Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
INI ADALAH TUGAS MATA KULIAH TEORI DAN TEKNIK INTERVENSI INDIVIDU. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2016
Animation 3D Blender" 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklan cetak dewasa ini terjadi begitu cepat. Hal ini terjadi karena para desainer iklan selalu berlomba-lomba untuk menyempurnakan karya karyanya. Tekhnologi desain grafis berperan besar dalam perkembangan industri ini. Kreatifitas tanpa batas para desianer iklan dapat dituangkan menjadi karya nyata dengan lebih mudah sehingga efektifitas iklan cetak dalam mempengaruhikonsumen untuk membeli sebuah produk meningkat secara signifikan. Perkembangan iklan cetak berjalan seiring dengan majunya zaman dalam bertumbuhnya era industri dan perdagangan. Hal ini membuat kebutuhan akanpromosi melalui iklan cetak meningkat karena dianggap mampu mempengaruhikonsumen dan meningkatkan jumlah penjualan. Dengan kemampuanpenyampaian pesan secara unik, iklan cetak merupakan salah satu media yang memiliki peran besar dalam proses pemasaran produk atau jasa dalam mencapaikepuasan konsumen dan meningkatkan penjualan. Karena itu, tidak hanya perusahaan kecil bahkan perusahaan besar pun menganggap iklan cetak memilikiefektifitas tinggi untuk menggaet pembeli dalam waktu yang singkat untuk mencoba barang atau jasa yang ditawarkan atau diiklankan .Pada zaman modern seperti saat sekarang ini, khususnya di dalam duniausaha yang makin berkembang dan bersaing ketat, iklan dirasakan sebagai suatukebutuhan dan penunjang untuk mencapai keberhasilan suatu usaha dalam menawarkan barang dan jasanya. Iklan sebagai sarana promosi kreatif yang bertujuan mempengaruhi konsumen dan bersifat menjual, karena iklan merupakansalah satu media yang efektif dan komunikatif maka iklan mempunyai perananyang besar dalam fungsinya sebagai penyampai pesan yang informatif. Laporan Karya Ilmiah 2017 Asep / BC 5 / "Proses Pembuatan Karakter Film Animasi Adit Sopo Jarwo di MD Animation Menggunakan Software Animation 3D Blender" 2 Sebuah iklan diciptakan tidak dengan proses yang mudah. Sebuah iklandiciptakan dengan tahapan-tahapan yang panjang dan rumit. Tahapan tersebutdimulai dengan meriset segmen pasar yang akan dijadikan sasaran promosi,pembuatan konsep iklan, dan proses ekseskusi serta tahap evaluasi. Tahapantahapan itulah yang nanti menentukan bentuk kreatif sebuah iklan yang imajinatif sehingga terlihat menarik dan memberikan pengaruh besar pada khalayak. Dengan perencanaan dan proses produksi yang matang maka iklan yang diciptakan adalah sebuah iklan yang berkualitas dan efektif mempengaruhi pembeli, dan sebagai konsekuensinya adalah penjualan barang dan jasa milik klien meningkat.
Laporan Praktikum Analisis Sediaan Farmasi
1. Melakukan sintesis isoamil asetat dari isoamil alkohol dan asam asetat glasial. 2. Menjelaskan prinsip esterifikasi. 3. Menjelaskan prinsip pemisahan destilasi sederhana. II. DASAR TEORI Ester adalah senyawa yang luas tersebar di alam. Ester dalam bentuk yang sederhana cenderung menghasilkan bau wangi seperti buah-buahan. Dalam beberapa kasus, karakterisasi rasa dan bau (wewangian) dari bunga dan buah terdapat senyawa dengan gugus fungsional ester. Kualitas organoleptis (bau dan aroma) dari buah dan bunga jarang ditemukan dalam single ester, tetapi dalam campuran kompleks dimana single ester lebih dominan. Ester sering digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan bau dan rasa baik pada minuman maupun makanan.
