Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan e-book fisika berbasis STEM dengan self-regulated learning pada topik pemanasan global. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis desain (DBR) dengan menggunakan model 4D (define, design, development, dan disseminate). Sampel penelitian mengacu pada 3 orang ahli penilaian yang terdiri dari 2 orang dosen ahli dan 1 orang guru fisika SMA. Kemudian tanggapan 36 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi ahli dan tes keterbacaan gagasan pokok e-book pada setiap halamannya. Hasil analisis data menggunakan validasi Aiken menunjukkan bahwa: 1) kesesuaian materi dengan STEM sebesar 0,83 dalam kategori valid, 2) kesesuaian e-book dengan Selfregulated learning (SRL) sebesar 0,78 dalam kategori valid , dan 3) kelayakan e-book sebesar 0,82 dengan kategori valid. Sedangkan hasil uji keterbacaan menunjukkan proporsi sebesar 99,83% dengan kategori baik. Jadi, pengembangan e-book fisika berbasis STEM dengan selfregulated learning topik pemanasan global "layak" untuk diimplementasikan secara luas.
Abstrak Salah satu tugas guru sains termasuk guru kimia adalah membantu siswa untuk memahami tentang konten pengetahuan sains. Pedagogical Content Knowledge (PCK) merupakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh guru mengenai bagaimana mengajarkan konten tertentu kepada peserta didik dengan strategi yang mempu mengarahkan menuju pemahaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan pengetahuan konten pedagogik menggunakan komponen PCK pada model pentagon. Komponen PCK pada model pentagon terdiri dari K1 (orientasi dalam mengajar kimia), K2 (pengetahuan akan pemahaman siswa dalam kimia), K3 (pengetahuan akan kurikulum kimia), K4 (pengetahuan terhadap strategi dan representasi pembelajaran untuk mengajarkan kimia), dan K5 (pengetahuan akan assesmen). Penelitian ini merupakan penelitian multiple case study dengan informan tiga guru yang mengajar di sekolah yang sama. Dengan mengetahui komponen-komponen PCK, diharapkan terjadi perbaikan dalam proses pembela...
2015
Pada edisi perdana ini, Jurnal Ilmiah Pendidikan WIDYA KITA berusaha berbuat untuk mutu pendidikan dengan menampilkan berbagai topik terkait dengan upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi guru dalam menguasai karakteristik peserta didik, strategi pembelajaran, dan penggunaan perangkat maupun media pembelajara
Article, 2023
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak secara langsung e-commerce terhadap kreativitas berwirausaha dan daya saing usaha serta mengetahui dampak tidak langsung e-commerce terhadap daya saing usaha melalui variabel moderasi kreativitas berwirausaha. Sampel berjumlah 50 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Penelitian ini menggunakan data primer yang diolah menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa e-commerce secara langsung berpengaruh terhadap kreativitas berwirausaha, namun e-commerce secara langsung tidak berpengaruh terhadap daya saing usaha. Kemudian kreativitas berwirausaha secara langsung berpengaruh terhadap daya saing dan melalui variabel moderasi kreativitas berwirausaha, e-commerce secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya saing usaha.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) pengaruh rasa ingin tahu dan percaya diri secara bersama-sama terhadap kemampuan literasi sains; (2) pengaruh rasa ingin tahu terhadap kemampuan literasi sains; dan (3) Pengaruh percaya diri terhadap kemampuan literasi sains. Metode yang digunakan adalah metode survey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan rasa ingin tahu dan percaya diri secara bersama-sama terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. = 0,045<0,05 dan nilai Fh = 3,210; (2) terdapat pengaruh yang signifikan rasa ingin tahu terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. = 0,027<0,05 dan nilai th = 2,252; dan (3) terdapat pengaruh yang signifikan rasa percaya diri terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. = 0,048<0,05 dan nilai th =-2,010. Dengan demikian dapat dibuktikan kemampuan literasi sains dapat dipengaruhi sikap rasa ingin tahu dan sikap percaya diri, baik secara parsial maupun bersama-sama.
