Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2017, EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan)
Banks are financial institutions how have an important part for the economy of a country. The bank’s main purposes are to collected funds from the public and distributed it back to them in credit loans. The biggest of public trusted to the bank, will make the bigger bank’s liabilities to their funds. This research examines determinants of bank capital structure, including profitability, liquidity, business risk, dividend, management ownership, institutional ownership and bank’s age. The samples in this research are 70 banks in Indonesian period 2006 until 2011, where analyzed with multiple linier regression test with dummy variable to know which of the seven variables are the determinans of the bank capital structures that use DER (Debt to Equity Ratio) to measure it. The result of this research find that determinants of bank capital structures is liquidity, institutional ownership and bank’s age, but profitability, business risk, dividend and management ownership are not the determ...
2016
ABSTRAK Perbankan sebagai lembaga intermediasi harus memiliki kinerja yang baik, karena dengan kinerja yang baik bank akan dapat lebih mudah mendapat kepercayaan dari para nasabah. (agent of trust). Permodalan menjadi salah satu indicator yang paling penting bagi bank. Kecukupan modal pada perbankan diwakili dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR menjadi factor penting bagi perbankan, oleh karena itu peneliti akan dilakukan penelitian kembali berbagai faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perbankan, dengan judul "Determinan Struktur Modal Perbankan di Bursa Efek Indonesia" Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu sa...
2020
In this article, a literature review on the determinants of capital structure is presented from research conducted, both in Indonesia and internationally, in recent years.Furthermore, the results of the review will conclude the factors that determine the capitalstructure that generally affects the company's leverage. From the results of the review, itis known that the variables that influence the capital structure are; Corporate tax rates,debt costs, dividend payout ratios, firm age, company size, growth opportunities,liquidity, non-tax shields, profitability, tangibility Keywords: Capital Structure; Leverage; Determining Factors
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 2020
The purpose of this study is to formulate a determinant model of capital structure and firm value. The population of this study is the tourism industry sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2013-2018. In this study the entire population is sampled (Total Sampling). Data collection procedures by collecting audited (annual report) financial report data issued by the Indonesia Capital Market Directory (ICMD). The data analysis technique used is path analysis. The results showed that partially profitability, institutional ownership and firm size had a significant effect on capital structure while company growth had no significant effect on capital structure. Simultaneously the profitability variables, institutional ownership, company growth and company size affect the capital structure. Partially profitability, institutional ownership, company size and capital structure have a significant effect on firm value, while company growth does not significantly ...
This study aims to determine the factors that determine the structure of capital in existing firms in the mining sector in ASEAN countries. This study also examined whether there are differences in capital structure determination on these companies. The sample used in this study consisted of 70 companies that exist in the mining sector with sample criteria used is the company publishes a complete financial report and is available in the database Osiris. Dependent variable in this study is debt, while the independent variable is profitability, firm size, asset tangibility, firm growth and non-debt tax shield. This study uses pooled least square approach. The results showed that the factors determining the debt policy is the profitability, firm size, tangible assets and the growth rate, while non-debt tax shield has no significant effect. The study also found that there was no real difference in practice between the uses of debt in the six ASEAN countries. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor determinan yang menentukan struktur modal pada perusahaan yang ada pada sector pertambangan di Negara ASEAN. Penelitian ini juga menguji apakah terdapat perbedaan penentuan struktur modal pada perusahaan perusahaan tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 70 perusahaan yang ada dalam sector pertambangan dengan kriteria sampel yang digunakan adalah perusahaan menerbitkan laporan keuangan lengkap dan tersedia di database Osiris. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah utang, sedangkan variable independennya adalah proftabilitas, ukuran perusahaan, Asset tangibility, pertumbuhan perusahaan dan non-debt tax shield. Penelitian ini menggunakan pendekatan pooled least square. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang menentukan kebijakan utang adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, aset nyata dan tingkat pertumbuhan, sedangkan non-debt tax shield tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan praktik yang nyata antara penggunaan utang di ke-enam negara ASEAN. Kata Kunci: debt policy, profitability, firm size, tangible assets, growth rate, nondebt tax shield
Struktur modal berkaitan dengan jumlah hutang dan modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Struktur modal yang efektif mampu menciptakan perusahaan dengan keuangan yang kuat dan stabil. Bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat di bidang pasar modal dan tersedianya dana dari para calon investor yang berminat menginvestasikan modalnya, struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan yang cukup penting. Hal ini terkait dengan resiko dan pendapatan yang akan diterima. Dalam melihat struktur modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan berupa laporan keuangan yang dikeluarkan setiap tahunnya. Para investor akan melakukan berbagai analisis terkait dengan keputusan untuk menanamkan modalnya pada perusahaan melalui informasi yang salah satunya berasal dari laporan keuangan perusahaan.
