Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2023, Fatah
https://doi.org/10.2158/jid.43.1.1610…
9 pages
1 file
Generasi milenial lahir dan tumbuh berkembang seiring dengan adanya perkembangan teknologi informasi, pada saat ini kita dapat membentuk pola perilaku yang mengikuti zaman dengan adanya kemajuan teknologi saat ini. Dalam rutinitas koneksi internet selama 24 jam yang berada pada genggaman tangan para milenial. Akan tetapi pada urusan bekerja, milenial lebih tertarik pada pekerjaan yang bermakna daripada sekadar bayaran yang besar. generasi Millenial adalah generasi yang lahir ditengah-tengah perkembangan teknologi informasi. Mereka generasi yang fasih menggunakan teknologi karena bersinggungan langsung dalam kehidupan mereka. Pergeseran budaya sosial masyarakatMillennialsdipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi yang ada.
Jurnal Dakwah
Technology influences people's lives today, particularly to the rise of global culture and instantaneous lifestyles. Technological developments also influence the da'wah model by which morality among the millennial generation grows along with their process of selves identity seeking. Through the development of technology, it is undeniable that the contents of radicalism, extremism can spread and is able to enter all aspects of life. This study aims to answer the query of how religion is understood and practiced by the millennial generation and how da'wah can be carried out in the millennial era. This research uses a descriptive qualitative approach, through in-depth interviews with several informants who have been determined based on purposive sampling. The study found that religion can be interpreted as a way of life so able to prevent its adherent from mistakes. Keywords: Religion, Da'wah Method, Millennial Generation, Millennial Da'wah.Perkembangan teknologi m...
Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer
In this era of digitisation today people are spoiled for social media. Social media is not only used as a medium of communication and information, but it can be used as a means to preach. Da'wah is not only done by face-to-face with Dai directly, but Da'wah can be done in a way indirectly through the mass media. The mass Media became a great opportunity for the Dai to preach. The purpose of this study describes 1) the optimization of digital media for Da'wah, and 2) The challenge of the challenges of the millennial era. The methods used in this study are qualitative descriptive. The results of this research show that Kopyah Ireng community in optimizing digital media through Da'wah can be done in the first way, spreading the knowledge and instilling confidence in the audience or listeners, second, forming a team Specialized in spreading preaching to social media accounts, third, make websites in which contains community issues, fourth, create content da'wah on so...
The millennial generation is a generation born between the 1980s and now. This generation is very familiar with the world of digital-based technology. This generation, which grew up with the development of the internet and social media, is experiencing a profound transformation in the way they interact, build relationships, and participate in social life. Using gadgets is part of their lifestyle. The instant use of technology has made various activities easier for this millennial generation. The use of media, especially social media among the millennial generation, often attracts attention and attention from various groups ranging from the executive, legislative, judiciary, as well as a number of elements of society such as teachers, lecturers, education observers and of course parents. The number of social media users among millennials is quite large, reaching 93%, therefore it is necessary to pay close attention to how to use it so that it can lead to positive things, including optimizing the resources of the millennial generation in efforts to improve the nation's economy by optimizing various online-based creative industries. Navigating relationships in the digital era requires a comprehensive understanding of the impact of technology, as well as appropriate development strategies to exploit the positive potential of technology while minimizing its negative impact on the welfare of the millennial generation.
2019
Milenial atau yang biasa disebut dengan Generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yakni mereka yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000. Maka dari itu milenial adalah para generasi muda yang berumur 18-35 pada tahun ini 1. Konon katanya milenial adalah generasi tercerdas dari sekian regenerasi homo sapiens, generasi milenial sendiri di Indonesia saat ini sudah berada pada kisaran 34% (BPS, 2015) dari total populasi. Soewito (2019) mengatakan bahwa generasi milenial itu generasi yang unik, berbeda dengan generasi lain. Hal ini banyak dipengaruhi oleh munculnya smartphone, meluasnya internet, dan munculnya jejaring sosial media. Ketiga hal tersebut banyak mempengaruhi pola pikir, nilai-nilai dan perilaku yang dianut. Yang mencolok dari generasi milenial ini dibanding generasi sebelumnya adalah soal penggunaan teknologi dan budaya musik. Kehidupan generasi milenial tidak bisa dilepaskan dari teknologi terutama internet, enternainment atau hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi generasi ini. Pengguna internet setiap hari semakin bertambah, sampai tahun 2017 setidaknya ada 3,77 milyar orang terkoneksi internet dan 2,80 milyar orang aktif menggunakan media sosial. Mayoritas pengguna internet dan media sosial adalah anak muda berusia 18-35 tahun 2. Seiring dengan perkembangan zaman, milenial selalu dikait-kaitkan sebagai generasi yang melek akan teknologi. Anggapan ini bisa menjadi pujian terhadap para milenial sekaligus boomerang. Saat ini kita sudah memasuki era revolusi indistri 4.0 dan akan berlanjut pada era revolusi industri 5.0, produk-produk teknologi akan mengikuti gaya hidup masyarakat milenial. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya jumlah remaja yang mengonsumsi layanan steraming video yang kian tak terbendung.
