Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019
…
35 pages
1 file
Para bijak Israel meneruskan analogi hubungan Allah-Israel dengan suami-isteri lewat Buku Kidung Agung yang mengangkat kesetaraan derajat laki-laki-perempuan dan memandang positif seksualitas sebagai bagian dari cinta sejati yang tidak dapat dibeli dan yang dibawa mati (Kid 1:13-17; 2:2,7,16; 7:10-11; 8:6-7). Cinta sejati laki-laki dan perempuan itu dijadikan analogi hubungan cinta Allah dengan umat pilihan-Nya (tafsir Yahudi) atau hubungan cinta Kristus dengan Gereja-Nya (tafsir Kristen). Buku Amsal dan Yesus bin Sirakh pun mengisahkan pujian yang mengangkat derajat seorang perempuan dan isteri (
LOGOS
Kepada jemaat di Tesalonika Paulus menasihati agar umat Kristenmenghayati dan menghargai perkawinan dengan menjauhkan diri daripercabulan dan seks bebas (1Tes 4:3-8). Kepada jemaat di Korintus punia mengecam percabulan dan segala bentuk penyelewengan seksualkarena bertentangan dengan etika Kristen dan kekudusan perkawinan(1Kor 5-7). Dalam Surat-surat Pastoralnya ia juga melawan aliran sesatyang bertendensi anti perkawinan, emansipatif dan tidak menghargaianak-anak (1Tim 3:4; 5:14; Tit 2:4-5). Oleh karena itu, Paulus memberitata tertib dalam hidup berumah tangga yang mengatur hubungansuami-isteri dan orang tua-anak (Ef 5:22-6:4 bdk. 1Ptr 3:1-7). SedangkanYesus menegaskan bahwa hubungan suami-isteri yang telahdipersatukan oleh Allah itu tidak boleh diceraikan manusia (Mrk 10:2-12; Mat 19:3-12).
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja
Pernikahan semarga adalah pernikahan yang dilakukan oleh kedua pasangan dengan marga yang sama. Contohnya bila si pria bermarga Siagian, maka pasangannya juga bermarga Siagian. Dalam perspektif adat-istiadat, pernikahan semarga dilarang keras walaupun pelakunya tidak dari satu ibu atau bapak. Dasar pelarangan adat-istiadat atas pernikahan semarga diantaranya adalah tidak adanya kejelasan status adat bagi mereka yang menikah semarga. Adat menentang pernikahan semarga karena mempercayai bahwa keturunan yang dilahirkan oleh pelaku berpotensi menjadi anak yang “abnormal.” Tulisan ini membahas bagaimana perspektif Alkitab tentang pernikahan semarga dan apa yang menjadi dasar sebuah pernikahan menurut Alkitab. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan literatur dan eksposisi Alkitab. Hasil dari penelitian ini adalah pernikahan semarga bukanlah pertentangan, karena dasar pernikahan dalam Alkitab adalah kesamaan kepercayaan kepada Tuhan ...
Not been much found a study evaluating the comparative-integrative among one religion to another religion related regulation of marriage are sourced directly from the scriptures respective religion, in particular Islam and Christianity. This is to give a balanced understanding and response to gender issues, social inequality relation of husband and wife is exhaled by Western scholars-Christians who are quite a lot of cornering the teachings of Islam. Starting from this idea authors conducted research using descriptive-analytic method to then compare giving rise similarities and differences to material for further research. The study concluded that marriage in Islam can be said to have a double dimension; vertical and horizontal dimensions, whereas the more dominant Christian vertical dimension though there is also a horizontal dimension, as well as striking differences more visible on the issue of legal origin of marriage, polygamy, the permanence of marriage and the problem of intermarriage.
2017
Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan, bahwa konsep perjanjian perkawinan menurut Kitab Undang Undang Hukum Perdata ialah perjanjian yang dibuat oleh calon suami isteri sebelum dilangsungkan pernikahan,berisikan akibat perkawinan terhadap harta, bentuk perjanjiannya ada tiga yaitu: kebersamaan untung rugi, kebersamaan hasil dan peniadaan kebersamaan harta. Perjanjian perkawinan tersebut harus dibuat oleh notaris dan isinya tidak dapat diubah. Sedangkan konsep perjanjian perkawinan dalam Hukum Islam dinyatakan bahwa perjanjian dalam suatu perkawinan ada dua bentuk yaitu taklik talak dan perjanjian lain yang tidak bertentangan dengan Hukum Islam, Taklik talak adalah perjanjian yang diucapkan mempelai pria setelah akad yang tercantum dalam aktanikah berupa janji talak yang digantungkan pada suatu keadaan tertentu. Perjanjian perkawinan dalam Hukum Islam harus disahkan oleh Pegawai Pencatat Nikah. Perjanjian perkawinan hendaknya menjadi salah satu persiapan pasangan calon suami ister...