2014
Seorang manajer keuangan dalam mengambil keputusan pendanaan harus mempertimbangkan secara teliti sifat dan biaya dari sumber dana yang akan dipilih. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan utang, maka beban tetap yang harus ditanggung perusahaan semakin besar pula. Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris apakah pemakaian teori financial leverage yang berbeda akan mengarah pada hasil yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan non keuangan aktif diperdagangkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina tahun 2009 sampai tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian teori yang berbeda memberikan hasil yang berbeda. Non debt tax shield, tangibility, profitabilitas, risiko bisnis, ukuran perusahaan, likuiditas, share price performance, share market development, interest rate dan country governance berpengaruh terhadap leverage. Growth opportunities dan economic growth tidak berpengaruh terhadap leverage. Kata kunci : Struktur modal I. Pendahuluan A. Latar Belakang Sebagian besar keputusan keuangan yang dibuat oleh perusahaan dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan keuangan yang dibuat oleh perusahaan antara lain mengenai keputusan pendanaan atau struktur modal. Seorang manajer keuangan dalam mengambil keputusan pendanaan harus mempertimbangkan secara teliti sifat dan biaya dari sumber dana yang akan dipilih. Hal ini karena masing-masing sumber pendanaan mempunyai konsekuensi finansial yang berbedabeda (Christianti, 2006). Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan utang, maka beban tetap yang harus ditanggung perusahaan semakin besar pula. Hal itu juga berarti akan meningkatkan risiko keuangan, yaitu risiko saat perusahaan tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran-angsuran utangnya (Kesuma, 2009). Struktur modal bisa didefinisikan dengan banyak cara, di Amerika Serikat adalah sesuatu yang umum untuk mendefinisikan struktur modal dalam bentuk rasio utang jangka panjang. Pada sejumlah negara, khususnya negara berkembang, perusahaan menggunakan baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang untuk mendanai asetnya, termasuk aset lancar. Umumnya perusahaan-perusahaan berkembang mengganti utang jangka CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Al-Masharif: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Keislaman, 2017
This study was tried to see the effect of the fundamental financial ratios as internal factors and sharia stock prices as an external factor on the characteristics of the capital structure. Emiten in this research are companies that is always listed in the Jakarta Islamic Index from 2012 through 2014. There are eighteen companies that qualify for the study limitation. The researcher found that the structure of assets (Model 1 and Model 3) and the sharia stock price (Model 2 and Model 3) is always have a negative effect on the capital structure. Thus, the increase in asset structure and sharia stock prices led to a decrease in capital structure, and vice versa. In other words, increasing in those two variables have a stake in the management decision to reduce the proportion of long-term debt, and vice versa. One variable that is always has positive effect is the sales growth.
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Ketatnya persaingan usaha pada era globalisasi menuntut perusahaan untuk mampu memaksimalkan nilainya agar tetap dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Keputusan dalam pembentukan struktur modal adalah salah satu keputusan penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Pada saat proses pembentukan struktur modal yang optimal, penting bagi manajer keuangan untuk memerhatikan determinan dari struktur modal. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki determinan struktur modal pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi. Beberapa faktor yang diselidiki pengaruhnya pada struktur modal adalah profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, struktur aset, non-debt tax shield, dan risiko bisnis. Purposive sampling merupakan metode yang diterapkan dalam pengambilan sampel penelitian, di mana diperoleh sejumlah 216 sampel penelitian yang terdiri atas 36 perusahaan dengan 6 tahun periode penelitian, yaitu tahun 2013-2018. Model regresi data panel digunaka...
