Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Meyarsa: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Dakwah
…
11 pages
1 file
One of the technologies that has become the main pillar in the development of the industrial revolution is the internet. This technology is growing rapidly, has very sophisticated features and makes it easier for humans to access or carry out an activity. Communication that used to be done face-to-face and using manual tools, has now become very easy. Communication does not have to be done face to face or using manual tools such as letters. With computers and smartphones, humans can communicate with anyone without having to meet in person. It is feared that the development of communication technology will shift ethics in communication. Besides having many good benefits, this virtual communication also has a bad impact on humans. Among them forming an individualistic person and can cause a crisis of social communication, especially in the younger generation. The research in this paper uses a qualitative descriptive research type. Descriptive research is intended to collect detailed a...
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat guna memenuhi kebutuhan manusia. Tak terkecuali perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan berbagai macam produk guna memenuhi kebutuhan manusia dalam aspek informasi dan komunikasi. Salah satu bukti perkembangan iptek adalah dengan kemunculan internet yang memunculkan media baru dan salah satu produk media baru adalah media sosial.
2014
instgram. Remaja seolah tanpa hambatan dalam membuka diri melalui status, foto bahkan video tentang diri, di sisi lain remaja kurang mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul. Tulisan ini adalah telaah literatur berdasarkan 7 hasil penelitian empiris yang berfokus pada risiko berkomunikasi di media sosial dengan sampel remaja. Tujuan utama telaah literatur ini adalah untuk menjawab 3 pertayaan mendasar yakni: (1) Apa jenis-jenis risiko yang mungkin muncuk terkait dengan komunikasi di media sosial; (2) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya risiko tersebut; dan (3) Bagaimana cara meminimalisir munculnya risiko berkomunikasi di media sosial. Berdasarkan analisis, eksploitasi seksual, cyberbullying , dan penyalahgunaan data adalah jenis utama risiko yang mungkin muncul. Faktor yang memperbesar munculnya risiko adalah: sifat naif terlalu membuka diri, keterbatasan internet literacy , dan minimnya mediasi orang tua. Lebih lanjut upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisi...
2020
Tulisan ini membahas mengenai Etika berkomunikasi dalam menggunakan media sosial. Manusia sebagai makhluk sosial, tentu melalukan proses komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Proses komunikasi pun bisa dilakukan dengan menggunakan peran media yang ada. Semakin berkembangnya teknologi, maka perkembangan media pun menjadi semakin canggih. Salah satunya adalah keberadaan media sosial. Saat ini, proses komunikasi pun menjadi semakin mudah, sehingga kita pun mengenal komunikasi bermedia, yakni dalam penelitian ini adalah melalui media sosial. Dalam menggunakan media sosial, tentunya tidak bisa seenaknya, tetapi ada etika komunikasi yang perlu diperhatikan. Etika komunikasi dalam media sosial inilah yang akan dikaji oleh peneliti. Dalam era digital ini, perkembangan media sosial pun sudah masuk ke dalam kehidupan di zaman sekarang. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah: (1) mengetahui etika komunikasi dalam menggunakan media sosial (2) mengetahui jenis media sosial yang diguna...
Di era modern ini semakin banyak manusia yang berani menggunakan teknologi sebagai ajang membuka diri baik untuk popularitas atau pun kepentingan pribadi. Sehingga muncul banyak celah untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran melalui teknologi salah satunya lewat media sosial, dalam hal ini muncul banyak masalah-masalah sosial melalui aktifitas media sosial tersebut salah satu nya pembunuhan karakter.
2023
Teknologi media baru telah membawa banyak perubahan pada gaya hidup masyarakat saat ini. Salah satunya mengubah cara masyarakat dalam mendapatkan dan mengonsumsi berita. Hal tersebut terlihat pada kemunculan berbagai platform media yang berkontribusi pada polarisasi isu sosial dan politik dan konteks budaya yang terbingkai dalam aktivitas public relations. Buku yang berjudul Public Relations pada Media Sosial ini memuat kajian teori dan pembahasannya mengenai public relations di media sosial sebagai akibat dari polarisasi berbasis retorika yang terjadi di media sosial. Selamat membaca
The development of communication technology has penetrated the lives of human beings. One form of communication is the development of new media technologies who gave birth to social media. Political world is also not free from the influence of new media and social media. Social media are like two sides of a coin for political actors. On the one hand, the success by using social media is getting positive support. But on the other hand failure by using social media is the risk by damaging the image. This paper discusses the challenges and opportunities of social media on political actors. Exposure to the use of social media in political communication becomes the first part of this paper. The second section discusses the challenges faced by political actors in the 2.0 era. The third section gives an offer opportunities for political actors in the utilization of social media. There is also the fourth and final section is a conclusion that contains what should be done by political actors to minimize the risks and maximize the opportunities offered by social media. Abstrak Perkembangan teknologi komunikasi telah merambah kehidupan umat manusia. Salah satu bentuk perkembangan teknologi komunikasi adalah media baru (new media) yang kemudian melahirkan media sosial. Dunia politik juga tak lepas dari pengaruh perkembangan media