Fathimah Azzahra, 2021
Perkembangan teknologi pada zaman modern ini sudah semakin pesat. Semakin berkembangnya zaman semakin canggih juga teknologi yang dihasilkan. Hal ini membuat manusia semakin dimudahkan dengan adanya alat-alat teknologi yang canggih untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Berkembangnya teknologi saat ini tidak hanya membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat, melainkan juga membawa dampak negative. Kemajuan teknologi membuat remaja saat ini menghadapi masalah yang belum pernah dilihat generasi sebelumnya. Meskipun beberapa masalah bukanlah hal baru, media elektronik telah mengubah atau memperkuat beberapa perjuangan yang dihadapi kaum muda. Prevelensi komunikasi digital telah mengubah cara remaja berinteraksi dengan teman sebayanya dan minat romantis mereka. Karena banyak anak kekurangan keterampilan komunikasi antarpribadi yang penting seperti cara menangkap isyarat sosial.
TEKSTUAL
Penelitian ini bertujuan memahami kesantunan berbahasa generasi milenial pada media sosial di era digital. Bahwa kesantunan, kesopanan, etika adalah tatacara, adat, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Kesatunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat yang disepakati bersama oleh perilaku sosial. Hasil dari penelitian ini ada dua yaitu (1) Generasi milineal perlu perhatikan pentingnya kesantunan berbahasa di media sosial, (2) Generasi muda perlu menimbang dan memilih setiap ujaran atau tuturan yang disampaikan di media sosial. This research aims to understand the millennial generation's language politeness on social media in the digital era. It shows that politeness, courtesy, ethics are procedures, customs, or habits that apply in society. Unity is a rule of behavior that is determined and mutually agreed upon by certain communities which makes unity is at the same time a prerequisite that is mutually agreed by social behavior. The results of this research are: (1) The millennial generation needs to pay attention to the importance of politeness in language conveyed on social media. (2) The younger generation needs to consider and choose wisely on the utterance or speech delivered on social media.
Muhammad Shidqul Wafa, 2020
Manusia membutuhkan orang lain untuk bersosialisasi guna menyelesaikan suatu permasalahan, maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dalam penyelesain suatu masalah, antara manusia satu dengan manusia lain atau dalam lingkup makro disebut dengan masyarakat membutuhkan dasar materi sebagai patokan untuk menyelesaikan masalah. Dasar materi tersebut biasanya didapat dari proses pengajaran dan pendidikan. Pengajaran merupakan proses transfer ilmu pengetahuan dari seorang pendidik kepada peserta didik. Sedangkan pendidikan memiliki pengertian lebih spesifik yaitu bahwa pendidikan merupakan sebuah proses transfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral dari seorang pendidik kepada peserta didik dengan tujuan mengubah manusia dari kekanak-kanakan menuju ke kedewasaan. Era milenial adalah masa dimana globalisasi sudah dianggap biasa bagi mayoritas masyarakat. Pada era ini, globalisasi berkembang sangat cepat hingga menyebabkan mudahnya akses komunikasi, mobilisasi dan lain-lain. Dari laki-laki ataupun perempuan hingga tua maupun muda telah terhipnotis dengan perubahan pesat ini. Fenomena ini bahkan memunculkan satu kalimat bahwa bumi itu kecil. Perkembangan yang sangat pesat ini tentunya dibarengi dengan sisi positif maupun sisi negatif. Sisi positif yang dapat diambil antara lain mudahnya akses komunikasi, mudahnya akses internet, berkembangnya e-learning, e-government dan lain-lain. Begitu banyak hal positif yang dapat diambil. Misalnya seperti komunikasi yang menjadi lebih mudah. Pada era milenial ini, hampir seluruh lapisan masyarakat telah memiliki gadget yang dapat digunakan untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan internet, salah satunya adalah komunikasi. Kini komunikasi face to face menjadi lebih mudah meski jarak yang memisahkan sangat jauh, namun globalisasi di era milenial ini telah menafikan hal tersebut. Contoh lain dari perkembangan globalisasi di era milenial yaitu berkembangnya e-learning. Hal ini menjadi semangat baru bagi pelajar maupun mahasiswa karena pada e-learning ini proses belajar menjadi semakin mudah dan mengasyikkan.
