Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
…
9 pages
1 file
Character education aims to improve the quality of implementation and educational outcomes in schools that lead to the achievement of the character building and noble morals of students as a whole, integrated and balanced according to the competency standards of graduates. Through character education, students are expected to be able to independently improve and use their knowledge, study and internalize and personalize the values of character and noble morals so that they are manifested in daily behavior. In realizing character education, it cannot be done without the cultivation of values, because character comes from values about something. The individual character which is imbued with the principles of Pancasila, is grouped in two ways, namely the principle of four sports (heart exercise, thought, exercise, feeling and intention) and the values of obligation to God who is the creator, towards oneself, family, society, the nation and also the natural environment.
Seminar Nasional “Profesional Learning Untuk Indonesia Emas”, 2015
2023
Pendidikan karakter dan pembentukan karakter diperlukan karena pendidikan tidak hanya membuat siswa intelektual, tetapi juga memiliki kebiasaan dan adat istiadat agar posisinya sebagai anggota masyarakat berarti untuk pribadi dan orang lain. Tujuan dari Pendidikan karakter untuk memberi karakter bangsa yang kuat, mampu bersaing, berbudi, bermoral, toleran, gotong royong, cinta tanah air, berkembang energik, berwawasan iptek. Sebab selain sumber daya alam, faktor lain seperti pendidikan dan keterampilan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu negara. Dampak pendidikan karakter dari sistem pendidikan yang benar sangat besar. Maka dari itu, pendidikan menjadi salah dari berbagai cara guna mengarah pada pembentukan karakter milenial yang di dalamnya termasuk pendidikan kewarganegaraan.
2016
In today's era of globalization we often encountered a number of actions away from the noble values of the implementation of the objectives of education. For example quarrel between students, drunkenness that most perpetrators of students, abuse of illicit drugs, and other, even worse, not only junior and senior high school students are to be the culprit, but also elementary school students do this. That is because education is still a routine of materials stuffing to the student or transferring of knowledge. It is therefore important to implement a new educational concept, the concept of private education that emphasizes the balancing of students with cognitive, psychomotor, and affective. This concept was then widely referred to as the concept of character education. Character education should be imparted to the personal child as early as possible, especially when children are in the family circle. The role of parents is enormous in shaping the morals and attitudes of children...
An-Nuur
Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan bagaimana Urgensi pendidikan karakter di lingkungan perguruan tinggi? Bagaimana pembentuk karakternya serta strategi bagaimana membentuk karakter mahasiswa diperguruan tinggi? Pendidikan Karakter adalah salah satu upaya pendidik dalam hal ini dosen dalam memengaruhi karakter mahasiswa dalam membentuk watak, moral dan etika. Lingkungan pendidikan tinggi dalam hal pendidikan karakter mempunyai peran dan fungsi sangat penting dalam memantapkan nilai nilai karakter yang dimilikinya dan mengarahkan ke pembentukan karakter yang berakhlak mulia, bermoral, beretika berbudaya serta beradap sesuai dengan falsafah pancasila.
Didaktika Religia, 2013
The article explores the need to revitalize character education for Indonesian future generation. It proposes that revitalizing character education is done through four points. The first is implementing holistic character-based instruction. Social, emotional, cognitive, physical, moral, and spiritual theories apply in this instruction. Second, included in the character education are moral, value, and religion education as well as civil society. Third, character education in this instance should revitalize the roles of family, schools, and society. It means that character education is the responsibility of the three parties. Fourth, revitalization of mass media is also of paramount importance since, even though mass media function as entertainment, information, and education, the first two are more dominant. It is for this reason that mass media should also contribute to this revitalization. Key words: Revitalization, Character education, Holistic education, Family, School, Society, ...
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
Era disrupsi yang sarat dengan serba teknologi dan digitalisasi telah mengubah kehidupan manusia, teknologi dan digitalisasi menjadi elemen yang tak terpisahkan dari tren sosial, ekonomi, politik, pendidikan, agama sampai tata aturan nilai hidup. Situasi ini mengancam sikap mental dan karakter setiap elemen masyarakat, menjauhkan nilai dan hubungan silaturahmi yang hakiki dalam pertemuan tatap muka. Merubah mental perjuangan menjadi instan tanpa proses upaya pelik yang membutuhkan usaha yang keras. Kondisi tersebut merupakan ancaman serius bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia.Dalam kondisi seperti ini, pendidikan karakter islami menjadi sangat penting perannya dalam kehidupan masyarakat. Karena pendidikan karekter islami mempunyai peran yang sangat strategis dalam menyiapkan generasi yang unggul dan bermoral di era yang penuh dengan tantangan dan keterbukaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data diambil dari berbagai dokumen dengan teknik pengumpulan da...
