Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2023, Tika M.Simanjuntak
…
14 pages
1 file
Tugas Besar II Perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi dewasa ini telah membawa kita pada titik yang terburuk selama lebih dari 30 tahun. Dewasa ini kita menghadapi permasalahan yang bertumpuk-tumpuk. Ekonomi kita mengalami kontraksi yang besar dengan laju inflasi yang tinggi. Nilai tukar Rupiah jatuh, suku bunga tinggi. Pengaruh kemarau yang berkepanjangan pada tahun 1997, berdampak negatif pada produksi bahan makanan, yang pada gilirannya kita harus mengimpor beberapa jenis bahan makanan dalam jumlah yang cukup besar. Kegiatan produksi tersendat-sendat dan ekspor hasil industri manufaktur menghadapi berbagai hambatan, antara lain, oleh karena kesulitan untuk mengimpor bahan baku dan suku cadang. Sebabnya oleh karena hilangnya kepercayaan kepada perbankan nasional. Bank-bank dan perusahaan-perusahaan kita menghadapi masalah hutang yang berat baik di dalam maupun di luar negeri. Banyak industri telah mengurangi kegiatannya, bahkan ada yang telah menghentikannya. Oleh karena itu telah terjadi pemutusan hubungan kerja yang pada gilirannya telah menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran. Peningkatan jumlah pengangguran yang berlangsung bersamaan dengan meningkatnya laju inflasi telah mengakibatkan jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan yang sangat besar. Sementara itu kontraksi dalam kegiatan ekonomi dan anjloknya harga migas di satu pihak dihadapkan dengan upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap penduduk berpendapatan rendah di lain pihak pada gilirannya telah menyebabkan meningkatnya defisit dalam APBN. Tingkat kepercayaan (confidence) masyarakat yang masih rendah, tercermin pada kurs Rupiah yang belum stabil, walaupun selama bulan Agustus 1998 terlihat adanya kecenderungan makin menguatnya Rupiah, berkonsekuensi terhadap peningkatan harga-harga serta terhambatnya kegiatan produksi dan investasi di dalam negeri.
Perjalanan sejarah Orde Baru yang panjang, Indonesia dapat melaksanakan pembangunan dan mendapat kepercayaan dari dalam maupun luar negeri. Rakyat Indonesia yang menderita sejak tahun 1960-an dapat meningkat kesejahteraannya. Akan tetapi keberhasilan pembangunan pada waktu itu tidak merata karena terjadi kesenjangan sosial ekonomi yang mencolok antara si kaya dan si miskin. Bahkan Orde Baru ingin mempertahankan kekuasaannya terus menerus dengan berbagai cara.
Tasamuh: Jurnal Studi Islam
Islam in Indonesia has existed since in the 7th and became more widespread in the 13th. The success of Islam spread in Indonesia including the most dynamic with the method of cultural and political da'wah. Since the era of independence, Islam has grown rapidly. This paper aims to examine the existence of Islam in Indonesia today, with a review before the reform era and after reform. The Islamic movement can be said to be very influential on Indonesia's independence. This is evident from the role of Islamic organizations and parties. Despite its dominant influence, Islam did not become the official ideology of the Indonesian state after independence, as in the events of the Jakarta Charter, Islamic leaders preferred Pancasila as the principle of a pluralistic state. Uniquely, despite the predominantly Muslim population, Islam is not formally exposed in the system of government. After the Reform Era, many new Islamic parties and organizations were established. In Islamic conce...
Langkah dadakan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dengan menghapus keberadaan Departemen Penerangan dalam jajaran Kabinet Persatuan Nasional yang dipimpinnya, pada Oktober 1999, seolah-olah menjadi klimaks mengejutkan dalam proses keterbukaan dan demokratisasi kehidupan pers di Indonesia.
Paper ini merupakan ringkasan dari agenda reformasi keuangan daerah di Indonesia yang meliputi: 1) Reformasi sistem pembiayaan; 2) Reformasi penganggaran; 3) Reformasi pelaporan keuangan/akuntansi; 4) Reformasi pemeriksaan (audit); dan 5) Reformasi manejemen.
Related • Filed Under 1. 1. Bagaimana Kebijaksanaan Perekonomian Indonesia selama era reformasi sampai sekarang? Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan adanya krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda ke arah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah diperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan negatif, hal ini berbeda dengan kondisi ekonomi tahun 1999. Untuk mengetahui kebijaksanaan yang dilakukan pada era/masa reformasi dibawah ini adalah penjelasannya: Era Reformasi (1998-sekarang) A. Indonesia pada Masa Pemerintahan Presiden BJ.Habibie Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati. Dani. (2010). Masa Reformasi. Retrieved from http://dani.blog.fisip.uns.ac.id/2011/05/09/masa-reformasi/diunduh pada tanggal 15 Maret 2012.
