Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2024, Ida Silfiana
…
6 pages
1 file
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analisis regresi linier Sederhana. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diterbitkan oleh dinas pertanian Kabupaten Lampung Selatan dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung Selatan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil uji secara parsial (Uji t) diketahui nilai signifikansi untuk variabel X yaitu sektor pertanian sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel Sektor Pertanian berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lampung Selatan. Dalam hal ini, sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan diantara sektor-sektor lainnya dan dapat menyumbangkan penghasilan kepada pendapatan daerah untuk kegiatan masyarakat yang bersumber dari lahan usaha mereka. Sektor pertanian sangat bermanfaat bagi perekonomian khususnya yang ada di Kabupaten Lampung Selatan yakni dapat memberikan peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan roda perekonomian dan berpengaruh dalam pengembangan usaha sehingga dapat mengurangi pengangguran, dengan banyaknya tenaga kerja dari sektor pertanian tersebut akan menciptakan masyarakat yang sejahtera baik di dunia maupun diakhirat yang sesuai dan sejalan dengan prinsip syariat agama Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat pengenaan pajak penghasilan terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan transaksi e-Commerce di Kota Bekasi. Variabel dependennya yaitu penghambat pengenaan pajak penghasilan, sedangkan variabel independennya yaitu sulitnya mendeteksi transaksi e-Commerce, belum terdatanya pelaku e-Commerce, rendahnya kesadaran pelaku e-Commerce selaku wajib pajak, dan kurangnya penegakan hukum terhadap pelaku e-Commerce. Penelitian dengan metode kuantitatif, menggunakan data primer yaitu kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi sebanyak 108 sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regeresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa sulitnya mendeteksi transaksi e-Commerce berpengaruh positif secara signifikan terhadap penghambat pengenaan pajak penghasilan (thitung 3.891 > ttabel 1.98326), belum terdatanya pelaku e-Commerce tidak berpengaruh positif namun signifikan terhadap penghambat pengenaan pajak penghasilan (thitung -2.301 < ttabel 1.98326), rendahnya kesadaran pelaku e-Commerce selaku wajib pajak berpengaruh positif secara signifikan terhadap penghambat pengenaan pajak penghasilan (thitung 2.936 > ttabel 1.98326), kurangnya penegakan hukum pelaku e-Commerce berpengaruh positif secara signifikan terhadap penghambat pengenaan pajak penghasilan (thitung 6.624 > ttabel 1.98326).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran Numbered Heads Together dalam pembelajaran unsur cerita siswa kelas V SD Negeri Langgen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experimental dengan desain nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VA dan kelas VB SD Negeri Langgen. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, yaitu tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Validitas yang digunakan adalah validitas logis (logical validity) dan validitas empirik (empirical validity). Uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel, yaitu diperoleh r = 0,891. Pengujian hipotesis menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together dan pembelajaran yang tidak menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together. Perbedaan tersebut dibuktikan dengan hasil uji-t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17. Nilai t hitung > t tabel yaitu 3,096 > 2,018 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,003. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran unsur cerita dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together.
This is some academic writings from Indonesian Student Association for International Studies
Research about "Analysis land suitability index for rise and maize using Geographic Information System and Multi Criteria Decision Making (MCDM) in Mamminasata region" has done. In this research calculated the index of land suitability for rice and maize with parameter boundary used are temperature, precipitation, soil texture, soil depth and slope. The method used is combination of GIS (Geographic Information System) and MCDM (Multi Criteria Decision Making) which includes Analytical Hierarchy Process (AHP) and Compromise Programming (CoPr). Calculation and analysis of the results shows that of fuzzification temperature, precipitation, soil texture, and soil depth was produce index: 0. 00, 0.06, 0.13, 0.19, 0.25, 0.31, 0.38, 0.44, 0.50, 0.56, 0.63, 0.69, 0.75, 0.81, 0.88, 0.94, 1.00. An index of slope is 0. 00, 0.06, 0.12, 0.19, 0.25, 0.31, 0.37, 0.44, 0.50, 0.56, 0.62, 0.69, 0.75, 0.81, 0.87, 0.94, 1.00. Results weighted by experts found that precipitation has the highest weight of 0,323, which further sequential soil texture (0,234), temperatures (0,172), soil depth (0,169) and slope (0,104). Based on the results as input fuzzification and weighting of an index derived Compromise Programming 0. 00, 0.06, 0.13, 0.19, 0.25, 0.31, 0.38, 0.44, 0.50, 0.56, 0.63, 0.69 ,0.75, 0.81, 0.88, 0.94, 1.00. At total compensation is dominated by class 1 (S1) with an area of 190.889,08 ha area (index 0.00-0.20) for rice, while for maize 165.365,57 ha (index 0.00-0.20). At compensated partly dominated by a class 2 (S2) with an area of 110.518,52 ha area (index 0.20-0.40) for rice, while for maize 114.404,19 ha (index 0.20-0.40). At no compensation for crops dominated by class 4 (N1) with an area of 101.749,43 ha area (index 0.60-0.80), whereas for maize dominated by class 5 (N2) of 163.331,69 ha (0.80-1.00).
Latar Belakang : Orang tua sebagai pengasuh dan pembimbing dalam keluarga berperan dalam meletakkan dasar-dasar perilaku bagi anaknya. Dalam mengasuh anak-anaknya orang tua cenderung menggunakan pola asuh tertentu. Pola asuh ini memberikan sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap harga diri anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pola asuh dengan harga diri remaja di SMA Negeri 2 Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.
