Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2013, Abdi Seni
Layanan masyarakat (Pengabdian Kepada Masyarakat) dilaksanakan di SMA Batik I Surakarta dengan tema "Dance untuk ekspresi, aktualisasi dan rekreasi". Pelatihan ini lebih difokuskan pada pelatihan dan persiapan bekerja untuk memperkuat kreativitas tari bagi siswa SMA. Pelatihan tari ini akan mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan kemampuan mereka dalam teknik menari, dan akan menguasai materi tari. Selain pengalaman afektif, latihan kognitif dan psikomotorik dilakukan dalam proses, itu juga berguna dalam membangun karakter siswa. Secara khusus, kegiatan pelatihan tari dengan tiga metode: metode pertama adalah diskusi kelompok, kedua metode bentuk kreatif, dan ketiga metode drill. Diskusi kelompok dilakukan untuk memberikan penguatan wawasan/pengetahuan tentang nilai-nilai seni dan kemanusiaan ke dalam pengalaman hidup peserta didik. Metode eksperimental yang seharusnya untuk mengembangkan, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam proses kreatif, dan untuk mengebor metode dalam memberikan penguatan di pelatihan menari kemampuan fisik. Program pelatihan ini dilakukan selama enam bulan, juga melibatkan guru pendamping langsung menyertainya dari sekolah. Ini adalah peran yang sangat penting dalam latihan kelancaran dan juga untuk keberlanjutan program. Bahan dan hasil pelatihan dalam bentuk karya tari berjudul Tembang Nusantara. Sepotong tari bekerja berdasarkan pola irama lagu atau lagu-lagu daerah Indonesia. Tema ini dipilih karena pada dasarnya, lagu memiliki makna yang sangat baik untuk pendidikan remaja. Warna orkestra yang bekerja pada bentuk musik sangat tampan, semangat, lincah, agresif sehingga sangat cocok untuk usia sekolah tinggi. Hasil dari pelatihan dapat diatur termasuk materi baru di tari garapan, membangun kepercayaan diri bagi siswa terutama melalui peran atau karakter. Selain itu, program ini juga dapat membuatnya dinamis dan mengembangkan semangat seni, serta apresiasi yang berkembang untuk semua siswa di SMA Batik I Surakarta.
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat
Pembelajaran seni tari turut mengembang tugas dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kegiatan dalam pembelajaran seni tari hakikatnya dapat mengembangkan kreativitas siswa, dan menjadi media pengekspresian diri dalam rangka mengembangkan kemampuan intelektual siswa. Peran pendidikan seni tari tersebut harus difahami oleh setiap guru SD, sehingga guru SD harus memiliki kesiapan dalam pembelajaran seni tari. Namun berdasarkan hasil kuisioner, 46% guru SD di Jawa Barat menyatakan kondisi pembelajaran seni tari yang dilakukan kurang optimal, karena guru kurang memahami model pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa melalui pembelajaran seni tari, terlebih di dalam kondisi pembelajaran jarak Jauh saat ini. Sebagai salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka tim PkM melaksanakan kegiatan PkM dengan metode workshop (pelatihan) dan pendampingan tentang model pembelajaran tari pendidikan serta pembuatan media digital dalam pembelajaran seni tari pada guru-...
Jurnal Sendratasik, 2019
This article aims to describe the increasing creativity of students by using the method of discovery in learning the art of dance in class XI SMA Negeri Padang 6. The type of research conducted in this research is the Research Action class (PTK). This research was conducted with two cycles of among others a cycle I and cycle II. The object of this study was 6 SMA Negeri Padang students i.e. class XI IPA 5 of 32 people. Types of data using primary data and secondary data.Engineering data collection done by the study of librarianship, observation, deeds and test documentation. Thoroughly data were analyzed using student percentage and use the criteria of ketuntasan individuals and groups with a Minimum of 75% thoroughly criteria. The results showed that use of the method of discovery in learning the art of dance, in particular culture can enhance creativity and learning are able to make the students directly involved in learning, let alone learning the practice of dance. Learning outc...
