangat diperlukan untuk memasuki dunia kerja yang akan datang, penulis sebagai penyusun memilih untuk meneliti kegiatan Siaran Radio untuk menyusun laporan magang. Kegiatan Siaran yang dimaksud untuk melatih mahasiswa dalam memperoleh Keberanian dalam berbicara di depan kalayak pendengar Radio yang diperlukan untuk menyusun laporan tugas kegiatan akhir. Dalam penyusunan laporan ini teknik/metode tersebut akan diperoleh rangkaian laporan tugas akhir yang tepat dan sesuai dengan keadaan lokasi. Pada dasarnya di setiap instansi pastilah berkaitan dengan kegiatan Komunikasi karena di setiap instansi dikelola oleh 2 orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh intansi tersebut. Komunikasi menjadi salah satu penentu keberhasilan sebuah instansi baik pemerintah maupun swasta untuk menjalankan kegiatan apa pun, surat-menyurat, pembukuan ringan dan sebagainya yang bersifat Menjalin hubungan baik dengan sebuah instansi. Karena pentingnya komunikasi yang efektif dan efisien dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta, maka Mahasiswa khususnya pada bidang program studi Ilmu Komunikasi. Dalam tahun ajaran 2016/2017 mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sosial & Politik Universitas Bhayangkara Surabaya melakukan kegiatan magang sebagai syarat agar dapat menyelesaikan mata kuliah Magang, melaksanakan kegiatan magang selama satu bulan.
Perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai dalam melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. Masyarakat memiliki kemudahan untuk memperoleh dan memanfaatkan hasil-hasil industri baik produksi dalam negeri maupun luar negeri. Namun disamping itu terdapat pula dampak negatif akibat terjadinya kontak kulit manusia dengan produk-produk industri atau pekerjaan yang dilakukannya. Diantaranya adalah penyakit dermatitis kontak yang merupakan respon pada reaksi inflamasi akut atau kronis dari suatu zat yang bersentuhan dengan kulit. Dikenal dua macam jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang merupakan respon non imunologik dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan oleh mekanisme imunologik spesifik, keduanya dapat bersifat akut maupun kronis. Bahan penyebab dermatitis kontak alergik pada umumnya adalah bahan kimia yang terkandung dalam alat-alat yang dikenakan oleh penderita (asesoris, pakaian, sepatu, sendal, kosmetika, obat topikal dll), atau yang berhubungan dengan pekerjaan atau hobi (semen, sabun cuci, pestisida, bahan pelarut, bahan cat, tanaman dll) dapat pula oleh bahan yang berada disekitarnya (debu semen, bulu binatang atau polutan yang lain). Disamping bahan penyebab ada faktor penunjang yang mempermudah timbulnya dermatitis kontak tersebut yaitu suhu udara, kelembaban, gesekan dan oklusi. Dalam praktek klinis, kedua respon antara iritan dan alergi mungkin sulit dalam membedakannya. Banyak bahan kimia dapat bertindak baik sebagai iritan maupun alergen. Dermatitis kontak alergika adalah salah satu masalah dermatologi yang cukup sering, menjengkelkan, dan menghabiskan biaya. Diantara dermatitis akibat kerja, dermatitis kontak merupakan penyakit yang paling sering terjadi (sampai 90%). Sebagian besar berupa dermatitis kontak iritan (sampai 80%) diikuti dermatitis kon tak alergika yang tergantung pada derajat dan bentuk industrialisasi suatu negara. Di Amerika Serikat, 90% klaim kesehatan akibat kelainan kulit pada pekerja diakibatkan oleh dermatitis kontak. Antigen penyebab utamanya adalah nikel, potasium dikromat dan parafenilendiamin. Konsultasi ke dokter kulit sebesar 4-7% diakibatkan oleh dermatitis kontak. Dermatitis tangan mengenai 2% dari populasi dan 20% wanita akan terkena setidaknya sekali seumur hidupnya. Anak-anak
