Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Ibu hamil trimester kedua, yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-24. Pada trimester kedua ini, kehamilan biasanya sudah tampak jelas. Ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehamilannya mengeluhkan ketidaknyamanan.
1. Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta aspek -aspek yang menonjol pada wanita hamil a. Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada penpdeteksian komplikasi -komplikasi, mempersiapkan kelahiran, kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran b. Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta aspekaspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE 2. Mengevaluasi data dasar a. Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan yang pertama b. Evaluasi tersebut dapat dicermati pada tabel berikut ini Data Dasar Pertimbangan Amenore Diagnosis kehamilan Tanggal menstruasi terakhir Diagnosis kehamilan Keluhan yang disampaikan pasien Pemberian konseling Hasil pemeriksaan fisik -Kenaikan BB -Tes urin kehamilan ( tes HCG ) positif -Cloasma gravidarum -Perubahan pada payudara -Linea nigra -Tanda Chadwick -Tanda hegar Diagnosis kehamilan 3. Mengevaluasi a. Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya b. Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan sebelumnya tidak terulang lagi serta mmemastikan aspek mana yang efektif agar tetap dipertahankan c. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah : Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan pada kunjungan sebelumnya Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal -hal yang berfokus pada pemantauan kesehatan ibu dan janin d. Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut : Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada kunjungan sebelumnya Hal -hal yang membuat pasie kurang merasa nyaman Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari proses KIE yang lalu Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu setelah dilakukan penatalaksanaan 4. Pengkajian Data Fokus a. Riwayat Menayakan bagaimana perasaan pasien sejak kunjungan terakhirnya Menanyakan apakah pasien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang timbul sejak kunjungan terakhir Gerakan janin dalam 24 jam terakhir b. Deteksi ketidaknyamanan Menanyakan keluhan -keluhan yang biasa dialami oleh ibu hamil Menanyakan kemungkinan tanda -tanda bahaya yang dialami oleh ibu c. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan tekanan darah Mengukur TFU Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kemungkinan kehamilan ganda, serta mengetahui presentasi, letak, posisi dan penurunan kepala ( jika UK >36 minggu ) Memeriksa DJJ d. Pemeriksaan Laboratorium Protein urine Glukosa urine 5. Mengembangkan Rencana sesuai dengan Kebutuhan dan Perkembangan Kehamilan a. Jelaskan mengenai ketidaknyamanan normal yang dialaminya b. Sesuai dengan usia kehamilan ajarkan ibu tentang materi pendidikan kesehatan pada ibu c. Diskusikan mengenai rencana persiapan kelahiran dan jika terjadi kegawatdaruratan d. Ajari ibu untuk mengenal tanda -tanda bahaya, pastikan untuk memahami apa yang dilakukan jika menemukan tanda bahaya e. Buat kesepakatan untuk kunjungan berikutnya Sumber : Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika images.arikbliz.multiply.multiplycontent.com/.
Menurut WHO, setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, dari seluruh kematian bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa neonatal (usia di bawah 1 bulan). Setiap 6 menit terdapat 1 neonatus yang meninggal. Penyebab kematian neonatal di Indonesia adalah berat bayi lahir rendah 29%, asfiksia 27%, trauma lahir, tetanus neonatorum, infeksi lain, dan kealainan congenital. Berbagai upaya yang aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi penyebab utama kematian bayi baru lahir, meliputi pelayanan antenatal yang berkualitas, asuhan persalinan normal atau dasar, dan pelayanan asuhan neonatal oleh tenaga professional. Untuk menurunkan angka kematian bayi baru lahir karena asfiksia, persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan keterampilan manajemen asfiksia pada bayi baru lahir, kemampuan dan keterampilan ini harus digunakan setiap kali menolong persalinan. Oleh karena itu, keterampilan dan kemampuan penanganan resusitasi pada neonatal sangat penting dimiliki oleh setiap tenaga professional yang terlibat dalam penanganan bayi baru lahir.
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Media, 2022
Dimasa kini dokumentasi merupakan kegiatan yang mencakup seluruh kegiatan masyarakat, mulai dari kelahiran sampai dengan kematian, dari sistem manual sampai sistem yang canggih. Semuanya memerlukan aktivitas pendokumentasian sebagai kegiatan mencatat, menyimpan, menemubalik, menyebarkan dan mendayagunakan dokumen sebagai informasi terekam. Dokumentasi di tanah air Indonesia sekarang ini masih belum mendapat perhatian yang memadai. Dalam perlakuan masyarakat sekarang ini hanya seperti pengisi waktu luang. Di lapangan ada yang mencampurkan urusan dokumentasi perpustakaan dengan arsip. Padahal ada perbedaan pada koleksi, fungsi dan tujuannya masing-masing, sehingga Indonesia sering menemui kesulitan dalam mencari bukti data pada peristiwa-peristiwa tertentu. Masa depan perkembangan ilmu dokumentasi masih terlihat samar-samar, oleh sebab itu sudah menjadi tanggung jawab para remaja sebagai penerus bangsa, melanjutkan langkah dan mengembangkan keilmuan ini. Serta tak hanya mengenal pengertian dokumentasi dengan kegiatan foto-memfoto berbagai kegiatan. Namun diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai apa makna sebenarnya Dokumentasi. Karena Langkah dekonstruksi dalam ruang lingkup ilmu dokumentasi yang telah dicapai baik secara teoritis maupun praktis bukanlah sebuah akhir, namun justru menjadi langkah awal menuju era baru dokumentasi.
