Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Artikel ini berusaha menelusuri sejarah serta dinamika sosiologi pendidikan. Memaparkan beberapa paradigma dan teori yang berkembang dalam cabang sosiologi ini. Lebih lanjut, tulisan ini juga memotret secara global perkembangan sosiologi pendidikan di Indonesia
Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik
Self-interest starts at the early life of human beings. Along with his body self-interests also grows in the biological growth of a child. Mankind tends to do everything for his own interest, such as to fulfill his needs. Meanwhile, there is another terminology that close to self-interest, i.e. selfishness. Regardless we have to determine the meaning of both terminologies. Self-interest depends on condition, while selfishness focus on ones own interest. Selfishness has no value per se, and it is different with self-interest. In social relationship, self-interest is not without problem. In this paper, we try to describe several conditions of such relationship by using the theory of George Simmel. Is there any condition to bring the self-interest for a good relationship? Therefore, the purpose of this paper is to achieve the knowledge and an encouragement for the highest social virtue in relationship.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2011
This article aims to explain the thinking of four sociologist:Pierre Bourdieu, Michael W. Apple, Henry Giroux and Carlos Alberto Torres about the curriculum and explains the definition of curriculum in sociological perspective. The methodology used is by conducting literature review of books written by the four sociologists. There are two important conclusions in this paper (1) states practice a set of mechanisms of power through the use of discourse that is by forming educational texts to produce a variety of compliance in the form of values, worldview, and so forth. Curriculum as a form of state power is used in producing various world outlook which should be in line with the state perspective, (2) curriculum is a space where the agents with the interests and different capital fight each other to fight for position, influence, prestige and position. Need to do more in-depth discussion and review of curriculum in various aspects. The on putting pedagogical studies curriculum as a m...
Manusia adalah mahkluk sosial. Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar masyarakat dan individu dengan masyarakat. Hidup di masyarakat itu merupakan manifestasi bakat sosial anak. Oleh karena itu, aspek sosial melekat pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar jadi matang. Di samping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya mengembangkan dirinya, maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam proses pendidikan. Dan menurut para ahli bahwa salah satu tujuan pendidikan adalah bahwa mendidik itu bertujuan membimbing agar kelak dapat hidup serasi dengan masyarakat tempat hidupnya.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEMESTER II SEKOLAH TIGGI AGAMA ISLAM MATHALI'UL FALAH (STAIMAFA) JL. RAYA PATI-TAYU KM. 20 PURWOREJO MARGOYOSO PATI TAHUN AKADEMIK 2012/2013 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dinamika perubahan didalam masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat sangat cepat, maju dan memperlihatkan adanya gejala desintegratif.
2020
Jauh sebelum sosiologi muncul, sebetulnya telah ada perhatian dari para intelektual terhadap masalah-masalah serta isu-isu yang berhubungan dengan masyarakat dan perilaku manusianya. Para ahli filsafat Pencerahan (Enlightenment) pada abad ke-18 sudah menekankan peranan akal budi dalam memahami perilaku manusia dan dalam memberikan landasan untuk hukum-hukum dan organisasi negara. Pemikiran mereka lebih ditekankan pada dobrakan utama terhadap pemikiran abad pertengahan yang bergaya skolastik atau dogmatis, di mana perilaku manusia dan organisasi masyarakat itu sudah dijelaskan dalam hubungannya dengan kepercayaan-kepercayaan agama. 1 Ibnu Khaldun (1332-1406), seorang sejarawan dan filsuf sosial Islam terkemuka asal Tunisia sudah merumuskan suatu model tentang suku bangsa nomaden yang keras dan masyarakat-masyarakat halus bertipe menetap dalam suatu hubungan yang kontras. Karya Khaldun tersebut dituangkan dalam bukunya yang berjudul al-Muqaddimah tentang sejarah dunia dan sosial-budaya yang dipandang sebagai karya besar di bidang tersebut. Dari kajiannya tentang watak masyarakat manusia, Khaldun menyimpulkan bahwa kehidupan nomaden lebih dahulu ada dibanding kehidupan kota dan masing-masing kehidupan ini mempunyai karakteristik tersendiri. Menurut pengamatannya politik tidak akan timbul kecuali dengan penaklukan, dan penaklukan tidak akan terealisasi kecuali dengan solidaritas. Lebih jauh lagi ia mengemukakan bahwa kelompok yang terkalahkan selalu senang mengekor ke kelompok yang menang, baik dalam slogan, pakaian, kendaraan, dan tradisinya. Selain itu salah satu watak seorang raja adalah sikapnya yang menggemari kemewahan, kesenangan, dan kedamaian. Apabila hal-hal ini semuanya mewarnai sebuah negara maka negara itu akan
Jurnal Sosiologi Nusantara
Fokus penelitian ini adalah pengkajian mengenai kepuasan mahasiswa terhadap layanan pendidikan dan kemahasiswaan Jurusan Sosiologi. Penelitian ditujukan kepada mahasiswa Sosiologi aktif. Mereka diminta untuk menilai bagaimana layanan pendidikan Jurusan Sosiologi baik pada dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola jurusan yang meliputi : keandalan, daya tanggap, kepastian/jaminan, empati dan kecukupan fasilitas serta aksesibilitas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi seluruh mahasiswa aktif angkatan 2012-2019 yang berkuliah di Jurusan Sosiologi Universitas Bengkulu yang berjumlah 336 Mahasiswa. Berdasarkan jumlah populasi, maka jumlah sampel dalam penelitian ini jika ditentukan berdasarkan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5% adalah sebesar 172 sampel. Hasil hitung nilai rata-rata variabel aspek terkait layanan pendidikan Jurusan Sosiologi kepada pengguna (mahas...
