Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah
Ketersediaan dan akses air bersih masih menjadi persoalan di Kalimantan Barat, salah satunya di Ponpes Al-Fatah, Desa Sungai Itik. Keperluan dalam sehari-hari Ponpes Al-Fatah menggunakan sumber air yang berasal dari air hujan dan air sungai untuk keperluan MCK, namun air hujan belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih dari aspek kontinuitas, sedangkan air sungai dari aspek kualitas. Oleh karena itu diperlukan teknologi pengolahan air bersih tepat guna untuk mengolah air sungai menjadi air bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air sungai didepan Ponpes Al-Fatah, dan merancang teknologi pengolahan air tepat guna berdasarkan kualitas air baku yang dimanfaatkan. Metode pengolahan air yang dipilih adalah unit pengolahan lengkap. Hasil Analisis kualitas air baku sungai didepan Ponpes Al-Fatah Desa Sungai Itik, pH 7,18, kekeruhan 6,89 NTU, warna 109 TCU, TDS 603 mg/l, suhu 36℃, dan total coliform 33 APM/100 ml. Pengolahan air dengan unit operasi dan proses yang sudah diran...
2018
Pemenuhan kebutuhan air bersih di beberapa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat masih menjadi permasalaan hingga saat ini. Tingginya angka kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan serta keterbatasan sarana untuk mendapatkan air bersih menjadi faktor penyebab rentannyamasyarakat mengalami krisis air bersih. Diperlukan penerapan teknologi pengolahan air bersih yang sederhana dan mudah diaplikasikan dengan menggunakan bahan baku air laut dan air sungai. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat alih teknologi pembuatan alat pengolahan air dan pengoperasiannya dilakukan. Kegiatan meliputi penyuluhan kepada masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, praktik kerja pembuatan alat, instalasi dan pengoperasiannya. Air laut dapat menjadi bahan baku air bersih melalui teknologi desalinasi berbahan kaca dan aluminium dengan menggunakan sinar matahari sebagai sumber panas. Sedangkan air sungai dapat diolah menjadi airbersih melalui teknologi filtrasi-adsorpsi oleh saringan pasir ...
ABSTARK Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat. Sampai saat ini masalah air bersih masih banyak dijumpai baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Salah satu teknologi pengolahan air untuk daerah pedesaan yang sederhana, mudah dan murah yakni teknologi saringan pasir lambat. Teknologi saringan pasir lambat yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya adalah saringan pasir lambat konvesional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow), sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, maka sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir, sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti semula, sehingga memerlukan tenaga yang cucup banyak. Hal inilah yang sering menyebabkan saringan pasir lambat yang telah dibangun kurang berfungsi dengan baik, terutama pada musim hujan. Untuk mengatasi problem sering terjadinya kebuntuan saringan pasir lambat akibat kekeruhan air baku yang tinggi, dapat ditanggulangi dengan cara modifikasi disain saringan pasir lambat yakni dengan menggunakan proses saringan pasir lambat "UP Flow (penyaringan dengan aliran dari bawah ke atas). Dengan sistem penyaringan dengan aliran dari bawah ke atas maka waktu operasi menjadi lebih panjang, dan cara pencucian media penyaringnya lebih mudah. Dalam rangka meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan, maka perlu disesuaikan dengan sumber air baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu alternatif yakni dengan menggunakan teknologi pengolahan air sederhana dengan "Saringan Pasir Lambat". Sistem saringan pasir lambat adalah merupakan teknologi pengolahan air yang sangat sederhana dengan hasil air bersih dengan kualitas yang baik. Sistem saringan pasir lambat ini mempunyai keunggulan antara lain tidak memerlukan bahan kimia (koagulan) yang mana bahan kimia ini merupakan kendala sering dialami pada proses pengolahan air di daerah pedesaan. Di dalam sistem pengolahan ini proses pengolahan yang utama adalah penyaringan dengan media pasir dengan kecepatan penyaringan 5-10 m3/m2/hari.. Air baku dialirkan ke tangki penerima, kemudian dialirkan ke bak pengendap tanpa memakai zat kimia untuk mengedapkan kotoran yang ada dalam air baku. selanjutnya di saring dengan saringan pasir lambat. Setelah disaring dilakukan proses khlorinasi dan selanjutnya ditampung di bak penampung air bersih, seterusnya di alirkan ke konsumen.