BAB VI POTENSIOMETRI 6.1. Tujuan Percobaan Menentukan titik akhir reaksi netralisasi secara potensiometri dan dengan indikator 6.2. Tinjauan Pustaka Potensiometri merupakan salah satu cara pemeriksaan fisikokimia yang menggunakan peralatan listrik untuk mengukur potensial elektroda indikator. Besarnya elektroda ondikator ini tergantung pada konsentrasi ion-ion tertentu dalam larutan.[2] Titrasi potensiometri adalah suatu metode analisis volumetri dengan pengukuran potensial sel (dengan sebuah elektroda ESI dan sebuah elektroda pembanding). Pada metode titrasi potensiometri titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan potensial yang mencolok. Sistem ini memperoleh ketelitian yang lebih baik daripada titik ekivalen yang ditandai dengan perubahan warna maupun adanya endapan Penentuan titik ekivalen titrasi potensiometri dengan cara diferensial dilakukan dengan merajah kurva titrasi turunan pertama dan atau turunan kedua yang disebut kurva diferensial. Kurva diferensial pertama dibuat dengan menghitung kenaikan pH persatuan kenaikan volume titran (∆pH/∆V) atau (∆E/∆V). Kemudian perbandinagan ∆pH/∆V atau (∆E/∆V) diasjikan dalam bentuk grafik sebagai dari fungsi volume titran yang ditambahkan. Sementara itu kurva diferensial kedua di buat dengan cara merajah (∆2pH/∆V2) atau (∆2E/∆V2), kemudaian perbandingan ∆2pH/∆V2 atau (∆2E/∆V2) disajikan dalam bentuk grafik sebagai fungsi volume titran yang akan ditambahkan. Kurva turunan pertama memberikan maksimum pada titik infleksi kurva titrasi yang juga merupakan titk akhir, sedangkan turunan kedua (∆2E/∆V2) nol pada titik yang mana lereng ∆E/∆V adalah maksimum.[1] Ada beberapa elektoda yang digunakan dalam analisis potensiometri diantaranya adalah: Elektroda Pembanding Di dalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu elektrode dengan harga potensial setengah sel yang diketahui, konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang diselidiki. Suatu elektrode yang memenuhi persyaratan diatas disebut elektrode pembanding (refference electrode ). Pasangan elektrode pembanding adalah elektrode indikator (disebut juga working electrode) yang potensialnya bergantung pada konsentrasi zat yang sedang diselidiki. Beberapa contoh elektrode pembanding akan diuraikan berikut ini: Elektroda Kalomel (Calomel Electrode) Setengah sel elektrode kalomel dapat ditunjukan sebagai, Hg2Cl2 (sat’d), KCI (x M) Hg Dengan x menunjukkan konsentrasi KCl didalam larutan. Reaksi elektroda dapat dituliskan sebagai, Hg 2CI2 (s) + 2 e- 2 Hg (l) + 2 CI- Potensial sel ini akan bergantung pada konsentrasi klorida x (pada kalomel yang tidak jenuh), dan harga konsentrasi ini harus dituliskan untuk menjelaskan elektroda. Elektroda kalomel jenuh (saturated calomel electrode, SCE) biasanya banyak digunakan oleh para pakar kimia analitik karena banyak tersedia di pasaran dan konsentrasi klorida tidak mempengaruhi harga potensial elektroda. Harga potensial SCE adalah 0,244 V pada 25 oC dibandingkan terhadap elektroda hidrogen standart. Elektroda kalomel terbuat dari tabung gelas atau plastik dengan panjang 5 - 15 cm dan garis tengah 0,5 - 1 cm. Pasta Hg/HgCI terdapat di dalam tabung yang lebih dalam, dihubungkan dengan larutan KCI jenuh melalui lubang kecil. Kontak elektroda ini dengan larutan dari setengah sel lainnya melalui penyekat yang terbuat dari porselen atau asbes berpori Elektroda perak / perak klorida Elektroda pembanding yang mirip dengan elektroda calomel adalah terdiri dari suatu elektroda perak yang dicelupkan kedalam larutan KCI yang dijenuhkan dengan AgCI. Setengah sel elektroda perak dapat ditulis: AgCI (sat’d), KCI (xM) Ag Reaksi setengah selnya adalah AgCI (s) + e- Ag (s) + CI- Biasanya elektroda ini terbuat dari suatu larutan jenuh atau 3,5 M KCI yang harga potensialnya dalah 0,199 V (jenuh) dan 0.205 V (3,5M) pada 25 0C. Elektroda ini dapat digunakan pada suhu yang lebih tinggi sedangkan elektroda kalomel tidak. Elektrode Indikator (Indicator Elektrode) Elektroda indikator dibagi