2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal. Faktor-faktor tersebut antara lain: struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan pada perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel terpilih sebanyak 14 perusahaan. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan pada website www.idx.co.id. Analisis data dengan analisis regresi linier berganda dibantu dengan Software program SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Tidak terdapat pengaruh parsial struktur aktiva terhadap struktur modal; (2) Terdapat pengaruh parsial profitabilitas terhadap struktur modal; (3) Tidak terdapat pengaruh parsial ukuran perusahaan terhadap struktur modal; dan (4) Terdapat pengaruh simultan struktur aktiva, p...
JEMBATAN, 2018
The objectives of this research are to examine the effect of Firm Size, Growth Opportunity, Business Risk and Investment Opportunity Set influence simultaneously and partially on Capital Structure.Research conducted at the State-Owned Enterprises that listed on the Bursa Efek Indonesia period 2011-2015. The research population was 20 companies, with the sample of 17 companies with sampling using purposive sampling technique. The analytical method used is the factor analysis method and multiple linear regression analysis, which perviously tested with the classical assumption. The results showed that the Firms Size, Growth Opportunity, Business Risk, and the Investment Opportunity Set influence simultaneous on the Capital Structure.The research also revealed that, Firm Size influence positive significant, Growth Opportunity and Business Risk has no significant effect on Capital Structure, and Investment Opportunity Set influence negative significant on the Capital Structure. On the ot...
Penelitian ini bertujuan untuk mengentahui pengaruh variabel cost of financial distress dan non-debt tax shield berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Sampel penelitian ini adalah 12 perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar di BEI. Teknik Analisis yang digunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan variabel cost of financial distress dan non-debt tax shield tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: cost of financial distress, non-debt tax shield, struktur modal
Journal of Business and Banking
This study aims to determine the effect of tangibility, growth, profitability, and liquidity either partially or simultaneously on the capital structure with firm size as a moderating variable in automotive & component companies. The number of populations are all of automotive & component companies which are listed in Indonesia Stock Exchange 2014-2020. Multiple regression analysis and moderated regression analysis (MRA) used as analysis techniques and Purposive sampling used as sampling method. The result of this study shows that partially growth has significant positive effect on capital structure, while tangibility, profitability, and liquidity has a significant negative effect on capital structure. However, firm size is not able to moderate the effect of tangibility, growth, profitability and liquidity on capital structure. . The implication of this research to regard tangibility, profitability, liquidity and growth, because it’s can affect capital structure.
Journal of Applied Accounting and Taxation
This research aims to analyze the effect of profitability, asset structure, liquidity, dividend payout ratio (DPR), non debt tax shield (NDTS), growth, company age, and company size on bank leverage. This study relate the empirical findings and try to confirm with pecking order theory or trade-off theory. The research sample is banks in Indonesia which are listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2019 and using multiple linear regression techniques. An appropriate level of profitability, asset structure as collateral with low value, high level of liquidity show conformity to the pecking order, which are negative and significant to bank leverage. DPR as a signal of income prospects and company size shows conformity with trade-off theory, which is positive and significant to bank leverage. Meanwhile, NDTS which shows a decrease in fixed collateral assets, asset growth and bank age do not have any significant effect with bank leverage. If the findings of age and size ...
Rani Kusuma Wardhani, 2023
The capital strukture theory firstly introduced by David Duran (1952) to estimate value of the firm. Modigliani and Miller introduced MM-theory and become landmark the capital strukture theory because the many paper always referred to the paper. Pecking order theory, agency theory and signaling theory as well as capital costs explained in this paper.
