Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Perkembangan sosial dan pribadi masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan kepada kedua orang tua, yakni kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Masa kanak-kanak awal berlangsung dari umur 2 tahun sampai umur 6 tahun. Selama periode terjadi perkembangan sosial dan kepribadian yang sangat cepat dan perubahan yang signifikan. Masa ini disebut “usia kelompok” karena anak berminat akan kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola perilaku. Pada masa ini sebagian anak mengembangkan kode moral yang dipengaruhi oleh standar moral kelompoknya dan hati nurani yang membimbingnya sebagai pengganti pengawasan dari luar yang pada waktu anak masih kecil, sekalipun demikian pelanggaran rumah di sekolah dan di lingkungan. Perkembangan pribadi dan sosial pada masa kanak-kanak peran orang tua sangat penting sebagai pembimbing dan pengarah bagi anaknya. Pola asuh orang tua, teman sebaya, dan orang dewasa di lingkungan masyarakat sangat penting karena mempengaruhi baik buruknya kepribadian, sosial, moral, dan tingkah laku seorang anak.
Abstrack Development and learning occur within and are influenced by the multiple social cultural contexts. Bronfenbrenner (1979, 1989, 1993) provides an ecological model for understanding human development. Bronfenbrenner explains that child development is best understood in the context of family, educational settings, community, and wider society. These diverse contexts are related to each other and all have an influence on the developing child. For example, even if a child is cared for in a loving and supportive family, a healthy community is influenced by wider biases of society, such as racism or sexism, and the possibility of showing the negative effects of negative stereotypes and discrimination.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memahami keterlibatan orangtua terhadap perkembnagan sosial anak, kendala dalam pengasuhan, dan strategi yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian orangtua peserta didik pada lembaga kelompok bermain Asyiyah . Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara Latar belakang penelitian ini adalah orangtua cenderung mengikuti kemauan anak dan melarang anak bermain di luar rumah, karena orangtua berada di rumah. kecenderungan adanya perbedaan pola asuh orangtua dengan anggota keluarga lain, kecenderungan orangtua memenuhi kebutuhan anak dengan bekerja sehari penuh, sehingga kurang waktu bersama anak. Kendala yang dihadapi orangtua di antaranya, orangtua yang bekerja dan mendelegasikan pengasuhan kepada kakek atau nenek, saudara yang lain, maupun kepada pengasuh. Strategi yang dilakukan orangtua adalah dengan melakukan pengaturan waktu dan melakukan pembatasan pergaulan anak dengan lingkungan, apabila dirasakan lingkungan tidak memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan sosial anak.
Memasuki era milenium ke-3, kita dihadapkan pada tuntutan mampu meng-hadapi persaingan bebas yang menuntut manusia-manusia unggul untuk mampu menghadapinya. Untuk menghadapi masa itu, kita membutuhkan generasi-generasi penerus yang tangguh, yang memiliki kepribadian yang utuh dan ketahanan mental yang baik. Ketahanan mental yang kuat ditandai oleh kemampuan individu untuk mampu menghadapi berbagai permasalahan dan mampu memecahkannya dengan baik, dengan kata lain individu harus mampu bertahan dan tetap eksis dalam kehidupannya. Kemampuan seperti itu tidak bisa dicapai begitu saja, tetapi perlu upaya yang dilakukan sejak anak masih kecil. Penguasaan berbagai kemampuan yang memadai akan menghantarkan individu meraih keberhasilan dalam kehidupan. Untuk menunjang keberhasilan individu dalam hidup maka sejak kecil anak perlu menguasai berbagai kemampuan terutama kemampuan sosial emosional yang baik, karena menurut Daniel Goleman (1995) keberhasilan hidup seseorang lebih ditentukan oleh kemampuan emosionalnya dibandingkan dengan kemampuan intelektual. Kemampuan sosial emosional merupakan fundasi bagi perkembangan kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungannya secara lebih luas. Dalam berinteraksi dengan orang lain, individu tidak hanya dituntut untuk mampu berinteraksi secara baik dengan orang lain, tetapi terkait juga didalamnya bagaimana ia mampu mengendalikan dirinya secara baik. Ketidakmampuan individu mengendalikan dirinya dapat menimbulkan berbagai masalah sosial emosional dengan orang lain. Sejak anak-anak usia TK masalah-masalah sosial emosional sudah dapat kita identifikasi dari berbagai perilaku yang ditampakkan anak, diantaranya anak selalu ingin menang sendiri, bersikap agresif, cepat marah, setiap keinginannya selalu harus dituruti, membangkang bahkan menarik diri dari lingkungannya dan tidak mau bergaul dengan teman-temannya.
2022
Growth is a physical change that is seen in a child, such as growth, height, growth, hair, teeth, nails, and so on, while there is a change in the development of processes such as young to grow old or become more mature towards a process. Or another name Growth is also a change in physical processes and development is a change in the direction of maturity. Growth and development is also a definite and very fast change, for example at the age of toddlers, there is a lot of rapid growth and visible development, but today there are still many parents who do not care about the growth and development of the child and the child is not noticed
Masa neonatal dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang dua minggu. Masa neonatal merupakan periode tersingkat dari semua periode perkembangan dan merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal. Terdapat empat hal pokok yang harus dilalui bayi dalam proses penyesuaian pada masa ini, yaitu bernapas, menelan atau menghisap, sistem pembuangan kotoran dan perubahan suhu. Banyak macam tugas perkembangan yang harus diselesaikan seorang individu pada masa ini, seperti perkembangan fisik, sensorik, motorik, vokalisasi, kognitif dan afektif.
Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembanmgan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan yang lain, dan ini terjadi pada diri seseorang secara terus-menerus sepanjang hayatnya. Perkembangan meliputi perkembangan fisik dan non fisik. Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Dalam perjalanan hidupnya menjadi dewasa, perkembangan ruhani tidak lepas dari pengaruh keturunan dan pengaruh dunia lingkungan tempat seseorang hidup dan dibesarkan.[1] Setiap fenomena/gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerja sama dan pengaruh timbal balik antara potensi alitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan, jelasnya perkembangan merupakan produk dari : 1) pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik, 2) pematangan fungsi-fungsi psikis, 3) usaha belajar oleh anak, dalam mencoba segenap potensialitas rohani dan jasmaniah. Perkembangan itu bukan proses yang selalu digerakkan oleh faktor atau pengaruh dari luar (di luar individu anak). Akan tetapi setiap gejala perkembangan dikendalikan dan diberi corak tertentu oleh pembawaan bakat dan kemauan anak. Jiwa anak yang dinamis memberikan kekuatan atau daya dan corak tertentu. Pada segala tingkah lakunya, dan mendorong fase-fase perkembangan. Juga ada impuls bawaan yang menghidupkan setiap mekanisme proses jasmaniah rohaniah untuk terus berfungsi. Berdasarkan hal di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas tentang teori dan aspek-aspek perkembangan anak.
Penelitian mengenai perkembangan anak pada masa kanak-kanak awal
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Psikologi Perkembangan mengenai "Perkembangan Masa Bayi " Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, terutama ibu "Lukmawati, MA "selaku Dosen Pengampuh mata kuliah Psikologi perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi merupakan suatu hal yang penuh teka-teki dan pertanyaan karena bayi terlihat bagai makhluk yag perilaku umumnya tampak tidak terorgaisasi, ia akan menangis ketika merasa tidak nyaman dan tidak aman. Serta hanya terdiam saja ketika sebaliknya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya sebenarnya hal apa saja yang bias ia lakukan apakah dengan terdiamnya serta kebiasaanya yang selalu tidur hingga 16-17 jam per hari bayi juga bias melihat, mendengar dan merasakan rangsangan dari sekitarnya. Sang ibu biasanya memliki permasalahan komunikasi degan bayinya. Ibu ingin memenuhi kenyamana dan keiginan bayi sepenuhnya namun kadang kita tidak tau apa maksud dari tangisan bayi. Dalam makalah ini akan membahas mengenai bagaimana sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut. Sehingga kita dapat memahami bagaimana dunia sang bayi tersebut dimana hal tersebut akan mendorong perkembangan dan pertumbuhan bayi secara optimal.
Pertumbuhan dan perkembangan individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses menurut hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimanapun juga pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya. Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar. Dalam menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan, memiliki banyak teori dan pendapat. Dalam pertumbuhan dan perkembangan memiliki banyak tahap dan fase yang dialami oleh anak, didalamnya juga terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Kata kunci : Pertumbuhan, Perkembangan, Tahap, Fase, Faktor yang mempengaruhi
The development is a process of change towards maturity through growth and differentiation. The development has many meanings and put forward by many of the world's leading opinion. The development has many stages from various fields. If on one of the individual phases do not have the ability to behave properly, according to the development tasks that the individual is considered to have compromised its development. At the stage of development also have emotional development. emotions are affective experience that is accompanied by mental adjustment as a whole, where the state of psychology and physiology is in a state of overwhelming, it can also be shown by the behavior clear and evident. In distinguishing level of emotion, the emotion has various phases, from the initial phase until the end, to have the ability to customize the behavior of any condition. Keywords: stage of development, growth, emotional development, psychology, physiology.
2022
Perkembangan nilai-nilai moral dan agama adalah kemampuan anak untuk bersikap dan bertingah laku. Islam telah mengajarkan nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menyebabkan perlunya pengembangan pembelajaran terkait nilai nilai moral dan agama. Pendidikan nilai-nilai moral dan keagamaan pada program PAUD merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaannya, dan jika hal itu telah tertanam serta terpatri dengan baik dalam setiap insan sejak dini, hal tersebut merupakan awal yang baik bagi pendidikan anak bangsa untuk menjalani pendidikan selanjutnya. Bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan keagamaan.
Sundari, Arie Rihardini, 2013
Kekuatan kepribadian anak merupakan hasil dari pengasuhan dan penanganan yang baik dari kedua orangtuanya, ayah dan ibu. Ketika salah satu dari kedua orangtuanya tidak hadir, maka terdapat ketimpangan dalam perkembangan psikologisnya. Kepribadian, kesehatan mental dan pertahanan diri dari stress akan terasa sulit ditangani oleh anak yang tidak genap mendapati pengasuhan dari kedua orangtuanya. Fatherless menjadi menarik terkait dengan timpangnya pengasuhan orangtua. Seorang anak yang mengalami fatherless akan berisiko terjadinya juvenile delinquent atau drop-out dari bangku sekolahnya. Makalah ini ditulis untuk dapat mengeksplorasi sampai sejauh mana dampak fatherless pada perkembangan psikologis anak. Untuk kemudian dapat diperoleh tindakan yang perlu dilakukan dan antisipasi yang dapat dilakukan terkait dengan pengasuhan dan peranan oleh ayah dalam pendidikan. Metode yang digunakan adalah telaah kepustakaan yaitu menelaah literatur-literatur. Didapatkan pemahaman bahwa fatherless adalah ketiadaan peran dan figur ayah dalam kehidupan seorang anak. Hal ini terjadi pada anak-anak yatim atau anak-anak yang dalam kehidupan sehari-harinya tidak memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya. Ketiadaan peran-peran penting tersebut akan berdampak pada rendahnya harga diri (selfesteem), adanya perasaan marah (anger), malu (shame) karena berbeda dengan anak-anak lain dan tidak dapat mengalami pengalaman kebersamaan dengan seorang ayah yang dirasakan anak-anak lainnya. Kehilangan peran ayah juga menyebabkan seorang anak akan merasakan kesepian (loneliness), kecemburuan (envy), selain kedukaan (grief) dan kehilangan (lost) yang amat sangat, yang disertai pula oleh rendahnya kontrol diri (selfcontrol), inisiatif, keberanian mengambil resiko (risk taking), dan psychology well-being, serta kecenderungan memiliki neurotik.
Dalam kehidupan manusia sektor pertanian adalah sektor yang memiliki peran sangat penting . di Indonesia pun Pertanian adalah salah satu sektor penghasil pendapatan yang tinggi .menurut Bappenas sekitar 15 % pendapatan negara pada tahun 2010 berasal dari sektor pertanian. Jadi sektor pertanian adalah sektor yang mau tak mau harus ada dan berkembang.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.