Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2024
Pemikiran tentang hakikat manusia telah dimulai sejak jaman dahulu yang kemudian terus berlangsung hingga saat ini. Pemikiran tentang hakikat manusia belum berakhir dan tidak
Jurnal Literasiologi, 2023
Human self-potential is a basic ability possessed by humans that is still hidden inside them waiting to be realized into a real benefit in human life. This research was designed in the form of a library research or Library research that uses various sources of literature as a data source that relates to the thinking of a character who at a certain time, cultural conditions, the community at that time, along with documents, then the methodologically used approach is interpretation. The results showed that human potential consists of the potential of the senses, qalb / heart ,العقل/aql الفؤاد/fu'ad and .األذن/'dzan
El-HARAKAH (TERAKREDITASI), 2018
Along with the advancement of human civilization, conversations concerning human rights issues will not subside in time, because the parameters of a civilized nation is if a civilization has been able to put people in proportion, can "humanize" humans. Human rights are of the utmost importance, because human beings can be real human beings if their basic rights are fulfilled and guaranteed after fulfilling their obligations. The denial of human rights implies the denial of human existence which Allah says is used as khalifah fil al ardh. In order to support the universality of Islam and the position of Islam as rahmatan Iil Alamin, the Koran regulates all aspects of human life in all its deeds, both the deeds of the heart and the physical deeds, whether in relation to the faith, ethics, and practical both governing relationships between individuals and individuals, with society, individuals with the state, individuals with the environment, and individuals with their God. S...
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi, 2020
Manusia adalah makhluk yang unik karena dalam beberapa hal dia memiliki hal yang sama dengan hewan. Namun, mansia memiliki akal yang membedakannya dari hewan manapun yang ada di dunia ini. Insting adalah sesuatu yang ada pada manusia dan hewan yang menjaga mereka agar tetap hidup, atau bisa disederhanakan bahwa insting adalah sebuah potensi kehidupan. potensi kehidupan ini tidak dapat diindera seperti layaknya benda, namun kita dapat memastikan eksistensinya dengan melihat penampakan ataupun manifestasinya dalam aktivitas manusia sehari-hari. Setidaknya ada dua potensi kehidupan pada manusia yang bisa diketahui. Pertama, potensi kehidupan yang berbentuk kebutuhan jasadiyah (needs). Kedua, potensi kehidupan yang berupa keinginan naluriah (wants).
Quraish Shihab mengutip dari Alexis Carrel dalam "Man the Unknown", bahwa banyak kesukaran yang dihadapi untuk mengetahui hakikat manusia, karena keterbatasan-keterbatasan manusia sendiri.
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 1997
Sa/ah satu rugas terpenting ps1kologi lslami adalah menjelaskan pan dangan dasar Islam tentang manusia. Tulisan ini bermaksud memben tangkan pandangan Islam tentang tujuan penciptaan dan refasi manusia, sifat asal dan kemungkinan-kemungkinan manusia. Tujuan penciptaan manusia adalah agar manus,a mengabdikan hidup kepada Allah SWT. Dua tugas yang diemban manusia agar tutuen penciptaannya berhas/J adalah menjadi abdullah dan menjadi khalifah di bumi. Relasi-relasi yang dilakukan manusia dalam upaya menjalankan tugasnya adafah refasl dengan Tuhan, relasi dengan diri sendiri, relasi dengan sesama manusia, dan relasi dengan a/am semesta. S1fat asal manusia atau yang fitrah pads diri manusia adalah cenderung kepada kebaikan. Waiau demikian, manusla pads akhirnya memilik1 kemungkinan menjadi baik atau buruk. taqw.i atau fujur.