Jurnal Sitakara, 2019
ABSTRAKTari merupakan bentuk aktifitas manusia, seharusnya dapat menjadi salah satu bentuk aktifitas yang dapat dilakukan oleh siswa dalam menyalurkan energinya, sehinga mereka dapat menumbuhkembangkan daya kreativitasnya melalui kegiatan seni tari. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan tari yakni: Tujuan pendidikan tari adalah membina ekspresi artistiknya dengan baik serta dapat menumbuh kembangkan daya kreatifitasnya. Selain dapat menumbuh kembangkan kreatifitasnya dengan kegiatan seni tari diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa serta menjadi sarana perkembangan motoriknya secara utuh. Guru seni budaya memiliki tanggung jawab dalam proses pembelajaran, salah satunya seni tari, dan tanggung jawab bagaimana dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran seni tari di sekolah, yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan kreatifitas seni tari. Pembelajaran tari harus dirancang secara kreatif, yang memungkinkan terjadinya interaksi mandiri antara guru dan siswa.Da...
2014
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak dalam pembelajaran seni tari melalui strategi belajar sambil bermain di TK ABA Karangmalang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK ABA Karangmalang yang berjumlah 16 anak, terdiri dari 8 orang anak lakilaki dan 8 orang anak perempuan. Kolabolator penelitian ini adalah guru Seni Tari TK ABA Karangmalang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen penelitian ini adalah lembar obsevasi dan catatan harian. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah analisis deskriptif baik kuantitatif maupun kualitatif. Kriteria keberhasilan tindakan penelitian ini adalah: (1) perbandingan sebelum tindakan dan sesudah tindakan mengalami peningkatan pada aspek kreativitas dan (2) skor minimal yang dicapai pada semua aspek kreativitas m...
Oleh : Ratna Dewi Lestari Pendahuluan Setiap anak memiliki daya kreatifitas yang berbeda, kreativitas itu sendiri erat kaitannya dengan seni dan untuk memunculkan serta meningkatkan daya kreatifitas pada diri anak perlu adanya suatu proses kegiatan pembelajaran salah satunya yakni kegiatan pembelajaran melalui pendidikan seni khususnya seni tari. Di dalam pendidikan seni tari tidak hanya diajarkan pada hal yang mengenai tentang gerak tari namun diajarkan pula mengenai kepekaan terhadap iringan musik gerak tari dan diajarkan mengenai penataan kostum pertunjukan tari sehingga dalam hal ini anak dapat berkesempatan selain mengembangkan karakternya juga dapat mengasah daya imajinasinya untuk menjadi anak yang kreatif seperti dalam pernyataan Eny Kusumastuti halaman 3-4 alenia 1 bahwa pendidikan seni tari juga mampu meningkatkan kecerdasan emosional anak, terlihat pada timbulnya perasaan bangga, memiliki sifat pemberani, mampu mengendalikan emosi, mampu mengasah kehalusan budi, mampu menumbuhkan rasa tanggungjawab, mampu menumbuhkan rasa mandiri, mudah berinteraksi dengan orang lain, memiliki prestasi yang baik, mampu mengambangkan imajinasi, dan menjadi anak yang kreatif (Kusumastuti 2009: 104-106). Hal ini dapat berjalan dengan baik apabila dilakukan dengan strategi pembelajaran yang tepat untuk menunjang kreatifitas anak dalam memecahkan suatu masalah. Namun dalam kenyataannya, strategi pembelajaran yang diterapkan di sekolah tampak masih lebih mengutamakan pengembangan intelektual daripada pemupukan kreatifitas siswa (Munandar 1983: 84-85 dalam Eny Kusumastuti halaman 1) untuk itu, perlu strategi pembelajaran dalam pendidikan seni tari yang menggunakan pendekatan ekspresi bebas yang terarah pada anak .Pendekatan ekspresi bebas merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan anak dalam memecahkan masalah secara bersama-sama. Kegiatan pembelajarannya dirancang dengan menggunakan model emerging curriculum yaitu kegiatan pembelajaran yang tidak dirancang sebelumnya tetapi berkembang sesuai dengan keinginan anak (Salam 2005: 13 dalam Eny Kusumastuti halaman 3). Sehingga dalam hal ini anak dapat bebas memecahkan suatu masalah dengan caranya sendiri secara kreatif sesuai keinginannya melalui pendidikan seni tari khususnya pendekatan ekspresi bebas dalam pendidikan seni tari sebagai pengembang kreatifitas anak di SMA Negeri 1 Gurah. .
JURNAL PAUD AGAPEDIA
ABSTRACTKinestetik Intelligence especially in gross motor development is one that need to be considered by all parties, especially the elderly because of its urgency in the growth of early child development. Problems found in Group B in TK Artanita Al-Khairiyah Tasikmalaya still low motoric crude child skills caused by learning that is still cause by learning that is still conventional. The purpose of this study to improve gross motor of early childhood dance creation manuk dadali. The method used that is research action class Kemmis dan Mc Taggart. The first indicator is flexibility which has significant raising. The final ability is 15,4% in the criteria of development as the expectation and 84,6 % in the criteria of great development. The second indicator is balance which increases with the final ability is 38% in the criteria of development as the expectation and 61,5% in the criteria of great development. The third indicator is agility which increases with the final ability is...