Dewasa ini, kita melihat banyaknya gejala sosial seperti pengambilan bahan terlarang, pergaulan bebas, vandalisme dan sebagainya yang berlaku di segenap lapisan masyarakat kita. Dek kerana terlalu banyak sebab yang dapat dikaitkan sebagai punca berlakunya gejala-gejala tersebut, baik pihak kerajaan mahupun massyarakat telah mengembleng tenaga dalam usaha mengekang masalah tersebut daripada terus meruncing.
Universitas Pendidikan Indonesia, 2021
Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan sosial, khususnya dalam dunia pendidikan, yang diakibatkan adanya pandemi Covid-19 dalam perspektif sosiologi pendidikan, yakni melalui teori fungsionalisme dan teori konstruktivisme. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan sumber pengumpulan data diambil dari 8 artikel jurnal, 12 buku, 2 dokumen, 4 media massa (internet), dan sumber pustaka lainnya yang terkait. Hasil yang didapatkan bahwa teori fungsionalisme mencoba memahami bagaimana unsur pendidikan satu dengan unsur lainnya memiliki fungsi masing-masing yang saling terkait dan menjadi suatu sistem utuh, yakni sistem sosial, tindakan, kultural, dan kepribadian. Saat pandemi Covid-19 ini, penelitian ini melihat ada tiga bentuk konstruktivisme, yakni konstruktivisme individual (anak mengkontruksi pengetahuan pembelajaran daring dari dirinya), sosial (anak berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan dalam memahami pengetahuan), dan dialektika (hasil konstruksi campuran pengetahuan anak, baik dari dirinya, maupun lingkungan sosialnya).
Tsaqafatuna
The purpose of this paper is to describe the sociology of education in Islam as well as the duties and responsibilities of teachers in the perspective of the sociology of education. The approach used is qualitative by using library research method (library study). The main data sources in this paper are books or scientific journals on the sociology of education, while the secondary sources are books or other relevant articles. Data analysis uses content analysis techniques. Data analysis was carried out in stages: data presentation, data filtering, classification, and drawing conclusions. The results of the study from this paper are: (1) The teacher is an element of education that has a very important role; (2) The duties and responsibilities of teachers in the sociological review of education include activities in schools and the community. Keywords: Teacher, Education, Sociology.
Landasan sosiologi dalam pengembangan kurikulum, 2020
Riza Nur Dwi Lutfiana ( 9901819005) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PPS UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2020 ii KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa'atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengembangan Kurikulum dengan judul "Landasan Sosiologis Dalam Pengembangan Kurikulum".
Makalah Konsep Dasar Sosiologi Pendidikan, 2020
Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kondisi yang jauh dari apa yang diharapkan. Masalah dalam dunia pendidikan di Negara ini sangat bermacam-macam, meliputi hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat, hubungan antar manusia di dalam sekolah,pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak sekolah dan lembaga pendidikan dalam masyarakat. Untuk itu, para guru dan calon guru harus paham dan dibekali sosiologi pendidikan serta terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan pendidikan. Di dalam kegiatan manusia sebagai mahluk sosial menimbulkan berbagai ilmu pengetahuan sendiri. Termasuk disini kegiatan manusia untuk mendidik generasi-generasi mudanya, ialah dengan memberikan, mewariskan kebudayaannya kepada anak cucunya. Didalam karya mendidik inilah manusia berusaha untuk mengetahui bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi sosialnya, ditinjau dari konstelasi sosial, dimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbullah suatu cabang ilmu pengetahuan ialah sosiologi pendidikan.
Rekognisi: Jurnal Pendidikan dan Kependidikan Volume 1, No.1, 2016 PGSD, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara Preaching congregation in Indonesia initially occurs through informal approach, which continues to formal education. Islamic education informally implemented by adjusting the feelings and the way of life of people at that time. Informal education delivered by oral or oral propoganda and behaviour through direct interaction beetween the giver and the receiver. Over time, informal education through by local people formed the muslim community who have the same desire to practice the teacings of Islam in their daily lives, which is characterized by the construction of a mosque in the area. Formal education was held in institutionalized. Preaching congregation through formal education implemented in the mosque, langgar, boarding, meunasah, rangkang, dayah, and surau. In education institutions, preaching congregation in Indonesia carried out by teachers and clerics.