WIDYANATYA, 2020
Terjadinya kekacauan di dalam bertata negera ditunjukan dengan adanya penyimpangan perilaku. Penyimpangan yang melawan arus perilaku normal dan berkarakter. Ada banyak korupsi dan pencurian yang membawa kondisi tidak sesuai dengan harapan bersama. Tujuan dari artikel ini adalah peningkatan karakter generasi penerus bangsa sebagai harapan masa depan bangsa yang berkeadilan. Menempatkan peran perguruan tinggi dalam membawa mahasiswa menjadi berkarakter. Melalui pendekatan kualitatif dan beberapa pendekatan teoretis, kajian ini juga menggunakan pendekatan studi dokumentasi dan observasi di dalam memperoleh kesimpulan. Adapun temuannya menunjukan bahwa lemahnya karakteristik generasi muda sangat memungkinkan terjadinya penyelenggaraan degradasi moral dan hal itu dapat menggangu kehidupan bangsa secara umum.
2019
Pendahuluan Hakikat manusia sebagai makhluk berpikir menjadi dasar manusia dapat melihat banyak hal di dunia ini, baik yang ada di darat, udara maupun laut. 1 Dengan kemampuan berpikir, manusia memiliki peluang untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Hal ini bukan terjadi tanpa syarat, manusia perlu dukungan yang relevan dan berkualitas untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Alat utama untuk mengembangkan potensi manusia adalah melalui proses pendidikan. Di Indonesia sendiri, pendidikan formal dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hinngga perguruan tinggi yang ditempuh selama dua belas tahun. Tidak lengkap rasanya jika suatu pendidikan formal tidak dilengkapi dengan sistem kurikulum. Kurikulum merupakan sebuah dokumen tertulis yang dipakai oleh sekolah sebagai dasar untuk mengarahkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan. Demikia pula dengan kurikulum 2013 yang sering dikenal dengan sebutan K-13. Kurikulum ini merupakan lanjutan dan penyempurna dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih sering dikenal dengan KTSP. Sejatinya, KTSP Dan K-13 tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hanya saja pada K-13 terdapat penambahan formulasi pendidikan yang nantinya akan diimplementasikan pada pembelajaran yakni pendidikan karakter yang terdiri dari delapan belas poin, antara lain: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. 2 Pembahasan Pemerintah telah menyusun sistem kurikulum sedemikian rupa dengan harapan nantinya dapat memberikan dampak positif bagi seluruh komponen bangsa ini. Seperti yang telah diketahui, dampak dari suatu proses pendidikan tidak nampak dalam waktu
Seminar Nasional 2016 The 21 Century Skills Guru pada Jenjang Pendidikan Dasar, 2016
JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Pembentukan karakter sudah menjadi salah satu tujuan dari pendidikan yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangatlah penting dibangun sejak dini, pendidikan karakter harus terus berkembangkan baik melewati pendidikan formal maupun non-formal. Tantangan pendidikan berkualitas, mengharuskan para pengajar untuk lebih kreatif, inovatif, dan inspiratif dalam merancang aktivitas pembelajaran yang bermutu untuk menyongsong generasi emas Indonesia Tahun 2045. Peran pendidikan penting dalam membentuk peradaban bangsa yang sesuai dengan jati diri dan karakter bangsa. Dengan metode studi literatur, artikel ini membahas pendidikan karakter dalam membangun generasi emas 2045 beserta implementasinya. Generasi emas akan mencetak kualitas manusia yang unggul di masa yang akan datang, sebagaimana yang telah dicita-citakan masyarakat, menciptakan generasi emas dengan pendidikan karakter adalah bagian penting dalam memajukan pendidikan Indonesia.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
2015
Jurnal Pertahanan & Bela Negara
Jurnal Pendidikan UNIGA, 2017
Jurnal bimbingan dan konseling Ar-Rahman, 2017
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah
JURNAL TRANSFORMASI, 2019
Quantum: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains
Civic Education, 2014
Jurnal Dakwah Tabligh