RODA: Jurnal Pendidikan dan Teknologi Otomotif
Proses pengeringan hasil dari pertanian dan perkebunan menjadi masalah yang tengah dihadapi oleh para petani tradisional hasil panen pertanian dan perkebunan memerlukan perlakuan khusus dalam pengeringannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pengeringan pertanian dan perkebunan menggunakan tenaga air. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai proses pengeringan hasil pangan seperti padi, lada, jagung, kopi dan lain sebagainya para petani kebanyakan masih melakukan proses pengeringan secara manual yaitu dengan cara menjemur hasil panen dibawah sinar matahari cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4-7 hari tergantung jenis panen apa yang akan dikeringkan bila cuaca bagus tidak terjadi hujan maka pengeringan akan cepat selesai. Dan apabila cuaca hujan maka itu menjadi msalah tersendiri oleh para petani. Alat pengeringan ini menggunakan sumber tenaga air dan sebuah drum dengan kapasitas sekitar 100-150 kg dengan dimensi 750x1200 mm untuk menampung hasil ...
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan air bersihsudah menjadi masalah yang sangat umum dan belum teratasi di sebagian besar wilayah negaraIndonesia pada umumnya terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Air bersih yang sehatharus sesuai dengan persyaratan kesehatan yang telah ditetapkan melalui peraturan enterikesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.Selama ini masyarakat desa Buruk Bakul dalam memenuhi kebutuhan air memiliki kebiasaanmenampung air hujan pada saat musin hujan dan menggunakan air sumur bor (air tanahdalam/artesis) pada saat musim kemarau. Metoda yang dilaksanakan adalah pengolahan airsumur bor melalui teknologi ultrafiltrasi dan reverse osmosis. Tahapan yang dilaksanakan dalam pengolahan air sumur bor menjadi air bersih adalah koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi,dekolorisasi, netralisasi dan desinfektasi. Dari pengabdian yang sudah dilakukan pengujiankualitas air pada masukan a...
JURNAL PIJAR MIPA, 2018
Penerapan teknologi tepat guna tentang proses pengolahan air siap minum dengan menggunakan metode filtrasi, adsorpsi dan reverse osmosis telah dilakukan. Rancangan alat pengelolaan air siap minum menggunakan kombinasi filtrasi-adsorpsi meliputi saringan pasir lambat (terdiri dari pasir silika, arang aktif, ijuk, kapas, dan kerikil) membran selulosa, granula karbon, karbon aktif, membran RO (reverse osmosis), dan lampu ultraviolet untuk desinfikasi. Penentuan beberapa parameter fisik (bau, warna), kimia (pH, Fe, nitrit, amonia, BOD5, COD, DO) dan biologi (bakteri E-coli) dari sumber air (irigasi) dan air hasil pemurnian dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Mataram dan Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi Provinsi NTB. Air siap minum yang dihasilkan memiliki kualitas sesuai dengan baku mutu air minum Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tanggal 19 April 2010. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa masyarakat menyukai air hasil pengolahan d...
