Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik
Self-interest starts at the early life of human beings. Along with his body self-interests also grows in the biological growth of a child. Mankind tends to do everything for his own interest, such as to fulfill his needs. Meanwhile, there is another terminology that close to self-interest, i.e. selfishness. Regardless we have to determine the meaning of both terminologies. Self-interest depends on condition, while selfishness focus on ones own interest. Selfishness has no value per se, and it is different with self-interest. In social relationship, self-interest is not without problem. In this paper, we try to describe several conditions of such relationship by using the theory of George Simmel. Is there any condition to bring the self-interest for a good relationship? Therefore, the purpose of this paper is to achieve the knowledge and an encouragement for the highest social virtue in relationship.
Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah pada yang dihadapi oleh setiap orang, yaitu kepentingan manakah yang harus saya utamakan? Kepentingan saya selaku individu atau kepentingan masyarakat tempat saya hidup bersama?
FOCUS
Saat ini, manusia semakin dibombardir oleh informasi, baik yang valid maupun tidak valid. Banjir informasi telah membuat manusia menjadi latah mengejar apa yang ia inginkan, salah satunya adalah kesejahteraan tanpa batas. Kondisi tersebut ternyata memiliki efek domino, yakni tercerabutnya refleksi kritis akan martabat manusia. Implikasinya, manusia memiliki kecenderungan untuk memandang rendah sesamanya. Dengan kata lain, hidup dipandang hanya sebatas arena pertarungan yang saling mengeksploitasi satu dengan lainnya. Kondisi ini tentu harus segera diatasi. Caranya adalah dengan merenungkan makna kepentingan diri dan martabat manusia yang sejalan dengan ajaran Gereja Katolik. Setidaknya ada dua dokumen yang berkaitan dengan masalah ini, yakni Ajaran Sosial gereja dan Katekismus Gereja Katolik. Kedua dokumen itu, pada prinsipnya dapat mendamaikan manusia dengan hasratnya yang selalu ingin menguasai. Semua itu tak lain agar tercipta kondisi keseimbangan layaknya prinsip ceteris paribus.
Forum Ilmiah, 2010
Datangnya usia tua seringkali di"takuti". Hal ini karena berkembangnya pemikiran yang mengatakan bahwa usia tua adalah periode penutup dalam rentang kehidupan seseorang. Perasaan-pe rasaan yang menakutkan ini dapat terjadi bila lingkungan turut mendukungnya, bahkan dapat membentuk konsep diri lansia menjadi rendah. Keaktifan lansia di dunia social dengan dukungan lingkungan yang positif dapat membuat lansia tetap bahagia dalam menjalani sisa hidupnya dan para lansia dapat menemukan kepuasan di dalam menjalani kehidupannya.
2019
This research explored the content of the teachings of moral virtue within the Serat Wulang Reh. It was aimed to describe the teachings of moral virtue which can shape current generation of the nation in establishing noble personality and strengthen moral characters amidst modernity. This study was bibliographical research based on the philosophical research model of factual historic queries concerning texts. In the process of analyzing research data, researchers used methodical elements namely, interpretation, idealism, comparison, and description. The results described how to be a noble person according to Serat Wulang Reh. First, one must realize the purpose and meaning of life as human and creature of God. The teachings of moral virtue in 'Serat Wulang Reh' outlined the teachings of being religious, e.g. worshiping in five devotions, practicing worships, always remembering God and controlling the carnal desire with care and concern. The teachings of other virtues include...
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Mahasiswa dapat: 1. menjelaskan pentingnya penerapan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan sehari-hari, 2. memberikan contoh bentuk-bentuk penerapan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan sehari-hari.
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL, DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Samawarea.com, 2022
Dunia kerja menjadi momentum pengalaman pertama seseorang untuk dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama mengenyam pendidikan. Semua pengetahuan yang telah didapatkan dibangku sekolah/kuliah harus beradaptasi dengan profesi baru yang dijalani. Faktanya, saat berada di dunia kerja, tidak semua pengetahuan yang didapatkan selama mengenyam bangku sekolah/kampus dapat sesuai dengan realitas lapangan, atau terkadang sebaliknya. Semua yang didapatkan mampu diterapkan pada semua profesi yang digeluti. Jika demikian, kata yang tepat adalah selamat dan sukses!.
