Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Umumnya, semiotika Tzvetan Todorov digunakan oleh para pengkaji karya sastra untuk menggali makna di balik karya sastra, seperti cerpen, novel, prosa, puisi, film, dan lain sebagainya. Di sini, ringkasan dari pemikiran Todorov tentang semiotika. Juga, terdapat biografi Tzvetan Todorov yang belum banyak diulas.
ProTVF
Film merupakan media penyampaian informasi yang mudah dan cepat untuk diterima oleh masyarakat. Di Indonesia, banyak film yang mengangkat permasalahan kehidupan sosial yang ada pada masyarakat Indonesia ke layar lebar untuk memberikan informasi, hiburan, dan edukasi. Film tidak hanya berasal dari hasil karya penulis skenario atau sutradara, namun juga dapat berasal dari buku ataupun kisah nyata yang pernah terjadi sehingga dapat divisualisasikan ke dalam film yang berisikan skenario adaptasi. Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata dan diadaptasi untuk diceritakan kembali memiliki penyesuaian yang akan mempengaruhi unsur naratif sebagai unsur pembentuk film yang berkaitan dengan aspek cerita, tokoh, masalah, waktu, lokasi dan lainnya. Salah satunya film Sokola Rimba yang berdasarkan kisah nyata Butet Manurung yang memberikan pendidikan untuk orang rimba di hutan Bukit Dua Belas, Jambi yang sebelumnya telah ditulis dalam buku. Penelitian ini membahas struktur narasi pada film untuk mengetahui bagaimana struktur naratif dari tahap awal hingga akhir film meliputi equilibrium, disruption, recognition disruption, attempt to repair the disruption, dan reinstatement of the equilibrium dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan analisis naratif Tzvetan Todorov dengan pendekatan Nick Lacey dan Gillespie. Hasil penelitian yang diperoleh, film Sokola Rimba ini menggunakan alur yang lebih modern dan tidak terpaku dengan alur tradisional yang dijabarkan oleh Tzvetan Todorov karena terdapat pengulangan disruption, recognition disruption, dan attempt to repair the disruption. Selain itu, unsur mise en scene mendukung naratif dalam membangun suasana pada film.
Kandai, 2017
This paper assessed the structure of short story "Pemintal Kegelapan" by using Tzvetan Todorov's structural approach. The theory used to dissect this work was Tzvetan Todorov's structural theory. Based on the theory of structural, there were three aspects namely the syntactic aspect, semantic aspect, and verbal aspect. In this analysis, the writer found the results that "Pemintal Kegelapan" use progressive plot. Semantic aspect was associated with the element of figure "I" and the characterizations of figure "mother". Figure "I" have a curious nature, respect and appreciate the figure of "mother". While the figure of "mother" has nature of introvert, explosive, and mysterious. In verbal aspects, the author's use the outsider narrator and the diverted speeches.
Naratologi merupakan cabang strukturalisme yang mempelajari struktur naratif dan bagaimana struktur tersebut mempengaruhi persepsi pembaca. Naratologi berasal dari bahasa latin, naratio dan logos. Naratio berarti cerita, 'perkataan, hikayat, kisah', sedangkan logos berarti 'ilmu'. Naratologi juga disebut teori wacana teks (teks) naratif.
2015
Atas inspirasi dan semangat bershalawat kepada Rasulullah SAW pulalah penulis menemukan judul buku ini “SEMIOTIKA HUMOR SUFI”. Meskipun kajian dalam buku ini merupakan pengembangan dan pendalaman dari disertasi, namun pembahasan materi secara komprehensif diperluas pada pengenalan konsep semiotika, konsep intertekstualitas, konsep humor dan sufi, nilai agama Islam dalam humor sufi dan relasi intertektualitasnya dengan Alquran, serta rekonstruksi pilar humor sufi. Kendati buku ini masih banyak mengandung kelemahan dan kekurangan, saya berharap semoga buku ini dapat bermanfaat dan menghibur bagi pembaca dan penikmat humor, khususnya humor berlatar agama dan semakin menambah alternasi pilihan humor spiritualis yang bermutu.
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Literary work is an structure of expression built from a second level semiotic system (connotative). Literary language is distinctive and different from everyday language (denotative). Elements in literature emphasize communicative elements in the form of creativity and authenticity of pronunciation (narratology). To find out the meaning of literary texts, semiotics offers a systematic approach in studying the signs contained in a literary work. This study places Nyali, a Putu Wijaya’s novel as the object of study using Tvetan Todorov's semiotic approach. In marking schemes such as literary works, Todorov divides semiotic levels into syntax, semantics, and pragmatics. The results of the study concluded that in both aspects, namely the syntax contains prepositions and sequences; Semantics shows that there are two characters that become the common thread of character and character elements, namely Kropos and General Leonel. Kropos is stubborn, strange, consistent, firm and steadfa...
2021
Tulisan ini dimaksudkan untuk menjadi awal dari pengenalan terhadap semiotika budaya mazhab Yuri Lotman/Tartu-Moscow-Semiotic School, yang belum banyak dikenal di Indonesia. Semiotika tersebut mempunyai pendekatan yang mampu menelisik kasus melalui sudut pandang yang rekat dengan kehidupan bermasyarakat, karena memiliki pendekatan holistik terhadap budaya. Ia juga memberi perspektif yang sangat luas dalam mempelajari teks, dimana analisis teks merupakan bagian dari identifikasi dan transmisi proses budaya secara umum. Definisi teks dalam semiotika aliran Lotman/Tartu-Moscow-Semiotic School sangat luas, sehingga dapat diterapkan untuk meneliti fenomena sosial seperti isu masyarakat dan bencana alam, isu SARA, maupun isu kebangsaan yang berkaitan dengan nation branding. Di Indonesia yang masyarakatnya majemuk, fenomena sosial memiliki dinamika unik yang menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, semiotika budaya sangat sesuai untuk mengkaji kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyara...
Although interests in signs and the way people communicate have had a long history, modern semiotic analysis can be said to h ave begun with two names, namely Swiss linguist Ferdinand de Saussure and American philosopher Charles Sanders Peirce. Although both were concerned with signs, they differed to each other in some respect. Saussure, for example, divided sign into two compon ents, the signifier and the signified, and suggested that the relationship between signifier and signified was crucial and important for the development of semiotics.
Strukturalisme adalah suatu metode analisis yang dikembangkan oleh banyak semiotisian berbasis model lingusitik Saussure. Strukturalis bertujuan untuk mendeskripsikan keseluruhan pengorganisasian sistem tanda sebagai 'bahasa' -seperti yang dilakukan Lévi-Strauss dan mitos, keteraturan hubungan dan totemisme, Lacan dan alam bawah sadar; serta Barthes dan Greimas dengan 'grammar' pada narasi. Mereka melakukan suatu pencarian untuk suatu "struktur yang tersembunyi" yang terletak di bawah 'permukaan yang tampak' dari suatu fenomena. Social Semiotics kontemporer telah bergeser di bawah concern para strukturalis yang menemukan relasi internal dari bagian-bagian di antara apa yang terkandung dalam suatu sistem. Melakukan eksplorasi penggunaan tanda-tanda dalam situasi tertentu. Teori semiotik modern suatu ketika disatukan dengan pendekatan Marxist yang diwarnai oleh aturan ideologi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Sanata Dharma University Press, 2018
Scholarship Research, 2018
SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi
Dede Pebriyadi1 , Agustina Kusuma Dewi2, 2023
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2016
Semiotika dalam Novel, 2018