Many researches about utilization of soil as adsorbent have been carried out. The pollutants have been adsorbed are refractory organic, arsen (III) and boron, phosphate, low molecul weight halocarbon, quarter amina, monobutyltin, 1,4-dichlorobenzene, 1,2,4-trichlorobenzene, and polyoxyethylene sorbitan monooleat. The adsorption of detergent and phosphate using soil of halloysite mineral from Mojokerto also was carried out. The research results are mathematical equation that could be used to predict a service time and a soil demand. An ability of soil to remove the pollutants was supported by the facts that there are many physical, chemical and biological processes in and around of soil grain. For this reason, there is an idea for raising the natural treatment as a recent technology of industrial wastewater treatment. 1. PENDAHULUAN Pemanfaatan tanah sebagai media pengolahan air limbah dikenal dengan pengolahan secara alamiah. Pengolahan secara alamiah diharapkan dapat lebih dikembangkan karena pengolahan jenis ini relatif lebih ekonomis dengan tujuan memanfaatkan potensi alam setempat. Telah banyak dilakukan penelitian yang memanfaatkan tanah sebagai bahan pengadsorpsi. Pada Tabel 1 ditunjukkan beberapa penelitian yang menggunakan tanah sebagai bahan pengadsorpsi terhadap beberapa polutan, baik bahan organik maupun anorganik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dikembangkan suatu teknologi pengolahan air limbah yang memanfaatkan potensi alam yang dimiliki oleh tanah, yaitu potensi berlangsungnya proses fisik, fisik-kimiawi, dan biologis. Proses-proses tersebut mempunyai kemungkinan yang sangat besar dalam hal penurunan kadar bahan pencemar yang dibawa oleh air limbah. Proses yang akan dikaji pada makalah ini dibatasi pada proses fisik-kimiawi.
Dalam rangka meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan, maka perlu disesuaikan dengan sumber air baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu alternatif yakni dengan menggunakan teknologi pengolahan air sederhana dengan "Saringan Pasir Lambat". Sistem saringan pasir lambat adalah merupakan teknologi pengolahan air yang sangat sederhana dengan hasil air bersih dengan kualitas yang baik. Sistem saringan pasir lambat ini mempunyai keunggulan antara lain tidak memerlukan bahan kimia (koagulan) yang mana bahan kimia ini merupakan kendala sering dialami pada proses pengolahan air di daerah pedesaan. Di dalam sistem pengolahan ini proses pengolahan yang utama adalah penyaringan dengan media pasir dengan kecepatan penyaringan 5-10 m3/m2/hari.. Air baku dialirkan ke tangki penerima, kemudian dialirkan ke bak pengendap tanpa memakai zat kimia untuk mengedapkan kotoran yang ada dalam air baku. selanjutnya di saring dengan saringan pasir lambat. Setelah disaring dilakukan proses khlorinasi dan selanjutnya ditampung di bak penampung air bersih, seterusnya di alirkan ke konsumen. Jika air baku baku dialirkan ke saringan pasir lambat, maka kotoran-kotoran yang ada di dalamnya akan tertahan pada media pasir. Oleh karena adanya akumulasi kotoran baik dari zat organik maupun zat anorganik pada media filternya akan terbentuk lapisan (film) biologis. Dengan terbentuknya lapisan ini maka di samping proses penyaringan secara fisika dapat juga menghilangkan kotoran (impuritis) secara bio-kimia. Biasanya ammonia dengan konsetrasi yang rendah, zat besi, mangan dan zat-zat yang menimbulkan bau dapat dihilangkan dengan cara ini. Hasil dengan cara pengolahan ini mempunyai kualitas yang baik. Cara ini sangat sesuai untuk pengolahan yang air bakunya mempunyai kekeruhan yang rendah dan relatif tetap. Biaya operasi rendah karena proses pengendapan biasanya tanpa bahan kimia. Tetapi jika kekeruhan air baku cukup tinggi, pengendapan dapat juga memakai baghan kimia (koagulan) agar beban filter tidak terlalu berat. 