Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
19 pages
1 file
Makalah ini menjelaskan sedikit tentang aliran filsafat pendidikan klasik dan modern, juga menjelaskan kurikulum 2013 dengan salah satu aliran filsafat pedidikan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Filsafat pendidikan merupakan filsafat yang diaplikasikan untuk menelaah dan memecahkan masalahmasalah dalam pendidikan. Dalam sejarah perkembangan filsafat telah lahir sejumlah aliran filsafat. Dengan adanya aliran-aliran filsafat, maka konsepsi mengenai filsafat pendidikan telah dipengaruhi oleh aliran-aliran tersebut. Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab/aliran-aliran filsafat. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat beranekaragam alirannya, maka dalam filsafatpun kita dapat menemukan perbandingan-perbandingan dari beberapa aliran-aliran filsafat pendidikan tersebut.
Macam-macam aliran filsafat hukum
D I S U S U N OLEH FEBRINA RAMDHANI (4133321030) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2015/2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
2019
Keadaan filsafat pendidikan Islam yang diperdebatkan menjadikan kedudukannya juga dalam pertanyaan. Apakah ia kedudukannya juga dalam pendidikan dan juga terhadap Islam. Tetapi yang jelas bahwa dalam pengembangan pendidikan Islam diperlukan landasan ideal dan rasional yang memberi pandangan mendasar, menyeluruh dan sistematis tentang hakekat yang ada di balik masalah pendidikan yang dihadapi. Dengan demikian filsafat pendidikan menyumbangkan analisanya kepada ilmu pendidikan Islam tentang hakekat masalah yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses kependidikan. Sebagai disiplin ilmu filsafat, filsafat pendidikan islam mempunyai sumber-sumber dasar pijakan yang dijadikan rujukan operasional disiplinnya. Filsafat pendidikan ini adalah dalam lingkungan islam, maka sudah barang tentu ia mengitu ajaran islam dalam pembahasan masalah-masalahnya. Ajaran dan pendidikan islam itu sendiri bersumber pada al-qur’an dan hadits, maka kita akan mendapati keduanya sebagai rujukan utama dalam isu-isu filsafat pendidikan Islam.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal. Semenjak Immanuel Kant yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat; maka semenjak itu pula refleksi filsafat mengenai pengetahuan manusia menjadi menarik perhatian. Dan lahirlah pada abad 18 cabang filsafat yang disebut sebagai filsafat pengetahuan (theory of knowledge atau epistemology). Melalui cabang filsafat ini diterangkan sumber serta tatacara untuk menggunakan sarana dan metode yang sesuai guna mencapai pengetahuan ilmiah. Diselidiki pula evidensi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi apa yang disebut kebenaran ilmiah, serta batas batas validitasnya. Mula-mula filsafat berarti sifat seseorang berusaha menjadi bijak, selanjutnya filsafat mulai menyempit yaitu lebih menekankan pada latihan berpikir untuk memenuhi kesenangan intelektual (intelectual curiosity), juga filsafat pada masa ini ialah menjawab pertanyaan yang tinggi yaitu pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh sains. Secara terminologi filsafat banyak diartikan oleh para ahli secara berbeda, perbedaan konotasi filsafat disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan pandangan hidup yang berbeda serta akibat perkembangan filsafat itu sendiri seperti; James melihat konotasi filsafat sebagai kumpulan pertanyaan yang tidak pernah terjawab oleh sains secara memuaskan. Russel melihat filsafat pada sifatnya ialah usaha menjawab, objeknya ultimate question. Phytagoras menunjukkan filsafat sebagai perenungan tentang ketuhanan. Poedjawijatna (1974: 11) menyatakan filsafat diartikan ingin mencapai pandai, cinta, pada kebijakan, dan sebagai jenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP