Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2013, Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam IMANENSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-74
…
13 pages
1 file
Islamic economic research nowadays focuses on progressivity that hinges on quan- titative measurement. Positivistic-neoliberal approach does not support people- based economy. Constructive Approach on Islamic Economy is needed to direct research to inward-looking perspective rather than outward-looking perspective. Non-positivistic and Ush Fiqih in constructive mapping can be carried out through various approach. First, Tarikh or Sirah or new historical methodologies such as Genealogi. Second, social structure approach, Tafsir and Ta’wil. Third, Burhani approach or phenomenology to discover society metaphysics. Based on non-posi- tivistic and Usul Fiqih approach, a sinergy with positivistic approach is needed, namely Emancipation Sinergy.
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 2021
This study aims to analyze the thinking methods used in Islamic economics critically. This study assumes that the methods used in Islamic economics are mostly designed to determine Fallah. Islamic economics was born not as a separate discipline but as an integral part of the Islamic religion as complete life teaching. Islam guides all human activities, including economics. This research is library research with a qualitative approach. Sources of data in this study using secondary data derived from books and relevant research results. The results of this study found that the methodology of Islamic economics must be built on the principles of Islamic epistemology, produce scientific criteria, and convey Islamic values to others. Islamic economics has a complete scientific building, giving birth to theories that explain economic doctrine and reality.
La_Riba, 2007
economics in particular in term of the sophisticated and established of this science. emerging ideas of economics scholars have a great desire to return the conventional economics as humanist sciences. In this sense, the emerging of Islamic economics can ethics derives from al-Quran and prophet tradition.
2018
Ekonomi Islam lahir bukanlah sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri melainkan berbagai integral dari agama Islam. Sebaggai ajaran hidup yang lengkap, Islam memberikan petunjuk terhadap semua aktifitas manusia, termasuk ekonomi. Metode-metode yang digunakan dalam ekonomi Islam sebagian besar didesain untuk menentukan fallah. Ekonomi Islam, merupakan suatu ilmu sosial. Seperti halnya ilmu sosial lainnya, unit analisis yang tepat untuk ekonomi Islam adalah masyarakat. Karenanya, metodologi-metodologi ekonomi Islam lebih fokus pada fenomena ekonomi dan dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari suatu masyarakat ke yang lain. Kata Kunci: Metodologi, ekonomi Islam
AHKAM:Jurnal Ilmu Syariah, 2015
Application of Taysîrin The Islamic Economic System. Studies about the taysîrconcept are still minimal but taysîrhas a significant function in addressing issues of Islamic law, particularly in the field of mu’âmalah. In the field of mu’âmalah, the taysîrconcept is not only needed, moreover it is a ‘cure’ in necessity to heal the morbidity of heretical behaviour in business and economics. Taysîrhas also become the answer for groups of people who are contradictory when addressing the Shari’a law. Taysîrdoes not provide answers and support groups who are rigid against Shari’a law (al-mutasyaddid) and also does not provide answers and support groups who undermine the law (al-mutasâhil).DOI: 10.15408/ajis.v14i2.1283
Pandangan hidup (worldview) merupakan suatu hal yang menunjang keberlangsungan hidup seorang manusia di dunia. Pandangan hidup ini dapat menjadi pedoman atau petunjuk hidup seseorang dalam mencapai tujuannya. Secara analogis, pandangan hidup (worldview) seperti lensa, dan melalui lensa tersebut manusia memandang dunia dan memahami posisinya dalam hirearki ciptaan Tuhan. Secara sederhana worldview adalah persepsi atau paradigma tentang kehidupan di dunia, dengan worldview ini manusia dapat menjawab pertanyaan tentang hakikat kehidupan di dunia sehingga menjadi basis atau prinsip dalam menjalani hidup. Worldview tidak muncul dengan sendirinya melainkan merupakan proses Panjang yang dimulai dari pembentukan mental, yang dalam prosesnya values sangat berperan. Worldview dapat bersumber dari kitab suci, filsafat, adat istiadat, dan sumber-sumber lain yang dianggap mempengaruhi cara pandang masyarakat tertentu. Terdapat orang-orang yang berpengaruh besar dalam membangun worldview mereka, seperti nabi, filsuf, pahlawan, negarawan, dan sebagainya. Maka dari itu, worldview islam dapat didefinisikan sebagai sebuah pandangan dunia yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. melalui bimbingan wahyu dari Allah SWT agar dijadikan sebagai paradigma dan tuntunan dalam kehidupan umat islam. B. ISLAM SEBAGAI JALAN HIDUP Secara etimologi, islam adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna sejahtera, kepatuhan, ketaatan, penyerahan diri, kedamaian dan keselamatan. Patuh dan taat kepada Allah SWT disebut sebagai orang muslim. Dengan demikian, islam dari segi kebahasaan adalah patuh, tunduk, dan taat kepada Allah SWT dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah SWT. Secara teoretis, islam adalah agama yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajarannya yang bukan hanya mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam sebagai agama mengatur kehidupan manusia secara universal baik hubungan dengan Allah SWT (Hablumminallah) maupuan dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas). Oleh karena itu, Allah SWT. mengingatkan manusia agar menganut ajaran Agama Islam secara menyeluruh dan utuh (kafah). Islam merupakan ajaran Ilahi yang bersifat integral (menyatu) dan komprehensif (mencakup segala aspek kehidupan). Oleh sebab itu islam harus, islam harus dilihat da diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari secara komprehensif pula. Semua pekerjaan atau aktifitas dalam islam, termasuk aktivitas ekonomi, harus tetap dalam bingkai akidah Syariah (hukum-hukum Allah SWT), dan akhlak. Ada beberapa sumber hukum islam yang menjadi pedoman setiap muslim, yaitu sebagai berikut:
Perbanas Journal of Islamic Economics and Business, 2024
Artikel ini membahas paradigma ekonomi Islam dan kemajuan perekonomian umat Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dari berbagai sumber seperti artikel, buku, teori, dan sumber lain yang relevan dengan topik penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini ekonomi Islam tengah mengalami masa keemasan dan kejayaan, yang berarti mampu bersaing dengan ekonomi konvensional. Sejak awal, ekonomi dan bisnis Islam berusaha menawarkan alternatif pemikiran dan praktik yang berbeda dengan logika neoliberalisme ekonomi. Ekonomi Islam diharapkan tidak berorientasi pada kapitalisme, sosialisme, komunisme atau sistem lain, melainkan pembangunan ekonomi berdasarkan prinsip syariah. Sistem ekonomi Islam sepenuhnya mengacu pada ajaran agama Islam yang bersumber dari wahyu yaitu Al-Quran dan Hadis. Ekonomi menjadi hal penting dalam kemajuan peradaban suatu bangsa, tidak hanya ditentukan oleh moral dan peradaban yang maju, tetapi juga sangat bergantung pada kemajuan bidang ekonominya. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam upaya kemajuan ekonomi umat antara lain sistem ekonomi Islam, membangun semangat kewirausahaan, persatuan umat, kebijakan penguasa/pemerintah, dan penyadaran zakat serta pengelolaannya. Namun, penelitian mengenai perkembangan dan peluang terbaru dalam ekonomi Islam masih terbatas. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan mengkaji produk keuangan inovatif yang sesuai dengan prinsip syariah serta kesiapan sumber daya manusia dalam menerapkan produk tersebut. Menganalisis kebijakan pendukung yang diperlukan dari regulator juga penting. Implikasi dari penelitian ini adalah dapat memberikan rekomendasi pengembangan ekonomi Islam khususnya di Indonesia, sehingga benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan umat Islam.
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2010
Financial crises have been repeated again and again over a long period of time since the demise of gold regime in 1915, have been temporarily subsided in the period under Bretton Woods Agreement with gold standard in 1950-1972, and have been reemerged after the collapse of Bretton Woods Agreement with higher frequency and magnitude. The recent subprime mortgage crisis in the US has spread out throughout the world threatening global meltdown. It seems that the conventional world have not really learned the lessons and have handled the crisis only partially in the symptoms without touching the root cause of the crisis. This study tries to determine the anatomy and root causes of the crisis and layout strategies to cure it using analytic descriptive and quantitative approaches under Islamic perspectives.The study concludes that the root causes of the crisis from Islamic economic perspective can be human error and natural phenomenon uncontrollable by human. Human error can be divided in...
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 2012
Diskusi Dosen Fakultas Ilmu Agama Islam, 2012
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal ilmiah ekonomi Islam, 2024
Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 2021
Jurnal Unisia, 2008
Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2019
JES (Jurnal Ekonomi Syariah), 2016
ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 2014
JURNAL AL-QARDH, 2020