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik (objek) dan pendidik (subjek). Terkhusus disini ialah pembelajaran pada mata pelajaran seni budaya di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Seni Budaya merupakan pembelajaran kesenian yang meliputi seni rupa,seni tari,seni music,seni teater,dan berbagai lingkup seni yang menyakup didalamnya. Dalam pendidikan seni siswa dia beri kebebasan berekspresi sehingga siswa dapat berkreativitas. Seni dapat memfasilitasi setiap anak untuk menuangkan atau mencurahkan segala kreativitas berdasarkan kehendaknya. Salah satunya yaitu seni tari. seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan menjadi indah. Tari dapat di artikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Artikel ini akan membahas " Pendidikan Seni Tari Sebagai Media Yang Efektif Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Pendekatan Disiplin Ilmu " , dengan adanya artikel ini diharapkan kita dapat mengetahui pendekatan mana yang efektif dalam pembelajaran pendidikan seni dan kita dapat mengetahui bagaimana cara agar kreativitas sisiwa dapat berkembang dengan baik. BAB II
2013
Permasalahan yang diangkat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah, para guru Sekolah Menegah Pertama kabupaten Semarang belum memberikan pelajaran seni budaya tari menggunakan pendekatan apresiasi dan kreasi untuk menuju tercapainya pendidikan yang diinginkan di sekolah umum. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah ingin mengenalkan bagaimana menerapkan metode pembelajaran seni budaya tari menggunakan pendekatan apresiasi dan kreasi itu. Kegiatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan pembelajaran seni budaya tari menggunakan pendekatan apresiasi dan kreasi. Metode pembelajaran dilaksanakan menggunakan ceramah, tanya jawab, demonstrasi, latihan, dan drill. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dikemukakan, dapat dipahaminya pembelajaran pendidikan seni budaya tari oleh para guru menggunakan pendekatan apresiasi dan kreasi. Langkah pembelajaran apresiasi melalui empat tahapan utama, yakni pengenalan awal atau deskripsi, pemahaman, interp...
JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA, 2021
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan cipta karya seni tari anak berbasis permainan tradisional yang didalam proses penciptaannya melalui beberapa tahapan yaitu: Tahap Observasi, Eksplorasi, Improvisasi dan Komposisi untuk mencapai kualitas yang maksimal. Nilai kebaharuan pada penciptaan karya tari ini adalah gagasan tentang permainan tradisional yang diangkat pada sebuah pertunjukan karya tari garapan baru untuk anak yang duduk dibangku Sekolah Dasar dengan harapan menarik minat anak agar lebih menggemari permainan tradisional yang merupakan salah satu kekayaan daerah dan memiliki nilai pembelajaran karakter. Permainan tradisional yang menjadi sumber pijakan karya tari ini adalah petak umpet/Obak Dhelik (dalam bahasa Jawa). Penilaian originalitas, kebaharuan dan keterterapan karya dinilai oleh dua validasi ahli tari yang dapat mempertanggungjawabkan penilaian yang diberikan. Karya tari Dhelikan dapat diapresiasi pada link youtube: https://www.youtube.com/watch?...
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal
Remaja Karang Taruna Cikoko Timur RW 02 has several routine activities, one of which is traditional Betawi dance. Based on the survey results, it is known that one of the obstacles faced is the limited funds to rent dancing equipment if you are going to appear in a show. Based on this, the Trisakti University FSRD Community Service team decided to provide training in making headdresses and masks using cheap and easily available materials. The training was carried out by giving examples (demonstrations) by the instructor and continued with practice by the participants accompanied by the PkM instructor team. The results of the training were in the form of a headdress made of chicken feathers and equipped with a mask as self-protection so that you could dance during the pandemic. Knowledge of the design and application of independently produced headdresses and face masks not only saves costs, but also hones the skills and creativity of youth of Karang Taruna. Furthermore, if it is seri...