Allah SWT sebagai pencipta telah menciptakan langit dan bumi, dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya. Salah satu ciptaan Allah itu adalah manusia, yang diberi keistimewaan berupa kemampuan berpikir yang melebihi jenis makhluk lain yang sama-sama menjadi penghuni bumi. Kemampuan berpikir itulah yang diperintahkan Allah agar dipergunakan untuk mendalami wujud atau hakikat dirinya dan tidak semata-mata dipegunakan untuk memikirkan segala sesuatu di luar dirinya.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam struktur yang paling baik di antara makhluk Allah yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah atau unsur fisiologis dan unsur psikologis. Dalam struktur jasmaniah dan rohaniah itu, Allah memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkembang, dalam psikologi disebut potensialitas atau disposisi. Dalam pandangan Islam kemampuan dasar/pembawaan itu disebut dengan "Fitrah" yang dalam pengertian etimilogis mengandung arti " kejadian ", oleh karena itu fitrah berasal dari kata fatoro yang berarti "menjadikan". Ada 3 kata yang digunakan Al-Qur'an untuk menunjuk kepada arti manusia, yaitu : insan atau ins atau al-nas atau unas. Allah menciptakan manusia dalam keadaan fitrah dengan dibekali beberapa potensi yakni potensi yang ada dalam jasmani dan rohani. Bekal yang dimiliki manusia pun tidak hanya berupa asupan positif saja, karena dalarn diri manusia tercipta satu potensi yang diberi nama nafsu. Dan nafsu ini yang sering membawa manusia lupa dan ingkar dengan fitrahnya sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi. Untuk itu manusia perlu mengembangkan potensi positif yang ada dalam dirinya untuk rnencapai fitrah tersebut. Manusia merupakan makhluk pilihan Allah yang mengembangkan tugas ganda, yaitu sebagai khalifäh Allah dan Abdullah (Abdi Allah). Untuk mengaktualisasikan kedua tugas tersebut, manusia dibekali dengan sejumlah potensi didalam dirinya. Potensi-potensi tersebut berupa ruh, nafs, akal, qalb, dan fitrah. Hal inilah yang membedakan agama Islam dengan agama lainnya selain ajaran ketuhanannya, juga perhatian terhadap hakikat kecenderungan pemikiran manusia. Islam sangat positif thinking terhadap kecenderungan akhlak manusia terhadap kebenaran. Sebaliknya, agama non-Islam sangat negatif thinking terhadap kecenderungan akhlak manusia pada kebenaran.
1.0 PENDAHULUAN Al-Qur"an adalah kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai panduan dan pegangan dalam kehidupan manusia. Intipati kandungan kalam suci ini penting kerana Allah telah menyeru manusia melaksanakan segala perintah dan meninggalkan larangan-Nya, mengajarkan tauhid dan menyucikan hati manusia dengan melaksanakan pelbagai ibadah, menunjukkan manusia kepada hal-hal yang dapat membawa kebaikan serta kemaslahatan dalam kehidupan individu dan sosial. Selain itu, ia juga berperanan membimbing manusia kepada agama yang luhur agar mewujudkan jati diri yang tinggi, membentuk akhlak dan peribadi, serta meningkatkan diri manusia ke taraf kesempurnaan sebagai seorang insan yang bertakwa. Al-Qur"an juga mendorong manusia untuk merenung perihal diri dan keajaiban penciptaannya yang sangat unik dan istimewa berbanding dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Ini kerana pengenalan manusia terhadap dirinya dapat membawa kepada pengetahuan ma"rifatullah, sebagaimana firman Allah S.W.T : Maksudnya: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5) Dia diciptakan dari air yang dipancarkan (6), yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan .
2016
The Holy Quran has three terms are often referred to as a term for human beings, namely al-Insan al-Basyar and the sons of Adam. The third term, each having its own meaning. Man said al-Insan is viewed from the side of kediriannya as a thinking being, al-Basyar is showing the physical dimensions of the human being, while the sons of Adam are seen from the human lineage. Man was created comes with dimensions of jasmaniyah and ruhiyah, so with both dimensions this man can become the perfect creature surpasses other creatures. The advantages given to humans also demands the man for the task and function of its creation, either as a servant of God and as a khalifah fil ard. Islamic education task mempunnyai important enough in this case, namely, how to create a human being who is able to develop all potential so that human beings are able to execute his duties as both a servant of God and as the leader in the face of the Earth. Key Words: Human, The Essence Of The Philosophy Of Islamic ...
FOKUS Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, 2021
Bila merujuk kepada berbagai pendapat tentang konsep Islam dan psikologi humanistik ketika berbicara potensi manusia, akan dijumpai beragam pendapat. Pada satu sisi ada yang memandang bahwa konsep yang ditawarkan oleh aliran tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sedang di sisi lain memandang bahwa apa yang ditawarkan oleh aliran tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Kelompok pertama, memandang psikologi humanistik mewakili suara Islam. Sementara kelompok yang kedua mengatakan bahwa over optimistik jika menjadikan manusia sebagai penentu tunggal pengembangan sumber daya manusia, sedangkan di dalamnya ada peran Tuhan.Bertitik tolak perbedaan persepsi ahli tentang hal tersebut, studi ini bermaksud memaparkan informasi normatif deskriptif melalui analisis kritis tentang potensi manusia sehingga dapat dipetakan bagaimana konsep pendidikan Islam dan bagaimana pandangan psikologi humanistik. Dengan itu, diharapkan akan jelas sisi mana dari psikologi humanistik yang sesuai d...