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan
Marriage is the union of two persons which involves not only two different persons but also their respective families. Not only do they get permission from their parents, they are blessed by the priest, they are recognized by the state, but they are also approved by God. The method used in this paper is qualitative research with a literature approach, library research, articles from various sources, notes and views of experts. Every believer, especially church leaders, must be able to provide good and appropriate answers and solutions, not just from the books they study, expert opinions, or their long experience and ministry, but how the Bible provides answers to those questions. all. The purpose of the study (1) is what is meant by biblical marriage, namely marriage. It is called sacred because marriage occurs not only by the will of men and women but because God ordered and established it. (2) Explaining the relationship of Biblical pursuits God never wants a divorce, and the idea of divorce comes from human desire and selfishness. God wants both husband and wife to use reason, wisdom, love, humility, and forgiveness as the basis for all the problems they face (3) Explaining remarriage from a Christian perspective. A wife who decides to divorce her husband, then she must live without her husband or make peace with her husband
2016
Marriage in UU No. 1/1974 is referred to as a mental bond between a man and a woman as a husband and wife with the aim of forming a happy and eternal family. The ultimate goal of marriage is essentially happiness. Happiness means the benefit or justice for all family members that arise due to the marriage relationship. Marriage recording aims to realize marital order in society. It is an attempt to protect the dignity and sanctity of marriage, and more particularly for women (wives) in domestic life. If according to the Law of marriage must be registered and as a proof of registration it is a Marriage Certificate, then it is a form of state protection to the citizens to obtain legal certainty and rights of both parties husband and wife and child. Recording of marriage will give mashlahah impact to all parties, as the rule of fiqh which reads tasharruf al imam ala al ra'iyah manuth bi al mashlahah Keyword : perkawinan, akta nikah dan mashlahat A. Pendahuluan Perkawinan dalam agam...
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam
One of cases in islamic law today is same-sex marriage. The case sparked a controversy in muslim society. On theone hand, the case can be seen as an integral part of a person’s rights to meet the biological needs, but on the otherhand is seen as a violation of religious norms and moral principles. Those who have a sexual orientation towardsthe same gender (homosexual), which was also approved this orientation, continue to get same-sex marriagelegalization because a sense of love towards the same sex due to biological and psychological factors is viewed aspart of human rights. This paper attempts to examine same-sex marriage from the point of view of Islamic studies.[Salah satu kasus dalam hukum Islam saat ini adalah perkawinan sesama jenis. Kasus ini memicukontroversi. Di satu sisi, kasus tersebut dapat dipandang sebagai bagian tidak terpisahkan dari hakhakasasi seseorang untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, tetapi di sisi lain dipandang sebagaipelanggaran norma keagamaan dan moral...
Jurnal Al-Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam
“Penelitian ini membahas mengenai Konsep Baligh Dalam Alquran dan Implikasinya Pada Penentuan Usia Nikah Terhadap UU Perkawinan No.1 Tahun 1974. Adapun pokok masalah adalah bagaimanakah konsep baligh dalam Alquran kemudian apakah penetapan usia nikah dalam UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 telah menginterpretatifkan konsep baligh dalam Alquran. Dari pokok masalah tersebut, penulis merumuskan sub masalah yaitu: 1). Bagaimana kriteria usia baligh dalam UU Perkawinan No.1 Tahun 1974?. 2).Bagaimana implikasi konsep baligh dalam Alquran terhadap penentuan usia nikah dalam UU Perkawinan No.1 Tahun 1974?Penelitian ini termasuk penelitian Pustaka yaitu Library research kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan Yuridis Normatif yaitu pendekatan yang dilakukan dengan pengumpulan data, informasi, library research. Lalu, data yang diperoleh kemudian dianalisis dan menyimpulkannya. Menelaah ketetapan usia minimal kawin melalui pendekatan Hukum Islam setidakn...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Journal of Religious and Socio-Cultural, 2023
2018
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi
Jurnal Teologi Berita Hidup, 2023
PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi, 2022
An-Nawa : Jurnal Studi Islam
SCRIPTA : Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, 2019
Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam, 2002
Al-IHKAM: Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram