Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
23 pages
1 file
Tugas agama dan masyarakat multikultural, 2019
Tugas Kewirausahaan Kelompok 3 "Tantangan dalam Kewirausahaan"
akulturasi merupakan percampuran nilai-nilai moral dan budaya dari suatu paham dengan paham yang lain sehingga menghasilkan suatu budaya yang tidak menyimpang jauh dari keduanya
Di dalam keberagamaan masyarakat muslim tidak bisa lepas dari tradisi lokal yang hidup dan berkembang sesuai dengan keadaan masyarakat setempat, dimana mereka hidup, berkomunikasi, dan beradaptasi sesuai dengan lingkungan yang ada. Proses penyebaran agama Islam yang ada di Nusantara tidak pernah terlepas dari proses akulturasi budaya, sehingga ajaran agama Islam yang dibawa oleh para pedagang dari Arab dan para wali dengan mudah diterima oleh masyarakat Nusantara. Karena dalam ajaran agama Islam, para penyebar agama Islam tidak pernah menyiarkan agama melalui kekerasan dan permusuhan, akan tetapi melalui kedamaian, akulturasi dengan budaya lokal sehingga lambat laut terbentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan bentuk asli dari kebudayaan tersebut. Dalam kenyataan seperti itu, agama tidak lain menjadi identik dengan tradisi. Atau sebuah ekspresi budaya yang keyakinan orang terhadap suatu yang suci, tentang ungkapan keimanan terhadap yang kuasa. Jika hubungan agama dan tradisi ditempatkan sebagai wujud interpretasi sejarah dan kebudayaan, maka semua domain agama adalah kreatifitas manusia yang sifatnya sangat relatif. Artinya bahwa, kebenaran agama yang diyakini setiap orang sebagai yang " benar " , pada dasarnya hal itu sebatas yang bisa ditafsirkan dan diekspresikan oleh manusia yang relatif atas " kebenaran " , tuhan yang absolut. Dengan demikian apapun bentuk yang dilakukan oleh sikap manusia untuk mempertahankan, memperbaharui atau memurnikan tradisi agama, tetap saja harus dipandang sebagai fenomena manusia atas sejarahnya, tanpa harus dilihat banwa yang satu berhak menegasikan " kebenaran " yang diklaim oleh orang lain, sambil menyatakan bahwa " kebenaran " yang dimilikinya sebagai yang " paling benar. Ketika Islam itu berkembang di suatu daerah tidak akan pernah sama dengan Islam yang ada di daerah lain. Contoh; Islam di Arab dengan Islam yang ada di Jawa, meskipun demikian bukan berarti itu adalah penyimpangan dari Islam melainkan itu adalah varian Islam.
tugas mendeskripsikan data intoleransi MIlla Hirrah, 2019
Data Intoleransi beragama di Indonesia Tahun Indeks (%) 2014 27,9 % 2015 32,3% 2016 29,57% 2017 35,47% Keberagaman bisa menjadi nilai yang positf, jika tidak muncul sikap benci antara satukelompok dengan atau kelompok lainya. Itulah sebabnya mengapa kita sebgai bagian dari satu kelompok harus saling menjaga dan melestarikan keberagaman yang kita miliki agar menjadi jalinan hidup yang tidak terkontaminasi dengan kepentingan yang diprioritaskan.1 1. Tahun 2014 merupakan tahun dimana adanya peristiwa pilpres yang diukuti oleh seluh rakyat Indonesia untuk menentukan pemimpin bagi negar Indonesia. Pada tahun ini terdapat manyaknya kasus intoleransi beragama yang terjadi di Indonesia. Kasus yang terjadi adalah seperti: a. Kasus Rumah Ibadah,menurut pada kasus ini kurangnya komunikasi, lebih b. Adanya anggapan bahawa keyakinan atau agama yang dipeluknya merupakan agama yang paling benar diatas dunia ini dan memngangap keyakinan selain keyakinannya ajaran-ajaran agama yang sesat. c. Adanya diskriminasi kelompok mayoritas kepad kelompok minoritas. Hal ini disebab-kan oleh jumlah kelompok yang mayoritas lebih mendominasi suatu daerah sehingga tertindasnya kelompok minoritas.
2018
Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin " acculturate " yang berarti " tumbuh dan berkembang bersama ". Secara umum, pengertian akulturasi (acculturation) adalah perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut. Misalnya, proses percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga bisa saling memengaruhi. Sedangkan, menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses akulturasi adalah adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan tanpa rasa terkejut, kemudian adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya. Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya. Pada kesempatan kali ini kami akan coba menyajikan bahasan tentang akulturasi budaya nusantara dengan hindu budha.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
FOKUS Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, 2018
TANJAK: Journal of Education and Teaching, 2020
Kelompok 3 Makalah kecerdasan buatan, 2021