Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Makalah
…
16 pages
1 file
Al-Qur'an selalu menarik untuk dikaji dalam aspek apapun, salah satunya adalah Qasam, Dalam al-Qur'an banyak ditemui redaksi kalimat yang berisi pengukuhan atas berita yang disampaikan, terutama jika berita tersebut terkait dengan hal-hal yang luar biasa. Salah satu bentuk pengukuhan yang digunakan al-Qur'an adalah apa yang dinamai qasam. Qasam di sini dimaknai sebagai sumpah, yakni sumpah yang oleh pengucapnya dinilai sebagai sumpah yang benar.
Alhmdulillah, puji dan syukur kami limpah ruahkan atas kehadirat Allah SWT, pemberi anugrah serta nikmat yang tiada batas, memberkati juga selalu mangasihi hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang sempurna. Berkat karunia-Nya kami telah tuntas menyelesaikan penyusunan makalah Ulumul Qur'an yang bertajuk " 'Am dan Khash Dalam Al-Qur'an " dengan baik dan semaksimal mungkin sehingga dapat dibaca oleh pembaca yang budiman.
Muhammad Imadduddin W Mahmud, 2023
TUGAS MATA KULIAH ULUMUL QUR'AN DOSEN PENGAMPU UST. SYAIFUL ARIEF M. Ag PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS PTIQ JAKARTA
MAKALH, 2019
Al-Qur"an merupakan kitab Allah yang menjadi pegangan dan rujukan seluruh kaum muslimin. Pada masa awal islam, mushaf Al-Qur"an tidak bertitik dan berharkat. Ini memungkinkan Al-Qur"an dibaca dengan bacaan berbeda-beda.
Dengan adanya pembagian al-Qur"an kepada Makkiy dan Madaniy diketahui bahwa ia diturunkan kepada Nabi Shallallâhu "alaihi Wa Sallam secara bertahap. Turunnya ayat dengan cara ini memiliki hikmah yang banyak sekali, diantaranya: Memantapkan hati Nabi Shallallâhu "alaihi Wa Sallam sebagaimana firman Allah Ta"ala (artinya), "Berkatalah orang-orang kafir, Mengapapa al-Qur"an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?", demikianlah, supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (Q.s.,al-Furqân:32) Maksud "demikianlah" diatas adalah demikianlah kami menurunkannya secara bertahap. Memudahkan manusia untuk menghafal, memahami dan mengamalkannya, sebab ia dibacakan kepada mereka sedikit demi sedikit. Hal ini sebagaimana firman Allah (artinya), "Dan al-Qur"an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (Q.s.,al-Isrâ`:106) Memompa semangat untuk menerima ayat al-Qur"an yang diturunkan, sekaligus melaksanakannya sebab manusia jadi sangat merindukan turunnya ayat tersebut, apalagi bila memang kondisinya sangat membutuhkan hal itu sebagaimana yang terjadi dengan ayat-ayat tentang kisah berita bohong (Hadîts al-Ifk) dan masalah Li"ân. Menggodok syari"at secara bertahap hingga mencapai kualitas yang sempurna sebagaimana yang terdapat di dalam ayat-ayat tentang Khamar dimana orang-orang sebelumnya dibesarkan dalam kondisi seperti itu dan sudah terbiasa dengannya. Tentunya, amat sulit bagi mereka untuk menghadapi larangan secara tegas (total), karenanya pertama kali ayat yang turun tentangnya adalah firman-Nya (artinya), "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:"Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". (Q.s.,al-Baqarah: 219) Kandungan ayat ini memberikan persiapan diri untuk menerima pengharamannya sebab hal yang masuk akal adalah tidak mungkin melakukan sesuatu yang dosanya lebih besar ketimbang manfa"atnya. Kemudian barulah turun tahapan kedua, yaitu firman-Nya (artinya), "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan." (Q.s.,an-Nisâ`:43) Kandungan ayat ini memberikan latihan untuk meninggalkannya pada saatsaat tertentu (sebagian waktu), yaitu waktu-waktu shalat saja. Kemudian turunlah tahapan terakhir (final), yaitu firman-Nya (artinya), "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, ( berkorban untuk ) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan,[90]. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu),[91]. Dan ta"atlah kamu kepada Allah dan ta"atlah kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."