1.2. Tujuan dan Sasaran Menyebar luaskan teknologi pengolahan air dengan proses saringan pasir lambat dengan arah penyaringan dari bawah ke atas (Up Flow). Sasarannya adalah agar teknologi ini dapat ditiru atau dimanfaatkan oleh masyarakat. 1.3. Manfaat Dengan menggunakan teknologi saringan pasir lambat Up Flow, dapat dihasilkan air olahan dengan kualitas yang baik dengan biaya operasional sangat murah. Pengopersiannya sangat mudah dan sederhana. II. PROSES PENGOLAHAN 2.1. Saringan Pasir Lambat Konvensional Secara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat konvensional terdiri atas unit proses yakni bangunan penyadap, bak penampung, saringan pasir lambat dan bak penampung air bersih. Unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat merupakan suatu paket. Air baku yang digunakan yakni air sungai atau air danau yang tingkat kekeruhannya tidak terlalu tinggi. Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak
Matrik, 2020
Dalam kondisi saat ini khususnya daerah Kabupaten Gresik, yang sudah didominasi kawasan industri mengalami perubahan signifikan terhadap kondisi lingkungan yang berada disekitarnya, secara khusus kondisi perubahan dampak lingkungan terjadi pada kualitas air. Padahal air menjadi sumber utama kehidupan dan kebutuhan masyarakat luas untuk memenuhi hajatnya. Adanya perubahan warna maupun rasa pada sumber air yang berada di daerah gresik kawasan industri meliputi desa manyar, desa duduksampean maupun desa cerme, merupakan dampak akibat tercemarnya kondisi lingkungan yang menjadikan air sudah tidak murni lagi, karena sumber mata air maupun aliran air terkontaminasi oleh aktivitas limbah industri baik secara sengaja maupun tidak sengaja yang dilakukan oleh industri perusahaan yang berada diwilayah tersebut. Pada riset penelitian ini menemukan masalah yang terjadi pada kondisi kualitas air dengan 3 obyek yang diteliti antara lain desa manyar, desa duduksampean dan desa cerme, adapun tindakan yang dilakukan adalah melakukan survei tentang mutu air dari 3 obyek tersebut dengan menggunakan metode quality function deployment. Sehingga dapat memberikan solusi alternatif penanggulangan kualitas air tersebut bagi masyarakat yang berada di kawasan industri tersebut. hasil dari riset penelitian ini memberikan data berupa kriteria visual penampakan 3,77. Atribut visual warna 3,55. Dan atribut jenis air 3,53, PH diatas rata-rata batas normal 7,5.serta memiliki kandungan klorida yang tinggi mencapai 4,694.82 ng / L. maka alternatif solusi untuk memperbaiki mutu air adalah dengan pembuatan produk water pump filter untuk mengembalikan kondisi air yang lebih baik dan jernih, sehingga layak digunakan oleh masyarakat secara luas sesuai dengan pertimbangan data penelitian MATRIK
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Appropriate Technology Application for MSME Organic Waste Processing as Worm Feed . Waste is a problem that has not been resolved, therefore to reduce the adverse effects caused by waste, it is necessary to innovate waste management in order to have economic value. With this innovation in managing waste, the community can reduce the level of waste accumulation and reduce air pollution, especially for processing organic waste. CV. Rumah Alama Jaya (RAJ) Organics is a partner in this program because it produces worm feed using raw materials for organic waste. However, there are obstacles in the field of production that is a tool for making feed ingredients in worms that are still done in the traditional way and require a long time. The solution offered is to make an organic waste blender machine that can chop organic waste such as leaves and twigs to be used as worm feed. The methods used in making this waste treatment machine are location survey, group discussion, literature study, t...