menjadi dua kategori, yaitu : elektroda logam dan elektroda membran. Elektroda logam dapat dikelompokkan ke dalam elektroda jenis pertama (first kind), elektroda jenis kedua (second kind), elektroda jenis ketiga (third kind), elektroda redoks. Elektroda jenis pertama adalah elektroda yang langsung berkeseimbangan dengan kation yang berasal dari logam tersebut. Contoh, elektroda tembaga. Cu2+ + 2e == Cu (s) sehingga, E = E0Cu - (0,059/2) log [1/Cu2+] E = E0Cu - (0,059/2) pCu dengan pCu adalah - log [Cu2+], jadi elektroda tembaga mengukur langsung pCu. Logam lain yang mempunyai sifat dapat balik (reversibel) meliputi, perak, raksa, kadmium, seng dan timbal. Elektroda jenis kedua adalah elektroda yang harga potensialnya bergantung pada konsentrasi suatu anion yang dengan ion yang berasal dari elektroda membentuk endapan aatau ion kompleks yang stabil. Contoh, elektroda perak untuk halida, reaksinya dapat ditulis, AgCl (s) + e == Ag (s) + Cl- sehingga, E = E0 - (0,059/1) log [Cl- ] E = E0 - 0,059 pCl Contoh lain, elektroda raksa untuk mengukur konsentrasi anion EDTA (disingkat Y4-). Pengukurannya didasarkan pada sifat elektroda raksa dalam larutan kompleks stabil Hg(II)-EDTA encer. Reaksi pada elektroda adalah, HgY2- + 2 e- == Hg (l) + Y 4- E = 0,21 V Untuk reaksi tersebut berlaku, E = 0,21 - (0,059/2) log { [Y4- ] / [HgY2- ] } Untuk menggunakan sistem elektroda ini perlu ditambahkan sedikit HgY2- ke dalam larutan. Karena kompleks ini sangat stabil (untuk HgY2-, Kf = 6,3 x 1021), maka konsentrasi HgY2- diangap tetap. Sehingga persamaannya menjadi, E = K - (0,059/2) log [Y4- ] E = K - (0,059/2) pY dengan K = 0,21 - (0,059/2) log {1 / [HgY2- ] } Elektroda jenis ketiga adalah elektroda logam yang harga potensialnya bergantung pada konsentrasi ion logam lain. Contoh, elektroda Hg dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi Ca2+, Zn2+, atau Cd2+ yang terdapat dalam larutan. Untuk elektroda Hg dengan kompleks EDTA seperti pada elektroda kedua, potensial elektrodanya dapat ditulis kembali, E = K - (0,059/2) log [Y4- ] Bila ditambahkan sedikit kompleks Ca(II)-EDTA, maka kesetimbangan baru akan terbentuk, CaY2- == Ca2+ + Y 4- Kf = [Ca2+] [Y 4-] / [CaY2- ] Dengan menggabungkan harga konstanta pembentukan kompleks CaY2- dengan persamaan sebelumnya didapat, E = K - (0,059/2) log { Kf [CaY2-] / [Ca2+] } Elektroda Redoks Logam mulia seperti platina, emas, dan paladium bertindak sebagai elektroda indikator pada reaksi redoks. Contoh potensial elektroda platina di dalam larutan yanfg mengandung ion-ion Ce3+ dan Ce4+ adalah, E = E0 - 0,059 log [Ce3+]/[Ce4+] Dengan demikian elektroda platina dapat bertindak sebagai elektroda indikator di dalam titrasi cerimetri. Elektroda indikator membran Klasifikasi elektroda indikator membran ada dua jenis, yaitu elektroda selektif ion dan elektroda selektif molekul. 1. Elektroda selektif ion a. Membran kristal - Kristal tunggal, contoh LiF3 untuk F- - Polikristalin atau kristal campuran contoh Ag2S untuk S2- dan Ag+ b. Nonkristalin membran - Gelas, contoh gelas silikat untuk Na+ dan H+ - Cairan, contoh cairan penukar ion untuk Ca2+ dan pembawa netral untuk K+ - Cairan polimer contoh polivinil klorida untuk Ca2+ dan NO- 2. Elektroda selektif molekul a. Pendeteksi gas, contoh membran hidrofob untuk CO2 dan NH3 b. Elektroda bersubstrat enzim, contoh membran urease untuk urea darah.[5] Potensial sel galvanik tergantung pada aktivitas berbngagai spesies yang menjalani reaksi didalam sel. Persamaan yang menyatakan hubungan ini disebut dengan persamaan nersnt. Persamaan nersnt ini sangat penting karena persamaan ini menentukan potensial elektrode suatu sistem redoks sebagai sistem konsentrasi bentuk teroksidasi dan tereduksinya. Perhatikan persamaan berikut: aA + bB cC + dD perubahan energi bebasnya adalah:
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.