Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
21 pages
1 file
Menjawab Tantangan Seorang Veteran, Made Sumerta Hasilkan Kerajinan Ukir Selongsong Peluru Yang Bernilai Seni Tinggi (1/3)
Kalangan akademisi modern telah menemukan dalam perjalanan sejarah geologi pernah terjadi beberapa kali kepunahan, dan nyaris memusnahkan segala makhluk hidup. Banyak sekali pembuktian secara langsung tentang perubahan bencana bumi yang berkala. Dilihat dari bukti yang telah ditemukan, bahwa peradaban manusia prasejarah pernah mengalami kepunahan karena berbagai macam perubahan alam dan bencana, seperti gempa bumi, banjir, gunung berapi, tabrakan benda angkasa (termasuk meteorit dan komet), pergerakan naik turun lempeng daratan,perubahan cuaca yang tiba-tiba, dsb.
2017
Togak Tonggol sebagai sebuah tradisi yang hidup dalam masyarakat Langgam, Pelalawan, pun mengalami serangkaian adaptasi, meski tetap mempertahankan substansinya sebagai sebuah tradisi yang menyatukan pebatinan. salah satu bentuk adaptasinya yaitu pelaksanaannya yang tidak lagi menjadi sebuah peristiwa komunitas pebatinan dalam lingkup terbatas, melainkan menjadi sebuah peristiwa yang melibatkan tidak hanya pebatinan-pebatinan lain, melainkan juga berbagai unsur kepemimpinan lokal tradisional (sultan) dan kepemimpinan administratif modern (bupati)
FORUM GEOGRAFI, 2008
The aims of this research are: (a) to study and classify the landslide hazard level, and (b) to analysis morphometry and morphostructure slope at occurrence slides in the research area. The sampling method applied in this research was stratified sampling , landform units were applied as strata. The sample within strata was determined according the landslide hazard based factor that caused landslides. Analysed of morphometry and morphostructure conducted in described of landform units. The landslide location was mapped by determining landslide point with Global Position System (GPS), and morphometry slope analysis in three images with Digital Elevation Model (DEM) analysis. The results showed that the degree of landslide hazard in the research area could be classified into 9 units landform with 5 landslide hazard level, from very low until very high. At very high landslide hazard existed occurrence landslides at most, whereas at very low landslide hazard existed occurrence at least. From slope morphometry aspect, the point of the most landslide case is in mountain midle slope (11), lower slope , and upper slope (5). Flows type, soil fall, and rockfall all happen in lower slope. Landslide types almost (80%) happen in lower slope, whereas slump type happen in upper, middle, and lower slope. From slope form aspect, 70% landslide cases happen in concave slope position and slope classes 3-5 (>9%). From morphostructure aspect, the research area hasn't difference because of weathering level and litology structure condition which is relatively similar. Concave and aslant slope condition become the concentration point of surface flow water and under surface which are predicted be the most influence factor that cause landslide.
PENGENDALIAN LONGSOR DI DUSUN BRANGKAL, DESA CANDIREJO, KECAMATAN BOROBUDUR, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH, 2018
Longsor yang terjadi di Dusun Brangkal, Desa Candirejo terjadi setelah intensitas hujan yang tinggi sebesar 357,9 mm/thn pada Bulan Januari, tanah menjadi jenuh dan berat sehingga dengan adanya gaya gravitasi tanah akan bergerak ke tempat elevasi yang lebih rendah. Longsor terjadi karena adanya gaya pemicu gerakan yaitu infiltrasi air kedalam lereng, getaran dan aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui nilai faktor keamanan pada lereng berdasarkan sifat fisik dan mekanika tanah dan merencanakan teknik rekayasa pengendalian longsor di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode survei dan pemetaan lapangan, teknik purposive sampling, tahap laboratorium berupa sudut geser langsung dan kuat tekan tanah, teknik analisis data secara sistematik, metode analisis Program Slide, dan metode fellenius. Parameter yang digunakan untuk menentukan arahan kestabilan lereng adalah iklim, bentuklahan, kemiringan lereng, penggunaan lahan, jenis tanah, tekstur tanah, sifat fisik dan mekanika tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai faktor keamanan lereng dengan menggunakan metode Fellenius yaitu 0,888, 2,334, dan 0,365 yang berarti dalam keadaan labil untuk lereng 1 dan 3 dan lereng dalam keadaan stabil untuk lereng 2. Arahan pengelolaan berupa perubahan geometri dengan pemodelan pembuatan teras jenjang lebar teras sebesar 6 meter dan tinggi teras yaitu 3 meter. Nilai faktor keamanan lereng setelah teras adalah 2,308, 4,079, dan 1,751 yang berarti stabil. Metode perbaikan untuk penguat teras bangku, mengontrol drainase dilakukan dengan pembuatan parit untuk mengurangi aliran permukaan yang dapat menyebabkan erosi dan penanaman vegetasi berupa akar wangi (vetiveria zizaniodes) Kata Kunci : Longsor, Kestabilan Lereng, Nilai Faktor Keamanan, Metode Fellenius
All disasters experienced by Indonesia in the last years has developed an awareness of the fragility and vulnerability. At this time, the disaster management is currently insufficient anymore. The disaster management gain a new dimension with UU 24/ 2007 and followed some related regulations. Mitigation program implemented by BPBD Banjarnegara includes Structural and Non Structural Mitigation has been completed well. For example, disaster database, installation of Early Warning System (EWS), information and socialization, training and disaster simulation. In the future, mitigation will be focused on public education. The government should implement the hazard maps, environmental improvement, evacuation route, installation of low-cost EWS at all location, and relocation. in additon, whole villages must become village disaster response (desa tanggap bencana).
mendapatkan nilai tambah dari pengolahan residu yang merupakan campuran dari DMAR produk ARDHM dan AR produk CDU dengan cara perengkahan memakai katalis. Reduced crude sebagai umpan RCC adalah campuran dari paraffin, olefin, naphtene, dan aromatik yang sangat kompleks merupakan rangkaian fraksi mulai dari gasoline dalam jumlah kecil sampai fraksi berat dengan jumlah atom C panjang.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.