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2019
Desa Kulingkinari Kecamatan Batudaka Kabupaten Tojo Una-Una mengalami permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warganya. Masyarakat Desa Kulingkinari memanfaatkan air bersih dari Desa Molowagu dengan menggunakan transportasi ojek air bertarif Rp. 5.000 / galon. Hal ini terjadi karena beberapa sumur yang ada di Desa Kulingkinari mempunyai kualitas air payau yang berpeluang mengalami pencemaran. Sesuai prioritas kebutuhan maka ditawarkan solusi permasalahan yang dihadapi yakni dengan penyuluhan tentang teknologi penjernihan dan pengolahan air bersih dengan model rancang bangun instalasi filter beton pasir. Hasil sosialisasi dan penyuluhan pengolahan air bersih di Desa Kulingkinari melalui proses penjernihan air dengan instalasi teknologi filter beton pasir sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat berharap agar dapat dibuat sebuah pilot project dalam rangka percontohan di Desa Kulingkinari menggunakan instalasi filter beton pasir. Luaran yang dicapai adalah peningkat...
JURNAL ABDIMAS DINAMIS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim PKM Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) di Kampung Yamta distrik Arso kabupaten Keerom adalah pendampingan pembuatan pengolahan air sumur dengan menggunakan teknologi filtrasi bertingkat untuk kebutuhan air bersih. Penggunaan teknologi filtrasi bertingkat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Dengan adanya filtrasi bertingkat, air dapat disaring dengan lebih efektif dan efisien, menghilangkan kontaminan dan zat-zat berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia. Selama 1 bulan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) bersama masyarakat membuat instalasi teknologi filtrasi bertingkat air bersih dengan fasilitas yang sangat sederhana (berbasis lokal), dan sudah di gunakan masyarakat. Keuntungan penggunaan teknologi filtrasi bertingkat untuk kebutuhan air bersih masyarakat adalah , menghilangkan berbagai jenis kontaminan, meningkatkan kualitas air, memin...
ABSTRAK Dari hasil penelitian terdahulu bisa disimpulkan bahwa lumpur PDAM Surabaya (dari Instalasi Ngagel) dapat dimanfaatkan kembali sebagai : alum recovery, pembuatan batako, sebagai tanah urug untuk keperluan pertanian. Untuk memilih yang terbaik dari 3 alternatif tersebut telah dilakukan pemilihan teknologi memakai metoda AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan bantuan program Expert Choice. Sebagai responden dipilih 5 orang pengambil keputusan di PDAM Surabaya dan 5 orang ahli teknologi produksi bersih di Jurusan Teknik Lingkungan ITS. Dari hasil analisis diperoleh bahwa teknologi alum recovery adalah teknologi produksi bersih yang terbaik dibandingkan dengan batako dan tanah urug. Dengan memakai metoda CBA (Cost Benefit Analysis) telah dilakukan penilaian kelayakan ekonomi untuk teknologi alum recovery, dan hasilnya menunjukkan bahwa teknologi produksi bersih berupa alum recovery ini ternyata cukup layak untuk diaplikasikan di PDAM Surabaya, khususnya di Instalasi Ngagel I, II, dan III. ABSTRACT The results of the former research explained that the mud sediment of PDAM Surabaya can be reused as : alum recovery, bricks production, and land cover in the field of agriculture. AHP (Analytical Hierarchy Process) method selection was implemented with Expert Choice Program as assistance in order to choose the best option above 5 executives has been selected as respondent and 5 expert in cleaned production from Environmental Engineering Department of ITS Surabaya. The result of the analysing shows that alum recovery technology is the best choice in cleaned production technology. It's better than using mud in brick production or in land cover. Economical proper test has been implemented by using CBA (Cost Benefit Analysis) method and the result shows that alum recovery technology is adequate to implement in PDAM Surabaya, especially in Ngagel I, II, III Installations.
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN, 2019
Peat water has a brown color, humic acid content, organic substances, iron and pH levels are very high. To overcome the problem of peat water to be made clean water need to be processing first. Continuous processing of peat water includes; Neutralization, aeration, coagulation – flokulation, and filtration is a complete set of processes but is packaged in a simple form. This process is designed according to the condition and level of education of rural communities in peat water treatment. This study was conducted at a shelter in the village of Peunaga Cut Ujong Meurebo West Aceh. This research aims to reduce acidity, color, turbidity, flavor, iron (Fe), Zeng (Zn), organic matter, nitrate (NO3), and Nitrit (NO2). The research method is an experimental that is directly applied in the field. From the laboratory results in the UPTD Health Banda Aceh has been conducted test water quality before and after processing there are significant results. The results of experimental studies throug...
