Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, DedikasiMU
…
8 pages
1 file
Timbulnya konflik baik dari konflik individu itu sendiri hingga konflik dengan lingkungan sekitar mengakibatkan kurangnya interaksi yang positif antar individu dan lingkungannya, hal ini dapat diminimalisir apabila setiap individu memiliki kesadaran akan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Pengabdian masyarakat telah dilaksanakan pada penduduk Dusun Bekanang dengan target Karang Taruna dan Ibu/Bapak Dusun Bekanang pada Jumat 09 Agustus 2019. Tujuan kami mengadakan sharing / diskusi adalah agar penduduk Dusun memahami akan pentingnya manajemen konflik melalui kesadaran diri, selain itu agar terjalinnya hubungan yang baik antar individu dan lingkungan sekitarnya. Dari kegiatan ini diharapkan pula dapat membantu penduduk Dusun untuk menyelesaikan konflik atau masalah yang timbul dengan tetap memperhatikan sikap dan norma-norma yang ada. Dari hasil survey didapat bahwa penduduk Dusun Bekanang baru mengetahui akan pentingnya kesadaran diri dalam menyelesaikan masalah dan permasalahan yang banyak sekali timbul adalah antara orang tua dengan anaknya.
Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa peran dimensi kepribadian Big-Five dalam menentukan gaya manajemen konflik seseorang. Individu yang memiliki kepribadian openness yang tinggi menunjukkan kecenderungan untuk melakukan berbagai gaya manajemen konflik sekaligus (compromising, integrating, obliging, dan dominating). Individu yang memiliki derajat kepribadian conscientiousness yang tinggi berasosiasi dengan gaya manajemen konflik compromising. Individu dengan kepribadian extraversion yang tinggi cenderung mengelola konflik dengan gaya integrating dan menghindari gaya avoiding. Derajat kepribadian agreeableness yang tinggi berasosiasi positif dengan gaya manajemen konflik compromising dan integrating. Terakhir, kepribadian neuroticism yang tinggi berasosiasi positif dengan gaya manajemen konflik avoiding. Diskusi kami fokuskan dengan membahas implementasi pengukuran kepribadian untuk memprediksikan gaya manajemen konflik dalam proses assessment dan perekrutan tenaga kerja.
Makalah ini mendiskusikan konflik keorganisasian dalam konsep Islam, Filsafat, dan Manifestasinya di lembaga pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN Selain sebagai makhluk individu, manusia sebagai makhluk sosial. Dimana keduanya bukan merupakan dikotomis yang tidak berhubungan, tapi merupakan titik yang terhubung dari sebuah garis linear, yang pada kondisi tertentu titik tersebut akan bergeser dari domain makhluk individu menuju ke domain makhluk sosial, dikarenakan dinamika lingkungan yang semakin dinamis. Setiap individu dengan segala kelebihan dan keterbatasan yang melekat didalamnya memiliki sejumlah kebutuhan (primer, sekunder dan tersier) yang harus dipenuhi, dan sesuatu yang ingin dicapai dalam waktu sekarang dan mendatang untuk mempertahankan eksistensinya. Untuk mewujudkan kebutuhan dan tujuan yang diinginkan, tidak jarang membutuhkan bantuan atau kerja sama dengan individu lain, sehingga terbentuklah kelompok.
Pasai Syahri Dewa, 2022
ini mempelajari tentang ManajemenKonflik. Yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap mahasiswa yang berkaitan dengan pembahasan Ilmu Manajemen Konflik.Untuk tujuan termaksud, matakuliah ini mengembangkan topik-topik inti yang meliputi, pengertian Manajemen Konflik, sumber dan landasan Manajemen Konflik, aspek-aspek yang melatar belakangi munculnya Manajemen Konflik, sejarah ilmu ManajemenKonflik, perkembangan Ilmu Manajemen Konflik, dan Hubungan ilmu Manajemen Konflik dengan ilmu yang lain. Capaian Pembelajaran : S.1: Bertakwa kepadaTuhan Yang MahaEsa dan mampu menunjukkan sikap religius; S.9:Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
Manajemen Konflik Pada Individu dan Organisasi, sebab-sebab, faktor-faktor dan penanganan konflik
Jurnal Widya Cipta, 2017
In all organizations some problems arises due to differences in purposes, interest, experiences, levels of education, personalities, perceptions, and motivation among individuals or groups in the organization. Those problems can cause conflicts, internal and external, that lead to negative implications for their organizations. Therefore, leaders have to apply conflict management to overcome the conflicts and find the best solution to undermine the spirit of organization. Through assertive communication, leaders can build sincere communication between individuals and look for win-win solution for all parties. Leaders are also expected to apply conflict management in accordance with the circumstances in the organization. This study uses descriptive qualitative method. The research proves that there is an influence between assertive communications towards conflict management in PT. Indonesia Power-Unit Bisnis Pemeliharaan in Jakarta. The calculation of determination coefficient is 0.745 74.5%meaning that the changing variation of conflict management influenced by assertive communication skill as much as 74.5% and the rest 25.5% influenced by other factors. The evident from the results obtained from the calculation showed that there is a significant influence partially and simultaneously of assertive communications towards conflict management. It concluded that the organization should have the skill of assertive communication, improve and implement it to attain the best way in dealing with management conflict. Towards assertive communication, leaders get highest opportunity to manage and solve conflicts in their organizations.
juga pada pemikiran, sikap, pandangan hidup, perasaan, bakat, kemampuan, bahkan gaya. Keunikan ini membedakan manusia yang satu dengan yang lain. Pada lingkup yang lebih luas, perbedaan juga meliputi logat, bahasa, status social, tingkat ekonomi, pendidikan, budaya, juga bangsa. Perbedaanperbedaan tersebut bisa memunculkan pertentangan akibat kepentingan tertentu.
I Pendahuluan Kita semua sudah pernah melihat orang atau kelompok orang terlibat konflik. Dari antara kita bukan saja pernah melihat tetapi juga mengalami konflik itu sendiri. Dalam fenomena interaksi dan interelasi sosial antar individu maupun antar kelompok, terjadinya konflik sebenarnya merupakan hal yang wajar. Pada awalnya konflik dianggap sebagai gejala atau fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif, tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala alamiah yang dapat berakibat negatif maupun positif tergantung bagaimana cara mengelolanya. Oleh sebab itu, persoalan konflik tidak perlu dihilangkan tetapi perlu dikembangkan karena merupakan sebagai bagian dari kodrat manusia yang menjadikan seseorang lebih dinamis dalam menjalani kehidupan. 1 Adanya konflik terjadi akibat komunikasi yang tidak lancar, tidak adanya kepercayaan serta tidak adanya sifat keterbukaan dari pihak-pihak yang saling berhubungan. Dalam realitas kehidupan keragaman telah meluas dalam wujud perbedaan status, kondisi ekonomi, realitas sosial. Tanpa dilandasi sikap arif dalam memandang perbedaan akan menuai konsekuensi panjang berupa konflik dan bahkan kekerasan di tengah-tengah kita. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, dan ditinggalkan, karena kelebihan beban kerja atau kondisi yang tidak memungkinkan. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja secara tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Keluarga adalah merupakan ikatan yang paling mendasar yang menjadi pondasi dalam hidup sosial masyarakat. Tanpa keluarga namapaknya akan sulit untuk menciptakan masyarakat yang seimbang. 2 Peran yang dimiliki keluarga sangat signifikan terhadap perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Oleh sebab itu, jika terjadi persoalan atau 1 Drs. Agus M. Hardjana, Konflik di Tempat Kerja (Yogyakarta: Kanisius, 1994), hlm. 9. 2 Majalah wacana Biblika vol.13, hlm. 3. 2 konflik dalam keluarga akan sangat berpengaruh terhadap situasi yang terjadi dalam masyarakat. Menurut teori kebutuhan manusia, konflik bisa terjadi jika ada kebutuhan yang tidak terpenuhi. Termaksud akan kebutuhan dasar yang dibutuhkan setiap pribadi. Konflik menyebabkan situasi dalam keluarga menjadi tidak harmonis dan tidak damai. Oleh sebab itu, konflik tidak bisa dibiarkan begitu saja. Konflik dalam keluarga harus diselesaikan. Konflik harus dimanagemen dengan baik. Sehingga konflik menghasilkan sesuatu yang positif yang membangun keluarga menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan), 2020
This study found out how to control organizational conflict and its influence on the work motivation of employees of CV. Surya Satwa Banyuasin Group. The research method used is a qualitative method, because the problems in this study are described in narrative form. Data collection techniques in this study were observation and interviews with the leadership and one employee of CV. Surya Satwa Banyuasin Group as a guest speaker representing 30 employees. Through this research, the results obtained that with an effective organizational conflict control strategy in the form of compromise, unity, coercion, collaborative and competition will affect the increase in employee motivation, otherwise if it does not implement an effective organizational conflict control strategy, it will affect the decrease in employee motivation. Thus, it can be concluded that organizational conflicts managed by using appropriate conflict control strategies can reduce the bad influence on employee work motivation. Because if employees have good work motivation, their performance and productivity will also increase.
Buletin Konsorsium Psikologi Indonesia ISSN 2477-1686, 2018
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
SUSTAINABLE: Jurnal Kajian Mutu Pendidikan, 2018
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan, 2023