Journal Midwifery, 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK BIDAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRE OPERATIF SECTIO CAESAREA DIRUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2014 RABIA ZAKARIA, S.KM, M.Kes Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Gorontalo e-mail : [email protected] ABSTRAK Tindakan operasi sectio caessarea sering menyebabkan perasaan takut dan cemas pada seorang ibu. Jika kondisi ini berlangsung terus selama persalinan dapat menyebabkan kelancaran persalinan menjadi terganggu. Dalam menurunkan kecemasan pasien diperlukan adanya komunikasi terapeutik yang baik bidan sebagai pemberi pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik bidan dengan tingkat kecemasan ibu Pre Operatif Sectio Caessaria diruang kebidanan RSUD TOTO Kabupaten Bone Bolango tahun. Metode penelitian ini termasuk jenis penelitian metode survey analitik. Populasi pasien Ibu Pre Operatif Sectio Caessare dengan sampel menggunakan teknik Actidential Sampling dan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Variabel penelitian terdiri dari variable bebas yaitu komunikasi terapeutik dan variabel terikat adalah Tingkat Kecemasan. Analisis data pada penelitian ini menggunaka uji statistik “Chi Square Test.” Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa komunikasi terapeutik Bidan di ruangan kebidanan RSUD TOTO Kabila sebagian besar responden yaitu sebanyak 20 orang (66,7%) menyatakan bahwa bidan telah melakukan komunikasi terapeutik dengan baik dan untuk tingkat kecemasan ibu pre operatif sectio caessarea, sebagian besar yaitu 18 orang atau (60%) tidak mengalami kecemasan. Hasil analisis statistic Chi Square menunjukan terdapat hubungan antara komunikasi teurapetik bidan dengan kecemasan ibu Pre Operatif Sectio Caesarea di ruangan kebidanan RSUD TOTO Kabila nilai p < 0,05 (p=0.002). Kesimpulan; terdapat hubungan antara komunikasi teurapetik bidan dengan kecemasan ibu Pre Operatif Sectio Caesarea di ruangan kebidanan RSUD TOTO Kabila. Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Tingkat Kecemasan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat resiko bahaya longsor dan memberikan penatagunaan lahan berbasis mitigasi bahaya longsor di hulu DAS Lesti. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah adalah metode Deskriptif dan Preskriptif. Tingkat resiko bahaya longsor diukur dengan menggunakan parameter potensi bahaya dan kerentanan bahaya. Parameter potensi bahaya menggunakan indikator curah hujan, jenis tanah, kelerengan, jarak dari sungai, dan guna lahan. Parameter kerentanan menggunakan indikator kepadatan bangunan, kepadatan penduduk, proporsi usia rentan, proporsi jumlah wanita dan penyandang cacat, proporsi jumlah pengangguran dan tingkat pendidikan. Tingkat resiko bahaya longsor yang diperoleh adalah resiko sedang, resiko tinggi dan resiko sangat tinggi. Untuk memberikan penatagunaan lahan berbasis mitigasi bahaya longsor terlebih dahulu melakukan proses analisis fungsi kawasan yang hasilnya terbagi ke dalam tiga kawasan yaitu kawasan lindung, penyangga dan budidaya. Dari masing-masing fungsi kawasan, kemudian dilakukan analisis guna lahan yang sesuai untuk setiap fungsi kawasan. Selanjutnya adalah proses integrasi tingkat resiko bahaya longsor dengan penggunaan lahan berdasarkan fungsi kawasan melalui proses overlay. Hasilnya, penggunaan lahan untuk kawasan lindung dengan tingkat resiko bahaya longsor yang ada mutlak untuk kawasan konservasi. Kawasan penyangga tingkat resiko bahaya longsor yang ada diarahkan untuk hutan produksi, hutan rakyat atau budidaya tanaman tahunan. Kawasan budidaya pertanian dengan tingkat resiko sedang dipertahankan dengan menerapkan konsep rehabilitasi lahan, sedangkan resiko tinggi dilakukan konservasi lahan. Kawasan budidaya non pertanian (permukiman) pada resiko sedang hingga tinggi dilakukan pengawasan dan penertiban bangunan serta sosialisasi tanggap bahaya pada masyarakatnya. Untuk Kawasan budidaya non pertanian (permukiman) pada resiko sangat tinggi diarahkan untuk reloksi dengan memberikan intensif-disintensif.
Abstrak Penelitian ini bertitik tolak pada permasalahan: bagaimana pengaruh penerapan pemodelan terhadap hasil belajar matematika? Tujuan penelitian ini adalah: (1)untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan pemodelan terhadap hasil belajar, (2) untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pemodelan lebih tinggi daripada yang menerapkan pembelajaran konvensional. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV Semester Genap SD Negeri 1 Beringin Raya Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Untuk menganalisis data penulis menggunakan rumus , diperoleh = 2,89 dan dari tabel distribusi pada taraf 5% diketahui = 1,99 sedangkan pada taraf 1% diketahui = 2,65. Dengan demikian ada pengaruh penerapan pemodelan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV semester genap SD Negeri 1 Beringin Raya Bandar Lampung dan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pemodelan lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang tidak menggunakan pemodelan terhadap hasil belajar matematika siswa. Kata Kunci : pemodelan, hasil belajar Pendahuluan Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi yang dimiliki seseorang melalui kegiatan pembelajaran. Dibutuhkan sikap yang aktif, kreatif, dan berpikir kritis dalam kegiatan pembelajaran agar apa yang telah dipelajari dapat diterima dengan baik. Dalam pendidikan formal sangat bergantung pada keaktifan guru sehingga dapat membuat siswanya disiplin, aktif, kreatif, berpikir kritis dan bertanggung jawab. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas yang dimiliki oleh siswa yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol 1 Nomor 16, November 2021, 2001