Batoboh, 2016
Pembinaan kreativitas seni tari pada siswa SMPN 2 Kota Bukittinggi dilaksanakan sebagai bentuk pengembangan kesenian khususnya seni tari. Sekolah ini perlu mendapat pembinaan karena minimnya pengetahuan dan apresiasi guru terhadap seni tari khususnya tari kreasi baru. Pembinaan ini dilaksanakan melalui beberapa metode yang langsung diterapkan kepada siswa SMPN 2 Kota Bukittingi yang dimulai dari apresiasi melalui video- video tari kreasi, penjelasan mengenai teknik kepenarian, pemberian materi teknik secara langsung, memberikan ragam-ragam gerak, hingga penataan tari sampai menjadi sebuah karya tari kreasi baru. Melalui metode ini dapat membentuk kemampuan menari yang bagus pada siswa dalam menciptakan karya tari kreasi baru yang utuh dan diiringi musik pengiring tarian.
2020
Abstrak : Kurikulum 2013 merupakan rencana dan pengaturan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Kota Serang. Pembelajaran efektif dan bermakna dalam kurikulum 2013 diartikan bahwa siswa terlibat secara aktif sebagai pusat kegiatan pembelajaran, serta pembentukan sikap dan karakter. Substansi muatan lokal dikelompokan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya. Ruang lingkup materi Seni Budaya meliputi seni rupa, seni musik, seni teater, dan seni tari. Pemahaman yang diharapkan yaitu siswa memiliki wawasan tentang berbagai gerak tari tradisional yang tersebar di Nusantara. Adapun penguasaan gerak tradisional yang dimaksudkan adalah siswa memiliki pengalaman memperagakan gerak tari tradisional daerah. Proses penciptaan gerak tari muncul berdasarkan bakat dan daya kreatif siswa. Hasil observasi proses pembelajaran yang dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman tentang gerakan, musik, penjiwaan, serta unsur penciptaan atau kreativit...
2019
ABSTRAK Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kreatif meskipun dalam intensitas yang berbeda, namun kreativitas dapat dikembangkan melalui pendidikan dan latihan. Kreativitas siswa SMAN 1 Jampangkulon memiliki kelemahan dalam pembelajaran seni tari dan memerlukan pengembangan melalui pendidikan dalam pembelajaran tari. Indikator penilaian pada skripsi ini meliputi (1) keterampilan berpikir lancar (fluency); (2) keterampilan berpikir luwes/fleksibel (flexibility); (3) keterampilan berpikir orisinal (originality); (4) keterampilan memperinci (elaboration); dan (5) keterampilan menilai (evaluation) dalam membuat gerak tari dengan materi ajar tari cepet dan pendekatan saintifik Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Bagaimana rancangan pembelajaran tari cepet menggunakan pendekatan saintifik dalam meningkatkan kreativitas siswa? Bagaimana proses pembelajaran tari cepet menggunakan pendekatan saintifik dalam meningkatkan kreativitas siswa? Bagaimana kreativitas siswa setelah dit...
Journal of Elementary Education, 2013
Tujuan yang ingin dicapai peneliti dengan metode eksplorasi dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK) kelas I SD Negeri 02 Wanamulya Pemalang materi gerak tari kreatif, yaitu meningkatkan aktivitas, hasil belajar dan performansi guru. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dilakukan pada akhir siklus menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan dari PTK yaitu, hasil belajar atau jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai KKM (≥65) minimal 75%, aktivitas siswa dalam pembelajaran minimal 75%, dan performansi guru dalam pembelajaran minimal B (≥70). Hasil penelitian dari penilaian hasil belajar siswa kelas I pada siklus I yaitu: (1) rata-rata kelas 64; (2) ketuntasan belajar klasikal 67,86% ; (3) rata-rata aktivitas siswa 67,74%; (4) nilai performansi guru 78. Hasil belajar pada siklus II yaitu : (1) rata-rata kelas 75,83; (2) ketuntasan belajar secara klasikal 71,25%; (3) rata-rata aktivitas siswa 73,55%; (4) nilai performansi guru 80,63. Hasil belajar pada siklus III yaitu : (1) rata-rata kelas 79,52; (2) ketuntasan belajar secara klasikal 92,86%; (3) rata-rata aktivitas siswa 84,33%; (4) nilai performansi guru 88,75. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa metode eksplorasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar SBK materi gerak tari kreatif kelas I SDN 02 Wanamulya Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.