2008 ii HALAMAN PENGESAHAN Buku dengan judul JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) PENDEKATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI, yang disusun oleh tim penyususn dari jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, dengan ini dinyatakan sebagai dokumen resmi tentang Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS). Semarang, Agustus 2008 Dekan Ketua Jurusan Biologi (Drs. Kasmadi Imam S, MS) (Dra. Aditya Marianti, M.Si) NIP. 130781011 NIP 132046851 iii SEKAPUR SIRIH Pengembangan kurikulum adalah kebutuhan mutlak suatu institusi pendidikan, Tak terkecuali jurusan Biologi FMIPA UNNES. Atas dasar hasil evaluasi yang dilaksanakan selama ini ditengarai bahwa mahasiswa tidak belajar biologi sebagaimana seharusnya belajar biologi. Untuk itu perlu dikembangkan suatu kurikulum yang akan mengantarkan mahasiswa.. Sebagai bagian dari sains, Biologi memiliki karateristik yang berbeda dengan ilmu sains lainnya. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah mahluk hidup dan persoalan yang dipelajari adalah persoalan kehidupan. Objek belajarnya nyata terdapat di sekitar pembelajar sehingga eksplorasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk mempelajarinya. Hal ini tentunya berimplikasi terhadap pendekatan dan strategi pembelajarannya. Memerlukan pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajarannya. Setelah melalui berbagai penelitian dan evaluasi terhadap implementasinya baik di lingkup pembelajaran di jurusan Biologi maupun di sekolah-sekolah menengah di kota Semarang, maka jurusan Biologi FMIPA UNNES mengembangkan kurikulum yang didekati dengan prinsip-prinsip eksplorasi. Kurikulum tersebut disebut dengan Kurikulum Biologi dengan a Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Untuk lebih memahami apa itu JAS dan bagaimana implementasinya maka disusunlah buku ini yang berisi penjelasan apa, mengapa dan bagaimana pendekatan JAS, juga ditambahkan beberapa contoh yang berkaitan dengan implementasi pendekatan JAS dalam pembelajaran. Buku ini kiranya dapat digunakan sebagai bacaan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang pendekatan JAS baik bagi dosen, guru, maupun mahasiswa. Semarang, Agustus 2008 P e n y u s u n iv KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr Wb Syukur alhamdulillah dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan keselamatan dan kesehatan kepada kita sekalian sehingga sampai saat ini kita masih dapat melaksanakan tugas sebagai dosen FMIPA UNNES. Kami pimpinan FMIPA UNNES mengucapkan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada Jurusan Biologi yang telah berhasil menyusun buku dengan judul Jelajah Alam Sekitar Pendekatan Pembelajaran Biologi. Tersusunnya buku ini menambah jumlah buku yang telah diterbitkan oleh FMIPA UNNES. Kami berharap buku ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar para mahasiswa FMIPA UNNES khususnya mahasiswa Jurusan Biologi, disamping dapat memperluas variasi para dosen dalam penyelenggaraan pembelajaran biologi.
FH Unsyiah, 2019
[Materi Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), Aula FH Unsyiah, 23 Juni 2019] Materi ini, terkandung tiga hal di dalamnya, yakni penelusuran, pendokumentasian, dan hukum. Ketiga hal ini harus dijelaskan terlebih dahulu, agar kita mendapat gambaran bagaimana semuanya itu dioperasionalkan. Kata "penelusuran" berasal dari kata "telusur", menurut Kamus Bahasa Indonesia yang berarti "penelahaan; penjajakan". Istilah "telusur", bermakna (1) berjalan sepanjang tepi (sungai, jalan); (2) menelaah; menjajaki; mengusut. Kata "pendokumentasian" berasal dari kata "dokumentasi", yang berarti (1) pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan; (2) pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain. Pendokumentasian menunjuk pada proses, cara, perbuatan mendokumentasikan [mengatur dan menyimpan sebagai dokumen]. Satu kata lagi, hukum, ada banyak versi artinya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata "hukum" diartikan (1) peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah; (2) undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; (3) patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang tertentu; (4) keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan), vonis. Dalam literatur hukum, kata "hukum" diartikan secara beragam. Achmad Ali (Ali, 2002) menulis satu bab khusus tentang apakah hukum itu? Hal yang menarik, Achmad Ali menegaskan kesulitan pendefinisian hukum. Sejumlah definisi, antara lain: (1) Jhering, hukum adalah sejumlah kondisi kehidupan sosial dalam arti luas, yang dijamin oleh kekuasaan negara melalui cara paksaan yang bersifat eksternal); (2) Bellefroid, hukum yang berlaku dalam masyarakat mengatur tata tertib masyarakat, dan didasarkan atas kekuasaan yang ada di dalam masyarakat itu; (3) Leon Duguit, hukum adalah tingkah laku warga masyarakat, yang merupakan aturan dimaan daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh warga masyarakat sebagai jaminan bagi kepentingan bersama terhadap orang yang melakukan
Pencatatan dan pelaporan keluarga vberencana adalah suatu kegiatan mencatat dan melaporkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh klinik KB, BPS, atau tempat pelayanan lainnya.
Ana Lailatu Zulfa , 2022
Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen diartikan oleh Kumano sebagai "The process of Collecting data which shows the development of learning". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan istilah yang tepat untuk penilaian proses belajar siswa. Namun meskipun proses belajar siswa merupakan hal penting yang dinilai dalam asesmen, faktor hasil belajar juga tetap tidak dikesampingkan. Gabel mengkategorikan asesmen ke dalam kedua kelompok besar yaitu asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen yang tergolong tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi, dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang tergolong ke dalam asesmen alternatif (non-tes) adalah essay/uraian, penilaian praktek, penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar Cek, penilaian oleh teman sebaya/sejawat, penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi, diskusi dan interview (wawancara).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Konsep dasar Dokumentasi keperawatan, 2021
DAFIS & DOKUMENTASI KEBIDANAN KEMENKES, 2019