[92] (Q.s.,al-Mâ`idah:90-92) Kandungan ke-tiga ayat ini adalah larangan secara tegas dan total terhadap khamar untuk setiap waktu, setelah sebelumnya jiwa dipersiapkan dahulu, lalu dilatih untuk untuk tidak melakukannya pada sebagian waktu. (SUMBER: Ushûl Fi at-Tafsîr karya Syaikh Muhammad bin Shâlih al-"Utsaimîn, h.18-19) HIKMAH DITURUNKANNYA AL-QUR'AN SECARA BERANGSUR-ANGSUR Mar 25 Posted by ADMIN Oleh: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Al-Qur'an tidak diturunkan kepada Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam sekaligus satu kitab. Tetapi secara berangsur-angsur, surat-persurat, ayat-perayat menurut tuntutan peristiwa yang melatarinya. Lantas apa hikmahnya? Hikmah atau tujuannya ialah: 1. Untuk menguatkan hati Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam . Firman-Nya:
Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam , 2020
This research aims to examine the true meaning of qalb (heart) in the Qur'an. This is important to understand because qalb (heart) is said to be something that is very vital in determining one's value. This literature research was carried out using a thematic interpretation approach (الـتـفــســيــر .)المــوضــوعـى The analysis technique used is content analysis. From the results of this study, it is known that there are two semantic meanings of the heart in the Qur'an, physically and psychologically. Physically it is the heart, while psychologically the heart (qalb) or shadr is the spirit as human essence. It becomes the main motor in human movement, a place for faith to be entrusted. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini ialah mengkaji makna qalb (hati) yang sebenarnya dalam Al-Qur'an. Hal ini penting untuk dipahami karena qalb (hati) dikatakan sebagai sesuatu yang sangat vital dalam menentukan nilai seseorang. Penelitian pustaka ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan interpretasi tematik المــوضــوعـى( .)الـتـفــســيــر Teknik analisis yang digunakan adalah analisis content. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat dua makna semantik hati dalam Al-Qur'an, baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik itu adalah hati, sedangkan secara psikologis hati (qalb) atau shadr adalah ruh sebagai hakikat manusia. Ia menjadi motor penggerak utama dalam gerak manusia, sebagai wadah titip kepercayaan.
In the Qur'an there are so many verses that clearly describes the ahkam siyasah, especially the law of war. In fact, according to experts of Qur'anic study, the verse that laden a law of war is one indication of Madaniyah verse. For example the first license of war (22:39), the use of arms (8:60), tactical deployment of troops (4:71), and to determine the ally of war (60:1). But be very attractive in terms of jurisprudence, to assess istinbāth ahkam siyasah in verses of textual-story that away from the law allusions, as in the verse 27:34 about the story of Bilqis. A. Pendahuluan Dapat dikatakan bahwa Al-Qur'an memiliki cara tersendiri dalam memberikan informasi dan menentukan hukum, ini terlihat ketika Al-Qur'an banyak berkisah dan bercerita. Bahkan terdapat kisah dengan latar yang sama, namun diceritakan dalam banyak versi dalam Al-Qur'an, seperti kasus pelantikan Musa as. sebagai seorang utusan (Rasul Allah), dan ketika Musa as. mendapatkan tantangan Fir'aun untuk beradu sakti dengan para penyihir.
Abstrak Sab'atu ahruf dalam al-Qur'an bukanlah merupakan hal yang sulit untuk dipelajari bagi ummat islam pada umumnya. Mungkin orang akan mengira sab'atu ahruf sama dengan qira'ah sab'ah tapi tidak. Keduanya berbeda, tapi keduanya sama-sama bagian dari ulumul qur'an. Sab'atu ahruf telah menuai berbagai macam kontroversi tersendiri yang membahas tentang definisinya. Dalam beberapa pendapat tersebut, masing-masing dikuatkan oleh dalil-dalil yang bersangkutan, baik itu naqli maupun aqli.
Khofifah F. Nondang Pakpahan, 2021
Muhkam dan mutasyabih adalah istilah bagi ayat-ayat di dalam al-qur'an.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
ahmad rizal muhaini, 2021
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies