Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Jurnal Agrotech, 2021
Penyimpanan sangatlah penting dilakukan untuk menghasilkan benih padi gogo yang bermutu dan berkualitas yang akan digunakan sebagai bahan tanam selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan teknik produksi benih padi gogo yang bermutu dan berkualitas dengan perkecambahan terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di desa Kalukubula dan uji perkecambahan dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 sampai Februari 2020. Penelitian ini disusun menggunakan racangan acak kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor, faktor pertama terdiri atas dua lokasi penyimpanan yaitu: P1= Dalam Ruangan, P2= Luar Ruangan, Sedangkan faktor kedua terdiri atas tiga waktu penyimpanan yaitu: W1=satu bulan dan W2= dua bulan, dan W3= tiga bulan, yang diulang sebanyak enam kali sehingga terdapat 36 unit percobaan dimana setiap unit percobaan terdapat 50 benih dan total benih yang digunakan ialah sebanyak 1.800 benih. Analisis data menggu...
Seminar Nasional Lahan Suboptimal, 2019
Research to test the growth Cilosari of various rice varieties grown in oil palm plantations (12 year old) on dry land had been carried out from December 2015 to May 2016 in research station, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Inderalaya. The field design used was split plot design. Based on the measurement of light intensity (low light) on palm oil of rows were as main plots (G1 = 12.348 lux meter, G2 = 16.066 lux meter, G3 = 16.746 lux meter, and G4 = 12.812 lux meter). The sub plots were rice varieties namely V1: Sirendah, V2: Sicantik, V3: Cilosari , V4: 4 bulan, V5: Sulrat Unsrati. All sub plots were placed in plot (3m x 3 m) with a position in the row of the palm oil plantations. The results of the analysis of variance on all observation parameters showed that there was an interaction significant of light intensity with rice varieties on plant height and green leaf degree/chlorophyl. There is no significant interaction for the percentage of seedling, number of tillers and and time of flowering. Cilosari rice varieties have a growth percentage of more than 80%, Sulutan unsrati varieties had a number of tillers (10 stems) and a higher chlorophyl of leaves than other varieties. Upland rice of Cilosari and Sulutan unsrati, and 4 bulan as local rice varieties had a relatively good appearance of vegetative growth in low light conditions in palm oil plantation.
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 2019
ABSTRAKPHBM adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum.Perhutani dan masyarakat desa hutan. Salah satu desa yang melaksanakan program tersebut adalahDesa Jatimunggul. Dalam pelaksanaannya pihak masyarakat desa sekitar hutan tidak setuju denganadanya pengambilalihan kekuasaan pengelolaan hutan oleh pihak Perhutani. Akibatnya petani protesmengenai lahan hutan yang dianggap sebagai lahan milikinya.Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui keragaan usahatani padi gogo dan prospek pengembangannya. Desain penelitian adalahkualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya padigogo program PHBM di Desa Jatimunggul masih menggunakan alat-alat sederhana. Modaldiperoleh sebagian besar dari pinjaman ke tengkulak. Perencanaan lokasi dan komoditas melibatkanPerhutani. Pemasaran hasil melibatkan tengkulak. Rata-rata penerimaan per hektar per musim tanamper tahun adalah Rp. 23.800.333 sedangkan pendapatannya Rp. 9...
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences
Upland rice commodity is generally the second choice after paddy in fulfilling community rice needs. Morotai Island is one of the government's target locations in initiating the Export-Oriented Food Storage program in the Border Region. This study aimed to determined the prospects for the development of upland rice to support food barns in the border region of Morotai Island. The method used is descriptive analysis, measuring the growth rate of rice based on the Compound Annual Growth Rate (CAGR), and measuring the feasibility of farming using income analysis, R/C ratio, and break-even point analysis. The results showed that the increase in the growth rate of harvested area and upland rice production was 25,75 percent with a contribution of 42,81 percent and 31,65 percent, recpectively, of the harvested area and rice production on Morotai Island in the 2011 to 2017 period. Upland rice farming has an R/C ratio of 1.72 which indicated that this farming is feasible. The potential a...
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2019
This study aims to dissect the phenomenon of highland rice farmers in two locations namely Waeperang village and Miskoko village in Buru Regency which are associated with their ability to withstand infrastructure limitations and support from the government. Economic morality is the main study as an object dissected by a phenomenological approach. Specifications of research objectives, analyzing the socio-economic conditions of upland rice farmers, making descriptive work and also contributing to local communities for daily survival. The approach used is qualitative with the survey method and explained by a descriptive model. The results showed that the condition of rice farmers still persisted because of traditional support which caused production costs to be smaller than other types of plants. strategies implemented in the form of multiple livelihoods by utilizing the availability of natural resources around them. double income becomes a safety valve and balancer in every agricultural activity they do. The implications of this research can be a study of government policy in increasing upland rice in the endeavor of food security and improve the welfare of upland rice farmers.