Manusia disitilahkan dalam Al Qur"an dalam tiga hal, yaitu al-basyar, al-insan, dan an-nas. Al-basyar dapat dipahami bahwa manusia merupakan makhluk biologis yang memiliki segala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum, seks, kebahagiaan, dan lainnya. Adapun kata al-insan dapat diartikan harmonis, lemah lembut, atau pelupa. Sedangkan, An-Nas menunjukkan pada eksistentsi manusia sebagai makhluk sosial secara keseluruhan.
Jurnal Bilqolam Pendidikan Islam, 2020
The potential of the human self as a whole is the whole body or human body as a perfect system when compared to a perfect system and the most perfect when compared to other systems of God's creatures, such as animals, angels, jinn, devils, and demons. When identified, the potentials that already exist in humans are the mind, heart, and senses. Every thinker and expert working in a particular field needs his or her role of thought to study these human problems and concepts. Another view is that in religion or theology, human concepts have also been studied and given certain explanations. Theologians claim that humans are God's creations and must obey God's rules. Humans obey Sunnatullah. When doing something and behaving, humans must be responsible for the behavior.
Jurnal Ilmiah Didaktika, 2013
This article describes the nature of human beings, their characteristics, their potentials, and the development of the potentials. Some philosophers claim that a human being is considered animal for having some tendencies that are believed similar to an animal. However, this argument is contradictive to what is believed by Muslim. Humans have certain characteristics that naturally different from animals. They also posses potentials (innate potentials or innate tendencies) that can be develop naturally through life-experience or artificially through formal instruction such as schools and other educational institutions.
Makalah Agama Islam, Tugas Mata kuliah umum Universitas Hasanuddin
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ratmiarti, selaku Dosen mata kuliah pendidikan agama islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,lapisan dan proses butting pada system operasi,jenis-jenis sistem operasi,model user interface, pengaturan proses dan peralatan pada system operasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yangmembangun.
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam II tentang Hakikat Manusia Menurut Islam ini. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.H.Muchtar Hadi .M.Ag, selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam II. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca untuk kebahagiaan dunia dan akhirat, amin. Ungaran, Maret 2011
islamic studie religion, 2022
Segala Puji dan syukur terucap dari lisan yang penuh dengan kesalahan kepada Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan rahimnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad Saw. Manusia merupakan makhluk Allah yang memiliki salah satu keistimewaan dalam proses penciptaannya. Dimana manusia ketika diciptakan dari setetes air yang menggumpal menjadi darah, kemudian tulang, dan dibalut oleh balutan daging, hingga sempurnalah bentuknya itu. Bahkan setelah itu allah anugerahkan aqal dan nafsu Al-Insanu Hayawanun Natiqun dalam hal ini untuk selalu menjaga keberlangsungan hidup manusia tersebut di muka bumi ini dengan baik dan tentram maka Alla SWT, mengutus dalam setiap masa kehidupannya tersebut seorang utusan Rasul atau Nabi sebagai contoh bahkan teladan yang baik. Serta merta menjaga atas anugerah yang telah di berikan tersebut antara aqal dan nafsu untuk mengaplikatifkan dalam kehidupan yang baik dan di inginkan. Firman Allah SWT: (QS.Ali Imran : 110) "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (HR.Muslim: No. 4830). Dari Jarir bin Abdillah ra berkata, bersabda Rasulullah saw : " Barangsiapa yang menuntun kepada kebaikan dalam Islam, lalu diamalkan tuntunan itu sesudahnya, maka dicatat baginya sebanyak pahala yang mengerjakan dengannya, tidak akan dikurangi sedikitpun pahalanya. Dan barangsiapa yang menuntun kepada keburukan, lalu dilakukan tuntunan buruk itu sesudahnya, maka dicatat baginya sebanyak dosa mereka yang melakukan
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.