Academia.eduAcademia.edu

Kepemimpinan Perempuan Dalam Al-Qur’an Kajian Tafsir Tematik

Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir

Abstract

Posisi perempuan dalam kajian Islam terus menjadi pertanyaan menarik dan tak habis-habisnya yang menimbulkan kontroversi. Fakta sejarah menunjukkan bahwa sepanjang sejarah Islam, perempuan menduduki posisi inferior sedangkan laki-laki menduduki posisi superior. Hal ini terjadi karena para mufassir klasik menafsirkan al-Qur'an karena cenderung dipengaruhi oleh budaya patriarki yang mengakar. Dari sudut pandang masyarakat patriarki, subordinasi perempuan terhadap laki-laki dibentuk oleh ajaran agama, namun jika melihat ajaran Islam itu sendiri, terlihat jelas bahwa gagasan kesetaraan sangat dijunjung tinggi. . Al-Qur’an pada dasarnya memberikan dasar pemikiran yang sangat jelas tentang kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, namun pada tataran realitas ternyata gagasan egalitarian Al-Qur’an seringkali ditentang oleh reaksi masyarakat, yang biasa. kasusnya bias

Key takeaways

  • Dalam Islam, pemimpin itu disebut dengan khalifah.
  • "Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar."
  • "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi."
  • Saeful, "Kepemimpinan Perempuan Dalam Hukum Islam: Telaah atas Hadits Kepemimpinan Perempuan" , 120.
  • Ahmad Saeful, "Kepemimpinan Perempuan Dalam Hukum Islam: Telaah atas Hadits Kepemimpinan Perempuan", 121.