2019
v apakah kalian merasakan adanya cacat?' Lalu Abu Hurairah berkata, "Apabila kalian mau, maka bacalah firman Allah SWT yang berbunyi: '...tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.' (Qs. Ar-Ruum : 30). (HR. Muslim 8/52) Fitrah yang dimaksudkan dalam hadis di atas adalah Islam. Oleh sebab itu, tugas dan tanggungjawab orangtua sangatlah besar untuk tetap menjaga keluarga tetap dalam aturan-aturan yang diajarkan oleh al-Qur'an. Realitas masa kini di mana anak-anak, ayah dan bunda lebih berlama-lama berinteraksi dengan handphone (facebook, twitter, instagram, dll) dari pada al-Quran. Jangankan menghafalnya, untuk membacanya secara istiqamah saja, mungkin sudah jarang kita temukan di keluarga-keluarga muslim dari kota hingga daerah terpencil (desadesa). Ini adalah kenyataan yang cukup pahit yang kita hadapi saat ini. Buku yang sederhana yang kami tulis ini, adalah buku untuk menyadarkan diri sendiri dan setiap orangtua, akan peran, tugas dan tanggungjawabnya yang hari ini semakin kompleks. Semoga apa yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca. Tentu kami menyadari bahwa buku ini tidak sempurna, akan tetapi inilah sedikit sumbangan kami untuk kebaikan kehidupan.
Checi Arum Septiani, 2023
Kaum milenial mempunyai peran yang sangat penting dalam era demokrasi. Generasi kaum muda yang berperan besar dalam mengawal masa depan bangsa. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merambah ke seluruh dimensi kehidupan manusia. Saat ini merupakan era digital dimana internet dan media sosial sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari kita. Banyak peran yang bisa dilakukan kaum milenial dalam mengawal proses demokrasi. Diharapkan para kaum milenial mampu berpikir serta bertindak kritis dalam mensukseskan demokrasi digital di Indonesia ini.
Journal of Maritime Empowerment, 2020
Perkembangan informasi dan komunikasi melalui teknologi saat ini begitu cepat, sehingga tidak mengenal batas wilayah dan batas privasi. Perkembangan teknologi tersebut juga memicu hadirnya media baru yang dikenal dengan Media Sosial. Media sosial pada umumnya adalah media yang digunakan untuk bersosialisasi atau berhubungan, baik secara personal maupun impersonal antar penggunanya. Beberapa aplikasi media sosial yang ada saat ini antara lain adalah WhatsApp, Facebook, Twiter, Blackberry Massager, Path, Skype, Instagram SNS dan Communication Network. Secara garis besar media sosial dan jaringan sosial menggunakan sistem yang sama yaitu media daring yang terhubung dengan internet. Pada media sosial dan jaringan sosial, ada banyak orang yang saling terhubung satu sama lain tanpa dibatasi dengan batas fisik seperti geografis, ruang, bahkan waktu dengan tujuan untuk saling berkomunikasi, berbagi sesuatu, berpendapat, menjalin komunikasi yang lebih intens. Sehingga banyak mengakibatkan ti...
