Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2023, Mutia Septiani usman
…
23 pages
1 file
Pendidikan agama Islam harus disesuaikan dengan tantangan dan peluang yang ada di era milenial karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari.Penekanan pada pendidikan agama Islam di era milenial harus mencakup beberapa elemen penting. Pertama, penggunaan teknologi dalam pengajaran agama sangat penting.
Pendidikan agama Islam harus disesuaikan dengan tantangan dan peluang yang ada di era milenial karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari.Penekanan pada pendidikan agama Islam di era milenial harus mencakup beberapa elemen penting. Pertama, penggunaan teknologi dalam pengajaran agama sangat penting. Generasi milenial, yang cenderung aktif di dunia digital, dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan agama melalui media sosial, aplikasi mobile, dan platform online.Kedua, pendidikan agama Islam di era milenial harus melibatkan generasi muda secara aktif. Untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang agama, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa mereka untuk berbicara, berbagi pendapat, dan mengajukan pertanyaan.Ketiga, pendidikan agama Islam harus menekankan bahwa nilai-nilai Islam relevan dengan konteks sosial dan global yang dihadapi oleh generasi milenial. Pesan agama harus dihubungkan dengan masalah sosial, lingkungan, perdamaian, dan hak asasi manusia, sehingga generasi milenial dapat melihat hubungan antara agama dan kehidupan sehari-hari mereka.Eempat, pendidikan agama Islam harus mengajarkan generasi muda untuk memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan menerapkan ajaran agama dalam konteks yang lebih luas. Mereka juga harus diajarkan untuk memahami teks agama secara kontekstual dan rasional.Di era milenial, pendidikan agama Islam
2019
Pendidikan agama Islam di era milenial selalu mengalami perubahan yang dideterminasi oleh budaya, kurangnya nilai-nilai moral dan etika pada pendidikan, tentu saja diakibatkan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat pesat sehingga masyarakat sulit mengontrol perkembangan budaya tersebut. Hal ini terlihat dari pemahaman masyarakat bahwa tekhnologi tidak bisa di campur adukan dengan pendidikan agama Islam. Keduanya bersifat masing-masing karena berbeda objek kajiannya. Tujuan dari penelitian ini, penting dilaksanakan sebagai sarana untuk mengetahui bagaimana proses perubahan pendidikan agama Islam yang dideterminasi oleh budaya. Sehingga dapat menjadikan masyarakat sebagai manusia yang bijak dalam mengkonsumsi informasi dan tekhnologi di era milenial, melalui pemahaman sejarah pendidikan agama Islam secara parsial dan universal, serta memberikan argumentasi terhadap ilmu pengetahuan yang berkembang melalui filsafat kebudayaan dan integralisme pendidikan agama Islam. Penelitian ini be...
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam, 2020
Today we have entered the millennial era, which is happening so fast. Digital technology accompanies all human activities, in the current millennial, people are more preoccupied with technology such as using social media. Islamic leadership that adheres to Islamic principles will certainly make Islamic education able to overcome challenges and changes that occur so quickly. The type of research used was library research. The results of the study in the form of Islamic education leadership concept mean that not only includes influencing and facilitating what have been done but, including the ability used to ensure readiness to face challenges. The process must always be within Islamic values, namely the values that bring up to shari'ah norms that was compatible with Islamic education. The problems of Islamic education leadership in millennial era was humans in the millennial era more concerned with the reason, leaving the spiritual, and decreasing millenial generation character. The solutions of Islamic education leadership problems in millenial era are the leaders have to have a character-based paradigm, able to develop Islamic education that responds to the development and demands of the times.
2020
This article tried directing Islamic education can open with industri revolution 4.0 and with result that Islamic education and Islamic education does not look traditional and is capable to education neo-modernis. An education that balance between al-Quran, as-Sunnah, ulama holy books and technology so that Islamic education not experience disharmony between technology with education and Islamic education will be a central education if can to process that materials. So that Islamic education will be result a smart student in knowledge and technology
Islam saat ini ialah agama yang mendapat sorotan tajam dunia sejak peristiwa WTC pada 11 September 2001. Sejak peristiwa tersebut banyak peneliti Barat yang tertarik untuk mempelajari Islam dengan berbagai pendekatan yang mereka miliki. Di mata dunia khususnya Barat, Islam identik sebagai kelompok teroris, kekerasan, dan radikalisme. Di era millennial ini seiring dengan munculnya gerakan-gerakan radikal baik yang berskala internasional seperti ISIS, maupun yang berskala lokal dalam suatu negara, semakin mengikis citra Islam sebagai rahmatan lil 'alamin. Gerakan radikal dalam Islam merupakan bentuk ekstrim dari pemikiran kelompok-kelompok Islam yang mengedepankan semangat dekonstruksi pemikiran Islam yang telah mapan di tengah laju modernitas dan pengaruh paham Barat. Pemikiran radikalisme Islam atau dalam konteks ini penulis menyamakannya dengan istilah pemikiran fundamentalisme Islam, menurut Hashemi (2011:49) kebangkitannya didorong oleh suatu kondisi sosial. Proses modernisasi yang sedemikian cepat dalam masyarakat tradisional terkadang menghasilkan penafsiran radikal tentang agama sebagai respon terhadap dislokasi sosial dan ketidakpastian politik. Fundamentalisme Islam adalah sebuah fenomena sosial yang jauh lebih kompleks daripada yang selama ini dianggap dan dalam jangka panjangnya mungkin memiliki keuntungan laten bagi pembangunan demokrasi liberal di dunia Islam (Hashemi, 2011:49). Demokrasi memiliki beragam varian makna. Namun dalam dunia modern demokrasi memiliki makna bahwa kekuasaan tertinggi dalam urusan-urusan politik ada di tangan rakyat. Sebagaimana yang dikemukakan Abraham Lincoln dalam Masdar (1999:29) bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat (government of the people, by the people, for the people). Secara umum
This study analyzes the role of Ulumul Quran in millennial era education, which is marked by technological developments and changes in the learning characteristics of the younger generation. Ulumul Quran, which studies aspects of the Qur'an, has great potential in shaping the religious character and understanding of the millennial generation. The challenges of the digital age demand adaptive and innovative teaching methods. Through a literature method, this research explores the integration of technology in Ulumul Quran learning, interactive teaching methods, and relevant curriculum development. Case studies show that digital applications and online platforms increase student interest and understanding, while contextual and interactive teaching proves effective. In conclusion, the Ulumul Quran is important in millennial education with an approach adapted to the technology and characteristics of the current generation, and recommendations are given to optimize this integration in curriculum and education policy.