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia
Salah satu sumber air bersih yang digunakan masyarakat Desa Bunga Raya, Kec. Bunga Raya Kab. Siak untuk mandi, mencuci, masak, dan minum adalah air tanah. Air tanah digunakan bersumber dari sumur gali maupun sumur bor. Dari hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan warna air sumur masyarakat kuning seperti sirup lemon, baunya seperti bau karat dan bau telur busuk jika baru di pompa, rasanya jika untuk kumur-kumur seperti agak asam dan ngilu di gigi, sehingga jika ini dikonsumsi dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang tanpa tindak lanjut dapat membahayakan masyarakat desa setempat. Melihat kondisi ini tim pengabdian dengan berkoordinasi dengan pejabat setempat (Ketua RT) menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan Sosialisasi & Pelatihan Teknologi Pengolahan Air Bersih sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Bunga Raya, Kec. Bunga Raya Kabupaten Siak. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan dengan metode penyuluhan dan demonstrasi pembuatan teknologi pe...
Secara ekonomi, air sadah merugikan karena memboroskan penggunaan sabun natrium. Air sadah ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air sadah temporer dan air sadah permanen. Yang bisa dihilangkan dengan pemanasan adalah air sadah temporer sedangkan air sadah permanen harus dengan proses kapur-soda, ion exchanger atau demineralisasi. Persyaratan kualitas kesadahan air industri tertentu lebih tinggi daripada air minum sehingga terapan teknologinya berbeda. Air untuk proses industri tertentu perlu ion exchanger menggunakan resin agar tidak terjadi scaling di dalam peralatannya.
Beberapa masalah kualitas air baku adalah sebagai berikut: a. Masalah kualitas dari parameter bau: Bau tanah Bau besi Bau sulfur Bau lainnya b. Masalah kualitas dari parameter rasa: Rasa asin atau payau Rasa besi Rasa tanah tanpa kekeruhan Rasa lainnya c. Masalah kualitas dari parameter kekeruhan: Kekeruhan sedang, coklat dari lumpur Kekeruhan tinggi, coklat dari lumpur Kekeruhan berwarna putih Kekeruhan berwarna sedikit kuning setelah air berada sebentar di dalam ember d. Masalah kualitas dari parameter warna: Cokelat tanpa kekeruhan Cokelat bersama dengan kekeruhan Warna utih Warna lainnya A. Karakteristik dan Permasalahan Sumber Air Baku Permukaan Karakteristik dan permasalahan air baku permukaan yang ada di Indonesia secara umum digolongkan menjadi: (Tri Joko, 2010) A. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan tinggi Air permukaan ini telah mengalir pada permukaan tanah yang rentan terhadap erosi atau ditutupi dengan vegetasi yang rendah kerapatannya. B. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan rendah sampai sedang Air ini pada umumnya mempunyai sifat stabil di danau atau waduk yang sedikit mengandung gulma atau tanaman air seperti halnya air pada golongan pertama, hanya saja telah mengalami pengendapan yang cukup lama dengan waktu tinggal lebih dari satu minggu. C. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang sifatnya temporer Air yang mengalir di atas permukaan yang tertutup vegetasi cukup rapat dan curam akan mengahsilkan air keruh ssat musim hujan dan jernih saat tidak hujan. Saat hujan terjadi erosi sedimentasi setelah debit dan kecepatan air meningkat tajam. Tingkat kekeruhan yang tinggi hanya terjadi beberapa saat, 2-3 jam setelah hujan reda air kembali ke aliran dasar "base flow" dan air kembali jernih. Air sungai dengan kekeruhan temporer sering terjadi di daerah pegunungan. D. Air permukaan dengan kandungan warna yang sedang sampai tinggi Air ini umumnya telah mengalir pada daerah dengan tingkat humus tinggi atau gambut. Pada umumnya air mempunyai tingkat warna di atas 20 PtCo sebagai akibat terlarutnya zat tannin dari sisa-sisa humus. Biasanya pH air bersifat asam (4-7). Air ini mempunyai tingkat kekeruhan dan warna tinggi. E. Air permukaan dengan tingkat kesadahan tinggi Kesadahan pada prinsipnya adalah terkontaminasinya air oleh unsur kation seperti Ca, Mg, Na dan sebagainya. Air sadah tinggi mengalir pada daerah bebatuan kapur. Kesadahan dapat dikatakan tinggi dan mulai berakibat pada alat-alat masak adalah di atas 100 mg/l CaCO3. Kesadahan di atas 300 mg/l bila dikonsumsi secara terus menerus akan merusak ginjal manusia. F. Air permukaan dengan kekeruhan sangat rendah
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
During the Covid-19 pandemic, the tourist village of Sumbergedang, Pandaan Pasuruan, experienced a drastic decrease in visitors, which greatly reduced their income. Meanwhile, in the village, water from the mountains is very abundant. Purpose and solution offered is to manage clear water in the village using Simple Appropriate Technology, namely making a tubing tube to fill the clear water which will later be processed into clean water. The clean water produced is ready to drink, and this will be a separate effort to increase the income of residents in thetourist village of Sumbergedang during the Covid-19 pandemic.
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Di Desa Dolago Padang Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong melalui kegiatan penerapanTeknologi Tepat Guna Pengolahan air tanah Dengan sistim Aerasi bertingkat dan Filtrasi adalah sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kualitas air bersih masyarakat yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Metode pengabdian kepada masyarakat berupa pembuatan alat pengolahan air berupa alat penyaringan dengan menggunakan kombinasi sistim aerasi dan filtrasi yang menggunakan media pasir dan karbon aktif. Kegiatan ini dilaksanakan Di Desa Dolago Padang Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong muali tanggal 12 – 21 Februari 2022. Sasaran kegiatan adalah warga masyarakat Desa Dolago Padang berjumlah 20 KK. Pelaksanaan pengolahan air bersih dilaksanakan dengan melalui beberapa tahapan yaitu tahap pertama pemeriksaan kualitas fisik dengan parameter Bau, warna dan kekeruhan serta parameter kimia Besi (Fe), Mangan (Mn). pengukuran Paramet fisi...
Proceeding Annual Engineering Seminar 2012, D131-D13, ISBN: 978-602-98726-1-3., 2012
The decreasing of the rivers quality in Jakarta caused by no installation of communal wastewater treatment. Therefore, the examination of river quality was conducted to determine the level of water pollution in the estuary and to formulate basic concepts of communal Wastewater Treatment Plant (WWTP) design alternatives. Generally, the scope of the research is divided into two analyses. The first stage is to analyze the chemical and biological quantitative water sample at 10 points of the river estuary for domestic wastewater and one point of PT. “X” effluent for industrial wastewater. The second stage is to analyze the alternatives of WWTP design. According to “SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 582 Tahun 1995” about determination of the designation and river water quality standards for raw water and wastewater, the results of river water quality monitoring for class D of raw water as urban and agricultural activity does not meet quality standards, in particular the parameter COD (11.54-106.54 mg / l), BOD (10.32-88.2 mg / l), Coliform (90,000-570,000,000/100 ml) and Fecal Coli (47,833-431,000,000/100 ml). One of the solutions for reducing pollutants is constructing the communal Anaerobic Baffled Reactor (ABR) for domestic wastewater and the small WWTP for industrial wastewater.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.