Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Dinamika Sains, 2012
Pada hakekatnya suatu karya Arsitektur adalah hasil upaya manusia menciptakan lingkungan yang utuh untuk menampung kebutuhan manusia (bertempat tinggal, bekerja dan berusaha, ataupun bersosial budaya) dengan sasaran utama adalah penciptaan ruang yang dapat menampung seluruh kegiatan manusia yang sekaligus memiliki makna, baik pada skala elemen bangunan suatu ruang sebagai bagian dari bangunan, sebuah rumah, suatu kelompok bangunan, suatu lingkungan, suatu kawasan dan suatu kota (Rachmadi B.S., 1997). Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, moderniasi membawa dampak yang sangat besar kepada dunia arsitektur. Hal tersebut terbukti dengan semakin maraknya peminat desain rumah dengan gaya beraneka macam. Rumah memang bukan hanya sekedar hunian tempat tinggal, akan tetapi lebih kepada bagaimana cara agar kita bisa merasa betah dan nyaman berada dalam bangunan yang desain dan interiornya sesuai dengan yang kita inginkan, serta sesuai dengan budget yang kita miliki. Oleh karena itu permasalahan yang ada dalam pemenuhan kebutuhan rumah harus diselesaikan secara mendasar.
Jurnal Sains dan Seni ITS, 2018
Kota yang inklusif merupakan kota dengan segala macam yang ada di dalamnya dapat dijangkau dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut menjadi penting karena fasilitas kota seharusnya dapat dirasakan oleh segala golongan. Namun faktanya, mengenai inklusifitas masih harus diciptakan di banyak bidang, salah satunya mengenai permukiman yang berada di bantaran rel kereta api Sidotopo. Penelitian yang merupakan bagian dari penyelesaian masalah ini mengacu pada tujuan SGDs nomor 11 yang mengusung tentang kota dan hunian inklusif. Masalah yang muncul utamanya mengenai lahan terbatas, privasi, kebutuhan ruang dan pemenuhan lingkungan sehat. Di dalamnya, terdapat lima tahapan design framework dengan menggunakan pendekatan perilaku. Pattern-based design method digunakan sebagai alat eksplorasi desain untuk mencapai efektivitas dalam penerapan pada hunian dan lingkungan yang inklusif. Tujuan dari perancangan ini yaitu untuk mewujudkan permukiman inklusif yang dapat mewadahi fasilitas dan kebutuhan, baik ruang maupun fisik pada lahan terbatas untuk kalangan masyarakat yang tidak dapat menjangkau secara individu. Dengan masalah dan tujuan tersebut, penyelesaian yang dihasilkan yaitu terpenuhinya standar fasilitas lingkungan hunian dengan efisiensinya; terakomodasinya program aktivitas pada ruang hunian, dengan terbentuknya empat tipe hunian yang ukuran luasannya berbeda pada setiap tipe.
Abstrak Inventarisasi sumberdaya lahan dalam kaitannya dengan penentuan kesesuaian lahan merupakan hal yang harus dilakukan dalam analisis perencanaan wilayah. Studi tentang kemampuan lahan di Kabupaten Kampar, Riau telah dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk pengembangan perkebunan. Informasi umum lingkungan fisik disajikan untuk mengetahui secara sekilas tentang wilayah studi. Metodologi klasifikasi kesesuaian lahan disampaikan dalam tulisan ini, kemudian hasil analisisnya didiskusikan. Berdasarkan bentuk lahan, wilayah studi dibagi menjadi 8 grup fisiografi, yaitu kubah gambut, aluvial, dataran tufa masam, dataran, karst, perbukitan, pegunungan dan aneka bentuk lahan. Bentuk lahan yang paling luas ditempati oleh fisiografi dataran, sementara yang paling sempit luasannya adalah fisiografi karst. Sebagian besar lahan di wilayah studi masuk kelas sesuai untuk komoditas unggulan perkebunan, terutama untuk tanaman kelapa sawit, karet, kelapa dan kakao. Namun demikian, lahan yang sesuai tersebut didominasi oleh kelas sesuai marjinal. Sementara itu kesesuaian lahan untuk komoditas gambir sebagian besar masuk katagori tidak sesuai. Sebagian lahan yang mempunyai kelas lebih rendah dalam kesesuaian lahan aktual dapat ditingkatkan kelasnya dalam kesesuaian lahan potensial asalkan faktor-foktor pembatas lahan dapat diperbaiki. Faktor-faktor pembatas lahan terdiri dari dua jenis, yaitu (1) faktor pembatas permanen yang tidak dapat diperbaiki, misalnya lereng, tekstur tanah, ketinggian (altitude), dan (2) faktor pembatas yang dapat diperbaiki, misalnya kesuburan lahan, unsur racun Al, kemasaman tanah. kata kunci: Satuan lahan, kesesuaian lahan, GIS, Remote Sensing Abstract Land resource inventories to determine land suitabilities have become standard part of planning analysis. A study of land carriying capacity in kampar District, Riau has been done aiming to evaluate the suitability of land for plantation crops. General information regarding to physical environment of study area are presented in order to know an overview of the study area. The Methodology of land suitability classification corresponding to the selected plantation crops are briefly explained, then, the results of the study are discussed. The study area is divided into 8 group of fisiographic land units, namely, peat dome, alluvial, acid tuff plain, plain, karst, hilly, mountain and miscellaneous landform. The largest one is occupied by plain fisiographic and the smallest one is occupied karst fisiographic. Most of the land is suitable for selected plantation crops, especially for palm oil, rubber, coconut, and cocoa. But, those of suitable land is
Pemanfaatan Ruang Pesisir di Wilayah Kota Ambon dalam kurun Waktu 10 tahun terakhir dalam upaya pengembangan pembangunan Daerah sesuai dengan Arah dan Rencana Strategis Kota sudah mennyimpang dari penggunaan dan peruntukan lahan yang sesuai dengan ketentuannya sehingga perlu dilakukan evaluasi kembali secara berkelanjutan karena kenyataan yang ditemui sesuai dengan kondisi yang terjadi dilapangan dan diperkuat dengan hasil penelitian Pieter Th Berhitu dkk 2009, menyimpulkan bahwa banyak wilayahwilayah di Kota Ambon baik pada daerah pesisir kota sampai pada batas tengah kota menuju ke batas daerah belakang kota sering dalam penataan ruangnya tidak sesuai dengan fungsi pemanfaatan ruang sehingga banyak ruang-ruang wilayah kota mengalami kerusakan yakni pencemaran, abrasi, erosi , banjir , tanah longsor,kerusakan ekosistem pesisir yang pada akhirnya mengakibatkan keberadaan wilayah-wilayah tersebut harus ditata ulang kembali sesuai dengan pemanfaatan lahan yang ada untuk daerah pemukiman penduduk , perkantoran, industi, perikanan , parawisata, jasa , serta lahan hijau. Penataan ulang ruang Kota Ambon harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga mampu menunjang Pengembangan Pembangunan baik pada wilayah pesisir maupun perkotaan dan pada akhirnya mampu menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah. Untuk itu tujuan dari penelitian ini yakni menerapkan konsep penataan ruang dengan pemenfaatn citra penginderaan jauh dengan hasil akhir yakni melakukan pemetaan citra untuk wilayah pesisir yang mengalami kerusakan secara terpadu sehngga dapat melakukan pengelolaan kerusakan dengan baik dan terencana dan sekaligus dapat menunjang pengembangan pembangunan kearah pesisir secara berkelanjutan sekaligus melakukan penataan terhadap Tata ruang pesisir Kota Ambon secara terencana dan terintegrasi dengan pembanguan daerah.
Kehutanan dan Lingkungan Hidup
Penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui kekuata lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan, jalan, dll, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah. Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun, Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif /jenis , kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi masih aman. Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada didalam gedung. Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir (DCP), Uji Boring, Uji Penetrasi Test (SPT) dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil dilapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium. dengan menggunakan Test.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Applied Technology and Computing Science Journal
Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian dan Pengembangan