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 2019
National character education aims to form a strong, competitive, moral, tolerant nation, mutual cooperation, patriotic spirit, dynamic development, knowledge and technology oriented all of which are inspired by faith and piety to the Almighty God as in aspiring to the Pancasila philosophy. Character education is an important issue in the world of education related to the phenomenon of moral decadence that occurs in the community as well as in an increasingly diverse and diverse government environment. Crime, injustice, corruption, violence against children, violation of human rights, are evidence that there has been a crisis of identity and characteristics of the Indonesian nation. The values of politeness, and religiosity that are upheld and become the culture of the Indonesian nation as long as it seems to be weak and feels foreign along with the entry of global cultural values (global culture of the era), so that it is rarely encountered in the midst of society. Islamic education...
Muhammad Shidqul Wafa, 2020
Manusia membutuhkan orang lain untuk bersosialisasi guna menyelesaikan suatu permasalahan, maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dalam penyelesain suatu masalah, antara manusia satu dengan manusia lain atau dalam lingkup makro disebut dengan masyarakat membutuhkan dasar materi sebagai patokan untuk menyelesaikan masalah. Dasar materi tersebut biasanya didapat dari proses pengajaran dan pendidikan. Pengajaran merupakan proses transfer ilmu pengetahuan dari seorang pendidik kepada peserta didik. Sedangkan pendidikan memiliki pengertian lebih spesifik yaitu bahwa pendidikan merupakan sebuah proses transfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral dari seorang pendidik kepada peserta didik dengan tujuan mengubah manusia dari kekanak-kanakan menuju ke kedewasaan. Era milenial adalah masa dimana globalisasi sudah dianggap biasa bagi mayoritas masyarakat. Pada era ini, globalisasi berkembang sangat cepat hingga menyebabkan mudahnya akses komunikasi, mobilisasi dan lain-lain. Dari laki-laki ataupun perempuan hingga tua maupun muda telah terhipnotis dengan perubahan pesat ini. Fenomena ini bahkan memunculkan satu kalimat bahwa bumi itu kecil. Perkembangan yang sangat pesat ini tentunya dibarengi dengan sisi positif maupun sisi negatif. Sisi positif yang dapat diambil antara lain mudahnya akses komunikasi, mudahnya akses internet, berkembangnya e-learning, e-government dan lain-lain. Begitu banyak hal positif yang dapat diambil. Misalnya seperti komunikasi yang menjadi lebih mudah. Pada era milenial ini, hampir seluruh lapisan masyarakat telah memiliki gadget yang dapat digunakan untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan internet, salah satunya adalah komunikasi. Kini komunikasi face to face menjadi lebih mudah meski jarak yang memisahkan sangat jauh, namun globalisasi di era milenial ini telah menafikan hal tersebut. Contoh lain dari perkembangan globalisasi di era milenial yaitu berkembangnya e-learning. Hal ini menjadi semangat baru bagi pelajar maupun mahasiswa karena pada e-learning ini proses belajar menjadi semakin mudah dan mengasyikkan.
BUAF Committee, 2019
The classical view that became public discourse among education experts that education is a humanization process emphasizes the formation of social beings who have moral autonomy and cultural sovereignty, that is, humans who can manage conflict, respect for diversity, and cross cultural issues. Cultural tolerance in educational institutions can be pursued through association in schools and the content of the field of study, cultural transformation must be guided slowly, not a forced revolution On
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
ISBN: 978-602-0828-77-0 , 2018
Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 2022
Al Ulya : Jurnal Pendidikan Islam, 2019
PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL Tantangan Manajemen Pendidikan Islam, Hukum Islam dan Bahasa Melayu di Era Revolusi 4.0 p-ISBN: 978-602-60957-2-5, e-ISBN: 978-602-60957-3-2, Februari 2020, Hal. 563 - 572, 2020
ALHUMAIRA MAYANG SUNDA
Jurnal Dirosah Islamiyah, 2020
Paedagogie: Jurnal Pendidikan dan studi ISlam
PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Jurnal Alternatif - Wacana Ilmiah Interkulutral, 2019