2004
A. PENDAHULUAN Tahun 1998 menjadi tahun yang mengharu biru bagi keberlanjutan peta perpolitikan Indonesia. Pada Mei tanggal satu penguasa diktator Indonesia Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun runtuh oleh kekuatan massa, mahasiswa, dan rakyat pada umumnya. Seiring tumbangnya sang diktator, maka lenyap pulalah fase yang menamakan dirinya Orde Baru. Berakhirnya Orde Baru perpolitikan Indonesia masuk pada fase berikutnya, yaitu fase Reformasi. Reformasi merupakan suatu usaha baru yang senantiasa diharapkan mampu membawa era baru kearah yang lebih baik. Perubahan dari fase yang bobrok kepada tatanan yang baik, kuat dan mensejahterakan. Dalam Islam, reformasi dipadankan dengan Islah, 1 yakni memperbaiki dan menyempurnakan sesuatu yang belum sempurna, termasuk mengganti yang rusak dan usang. Dalam al-Qur'an term "Islah" 2 dipakai sebanyak 41 kali. Misalnya "siapa yang 1 Said Aqil Siradj, "Umat Islam dalam Dinamika Politik Bangsa di Era Reformasi", Mak...
Beragamnya sistim demokrasi di Indonesia sejak masa orde lama sampai orde baru yang sedikit banyak telah menyimpang dari cita-cita demokrasi Pancasila. ini yang membuat rakyat bergerak dan tahun 1998 adalah sebagai momentum awal harapan terciptanya demokrasi Pancasila yang berpihak pada rakyat. Gaung Reformasi hingga sekarang nyatanya hingga kini tak mampu mengeliminir penyimpangan-penyimpangan terhadap demokrasi Pancasila. Semua penyimpangan tersebut tak seharusnya terjadi jika kita mampu memahami dengan baik apa makna yang terkandung pada cita-cita demokrasi Pancasila yng dimiliki Indonesia ini B. PEMBAHASAN Reformasi suatu orde untuk melakukan perubahan untuk demokratisasi dalam segala bidang kehidupan, diantara bidang kehidupan yang menjadi sorotan utama adalah dibidang Politik, Ekonomi, Hukum. Perubahan yang terjadi pada era orde reformasi ini adalah dilakukakan secara bertahap, oleh karena konsep reformasi tidak sama dengan konsep revulosi yang berkonotasi suatu perubahan total dan mendasar pada semua sektor atau komponen dalam suatu sistem politik yang mengarah kepada sistem kekerasan. Menurut Hutington bahwa reformasi mengandung suatu arti " perubahan yang mengarah pada persamaan politik Negara, ekonomi lebih merata, perluasan basis partisipasi politik rakyat " Reformasi yang dilaksanakan di Negara kita Indonesia sasaran utamanya adalah suatu upaya meningkatkan partisipasi politik rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Indonesia tengah dilanda berbagai masalah yang kompleks. Sistem demokrasi yang seyogyanya menghasilkan masyarakat yang bebas dan sejahtera, tidak terlihat hasilnya, malah kenyataannya bertolak belakang. Berikut ini adalah beberapa fenomena kegagalan demokrasi di Indonesia. 1. Presiden tidak cukup kuat untuk menjalankan kebijakannya. Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Ini membuat posisi presiden kuat dalam arti sulit untuk digulingkan. Namun, di parlemen tidak terdapat partai yang dominan, termasuk partai yang mengusung pemerintah. Ditambah lagi peran lagislatif yang besar pasca reformasi ini dalam menentukan banyak kebijakan presiden. Dalam memberhentikan menteri misalnya,presiden sulit untuk memberhentikan menteri karena partai yang " mengutus " menteri tersebut akan menarik dukungannya dari pemerintah dan tentunya akan semakin memperlemah pemerintah. Hal ini membuat presiden sulit mengambil langkah kebijakannya dan mudah di-" setir " oleh partai. 2. Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat justru di tengah kebebasan demokrasi. Tingkat kesejahteraan menurun setelah reformasi, yang justru saat itulah dimulainya kebebasan berekspresi, berpendapat, dll. Ini aneh mengingat sebenarnya tujuan dari politik adalah kesejahteraan. Demokrasi atau sistem politik lainnya hanyalah sebuah alat. Begitu pula dengan kebebasan dalam alam demokrasi, hanyalah alat untuk mencapai kesejahteraan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Estoria: Journal of Social Science and Humanities
PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law), 2015
Jurnal Wacana Politik
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP), 2020
EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan, 2018