Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Menetapkan kadar larutan yodium dengan larutan tiosulfat
Iodometri merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi lebih besar dari sistem iodium-iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO 4 .5H 2 O. Pada iodometri, sampel bersifat oksidator direduksi dengan kalium iodida berlebih dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku tiosulfat. Banyaknya volume tiosulfat yang digunakan sebagai titran setara dengan iod yang dihasilkan dan setara dengan banyaknya sampel.
BAB II IODOMETRI 2.1. Tujuan Percobaan - Membuat larutan standard dalam iodometri - Standardisasi larutan natrium tiosulfat dengan larutan kalium dikromat - Menggunakan larutan standard natrium tiosulfat untuk penetapan kadar tembaga dalam garam tembaga sulfat pentahidrat. 2.2. Tinjauan Pustaka Pada titrasi, konsentrasi zat dalam suatu larutan dapat ditentukan melalui reaksinya dengan larutan standar (larutan yang telah diketahui konsentrasinya). Yang terpenting dalam titrasi adalah menentukan titik dimana proses reaksi telah berakhir. Untuk menentukan titik akhir reaksi tersebut digunakan bahan kimia yang perubahan warnanya dapat dijadikan petunjuk bahwa reaksi telah selesai. Bahan seperti itu disebut indikator, perubahan zat warna indikator menunjukkan apakah suatu larutan berifat asam, basa atau netral. Indikator sendiri sebenarnya adalah zat asam atau basa. Dalam titrasi jumlah indikator yang digunakan hanya sedikit (satu atau dua tetes).[3] Macam-macam titrasi terbagi menjadi beberapa macam, yaitu : - Titrasi pengendapan Titrasi pengendapan adalah suatu titrasi yang digunakan untuk melibatkan garam perak dalam prosesnya. - Titrasi potensiometri Tirasi potensiometri titik akhir dideteksi dengan menetapkan volume pada terjadinya perubahan potensial yang lebih besar ketika ditambahkan titran. - Titrasi fotometrik Titrasi fotometrik adalah titrasi yang secara elektronis membedakan suatu isyarat yang timbul dari dalam suatu fotodetektor dan kemudian mengumpan isyarat ini ke dalam rangkaiana titrator potensiometrik yang ada.[4] - Titrasi asam basa Titrasi asam basa adalah titrasi yang meliputi reaksi asam dan basa baik kuat maupun lemah. - Titrasi oksidasi-reduksi Titrasi oksidasi-reduksi adalah titrasi yang meliputi hampir semua reaksi oksidasi-reduksi. Bagian besar titrasi terliput oleh dua kategori. - Titrasi kompleksometri Titrasi kompleksometri sebagian besar meliputi titrasi EDTA seperti titrasi spesifik dan juga dapat digunakan untuk melihat perbedaan pH pada pengkompleksan.[4] - Titrasi permanganometri Titrasi permanganometri adalah titrasi yang dilakukan berdasarkan rekasi oleh kalium permanganat (KMnO4).[25] Metode titrimetri masih digunakan secara luas karena merupakan metode yang tahan, murah, dan mampu memberikan ketepatan (presisi) yang tinggi. Keterbatasan metode ini adalah bahwa metode titrimetri kurang spesifik. Metode analisis titrimetri atau analisis volumetri atau analisis kuantiitatif dengan mengukur volume, sejumlah zat yang diselidiki direaksikan dengan larutan baku (standar) yang kadar (konsentrasinya) telah diketahui secara teliti dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif. Titrasi yang melibatkan iodium dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu titrasi langsung (iodimetri) dan titrasi tidak langsung (iodometri). - Titrasi langsung Iodium merupakan oksidator yang relatif kuat dengan nilai potensial oksidasi sebesar +0,535 V. Iodium akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil dibanding iodium. Vitamin C mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil daripada iodium sehigga dapat dilakukan titrasi langsung dengan iodium. Larutan baku iodium yang telah dibakukan dapat digunakan untuk membakukan lautan natrium tiosulfat. Deteksi akhir iodometri ini dilakukan dengan menggunakan indikator amilum yang akan memberikan warna biru pada saat tercapainya titik akhir. - Titrasi tidak langsung (iodometri) Iodometri merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar dari pada sistem iodium-idida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti: CuSO4.5H2O. pada iodometri, sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan kalium iodida berlebihan dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat. Banyaknya volume natrium tiosulfat yang digunakan sebagai titran setara dengan iodium yang dihasilkan dan setara dengan banyanya sampel.[2] Larutan standard ada dua macam yaitu larutan baku primer dan larutaan baku sekunder. Larutan baku primer mempunyai kemurnian yang tinggi. Larutan baku sekunder harus dibakukan dengan larutan baku primer. Suatu proses yang mana larutan baku sekunder dibakukan dengan larutan baku primer disebut dengan standardisasi.[1] Larutan standard yang digunakan dalam kebanyakan proses iodometri adalah natirum tiosulfat. Lazimnya garam ini dibeli sebagai pentahidrat, Na2S2O3.5H2O. larutan tak boleh distandarkan berdasarkan penimbangan langsung, melainkan harus distandarkan terhadap suatu standar primer. Larutan natrium tiosulfat tidak stabil dalam waktu lama. Bakteri yang memakan belerang akhirnya masuk ke dalam larutan itu, dan proses metaboliknya akan mengakibatkan pembentukan SO32-, SO42- dan belerang koloidal. Belerang ini akan menyebabkan kekeruhan bila timbul kekeruhan larutan harus dibuang. Biasanya air yang digunakan untuk menyiapkan larutan tiosulfat dididihkan agar steril, dan sering ditambahkan boraks atau natrium karbonat sebagai pengawet. Oksidasi tiosulfat oleh udara berlangsung lambat. Tetapi runutan tembaga yang kadang-kadang terdapat dalam air suling kan mengkatalisis oksidasi oleh udara ini. Kanji bereaksi dengan iod, dengan adanya iodida membentuk suatu kompleks yang berwarna biru kuat, yang akan terlihat pada konsentrasi-konsentrasi iod yang sangat rendah. Kepekaan reaksi warna ini adalah sedemikian rupa sehingga warna biru akan terlihat bila konsentrasi iod adalah 2 x 10-5 M dan konsentrasi iodida lebih besar daripada 4 x 10-4 M pada 20 oC. Kepekaan warna berkurang dengan naiknya temperatur larutan. Kanji tidak dapat digunakan dalam medium yang sangat asam karena akan terjadi hidrolisis pada kanji itu sendiri. Keunggulan pada pemakaian kanji ini yaitu bahwa harganya murah. [26] Pada penentuan kadar Cu, 10 ml larutan terusi ditambahkan dengan 10 ml H2SO4 dan 8 ml KI 20%. Sama halnya dengan percobaan sebelumnya penambahan KI seharusnya ditambahkan sebelum penambahan H2SO4, tetapi hal ini untuk menghindari terjadinya penguapan KI oleh sinar matahari yang akan menyebabkan tidak terjadinya reaksi dan KI sendiri berfungsi untuk pembentukan iodium. Kemudian larutan tersebut dititrasi dengan Na2S2O3 hingga warnanya kuning jerami. Warna kuning jerami pada hasil titrasi tersebut menandakan bahwa I2 masih ada. Kemudian ditambahkan indicator amilum 1%. Penambahan amilum yang dilakukan saat mendekati titik akhir titrasi dimaksudkan agar amilum tidak membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk kembali ke senyawa semula. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan sifat I2 yang mudah menguap pada titik akhir titrasi iod yang terikat juga hilang bereaksi dengan titran sehingga warna kuning jerami mendadak hilang dan perubahannya sangat jelas. Penggunaan indikator ini untuk memperjelas perubahan warna larutan yang terjadi pada saat titik akhir titrasi. Sensitivitas warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan. Kompleks iodium-amilum memiliki kelarutan yang kecil dalam air, sehingga umumnya ditambahkan pada titik akhir titrasi. Pada saat ditambahkan amilum, terbentuknya warna putih susu pada akhir titrasi yang menandakan adanya reaksi antara Cu dengan I2
Titrasi redoks merupakan titrasi terhadap larutan analit berupa reduktor atau oksidator dengan titran berupa larutan dari zat standar oksidator atau reduktor. Prinsip yang digunakan dalam titrasi redoks adalah reaksi reduksi oksidaasi atau dikenal denga reaksi redoks.
CV Aksara Global Akademik, 2021