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 2018
atekese sebagai bagian dari pendidikan iman berkembang sesuai dengan konteks zaman. Keluarga sebagai salah satu konteks berkatekese masuk juga dalam pusaran perkembangan yang amat sulit dihentikan. Katekese keluarga telah masuk di era digital. Katekese keluarga sebagai salah satu media pendidikan iman menemukan peluang dan tantangan baru era digital yang mengharuskan adaptasi tanpa kehilangan esensi iman. Keluarga menjadi salah fokus dan lokus dalam berkatekese. Katekese keluarga memiliki corak baru di era digital. Era baru ini memengaruhi cara hidup keluarga-keluarga, dan dalam arti tertentu juga memengaruhi katekese keluarga. Katekese keluarga sebagai proses pendidikan iman keluarga, mau tidak mau, harus beradaptasi dengan era baru ini. Artikel ini hendak menjawabi pertanyaan manakah corak dan cara-cara katekese keluarga di era digital? Kata Kunci: Katekese, keluarga, era digital, katekis. Pendahuluan Keluarga tengah menjadi fokus pastoral gereja Nusra. Pilihan tersebut menyusul SAGKI 2015 yang bertema "Keluarga Katolik, Sukacita Injili" dan Perpas Nusra bulan Juli 2016 bertema "Pendidikan Iman dalam Keluarga sebagai wujud Kerahiman". Katekese sebagai bagian integral pastoral Gereja tak dapat tidak mesti memberi perhatian terhadap keluarga. Baik SAGKI 2015 maupun Perpas 2016 merekomendasikan pentingnya katekese keluarga. Keluarga menjadi lokus utama bina iman, di dalamnya semua anggota dapat bertumbuh menuju kedewasaan kristiani. Pada masa sekarang ini, sadar atau tidak sadar, kita sedang mengalami era baru yang sering disebut era digital. Era baru ini memengaruhi cara hidup keluarga-keluarga, dan dalam arti tertentu juga memengaruhi katekese keluarga. Katekese keluarga sebagai proses pendidikan iman keluarga, mau tidak mau, harus beradaptasi dengan era baru ini. Prinsip kateketis mungkin tetap sama, namun cara-cara pengkomunikasian harus disesuaikan, sehingga tetap sanggup menyapa keseharian keluarga. PKKI X di Bandung tahun 2012 dan PKKI XI di Makasar tahun 2016 mendorong perlunya pengembangan bentuk-bentuk khusus katekese keluarga di era digital. Bagaimanakah corak katekese keluarga di era digital ini? Manakah cara-cara baru yang searah dengan era digital? Tulisan ini berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pokok tadi. Tentu tetap bermula dari pemahaman dasar tentang katekese dan keluarga sebagai lokus istimewa karya katekese gerejawi. Katekese sebagai pendidikan iman Kata katekese berasal dari kata Yunani katechein yang berarti gema sabda (Istituto di Catechetica Universita' Salesiana, 1987: 104). Sabda harus digemakan untuk menumbuhkan iman. Berdasarkan asal-usul kata ini, katekese sering dipahami sebagai pewartaan sabda untuk pendidikan iman. Dengan demikian katekese sering dikaitkan dengan pengajaran, pendalaman, dan pendidikan iman. Melalui katekese umat dididik untuk semakin memahami, menghayati, dan mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari dan dengan demikian mereka menjadi semakin dewasa dalam iman.
Seiring perkembangan kehidupan manusia saat tidak lepas dari adanya teknologi, termasuk dalam ranah sosial dan pendidikan. Teknologi adalah mencakup segala perangkat yang dapat memudahkan kehidupan manusia. Selain itu, kehadiran arus globalisasi dan upaya modernisasi negara-negara di dunia juga menyebabkan perkembangan teknologi menjadi suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh badan-badan penyedia perangkat teknologi. Salah satu teknologi yang paling berperan dalam kehidupan manusia adalah internet. Internet merupakan singkatan dari interconnection networking yaitu jaringan yang menggabungkan beberapa komputer dan terhubung dalam sebuah internet protocol (IP), mecakup secara luas keseluruh dunia. Semenjak kemunculan internet pada tahun 1969 dan kemudian mengalami kemajuan yang sangat pesat pada kisaran tahun 1993/1994, kehadiran internet telah mampu membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Terutama dalam hal kebebasan untuk berkomunikasi dan menyebarkan berbagai informasi kepada seluruh penjuru dunia, tanpa mengenal batas-batas wilayah geografis.
Seperti dilansir di Kompas.com, usia muda, banyak inovasi. Dewasa ini, generasi millenial atau generasi Y yang akan unjuk gigi. Menurut Kominfo (2016), generasi millenial yang akan berhasil membawa Indonesia untuk memasuki digitalisasi dan era revolusi industri 4.0. Negara memiliki kewajiban untuk menyiapkan generasi millenial menjadi angkatan kerja yang kompetitif dan produktif sepanjang era Industri 4.0 itu. Istilah generasi millennial memang sedang akrab terdengar. Istilah tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe. Menurut Kominfo (2016), millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. Namun, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980-1990.
Sci-Tech Journal
The purpose of this study is to analyze the efforts to develop the HR and innovation ecosystem in the digital economy. The research method used is a qualitative analysis method with a literature study approach. The development of science and technology of mankind has brought us to a new era, the era of technology and information, the digital age. The development of human civilization that has occurred to date has led to progress in various aspects of life, social, economic, cultural, spiritual, technological, and linguistic. The dynamics of digital civilization is also happening in Indonesia. How developed countries build their digital economy ecosystems. It takes a number of examples from progress in developed and neighboring countries. Experience in other countries is a parameter of where Indonesia's current position is. And what are the efforts and targets that Indonesia needs to do in order to become big in the digital economy, especially for the next 5 years? Keywords: new...
