Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2023
…
3 pages
1 file
Setelah sebelumnya penulis mengulas gerakan sosial dalam tiga aspek, yaitu kemunculan gerakan sosial, aktor gerakan sosial, dan ideologi gerakan sosial. Pada artikel ini akan menjelaskan tentang perspektif gerakan sosial, jenis gerakan sosial, serta tahapan gerakan sosial dari berbagai literatur.
Analisis Gerakan Sosial terhadap PT. Indorayon dengan Teori Peluang Politik dan Mobilisasi
Adapun isu yang diangkat adalah mengenai bagaimana gerakan sosial ForBALI yang berangkat dari kampanye media sosial menjadikan adanya representasi demokrasi secara nyata.
2023
Demokrasi merupakan sistem politik yang memberikan ruang dan kebebasan bagi masyarakat untuk berpartisipasi, tidak ada batasan bagi setiap individu untuk memberikan input kepada pemerintah, semua kegiatan partisipasi politik yang mempengaruhi jalannya kebijakan dalam berbagai bentuk, kreasi, dan kreativitas mendapat kesempatan sama mengisi ruang-ruang publik, syaratnya disampaikan secara tertib dan damai.
https://retizen.republika.co.id, 2023
Di dalam teori Gerakan Sosial Klasik (GSK) menjelaskan kemunculan aksi perlawanan bersifat kolektif yang melibatkan massa partisipan sangat banyak, disebabkan oleh adanya kesenjangan serta ketidakadilan ekonomi. Kesenjangan itu bersumber dari kebijakan tidak populis yang dikeluarkan pemerintah, sehingga kepemilikan atas kekayaan tidak terdistribusi secara merata dan adil ke seluruh lapisan masyarakat. Kelompok borjuis-kapitalis dituding mendapatkan porsi kepemilihan lebih banyak dari kelas sosial lain. Keberpihakan sistematis pemerintah kepada kelompok itu, mengakibatkan terjadi ketimpangan sosial ditengah-tengah masyarakat. Dari adanya ketimpangan kepemilikan, akhirnya menjadi pemicu munculnya aksi-aksi perlawanan berskala massif.
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata'ala karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang "Mobilitas Sosial dan Penduduk" sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban tugas mata kuliah Sosiologi Ekonomi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Suryadi Marthadinata selaku dosen mata kuliah Sosiologi Ekonomi.Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah yang penulis susun ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan atau kritikan dari pembaca, agar penulis dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas pada makalah-makalah yang akan penulis susun di lain kesempatan. Demikian kata pengantar yang dapat penulis tuliskan, semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya.
Perilaku sosial merupakan hal terpenting dalam suatu sosialisasi kehidupan, tak sedikitpun seseorang mengelak akan keberadaan perilaku sposial di sekitar kita. Oleh karena itu, kehidupan di masyarakat sangat sarat dengan perilaku sosial, baik itu perilaku sosial yang individualis maupun kolektif. Keberadaan perilaku ini dapat membawa dampak tersendiri bagi dunia sosial yakni penyimpangan dari perilaku sosial tersebut. Keberadaan perilaku kolektif membawa dampak besar bagi kehidupan sosial masyrakat, dan banyak perilaku-perilaku ini yang tidak sesuai dengan norma-norma institusi atau lembaca masyarakat yang berlaku di masyarakat umum. Perilaku inilah yang memberikan kontribusi terbesar dalam seleksi keberadaan perilaku-perilaku penyimpangan sosial. Dalam kehidupan nyata, banyak kita temukan berbagai macam bentuk penyimpangan dari perilaku kolektif ini, sehingga pada makalah ini selain membahas bentuk dari perilaku kolektif, kami juga membahas mengenai penyimpangan perilaku kolektif. Selain perilaku kolektif, gerakan sosial juga turut berkembang dalam masyarakat. Sebuah gerakan sosial, apapun latar belakang hsitoris terbentuknya, pada hakekatnya menekankan pada suatu tujuan utama gerakan yaitu suatu perubahan. Tidak menjadi masalah apakah perubahan yang diinginkan bersifat infrastruktur atau suprastruktur. Semenjak manusia mulai hidup berkelompok, dan selanjutnya membentuk suatu komunitas dalam sebuah lingkungan sosial sendiri dengan dibatasi oelh wilayah darat, laut dan udara beserta aturan main yang bersifat hukum dan politik, maka sejarah banyak mencatat momen penting bagaimana sebuah gerakan sosial mampu menjadi motor penggerak utama perubahan sosial. Gerakan sosial tersebut memunculkan peran kelompok yang mampu merubah tatanan infrastruktur maupun suprastruktur kehidupan berbangsa dan bernegara atas negara yang bersangkutan. Sebagai contoh, dalam sejarah revolusi Indurstri, revolusi Amerika, ervolusi Perancis, revolusi Rusia, dan kemerdekaan Indonesia. Kita dapat melihat bahwa revolusi tersebut distimulasi oleh berbagai situasi dan kondisi sehingga melahirkan suatu gerakan sosial.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 2019
https://retizen.republika.co.id/, 2023
SINTHOP: Media Kajian Pendidikan, Agama, Sosial dan Budaya
ANANTA SALSA FADILLAH dan NAVILLA PUTRI ERIYANDI, 2022