Academia.eduAcademia.edu

Artikel Ius Baga

2023, Stock Peternakan

https://doi.org/10.5772/64887.

Peningkatan fermentasi serat silase isi rumen dipengaruhi oleh penggunaan aditif dari sumber karbohidrat mudah larut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan sumber karbohidrat mudah larut sebagai aditif pada pembuatan silase isi rumen sapi terhadap komponen serat (NDF, ADF, Selulosa, Hemiselulosa, dan lignin). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Komponen penyusun silase isi rumen sapi adalah isi rumen sapi 100% + 5% gula lontar + 40 ml mikroorganisme lokal dan karbohidrat mudah larut sebagai perlakuan. Perlakuan tersebut adalah P1 : 35% dedak padi, P2 : 35% tepung bonggol pisang kepok, P3 : 35% pollard, P4 : 35% tepung putak. Variabel yang diukur adalah kandungan NDF (Neutral Detergent Fiber), ADF (Acid Detergent Fiber), selulosa, hemiselulosa dan lignin. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis statistik menunjukkan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan NDF, ADF, dan selulosa, sedangkan kandungan lignin dan hemiselulosa tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Penggunaan sumber karbohidrat mudah larut pollard, putak dan dedak padi sebagai aditif sangat nyata (P<0,01) lebih baik kandungan fraksi serat silase isi rumen sapi dibandingkan penggunaan tepung bonggol pisang. Disimpulkan bahwa penggunaan sumber karbohidrat mudah larut dari pollard, putak dan dedak padi dalam pembuatan silase isi rumen sapi memberikan hasil yang baik dalam menurunkan kandungan NDF, ADF, dan selulosa silase isi rumen sapi.