2015
Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kreativitas siswa dengan menggunakan metode Rasa Boxes dan kreativitas siswa dengan menggunakan metode Group Investigation, serta menguji atau mengetahui keefektifan penggunaan metode Rasa Boxes dalam proses penciptaan karya tari siswa di SMA Negeri 1 Kalasan Sleman.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode eksperimental sungguhan. Variabel terikatdalam penelitian ini adalah kreativitas siswa dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Rasa Boxes. Metode Rasa Boxes ini dijadikan sebagai perlakuan untuk kelompok eksperimen, sementara pada kelompok kontrol menggunakan metode Group Investigation. Hasil penelitian menunjukan berbagai bentuk. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kreativitas siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode Rasa Boxes dan yang diberi pembelajaran tanpa metode Rasa Boxes, yang dalam hal ini adalah pembelajaran dengan metode Group In...
Gesture : Jurnal Seni Tari, 2019
This study aims to improve the creativity of students by using the Creative Problem Solving learning model in the study of Dance Arts in SMA 1 Percut Sei Tuan. Academic Year 2018/2019. To discuss the purpose of the study used theories about creativity, creative problem solving learning models and dance theory. This research method is descriptive quantitative. The research location is in SMA 1 Percut Sei Tuan Academic Year 2018/2019. The number of samples used were all students of class XI MIPA 2 as many as 34 people. Before conducting this research, the researcher gave a pre test to find out the ability of students, so that the average value of the class was 72.65. Next the researcher gave a post test and obtained a class average of 85.29. From the calculation of the hypothesis test performed, it is obtained thitung = 14.87 at the real level α = 0.05 and ttable = 1.6723, meaning that thitung > ttable (14.87> 1.6723) means that there is a very significant increase. Thus it can ...
Journal of social empowerment/Journal of Social Empowerment, 2024
Seni tari merupakan bentuk seni pertunjukan yang melibatkan gerakan tubuh manusia yang di atur secara koreografi untuk menyampaikan ekspresi, cerita, perasaan atau pesan-pesan tertentu kepada para penonton. Pembelajaran seni tari merupakan sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang seni tari, baik tari tradisional maupun tari modern. Metode pelaksanaan terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap observasi dan koordinasi pelaksanaan, penetapan tema dan jenis kegiatan, tahap pelatihan dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Padi yang terletak di Dusun Watulumbung Desa Padi, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Pembelajaran seni tari dilaksanakan mulai tanggal 21 September sampai 23 Oktober 2023 dengan 2-3 kali pertemuan dalam seminggu. Peserta kegiatan pembelajaran seni tari berjumlah 17 orang terdiri 15 perempuan dan 2 laki-laki yang berasal dari kelas IV,V dan VI. Hasil pembelajaran seni tari antara lain peserta didik mendapatkan pengalaman, mampu meningkatkan keterampilan siswa, menumbuhkan sikap percaya diri, serta dapat menyalurkan minat dan bakat mereka dibidang kesenian khususnya seni tari.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2014
Abstrak: Biasanya siswa autis dipinggirkan oleh masyarakat. Penelitian tindakan ini mencoba untuk melakukan rekonstruksi social pada seting pendidikan inklusif. Dengan menggunakan model synectic dalam belajar tari, kami mencoba untuk meningkatkan kompetensi sosial dan kreativitas siswa autis. Sintaks model ini mempunyai empat langkah, yaitu persiapan, pengenalan konsep melalui analogi dan eksplorasi, penciptaan, dan presentasi karya siswa. Setelah dua siklus, model synectic dalam belajar tari dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan social siswa autis. Analogi langsung, analogi personal, dan analogi konflik dapat membantu siswa autis untuk mengekspresikan gagasannya melalui gerak tubuh dan menciptakan tari dengan temannya dalam seting pendidikan inklusif. Kata Kunci: pembelajaran tari, model sinektis, kreativitas, kemampuan sosial, autis, pendidikan inklusif A CASE STUDY ON TEACHING DANCES TO IMPROVE THE CREATIVITY AND SOCIAL COMPETENCE OF STUDENTS WITH AUTISTIC SYNDROME DISORDE...
Journal on Education
Sensitivity to rhythm and tempo is important in learning dance. When sensitivity is lacking, disharmony will appear in the dance. As happened in extracurricular activities at SMKN 1 Banjarbaru. Even though students take part in mint-based activities, there are still many students who are less sensitive to rhythm and tempo. Students are able to memorize dance movements, but they are often loose and not in accordance with the rhythm of the music. For this reason, activities are needed that give special emphasis related to rhythm and tempo. The purpose of this study is to describe the process and results of dance creativity by playing kentongan. Qualitative descriptive research method. The results showed that the creativity process was carried out through the stages of exploration, improvisation, and composition. In the exploration stage, students try to hit the kentongan with several different rhythms and tempos. Students also try to find some movements that can be done with their han...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.