2009
Abstrak Perilaku prokrastinasi penyelesaian skripsi nampaknya dilakukan oleh mahasiswa strata 1 FIP UNNES angkatan 2001 dan 2002. Fenomena ini tentunya harus segera diatasi mengingat efek buruk dari prokrastinasi yang tidak hanya dialami oleh pelaku sendiri, tapi juga jurusan dan pemerintah. Langkah pertama untuk mengatasi fenomena ini adalah menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi. Melihat fenomena tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pen-yabab prokrastinasi penyelesaian skripsi pada mahasiswa S1 FIP UNNES angkatan 2001 dan 2002. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan total sampling. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 63 orang. Pada saat pelaksanaan penelitian ternyata hanya terkumpul data dari 55 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala prokrastinasi penyelesaian skripsi. Analisis data dilakukan den-gan persentase. Penelitian ini menemukan bahwa faktor eksternal lebi...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir dan pelatihan kerja terhadap motivasi kerja pegawai Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Kota Langsa. Populasi dalam penelitian merupakan seluruh pegawai berjumlah 34 orang. Teknik pengambilan sampling berupa non probality sampling dengan sampling jenuh, sehingga semua populasi menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi liner yang dihasilkan adalah Y = 5,597-0,192X1-0,054X2. Variabel pengembangan karir berpengaruh negatif terhadap motivasi kerja pegawai sebesar-0,192 dan variabel pelatihan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap motivasi kerja pegawai sebesar-0,054, sehingga pengembangan karir dan pelatihan kerja tidak perlu diberikan pada saat ini dikarenakan sebesar 5,597 nilai yang memiliki arti sangat baik pada kondisi motivasi kerja pegawai Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Kota Langsa saat ini. Secara parsial pengembangan karir dan pelatihan kerja memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Dan Secara simultan pengembangan karir dan pelatihan kerja memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Berdasarkan nilai koefisien determinasi hanya 4% variabel pengembangan karir dan pelatihan kerja dapat menjelaskan variabel motivasi kerja pegawai Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Kota Langsa.
Paradigma, 2014
Penelitian ini mengkaji tentang Kelas Science Di SMAK Frateran Surabaya dengan menggunakan pendekatan fenomenologi besutan Alfred Schtuz. Metode fenomenologi digunakan untuk menelisik motif-motif belajar peserta didik sebelum masuk dan menjadi siswa/siswi kelas science. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi peserta didik untuk masuk kedalam kelas science dilatar belakangi oleh dua aspek: Seperti, dorongan dari lingkungan sekitar dan motivasi pribadi. Mengingat siswa/siswi yang melakukan transformasi ilmu di sekolah terkait identik dengan etnis tionghoa. Maka orientasi utama mereka adalah bisnis dan eksistensi pendidikan menjadi prioritas yang kedua. Sehingga dari situlah keberadaan sebuah pengetahuan tidak menjadi prioritas utama. Sejak dibentuknya kebijakan pembelajaran terbaru yakni kelas science, rupanya mampu menyita banyak perhatian publik. Melalui hal tersebut dapat memberikan sebuah stimulus bagi pihak orang tua maupun anak untuk masuk kedalam kelas science besutan SMAK Frateran Surabaya. Lebih jauh, penelitian turut memaparkan dimensi Because Of Motif dan In Order To Motif dari peserta didik kelas science Di SMAK Frateran Surabaya.
teori sosiologi, 2020
HAERATI Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Bunuh diri adalah upaya yang dilakukan seseorang yang lebih memilih kematian,dengan membunuh diri sendiri dengan sengaja.bunuh diri juga dapat dilakukan orang lain misal si korban meminta seseorang untuk membunuhnya.meningkatnya jumlah bunuh diri terutama bagi usia lanjut menyebabkan tingkat kematian suatu negara juga semakin tinggi.Fenomena bunuh diri berawal dari gangguan mental sebagai penyebab paling umum, gejala yang terjadi berbagai kondisi kejiwaan adalah merasa tertekan (depresi).
