Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019
Pemahaman terhadap Pancasila harus terus dilakukan dan terutama melalui sarana pendidikan. Pendidikan Pancasila yang diterapkan di Perguruan Tinggi memiliki visi, misi, dan tujuan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di Politeknik Negeri Media Kreatif dilakukan sebagai bentuk implementasi vocational civic dan pengembangan karakter mahasiswa. Metode penelitian dilakukan melalui kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Hasil yang ditunjukkan ialah pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masalah dengan pembuatan infografik serta adanya pengembangan karakter mahasiswa berupa karakter demokratis, karakter ingin tahu, karakter menghargai prestasi, dan karakter semangat kebangsaan.
WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
This paper discusses about the political meaning over Pancasila which developed in the era of post-reformation. Political meaning addresses two fundamental aspects, namely the legitimacy of power and the legitimacy of values for the political language used by politicians and society. Political meaning is formed by social and reality of politic that develops according to the context of society. The dynamics of social and political life that took place in postreformation in Indonesia, are interesting to observe and study in the aspects of phenomenology, in particularly, the meaning of the Pancasila ideology. Pancasila, as the object of in this study, has the various existing literature and give the various understandings and interpretations of Pancasila carried out by academics. Pancasila in the aspect of the scope of language is categorized as a variety of political languages. The paper analyzed by phenomenological analysis method. The results of this study indicate that the Political
Pemahaman pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia sangat mutlak diperlukan. Karena selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa (way of life), jiwa, dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian seluruh bangsa Indonesia pada waktu mendirikan Negara. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi dalam peradaban umat manusia eksistensi pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi sesuai dengan kepentingan penguasa. Pancasila tidak lagi digunakan sebagai pedoman hidup bangsa. Sedikit demi sedikit mulai muncul adanya indikasi degradasi nilai-nilai luhur pancasila. Penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila mulai marak terjadi dimasyarakat. Hal ini tentu dapat berakibat sangat fatal terhadap bangsa ini. Yang jika tidak segera ditangani dapat melemahkan peranan ideology serta yang lebih serius dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah lama dibina dan dipelihara sejak dulu.
Noor Zam Zammi , 2019
Berikut merupakan tugas Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan mengenai teori Penerapan Nilai-nilai Pancasila. Semoga Bermanfaat dan dijadikan referensi sebaik-baiknya :)
Tugas Kuliah, 2022
Buat apa mempelajari Pancasila? Mungkin ini adalah pertanyaan para mahasiswa-juga kaum pelajar lain-saat melihat fenomena degradasi konstitusional-tentang fenomena nirpancasila para pejabat kita seperti korupsi, penghancuran lahan, pembuatan undang-undang untuk kepentingan kelompok, dan lain-lain-yang kemudian menimbulkan asumsi berkaitan dengan irelevansi Pancasila untuk dipelajari. Bagi saya pribadi, pembelajaran terkait Pancasila di kampus adalah klise, sungguh membosankan mendengarkan para dosen ceramah soal suatu konsep yang tidak dipakai-bahkan tidak ada-lagi, sebab ia ada sebagai risalah namun tidak hadir sebagai fenomena. Bila boleh diibaratkan, Pancasila hari ini itu seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Kerapkali kita dengar Pancasila itu didengungkan di mana-mana, bahkan selalu kita pelajari, tapi Kembali lagi, apa fungsinya? Jangan-jangan Pancasila telah menjadi konsep klise yang menciptakan bayangan seksi soal sila-silanya dalam benak kita-sekedar membuat kita percaya akan adanya kehidupan yang adil, bermartabat, dan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Satu klaim besar sampai sini, Pancasila sebagai bingkai konstitusinal tidak lagi relevan hari ini, saya dengan sangat sadar memahami bahwa klaim ini akan mendapat konfrontasi keras dari mereka yang masih optimis dengan Pancasila, untuk menunda hal tersebut, kita coba refleksi sejenak, apa itu relevan? Dapat saya duga dengan amat kuat, seringkali pola pikir kita soal 'relevansi' terpaut secara positif pada hal-hal yang dianggap baik secara normatif-entah itu keadilan, kebaikan, atau kesejahteraan.
Abstrak: Pembelajaran Pancasila lebih bernuansa kognitif dibandingkan psikomotorik dan afektif. Kondisi pembelajaran nilai di SMA, lebih cenderung pada ranah kognitif dibandingkan ranah psikomotorik dan afektif. Lantas apa bedanya PKn dengan sejarah, sosiologi ataupun dengan pembelajaran matematika. Kondisi tersebut menjadikan pembelajaran nilai tidak memiliki kebermaknaan bagi kehidupan manusia Indonesia. Disamping itu pembelajaran nilai dapat lepas dari jati diri bangsa Indonesia yakni tidak dianutnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Penelitian ini bertujuan agar Pancasila dapat difungsikan sebagai basis pengembangan karakter dalam Pendidikan sekolah di Indonesia. Target penelitian ini dapat menghasilkan teori yang berkaitan dengan fungsionalisasi Pancasila dan model penerapan pembelajaran Pancasila non doktrinal yang menyenangkan bagi siswa SMA. Simpulan dari penelitian ini adalah: 1) Ketersediaan buku-buku yang mendukung materi Pancasila masih kurang.; 2) Guru cenderung...
Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik, 2019
Today, 'transnational ideology' is much assumed as a threat for Indonesian local wisdom. Then, how can local wisdom survive amid the spread of transnational ideology? In essence, current recognized Indonesian religions, even coming from outside Nusantara, are well received because of their interaction with local conditions. These religions open, understand, and accommodate local conditions in order to conform to their teachings. The key point of religious life in Indonesia is the spectrum of its understanding with local wisdom. This paper describes the interaction between local wisdom and transnational ideology in Indonesia and how Pancasila should function in this condition. The first part of this paper describes local wisdom as a cultural product and its habitual manifestations. Second, explanations of transnational ideology and its relations to religions in Indonesia. Third, Pancasila is a reflection of local Indonesian wisdom and a path of interaction with any party, inc...
Refleksi Drijarkara akan Pancasila yang lebih merupakan filsafat kodrat manusia daripada konsepsi politis tertentu membuka cakrawala pemahaman akan Pancasila, sekaligus harapan berarti untuk berproses dalam cita-cita Indonesia. Sebagai rumusan filosofis kodrat manusia, ia adalah dasar yang sebaik-baiknya bagi negara, ia bukan pertama-tama strategi praktis untuk menyelesaikan segala masalah. Dengan kata lain, lima sila dalam Pancasila itu merupakan prinsip teguh yang dapat tetap berdiri tegak terhadap segala macam aliran dari luar dan sumber inspirasi terhadap berbagai kesulitan karena di dalamnya termuat kebenaran fundamental yang kaya raya. Sebagai suatu prinsip, ia bukan strategi. Ia menjadi penerang atas strategi yang perlu diambil dalam menyelesaikan masalah. Maka, ia harus disertai nilai-nilai asasi yang secara eksplisit atau implisit ada di dalamnya sehingga segala pranata dan kebijakan publik punya orientasi bersama dan hal tersebut harus didukung sikap-sikap yang diterangi nilai-nilai yang ada dalam tiap sila.
2020
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi dan pemetaan mahasiswa dalam memahami Pancasila. Fokus perhatian dalam kajian dan penelitian ini diarahkan pada pemikiran dan pandangan mahasiswa melalui studi kasus pada mahasiswa di mata kuliah Pendidikan Pancasila. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa tentang Pancasila memiliki dasar-dasar epistemologis yang benar setelah mengalami proses pembiasaan membaca sumber bacaan berupa buku bahan ajar, buku teks, jurnal, penelitian ilmiah, dan artikel media massa tentang Pancasila. Setelah mahasiswa melalukan pencarian informasi, proses perkuliahan dilaksankan dengan model pembelajaran roleplay untuk mensimulasikan proses pengusulan, perumusan, dan pengesahan Pancasila sebagai dasar negara. Pada akhir perkuliahan, mahasiswa diminta menguraikan tentang makna dan pengertian Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia dengan menggunakan gaya bahasanya sendiri. Hasil proses pembelajaran ini dapat mendorong mahasiswa mam...
Universitas Mataram, 2022
Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan Pemahaman Siswa Terhadap Nilai-nilai Pancasila Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII SMPN 9 Mataram. Untuk mendeskripsikannya melalui pembinaan jam sekolah dan menerapkannya di lingkungan sekolah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang dipelajari pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMPN 9 Mataram, untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan bentuk penelitian studi kasus. Kemudian teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap nilai-nilai
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dampak minimnya pemahaman Sejarah Pancasila terhadap rasa nasionaslisme mahasiswa serta menemukan solusi dari topik yang diangkat .Masalah ini difokuskan kepada Mahasiwa yang mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Medan dan pemahaman mereka mengenai Pancasila.Guna mendekati masalah ini digunakan acuan teori Koherensi dari Notonagoro yang mengatakan Pancasila dasar filsafat negara .Data-data yang dikumpulkan melalui studi literatur dan melakukan wawancara dengan mahasiswa Universitas Negeri Medan dan melakukan analisis secara kualitatif.Kajian ini menyimpulkan bahwa Sejarah dan Pancasila adalah hal yang penting untuk kehidupan bernegara karena dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air atau Nasionalisme Kata Kunci: Pancasila;Nasionalisme;Mahasiswa
Implementasi nilai Pancasila ini sebenarnya tidak benar-benar berjalan, karena dalam prakteknya banyak penyimpangan nilai-nilai tersebut baik yang dilakukan oleh penguasa maupun masyarakat sendiri. Misalnya pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam prakteknya berubah menjadi Keuangan yang maha kuasa. Hal ini dapat kita lihat pada pilkada atau pemilu lainnya di beberapa daerah, dari beberapa orang yang mencalonkan diri kebanyakan dari mereka mendapat kemenangan yang memilik modal besar atau memiliki uang banyak. Khusus pada sila Ketuhanan, tidak perlu dikembangkan lagi karena akan mengubah makna Ketuhanan yang dimaksud. Yang dipentingkan dalam sila ini yakni bahwa dalam melaksanakan segala sesuatu hendaknya merujuk pada keyakinan yang dimilikinya, sehingga akan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan tersebut. Hal ini karena adanya keyakinan bahwa segala sesuatu yang dilakukannya di dunia pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak, sehingga akan membuat manusia lebih berhati-hati dalam bertindak. Kemudian pada sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, juga belum terlaksana sepenuhnya meskipun negara sudah mengaturnya (dalam hal ini HAM). Kelakuan manusia-manusianya sudah tidak menggambarkan sifat kemanusiaannya, bisa kita lihat pada kasus-kasus yang terjadi di sekitar masyarakat kita misalnya saja kasus mengenai siswi SMA yang diperkosa oleh beberapa orang yang kemudian dibunuh dan dibakar tubuhnya. Ini jelas jika mereka sudah tidak lagi memiliki sifat kemanusiaan. Pada sila keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Di sini dijelaskan bahwa dalam pengambilan suatu keputusan itu melalui perwakilan dan musyawarah mufakat. Dilihat dari kata musyawarah mufakat ini, menunjukkan bahwa jika dalam mengambil suatu keputusan melalui musyawarah terlebih dahulu untuk mencapai mufakat atau bisa dikatakan semua anggota yang terlibat dalam musyawarah itu seharusnya menyatakan setuju. Namun dalam kenyataannya tidak demikian seperti halnya yang dijelaskan dalam sila tersebut, melainkan menggunakan menggunakan vooting. Memang Indonesia menganut sistem demokrasi yang memiliki ciri khas menggunakan sistem vooting dalam pengambilan suatu keputusan, dan keputusan yang diambil berdasar suara terbanyak. Dari adanya pengambilan keputusan yang demikian dan adanya HAM ini menandakan Indonesia menganut liberal, jadi bisa dikatakan jika Indonesia merupakan negara Kesatuan dengan cita rasa federalisme. • Sumber: http://www.kompasiana.com/ratihhnd/problematik-penerapan-nilai-nilai-pancasila_552fd6bc6ea834d1408b473c • Diposkan oleh Ratih Handayani Sisi gelap pelaksanaan Pancasila *Orde lama F 0 B 7
KARYA ILMIAH MAHASISWA S1 TEKNIK …, 2011
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan
Pada perpolitikan internasional, salah satu ancaman keamanan yang menjadi agenda penuntasan bagi banyak pihak adalah kejahatan terorisme. Begitupun di Indonesia, terorisme juga menjadi ancaman. Tidak hanya pada aksi teror yang terjadi, namun juga pada jaringan terorisme yang menyebar di tengah-tengah masyarakat. Keterlibatan pemuda pada jaringan terorisme merupakan satu kondisi yang mengkhawatirkan jika tidak segera ditangani. Hal tersebut yang selanjutnya mengharuskan tenaga pendidik untuk dapat mengatasi dan juga menghindarkan lingkungan pendidikan dari paham-paham terorisme. Menindaklanjuti situasi tersebut, pengabdian ini dilakukan untuk menguatkan nilai-nilai pancasila di kalangan siswa sekolah. Metode yang diterapkan adalah pre-test, presentasi, dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat perubahan pemahaman siswa jika dilihat berdasar pretest dan post-test. Siswa yang menjadi peserta presentasi tentang nilai-nilai demokrasi pancasila berdasar pada hasil post-test...
De Cive Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2022
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila mencakup lima hal sesuai kelima sila Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga nilai-nilai Pancasila di era Pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penanaman nilai-nilai Pancasila di era pandemi Covid-19. Lokus penelitian ada desa Sukarame, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Instrumen perolehan data didapatkan dan dikumpulkan melalui analisa dan proses pengamatan langsung di lapangan. Sumber data diperoleh dari artikel jurnal kewarganegaraan, wawancara kepada beberapa warga, dan berita di media elektronik. Hasil penelitian bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila dapat mengurangi terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan masyarakat atas kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Penanaman Pancasila yang baik memberikan pemahaman nilai Pancasila yang lebih kokoh di tengah kehidupan warga negara Indonesia di era Pandemi Covid-19. Kesadaran warga negara untuk taat pada kebijakan pemerintah dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-harinya.
Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial dan Pendidikan, 2021
Pancasila merupakan dasar dan falsafah Negara Indonesia. Pancasila dalam sejarah perumusan dan pembentukan menjadi peletak dasar dalam pembentukan Negara bangsa Indonesia sebelum merdeka. Keberadaan Pancasila di Indonesia menjadi sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejak Indonesia berdiri hingga sekarang. Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara telah banyak diwarnai berbagai persoalan mulai dari persoalan ideologis, ekonomi, social, budaya, politik, pendidikan, hukum, dan agama. Sejak Indonesia berdiri, Pancasila menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, Pancasila dalam konteks keilmuan masih didekati dengan cara klasik atau pendekatan laten seperti sejarah dan politik, serta hokum. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menjabarkan dan menguraikan tentang esensi dari Pancasila dari pendekatan psikologis. Ilmu psikologi menjadi bagian penting untuk melihat Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ...
KARYA ILMIAH MAHASISWA D3 MANAJEMEN …, 2011
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.