RPP - Penerapan Sosiologi Dalam Kehidupan Sehari-hari
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 1970
Guidance and counseling activity is and reciprocal interaction that contain mutual-influence relation between counselorand client. Counselor have role as individual who will guide client to attain certain goal. To play this role effectively, counselor needcertain capacity that define his quality. The most important capacity is counselor’s character quality (the man behind the system).Several counselors’ character quality related with counselor’s attitude, value, behavior, and spirituality. These qualities have utmostpriority at counselor’s education phase. Therefore, counselor needs a character training that have psycho-spiritual-education feature
RPP - Penerarapan Sosiologi dalam Kehidupan sehari-hari
LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan
Education is an important factor in improving the quality of human life, especially improving the quality of learners to have a broad knowledge, noble character, and beneficial to life in society. This educator is teacher as the central figure of education, must be exemplary his morality beside that his scientific and academic skills. In addition, the teacher have to the responsibility, religion to educate the students to be the knowledgeable, and morals. Educators are as professionals that charge of planning and implementing the learning process, he is the person who seeks to guide, improve, perfect, and purify the students so that the heart becomes close to khaliqnya
Artikel ini berusaha menelusuri sejarah serta dinamika sosiologi pendidikan. Memaparkan beberapa paradigma dan teori yang berkembang dalam cabang sosiologi ini. Lebih lanjut, tulisan ini juga memotret secara global perkembangan sosiologi pendidikan di Indonesia
Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam, 2019
The sociology approach in Islamic studies has a significant contribution. The object of sociological studies in religious studies is that humans are devoted to the social aspects of their religions (religious communities). In the context of Islam, the dialectical relationship between the immaterial-sacred revelation of God and material-profane social processes is reflected in the decline of the verses of the Mākiyyah and Madāniyyah. By reading religion through a sociological approach, religion will not be reduced only as a set of normative-theological rules that produce black-and-white, right-wrong, halal-haram products, and so on. Religion will always be actual because it is not only applied as a song of revelation and is not ignorant of the real problems faced by society.
Sapa, 2019
Pastoral yang mengembangkan persaudaraan insani dari segi sosiologi mengingatkan kita akan keberadaan tiap orang dalam masyarakat. Individu tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain atau orang lain menjadi bagian penting dalam hidup bersama sebagai saudara. Persaudaraan berarti persahabatan yang sangat karib, seperti layaknya saudara atau pertalian persahabatan yang serupa dengan pertalian saudara. Persahabatan melampaui pertalian atau ikatan darah seperti yang dicontohkan dalam cara hidup jemaat perdana yang terdapat dalam Kis 2:41-47. Para jemaat perdana menjadikan sesama sebagai satu saudara melampaui hubungan darah. Persaudaraan dalam Sosiologi terjadi melalui interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu saling memengaruhi, mengubah atau memperbaiki satu sama lain (Gerungan (1986:57). Interaksi sosial terjadi dengan latar belakang kebutuhan sesuai teori maslow, yaitu kebutuhan fisik, kebtuhan rasa aman, kebutuhan rasa cinta, kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri dan kebutuhan terakhir menurut Paul Janssen, adalah kebutuhan spritualitas. Semua kebutuhan ini memanggil manusia untuk memenuhinya bersama dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial dapat terjadi melalui 2 cara, yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Ketika berinteraksi dalam kehidupan bersama, ada dua bentuk yang dikembangkan, yaitu bentuk asosiatif dan bentuk disosiatif. Bentuk asosiatif merupakan bentuk yang membangun persaudaraan insani karena di dalamnya ada kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Bentuk disosiasi terdiri dari 4 bentuk yaitu persaingan, kontradiksi, pertikaian, pertentangan (conflict).
PENGARUH JENIS KEPRIBADIAN MENURUT MBTI TERHADAP SOSIALISASI INDIVIDU DI MASYARAKAT , 2022
Kepribadian menurut Koenjtaraningrat didalam bukunya yang berjudul “Pengantar Antropologi I”, menyatakan bahwa kepribadian tersebut tersusunan dari unsur-unsur akal serta juga jiwa yang menentukan tingkah laku atau juga tindakan seseorang. Sedangkan menurut Kartini Kartono dan dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) yaitu sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan sifat atau ciri khas seseorang dalam bertingkah laku atau bertindak yang membedakannya dengan individu lain (unik). Salah satu cara yang bisa membantu seseorang untuk mengetahui kepribadiannya adalah dengan melakukan tes kepribadian. Ada banyak tes kepribadian yang ada tetapi yang paling sering digunakan dalam masyarakat adalah tes MBTI. Tes MBTI membagi kepribadian menjadi 16 kepribadian. Oleh karena itu, disini kami sebagai penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang pembagian tes MBTI dan bagaimana tiap individu dalam tipe kepribadian tersebut bersosialisasi dalam masyarakat.
2013 2 Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul "Pengaruh Psikologi dan Lingkungan Terhadap Perilaku Ekonomi Di Masyarakat". Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi berkat adanya kemudahan mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan, kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing kami, Ibu Hera Meganova Lyra, M. Hum. yang telah membantu dan membimbing kami dalam menysusun makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk mengkaji dan mengetahui efek dari kondisi psikologi lingkungan terhadap daya beli atau perilaku ekonomo dimasyarakat.Selain itu, makalah ini juga disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi dan data dalam mata kuliah ekonomi maupun psikologi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca. Bandung, 07 Desember 2013 Tim Penulis
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.