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan November. Terdapat 9 artikel yang diangkat dari hasil penelitian yang berkaitan dengan pendidikan sains dan matematika. Artikel pertama dari Nurul Anriani dari Pendidikan Matematika, FKIP UNTIRTA, Banten. Penulis memaparkan hasil kajiannya tentang penerapan model pembelajaran osborn untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematik siswa SMP. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Terdapat peningkatan kemampuan penalaran matematik antara siswa yang mendapatkan pembelajaran Osborn lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori; 2) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematik bagi siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah melalui model pembelajaran Osborn; 3) sikap siswa terhadap penerapan model pembelajaran Osborn adalah positif. Artikel kedua ditulis Sadono dari Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Penelitiannya menyimpulkan bahwa setelah kemampuan numerik dikontrol: (1) hasil belajar matematika siswa yang diberi pendekatan pembelajaran RME lebih tinggi dari pada peserta didik yang diberi pendekatan tematik, (2) hasil belajar matematika kelompok peserta didik yang diberi model penilaian kinerja lebih tinggi dari pada peserta didik yang diberi model penilaian tes tertulis, (3) terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan model penilaian terhadap hasil belajar matematika, (4) khusus pada kelompok peserta didik yang diberi pendekatan pembelajaran RME, hasil belajar matematika pada kelompok peserta didik yang diberi model penilaian kinerja, lebih tinggi daripada kelompok peserta didik yang diberi model penilaian tes tertulis, (5) khusus pada kelompok peserta didik yang diberi pendekatan pembelajaran tematik, hasil belajar matematika pada kelompok peserta didik yang diberi model penilaian kinerja lebih rendah daripada kelompok peserta didik yang diberi penilian tes tertulis, (6) khusus pada kelompok peserta didik yang diberi model penilaian kinerja, hasil belajar matematika pada kelompok peserta didik yang diberi pendekatan pembelajaran RME lebih tinggi daripada kelompok peserta didik yang diberi pendekatan pembelajaran tematik, dan (7) khusus pada kelompok peserta didik yang diberi model penilaian tes tertulis, hasil belajar matematika pada kelompok peserta didik yang diberi pendekatan pembelajaran RME lebih rendah daripada kelompok peserta didik yang diberi pendekatan pembelajaran tematik. Sehingga hal ini dapat merekomendasikan guru untuk menggunakan pendekatan pembelajaran RME dan model penilaian kinerja. Artikel ketiga ditulis Sri Hartini dari FKIP-Unwir Indramayu Jawa Barat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; (1) kemampuan pemecahan masalah matematika kelompok siswa sekolah dasar maupun kelompok siswa madrasah ibtidaiyah dapat meningkat pada pemberian model pembelajaran quantum teaching dan pemberian bentuk penilaian portofolio tampilan, (2) kemampuan pemecahan masalah matematika kelompok siswa sekolah dasar dapat meningkat pada pemberian model pembelajaran think pair share dan pemberian bentuk penilaian tampilan, (3) kemampuan pemecahan masalah matematika kelompok siswa madrasah ibtitaiyah dapat meningkat pada pemberian model pembelajaran think pair share dan pemberian bentuk penilaian dokumen, (4) kemampuan pemecahan masalah matematika kelompok siswa sekolah dasar dapat meningkat pada pemberian model pembelajaran quantum teaching dan pemberian bentuk penilaian portofolio dokumen. Artikel keempat ditulis Ibnu Muthi dari Universitas Islam “45” Bekasi. Hasil penelitiannya adalah: 1) hasil belajar Matematika kelompok siswa yang diberi perlakuan umpan balik privat lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diberi perlakuan umpan balik public, 2) terdapat pengaruh interaksi antara umpan balik transparan dan disposisi matematis terhadap hasil belajar Matematika, 3) untuk kelompok siswa yang memiliki disposisi matematis tinggi, hasil belajar Matematika kelompok siswa yang diberi perlakuan umpan balik privat lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diberi perlakuan umpan balik