Pembahasan tentang struktur modal sangat penting dalam manajemen keuangan perusahaan
Beberapa teori menjelaskan perbedaan struktur modal bagi perusahaan. Akibatnya, itu adalah penting untuk meninjau struktur modal untuk meningkatkan nilai perusahaan, terutama perusahaan manufaktur di Indonesia Stock Exchange (IDX), yang sebagian besar tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh CEO kemampuan, profitabilitas, NDTS, arus kas dan kepemilikan CEO terhadap struktur modal (LTDE dan Ltda), dan dampak struktur modal (LTDE dan Ltda) terhadap nilai perusahaan. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur perusahaan di BEI. periode pengamatan adalah 2006-2010. CEO kemampuan dan kepemilikan CEO menentukan modal Struktur (LTDE), sedangkan profitabilitas dan arus kas NDTS tidak mempengaruhi. Selain itu, kemampuan CEO, profitabilitas, NDTS dan kepemilikan CEO menentukan struktur modal (Ltda), namun arus kas tidak mempengaruhi.struktur modal (LTDE dan Ltda) menentukan nilai perusahaan. nilai perusahaan lebih ditentukan oleh perusahaan yang menggunakan aset secara keseluruhan dalam kegiatan operasional dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengandalkan modal sendiri. Penelitian ini menggunakan teori pecking order, trade-off dan informasi asimetris. Kata kunci: Kemampuan CEO, kepemilikan CEO, struktur modal, nilai perusahaan I. Pendahuluan Keputusan struktur modal memiliki peran strategis bagi pemilik kesejahteraan dan kelangsungan hidup perusahaan. Banyak teori telah muncul untuk menjelaskan perbedaan dalam keputusan modal untuk setiap perusahaan. Teori struktur modal dengan asumsi tidak ada pajak, mengungkapkan bahwa keputusan struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. nilai aset ditentukan oleh arus kas operasi daripada struktur modal. Selanjutnya, meneliti konsep ini dengan mempertimbangkan pajak, yang menyatakan nilai perusahaan dipengaruhi oleh struktur modal. Jika perusahaan menggunakan utang, nilai perusahaan akan meningkat. Niilai perusahaan yang menggunakan utang sebesar mengencangkan nilai yang tidak menggunakan utang ditambah perlindungan pajak. Implikasinya adalah utang yang lebih tinggi digunakan, nilai perusahaan yang lebih tinggi. Hal ini karena pemegang saham kembali dibayar dari setelah pajak pendapatan, sementara kembali ke pemegang utang dibayar dari laba sebelum pajak. Dengan demikian, penggunaan utang yang dihasilkan setelah pajak penghasilan bagi pemegang saham menjadi lebih besar daripada jika perusahaan tidak menggunakan utang. Namun, penggunaan utang yang lebih tinggi dapat menyebabkan kesulitan keuangan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan harus dilakukan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan pemegang saham atau pemilik kesejahteraan. kesejahteraan pemegang saham ditunjukkan dari peningkatan nilai perusahaan atau harga saham, sebagai refleksi dari
2021
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh risiko bisnis, growth opportunity, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan SPSS Versi 23 dengan metode path analysis. Sampel penelitian 42 perusahan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2014-2018 dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini risiko bisnis dan growth opportunity tidak berpengaruh terhadap struktur modal, keputusan investasi positif signifikan terhadap struktur modal, strutkur modal dan growth opportunity tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, risiko bisnis negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, keputusan investasi positif signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur modal tidak dapat menjadi variabel intervening.
Struktur modal sebagai pembiayaan permanen terdiri atas utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri atas saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Apabila perusahaan memiliki saham preferen, saham tersebut akan ditambahkan pada modal pemegang saham. Struktur modal, yaitu "Capital Structure is the mix of long term debt and equity maintained by the firm."2 Dari hal itu diketahui bahwa struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan antara utang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan.Ada dua macam tipe modal, yaitu modal utang (debt capital) danmodal sendiri (equity capital).3 Dalam kaitannya dengan strukturmodal, jenis modal utang yang diperhitungkan hanya utang jangka panjang. 1 Dari teori keuangan konvensional, kita mengetahui bahwa struktur keuangan Adalah komposisi sebelah kredit neraca, yaitu bagaimana dan dari sumber mana Perusahaan didanai, pendanaan perusahaan bersumber dari utang (debt) dan kekayaan
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.