baru dan media sosial. Media sosial ibarat dua sisi mata uang bagi para aktor politik. Di satu sisi keberhasilan memanfaatkan media sosial dapat memungkinkan aktor politik mendapatkan dukungan positif. Tapi di sisi lain kegagalan memanfaatkan media sosial berisiko merusak citra yang dia miliki. Tulisan ini membahas mengenai tantangan dan peluang dari media sosial terhadap para aktor politik. Pemaparan penggunaan media sosial dalam komunikasi politik menjadi bagian pertama dari tulisan ini. Bagian kedua membahas tentang tantangan yang dihadapi oleh para aktor politik di era 2.0 ini. Bagian ketiga memberikan tawaran peluang bagi aktor politik dalam pemanfaatan media sosial. Ada pun bagian keempat atau terakhir merupakan kesimpulan yang berisi apa yang sebaiknya dilakukan oleh para aktor politik untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang yang ditawarkan oleh media sosial. Kata kunci: internet, media baru, media sosial, komunikasi politik
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia selalu dihadapkan pada dua modus eksistensi. Menurut Fromm, ada dua modus eksistensi manusia, modus pertama adalah kecenderungan untuk “memiliki” (to have) dan modus keduanya adalah kecenderungan untuk “ingin menjadi” (to be).1 Modus pertama mengarah kepada keinginan yang kuat untuk memiliki “to have” sesuatu dalam bentuk material dengan simbol-simbol statusnya, seperti merasa sebagai kelompok eksklusif yang terhormat. Sangat menarik dicermati karena obsesi kepemilikan ini justru lebih kuat pada status dan kekuasaan. Karena itu, nafsu memiliki ini menjadi tidak sehat dan bahkan menimbulkan letupan-letupan konflik di masyarakat.
Understanding public character is important to implement the city branding communication in social media where students as one of the potential group who using it. This research aims to show the character and use of the social media which is mostly used by students as medium to find information needed. The method used in this research is quantitative method through descriptive statistical analysis (frequency and percentage) to analyze the independent variables by conducting score track analysis to analyze the assessment this research. This research uses simple random sampling through Slovin formula. The primary form of communication strategies in the form of city landscape revitalization of historic sites in Bogor which is rated good. While the open green-space is generally measured good enough. On the secondary stage of communication, social media is mostly used as a reference in to acquire information among the students in Bogor Municapility which specifically done through instagram, facebook, and twitter. Instagram is the most widely used, second to that is youtube then followed by facebook. The characteristic of students who use social media in Bogor City is dominated by students by 52 percent in comparison to 48 percent of others respondents. In the group of 18-26 years old, the age-group with the most user are the following (in order): aged 22 years (36%), 21 years of age (28%), 20 years (18%), and the rest are less than 20 years. Furthermore, as much of 62.8% respondents live in the city of Bogor.
Mediator: Jurnal Komunikasi
Kehidupan sosial masyarakat merupakan suatu sistem interaksi antara seseorang dengan orang lain. Interaksi dapat berlangsung teratur dan dinamis apabila terjadi proses memberi dan menerima secara positif, dalam arti hubungan yang saling menguntungkan. Lembaga negara merupakan wadah yang mengatur terjadinya proses positif tersebut. Oleh karena itu, keberlangsungan negara perlu dipertahankan dengan cara menyosialisasikan nilai-nilai yang dianut oleh negara dan masyarakat. Nilai-nilai itu tidak bersifat mutlak statis melainkan bergeser ke arah perkembangan masyarakat dan negara itu sendiri. Dengan demikian, proses sosialisasi tidak pernah berhenti. Sosialisasi merupakan suatu proses yang panjang, baik secara sengaja atau tidak, seseorang dalam kehidupannya mengadakan suatu proses internalisasi. Nilai-nilai sosial yang ada disosialisasikan oleh generasi tua kepada generasi muda sebagai proses natural untuk menjaga kaidah sistem sosial yang berlaku. Lembaga negara yang bertindak sebagai agen sosialisasi yang menjaga transmisi nilai-nilai, baik sosial maupun politik.
In the current era of advances in information technology (new media), many immoral acts in communication activities are a challenge and a threat to harmony in the life of the nation and state within the Unitary State of the Republic of Indonesia. As M. Zia Al-ayyubi emphasized that, on social media, there are many kinds of negative content that attack certain groups and individuals, such as: statements that contain provocative values, hoaxes, hate speech, racial issues, religion and between groups (SARA). This paper examines the Ethics of Islamic Communication in the Perspective of the Koran, the Urgency of Islamic Communication Ethics on Social Media in Maintaining the Integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia. The research used a qualitative approach with the method of study literature Alquran / Library Research by collecting verses relating to communication ethics, then the author analyzes and concludes as a solution given by the Qur'an to good Islamic communication ethics. The results of study indicate that, the Koran provides instructions on communication ethics, namely (1) Communication must be based on Truth and Patience, (2) Filtration in receiving information (Tabayyun), (3) Avoid making fun of each other over differences, (4) Communicate in a good way and language and implied values of kindness
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Journal Of Hadith Studies
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Komunikasi
Jurnal Lanskap Politik
Jurnal Penelitian Komunikasi, 2017
Jurnal Communio, 2021
Aisah Nur Hidayah, 2024
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK), 2019
Jurnal The Messenger, 2016