public, 4) untuk kelompok siswa yang memiliki disposisi matematis rendah, hasil belajar Matematika kelompok siswa yang diberi perlakuan umpan balik privat lebih rendah daripada kelompok siswa yang diberi perlakuan umpan balik public. Penelitian ini merekomendasikan bahwa guru harus kreatif dalam mengajar menggunakan umpan balik dengan memperhatikan disposisi matematis siswa. Artikel kelima ditulis Maria Agustina Amelia dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian menunjukan bahwa: 1) kemampuan di tes prestasi matematika tentang pecahan subjek belajar tergolong sedang. Kemampuan dalam tes prestasi matematika tentang pecahan terhadap dua indikator (33,33%) diklasifikasikan sebagai tinggi. Kemampuan dalam tes prestasi matematika tentang pecahan terhadap empat indikator (66,67%) yang tergolong sedang. 2) kemampuan berpikir tingkat tinggi tergolong sedang (0486). 87,5% atau 7 kemampuan matematika tingkat tinggi kemampuan berpikir tergolong sedang. 12,5% atau 1 kemampuan matematika tingkat tinggi kemampuan berpikir tergolong rendah. Artikel keenam ditulis Rita Kusumawardani, dan Nia Gardenia dari FTMIPA Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa: (1) keterampilan penalaran matematika siswa ekstrovert lebih baik daripada siswa introvert model pembelajaran penemuan dengan pendekatan CRA; (2) pemecahan keterampilan siswa ekstrovert masalah adalah lebih baik daripada siswa introvert model pembelajaran penemuan dengan pendekatan CRA; (3) keterampilan penalaran matematika siswa ekstrovert lebih baik daripada siswa introvert model pembelajaran penemuan tanpa pendekatan CRA; dan (4) pemecahan keterampilan siswa ekstrovert masalah adalah lebih baik daripada siswa introvert model pembelajaran penemuan tanpa pendekatan CRA. Artikel ketujuh ditulis Muh. Fatkhul Ma’arij dari SMAN 11 Kabupaten tangerang, Provinsi Banten. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik dalam mempelajari fluida karena miskonsepsi terhadap hukum-hukum fluida teratasi. Artikel kedelapan ditulis Mentari Darma Putri dan Melinda Nugraha dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIII di SMP N 11 Kota Bengkulu, berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji-t dua sampel independen, diperoleh skor rata-rata hasil belajar kelas eksperimen berbeda secara signifikan dengan skor rata-rata hasil belajar akhir kelas kontrol dengan thitung = 3,96 > ttabel = 2,00 pada taraf signifikan 95% dimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu implementasi PBL dalam pembelajaran dapat dijadikan salah satu solusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa, memotivasi siswa untuk belajar, meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah. Artikel kesembilan ditulis Sundanah dari Pendidikan MIPA Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kebiasaan belajar dan sikap siswa pada pelajaran IPA secara bersama-sama berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap penguasaan konsep IPA dengan persamaan liniernya adalah Y = 40,109 + 0.043X1 + 0.294X2 , dan pengaruh kebiasaan belajar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penguasaan konsep IPA hal ini dapat dibuktikan dengan sig. 0,000 < 0,05 dan thitung = (5,49) > ttabel 1,68 , dan pengaruh sikap siswa berpengaruh secara positif terhadap penguasaan konsep IPA hal ini dapat dibuktikan dengan sig. 0,002 < 0,05 dan thitung = (5,49) > ttabel 1,68.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sebagian sering tidak dapat diramalkan sebelumnya. Pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah yang dihadapi dunia pendidikan itu demikian luas, pertama karena sifat sasarannya yaitu manusia, kedua karena usaha pendidikan harus mengantisipasi ke hari depan yang tidak segenap seginya terjangkau oleh daya ramal manusia. Kata kunci : pendidikan, masalah, Indonesia, solusi
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Tellu Cappa 2017 (Seminar Nasional Tellu Cappa), 2017
Chemistry Education Practice, 2019
makalah dipresentasikan dalam Seminar Sains dan Seminar Pendidikan Sains, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Indonesia, 2014
Kajian jurnalisme, 2017