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
This study's purpose was to analyze the influence of financial literacy, personal interests, and digital investment application services on the Millennial's investment interest in the Bibit Application, a Mutual Fund Investment platform for beginners. Using 100 samples and multiple linear regression analysis shows that partially, both personal interests and digital investment sevices have significant impact on the Millennial's interest in investing on this digital platform. Furthermore, all variables simultaneously also have a significant effect.
boleh mengutip asal disebutkan sumbernya Pengantar Alhamdulillah segala puji bagi Allah atas segala kesempatan dan kemampuan yang diberikan untuk penulisan buku ini, semoga kegiatan ini menjadi amal ibadah bagi penulis. Shalawat dan salam semoga tetap terpanjatkan kepada Rasululllah SAW, keluarga dan sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman, seiring doa semoga apa yang dilakukan penulis termasuk pengamalan dari sabda beliau "sampaikanlah apa yang didapat dariku walau hanya satu ayat." Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini terutama kepada istri dan anak-anak; Iis Mulyati (istri), Baitsah Hasanah, Muhsin Arafat, Aisyah Sholihah, Imam Mutaqin, Ali Basyar, Zakiyah, Putri Harum, Khaerunnisa, Rosyiidah dan Muhammad Al-Faaiq (anak) yang telah memberi kesempatan dan motivasinya, semoga karya ini dapat memotivasi mereka juga untuk berkarya dan mengembangkan diri. Salah satu obsesi penulis adalah mengembangkan dan menyuarakan komunikasi Islam terutama dari segi pengembangan media massa Islam. Sementara buku tentang dakwah dan komunikasi Islam dirasakan masih sangat kurang. Pembahasan tentang ilmu dakwah misalnya lebih banyak berbahasa Arab, padahal kelahiran Jurusan Dakwah di Negaranegara Arab hampir bersamaan dengan jurusan yang sama di Indonesia sekitar tahun 70an. Melalui buku ini penulis mencoba menyajikan apa itu dakwah, dakwah sebagai ilmu, sejarahnya serta metodenya. Kemudian dibahas juga kaidah amar'ma'ruf nahi mungkar. Selanjutnya dihubungkan dengan pembahasan media massa Islam, indikator dan peran dan manfaatnya. Di akhir tulisan dibahas juga pemanfaatan jurnalisme warga sebagai media dakwah..
2021
Currently in industry 4.0, electronic transactions have become a trend for people in Indonesia.Electronic transactions are payment mechanisms used electronically. Electronic money is anelectronic transaction payment mechanism. In this research using data collection method isliterature review. The data in this reseacrch were analyzed by reducing data, presenting dataand drawing conclusions. This reseacrch focusese on thr use of electronic monay towardsmilennials.
2021
Pada era digital, terjadi perubahan perilaku komunikasi generasi milenial dan generasi ZPerubahan tersebut dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti kurangnya interaksi tatap muka karena kehadiran gawai. Fenomena ini juga terjadi pada generasi milenial dan generasi Z di Kecamatan Kuranji. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perilaku komunikasi milenial dan generasi Z di Kecamatan Kuranji danmelihat degradasi komunikasi antarmuka yang terjadi. Adapun teori yang digunakan adalah perilaku komunikasi, komunikasi interpersonal, komunikasi generasi milenial, komunikasi generasi Z, media baru, dan behaviorisme sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz dengan paradigma konstruktivisme. Penelitian ini menganalisis perilaku komunikasi generasi milenial dan generasi Z era digital di Kecamatan Kuranji dari sepuluh orang informan. Hasil penelitian menunjukkan empat perilaku generasi milenial dan generasi Z terbentuk di Kecamatan Kuranji, yaitu perila...
Pengantar Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan teknologi informasi itu sendiri. Era digital terlahir dengan kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. Media massa beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat. Dengan media internet membuat media massa berbondong-bondong pindah haluan. Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali. Era digital juga membuat ranah privasi orang seolah-olah hilang. Data pribadi yang terekam di dalam otak komputer membuat penghuni internet mudah dilacak, baik dari segi kebiasaan berselancar atau hobi. Era digital bukan persoalan siap atau tidak dan bukan pula suatu opsi namun sudah merupakan suatu konsekuensi. Teknologi akan terus bergerak ibarat arus laut yang terus berjalan ditengah-tengah kehidupan manusia. Maka tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar memberi manfaat yang sebesar-besarnya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.