Kawasan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan memiliki ragam varietas padi gogo yang kaya. Selama ratusan tahun petani peladang berpindah di kawasan ini telah mampu memelihara ketahanan pangannya, terutama beras dengan menanam beragam varietas padi gogo. Mereka juga mengembangkan beragam kearifan lokal yang mampu mendukung pelestarian keragaman dan ketersediaan pangan yang berhubungan dengan praktek perladangan yang mereka laksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) keragaman varietas padi gogo di kawasan Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan, 2) Strategi yang dikembangkan petani dalam melestarikan keragaman varietas padi gogo, dan 3) Ragam kearifan lokal yang dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. Pengkajian dilakukan di kawasan Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan pada TA. 2013. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan Focus Grup Discussion. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui tabulasi. Hasil penelitian: 1) Kawasan Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan memiliki keragaman varietas padi gogo yang kaya, terdapat 146 varietas yang ditanam petani peladang di berbagai pemukiman di kawasan ini, terdiri atas 101 varietas padi biasa (taman) dan 45 varietas padi ketan. Pada satu pemukiman ditemukan 15-48 ragam varietas yang berbeda, terdiri atas padi taman 5-36 varietas dan padi ketan 7-16 varietas. 2) Pelestarian keragaman varietas ditempuh melalui strategi penanaman kepercayaan akan kesakralan tanaman padi, prinsip kecocokan seseorang (daraman) terhadap suatu varietas serta kewajiban untuk menanam beberapa varietas yang diwariskan pendahulunya untuk kepentingan sejarah, upacara dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. 3) Diantara kearifan lokal yang mendukung ketahanan pangan adalah adanya tabu menjual padi dan tabu mengkonsumsi padi yang baru dipanen selama masih ada hasil panen sebelumnya. Mereka juga menerapkan prinsip monitoring varietas melalaui penanaman beragam varietas. Untuk menjamin keberhasilan penanaman dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja mereka mengatur penanaman padi genjah dan yang berumur panjang. Mereka juga mempunyai teknologi penyimpanan yang baik sehingga terhindar dari kelembaban yang tinggi dan serangan hama tikus.
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Pengembangan padi gogo merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi padi nasional. Evaluasi daya hasil padi gogo lokal sangat penting untuk dilakukan mengingat padi gogo memiliki daya adaptasi yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengkaji dan mengetahui daya hasil padi gogo lokal asal Pipikoro dan Ampana yang ditanam di Tamarenja (Lembah Kalama) pada tahun pertama. Penelitiaan ini dilaksanakan di Desa Tamarenja (Lembah Kalama), dengan ketinggian tempat 180-250 Mdpl denganletaklintang LS 00o26’51.5” serta BT 119o49’50.6” Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Waktu penelitian dimulai dari bulan April sampai Oktober 2017. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 10 kultivar sebagai perlakuan genotip yaitu: kultivar jahara, kalendeng, pulu tau leru, uva buya, dongan, wangga, tako, delima, buncaili dan uva yang diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 40 unit percobaan. Peubah yang diamati meliputi: tinggi tanaman, panja...
Buletin Palawija
Tumpangsari (TS) kedelai dengan padi gogo atau jagung merupakan salah satu strategi meningkatkan luas panen dan produksi kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model tanam TS padi gogo (pg)+ kedelai (kd) dan TS jagung (jg)+ kedelai (kd) yang optimal. Penelitian dilaksanakan di IP2TP Kendalpayak mulai Oktober 2018 hingga Januari 2019. Perlakuan terdiri atas kombinasi empat model tanam dengan dua varietas kedelai (Dega 1 dan Dena 1) termasuk pemupukannya pada TS pg+kd dan TS jg+kd. Varietas padi gogo dan jagung berturut-turut Inpago 10 dan Bima 19. Model tanam (M) pada TS pg+kd terdiri atas: M1: 75% pg + 91% kd tanpa pupuk, M2: 37% pg + 91% kd tanpa pupuk, M3: 37% pg + 152% kd dipupuk 23-36-30 kg/ha N, P, K + 1 t/ha pupuk kandang (pukan), dan M4: 18% pg+72% kd dipupuk 23-36-30 kg/ha N, P, K + 1 t/ha pukan. Padi gogo ditanam bersamaan dengan kedelai, dengan dosis pemupukan 144,5-52,5-52,5 kg/ha N, P, K + 1 t/ha pukan. Model tanam pada TS jg+kd terdiri atas: M1: 150% jg dit...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 2019
Berkala Penelitian Agronomi
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana
JURNAL KARYA PENGABDIAN
Buletin Plasma Nutfah
Berkala Penelitian Agronomi
BulAgritek, 2020
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei
Agrica Ekstensia, 2020
Jurnal Agrium, 2021
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Jurnal Sumberdaya Lahan
Jurnal penelitian pertanian tanaman pangan, 2022
JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 2017