Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019
…
17 pages
1 file
Wacana tentang Muhammadiyah, seakan perlu menghadirkan sosok K.H.Ahmad Dahlan sebagai tokoh sentral pembaharu pendidikan, sosial dan keagamaan. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia memegang peranan penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia sejak pra kemerdekaan hingga mengantarkan bangsa ini memproklamasikan kemerdekaannya sampai saat sekarang. Peran tersebut tidak terlepas dari maksud dan tujuan pendirian Muhammadiyah dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam semata-mata demi terwujudnya 'Izzul Islam wal Muslimin, kejayaan Islam sebagai realita dan kemuliaan hidup umat Islam. 1 Muhammadiyah tersebar diseluruh Indonesia tidak terlepas dari itu Organisasi Muhammadiyah ini hadir Kota Sorong pada tahun 1990-an. Kedatangan Muhammadiyah di Kota Sorong memberikan angin segar bagi kalangan para imigran, awalnya ormas ini datang hanya dengan tujuan dakwah dan memperluas jaringan pengkaderan, namun melihat kondisi masyarakat di
Miftahul Jannah, 2021
Dakwah dengan pendidikan pada hakikatnya adalah sama, karena dakwah adalah bagian dari pendidikan dan dakwah adalah salah satu metodenya. tujuan pendidikan adalah terciptanya anak dewasa. Islam lebih tajam lagi dalam dalam konsepnya yaitu terciptanya seorang anak yang dewasa lahir dan bathin yang terdapat padanya keutuhan baik fisik maupun psikis yang diridhoi oleh Allah maha pencipta. Sedangkan tujuan dakwah adalah mewujudkan manusia yang bertanggung jawab pada dirinya sebagai hamba Allah sekaligus bertanggung jawab sebagai khalifah. Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan atau belajar mengajar yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu menuju ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Selain itu, lembaga pendidikan adalah sebuah institusi pendidikan negeri ataupun swasta yang menawarkan pendidikan baik bersifat umum ataupun khusus. Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga.
Rekognisi: Jurnal Pendidikan dan Kependidikan Volume 1, No.1, 2016 PGSD, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara Preaching congregation in Indonesia initially occurs through informal approach, which continues to formal education. Islamic education informally implemented by adjusting the feelings and the way of life of people at that time. Informal education delivered by oral or oral propoganda and behaviour through direct interaction beetween the giver and the receiver. Over time, informal education through by local people formed the muslim community who have the same desire to practice the teacings of Islam in their daily lives, which is characterized by the construction of a mosque in the area. Formal education was held in institutionalized. Preaching congregation through formal education implemented in the mosque, langgar, boarding, meunasah, rangkang, dayah, and surau. In education institutions, preaching congregation in Indonesia carried out by teachers and clerics.
Al-Hikmah, 2018
Komunikasi dan dakwah sangat berperan pada kesuksesan lembaga pendidikan Islam komunikasi merupakan proses penyampaian ide, gagasan baik yang bersifat horizontal, vertikal atau diagonal. Upaya komunikasi yang efektif dapat dilakukan dengan memenuhi semua unsur komunikasi yang terdiri atas komunikator, pesan, channel, sumber, efek serta sumber komunikasi. Selain itu perlu melakukan pendekatan persuasif dan kedekatan emosioanal dengan meingkatkan keahlian berkomunikasi untuk dakwah. Bentuk komunikasi efektif pada lembaga pendidikan adalah komunikasi adalah komunikasi interprofesional-kolaboratif, komunikasi asosiatif-akomdatif dan interpersonal, bentuk komunikasi ini harus disesuaikan dengan budaya organisasi yang dianut bersama.
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan
Penulisan ini dilatarbelakangi dari sebuah permasalahan sosial pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Banyak dari kalangan guru yang masih menganggap bahwa mendidik hanya sebatas penyampaian materi kepada para peserta didiknya tanpa melihat hasil capaian indikator peserta didik. Banyak pula yang masih berdalih bahwa jika materi sudah tersampaikan maka telah tuntas pekerjaan seorang guru di jam pelajaran itu. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak dari kalangan guru yang belum terlalu memperhatikan esensi dari mendidik peserta didik di sekolah-sekolah Muhammdiyah. Seorang pendiri Muhammadiyah yaitu K.H. Ahmad Dahlan telah menyampaikan bahwa pendidikan Islam seharusnya didasari dengan berjuang dan keikhlasan demi membentuk pribadi muslim yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur. Oleh karena itu tujuan dari penulisan ini adalah ingin mengarahkan dan meluruskan sikap dan karakter seorang guru kepada pendidikan Islam yang dilandasi dengan perjuangan seperti h...
2016
Pesantren pada hakikatnya tidak hanya menyiapkan para santrinya untuk menjadi manusia yang berkarakter religus serta berpengetahuan luas., namun pesantren juga menggodog psikologi santrinya agar menjadi pribadi yang peka dan peduli terhadap lingkungannya. Kesadaran akan lingkungan sekitar merupakan bekal utama ghirah seorang pendakwah, karena tanpa kesadaran dan rasa peduli maka semboyan dakwah amar ma’ruf nahi munkar tidak akan dapat terwujud. Konsep pendidikan pesantren yang sengaja di desain sedemikian rupa bertujuan agar para santri yang nanatinya lulus menjadi SDM yang siap untuk mendakwahkan nilai-nilai islam dimanapun mereka berada. Tulisan ini mencoba menjelaskan konsep kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan islam khususnya madrasah dan pondok pesantren dalam menyiapkan para siswa/santrinya menjadi kader penerus dakwah. Berbagai aturan yang dikonsep untuk mengembangkan karakter juga diterapkan seperti kebersamaan, kesederhanaan, karakter individual dan berorganisasi...
UMY Press, 2019
Bukan rahasia lagi bila Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Muhammadiyah bukan hanya bergerak dalam bidang keagamanan tapi juga bergerak dalam berbagai bidang kehidupan lainnya, yaitu seperti ranah sosial, kesehatan, dan pendidikan. Tidak heran bila kemudian, Mukti Ali menyebut Muhammadiyah sebagai gerakan yang memiliki banyak wajah. Dan salah satu "wajah" yang banyak dikenali dan disoroti adalah "wajah" sebagai gerakan pendidikan. Secara objektif, Muhammadiyah telah memberikan konstribusi yang cukup besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Persyarikatan ini telah banyak mendirikan sekolah dan madrasah sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia hingga era sekarang. Dari rahim sekolah-sekolah Muhammadiyah itu pula banyak lahir para pejuang dan pemimpin bangsa Indonesia. Seiring perkembangan waktu, gerak perkembangan pendidikan Muhammadiyah semakin besar dan luas. Amal usaha pendidikan terus semakin bertambah, dari Taman Kanak-Kanak (TK), SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Pondok Pesantren, hingga Perguruan Tinggi. Amal usaha pendidikan tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Para alumni lembaga pendidikan Muhammadiyah tersebut juga tersebar dalam berbagai profesi yang memiliki peran dan fungsi yang beraneka ragam di masyarakat. Singkatnya, jutaan anak bangsa di Republik Indonesia ini banyak mendapatkan manfaat dari gerakan pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah. Dalam konteks pendidikan tinggi, Muhammadiyah memiliki 173 perguruan tinggi (45 universitas diantaranya) yang berada di setiap
Koran Go Cakrawala, 2015
Dakwah utama Muhammadiyah adalah "dakwah pembebasan" dengan tauhid menjadi materi intinya. Karena itulah Ahmad Dahlan yang dalam hidupnya tidak banyak menulis buku juga menghasilkan sebuah karya mini yang sangat berguna "Aqa'idul Iman", dalam buku itu dengan jelas bahwa akidah islamiyah adalah pondasi utama dalam beragama.
Al asma : Journal of Islamic Education
AbstrakMuhammadiyah merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang dikenal sebagai salah satu pelopor pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia yang masih bertahan bahkan mengalami perkembangan kuantitatif yang sangat pesat. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan persyarikatan Muhammadiyah dan kegiatannya dalam bidang Pendidikan Islam, dari awal berdirinya pada tahun 1912 yang masih dalam zaman penjajahan hingga era 4.0. Penelitian yang jenis kepustakaan (library research) ini dilakukan dengan cara menelusuri buku, artikel, dan jurnal terkait sesuai dengan fokus penelitian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif naratif. Hasil temuan menunjukkan bahwa pendidikan Muhammadiyah mengusung spirit pendidikan Islam transformatif yang mendorong peserta didik tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diajarkan, tetapi juga menginternalisasikan ilmu yang telah dipelajari ke dalam dirinya, sehingga mengalami proses transformasi diri dan mampu terli...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 2019
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 2020
Warta ISKI, 2019
Jurnal Tajdidukasi, 2008
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, 2018
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Sahafa Journal of Islamic Communication