2018
Kelompok: 4 Asisten praktikum: 1. Ali Nurdin 2. Rini Sulastri PUSAT LABORATORIUM (PUSLAB) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2014 ACARA PRAKTIKUM 5 MAGNOLIOPHYTA (SUBCLASSIS ASTERIDAE) I. TUJUAN 1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subclassis Asteridae. 2. Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada familifamili yang ada dalam subclassis Asteridae. II. DASAR TEORI Subclassis Asteriidae memiliki 11 ordo, 49 famili, dan ± 56.000 jenis. Beberapa ordo diantaranya adalah Gentiales dengan famili apocynaceae, Ordo Solanales dengan famili solanaceae dan Convolvulaceae, Ordo Lamiales dengan famili Lamiaceae, Ordo Rubiales dengan famili Rubiaceae, Ordo Asterales dengan famili Asteraceae. (Gembong tjitrosoepomo.2005:85) Subclassis Asteridae mempunyai 11 ordo dan 49 family. Asteridae mempunyai karakteristik bunga simpetal jarang polypetal dan apetal; stamen banyak yang isomerous dengan lobus corolla, tidak pernah bersebrangan dengan lobus, ovul unitegmic dan tenuinuclear, mempunyai tapetum; carpel biasanya 2, jarang 3 sampai 5 atau lebih. Salah satu karakteristik khusus pada Asteridae yaitu mempunyai bunga tabung, khususnya pada family Asteraceae. Corollanya dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu limbus, fauks, dan tubus. Selain itu, pada batangnya banyak yang mempunyai rambut-rambut (Asep, mulyani.2014:127) Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang anggap paling maju diantara subkelas pada kelas Magnoliophyta. hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kriteria antara lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga hipogin, perigin sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu Corolla simpetal, beberapa stamen epipetal sering ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3, ginesium apokarp atau sinkarp. (Undang dasuki.1994) Sub kelas Asteriidae memiliki bentuk habitus herba atau berkayu. Daun tunggal dan beberapa saja yang majemuk. Stamen menempel pada tabung corolla (pada bagian dasar tabung saja atau lepas). Pada tumbuhan yang apetal, jumlah stamen < 5. Plasentasi bermacam-macam ada yang axilar, parietal, basal, apical, dan juga centralis. Sepertiga spesies ini termasuk dalam famili Asteraceae, dapat dibedakan dari dikotiledonae yang lain berdasarkan keadaan bunganya yang sympetal, stamennya isomer, dan posisinya bergantian dengan lobus corolla. (Sudarsono, dkk.2005). Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 8 Family (Campbell, 2000: 178) yaitu : a. Familia Asteraceae Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau berhadapan, bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea involukrum, memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh tumbuhannya adalah Ageratum conyzoides (Babadotan) b. Familia Rubiaceae Daun tunggal berhadapan dan memiliki stipula interpetiolar, bunga tunggal, aktinomorph, biseksual. Contoh tumbuhannya adalah Ixora javanica (Soka) c. Familia Solanaceae Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca) d. Familia Convolvulaceae Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau majemuk, bentuknya actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica (kangkung).
Pohon Waru, meskipun jarang ditengok dan dipedulikan orang, pohon ini sebenarnya banyak tumbuh di pinggir jalan. Sebagai pohon peneduh di tepi-tepi jalan raya, tepi sungai, pematang hingga berderet tumbuh di tepi pantai. Waru juga bisa tumbuh liar di hutan dan di ladang. Bentuknya tinggi, berdaun kasar, tidak menarik untuk di lihat. Bunganya kuningnya cukup mencolok meski bagi penggemar bunga, pasti tidak ingin memetiknya. Selain tinggi untuk di capai, juga tidak wangi. Tapi, mulai saat ini Anda harus peduli karena di balik ketidakmenarikkannya itu, tersimpan banyak khasiat sebagai pengobatan herbal. Mulai dari akar, kayu, daun, maupun bunganya. Pada tanah yang subur, pohon Waru batangnya tumbuh lurus. Tapi pada tanah yang tidak subur, batangnya tumbuh membengkok, bercabang, dan daun-daunnya lebih lebar. tingginya 5-15 meter. Kemampuan bertahannya tinggi karena toleran terhadap kondisi kering maupun kondisi tergenang. Tumbuhan ini tumbuh baik di daeerah panas dengan curah hujan 800 -2000 mm. Waru biasa di temui di daerah pesisir pantai yang berpasir, hutan bakau, dan juga di wilayah riparian. Batang Waru berkayu, bulat, bercabang, dan berwarna cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, SUNARTI SYAM NUR REZKY KHAIRUN NISAA., S.Farm 15020130106
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya/rupturnya selaput amnion sebelum dimulainya persalinan yang sebenarnya atau pecahnya selaput amnion sebelum usia kehamilannya mencapai 37 minggu dengan atau tanpa kontraksi. (mitayani,2011.buku keperawatan maternitas,hal:74) Ketuban pecah dini didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktu nya melahirkan,hal ini dapat terjadi pada akhirnya kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan,(sujiyati,2009,asuhan patologi kebidanan,hal:13) Ketuban pecah dini (KPD) merupakan pecahnya selaput janin sebelum proses persalinan dimulai,pada usia kurang dari 37 minggu.(errol norwiz,dan john,obstetric dan ginekologi,2007,hal:56) Oligohidromnion Oligohidramnion kadang terjadi pada kehamilan lebih bulan dan diyakini berkaitan insufisiensi plasenta. Jika fungsi plasenta berurang ,perfusi ke sistem organ janin juga akan berkurang, termasuk ke ginjal. Penurunan pembentukan urin janin menyebapkan oligohidramnion karena komponen utama cairan amnion adalah urin janin. (Buku Ajar Bidan MYLES, Ed. 14) Marks dan divon 1992 menemukan oligohidramnion yang didefinisikan sebagai indeks cairan amnion sebesar 5 cm atau kurang pada 12% dari 511 kehamilan berusia 41 minggu atau lebih. Pada 121 wanita yang diteliti secara longitudinal, terjadi penurunan rata -rata indeks cairan amnion sebesar 25 % per minggu setelah 41 minggu. Akibat berkurangnya cairan, resiko kompresi tali pusat, dan pada gilirannya gawat janin, meningkat pada semua persalinan, tetapi terutama pada kehamilan postterem (grubb dan paul, 1992:leveno dkk.1984).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.