Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Falahudin Afnan Putra
…
8 pages
1 file
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Ayu Lestari, 2001
Pemikiran berbagai tokoh yang terkemuka diantaranya Ibnu Khaldun, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy'ari. Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir adalah produk sejarah. Oleh karen itu, untuk membaca pemikirannya, aspek historis yang mengitarinya tidak dapat dilepaskan begitu saja. Namun yang jelas, pemikiran Ibnu Khaldun tidak data dipisahkan dari akar pemikiran islamnya. Disinilah letak alasan mengapa Iqbal mengatakan bahwa seluruh semangat al-Muqoddimah, yang merupakan manifestasi pemikiran Ibnu Khaldun, diilhami pengarangnya dari Al-Qur’an sebagai sumber utama dan pertama ajaran islam. Dengan demikian, pemikiran Ibnu Khaldun dapat dibaca melalui setting sosial yang mengiarinya yang diungkapkan beliau, baik secara lisan maupun tulisan sebagai sebuah kecenderungan. Sebagai seorang filsuf muslim, pemikiran Ibnu Khaldun sangatlah rasional dan banyak berpegang teguh kepada logika. Hal ini sangat dimungkinkan karena beliau pernah belajar filsafat pada masa mudanya. Banyak pemikiran dari para filsuf sebelumnya telah memengaruhi pemikiran filsafatnya. Tokoh yang paling dominan memengaruhi pemikirannya, yakni Al-Ghazali (1058-1111 M). Meskipun pemikiran Ibnu Khaldun sangatla berbeda dengan Al-Ghazali dalam masalah logika. Al-Ghazali jelas-jelas menentang logika, karena hasil pemikiran logika tidak dapat diandalkan. Sedangkan Ibnu Khaldun masih menghargainya sebagai metode yang dapat melatih seseorang berpikir sistematis. Untuk merespon tantangan dari barat dan dunia modern, para pembaharuan kiranya telah menggunakan tiga pendekatan yang berbeda secara implisir. Keiga pendekatan tersebut ialah apologetik, identifikatif, dan afirmatif. Apologetic ialah bahwa seorang pemikir muslim mengemukakan berbagai kelebihan islam untuk menjawab tantangan intelektual barat yang senantiasa mempersoalkan berbagai ajaran islam. Sedangkan identifikatif yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi, guru memberikan umpan balik sekaligus sebagai identitas islam di masa modern. Pendekatan ini lebih membuka peluang bagi kemunculan pemikiran yang kreatif dan pro-aktif. Lalu, afirmatif merupakan penegasan kembali tentang kepercayaan kepada islam dan sekaligus untuk menguatkan kembali eksistensi masyarakat muslim. Muhammad Iqbal selain sebagai seorang filsuf, ahli hukum, pemikir politik, dan reformis muslim ia juga dikenal sebagai penyair ulung. Guratan syair-syairnya hampir menyentuh seluruh komponen kehidupan manusia yang ditulis menggunakan bahasa Arab, Urdu, Persia, dan Inggris. Iqbal memandang perlakuan rekonstruksi terhadap segala pemikiran yang berkembang di dunia Islam. Hal utamanya ialah menentang dualisme filsafat klasik yang abstrak, mempertahankan pikiran dan materi dalam wadah yang ketat. Menurut beliau, cita-cita yang bersumber idealisme dan kenyataan yang bersumber dari realisme bukanlah dua kekuatan yang bertentangan. Keduanya dapat didamaikan. Dalam hal ini, ia menarik inspirasi dunia filsafat modern ke arah pendekatan induktif untuk lebih menekankan semangat Islam, dengan perbedaan realitas transendental. Beliau menciptakan pribadi manusia yang berbudi baik, berwawasan luas ( ilmu-ilmu umum), bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat. Perspektif ini dikemukakan Ahmad Dahlan sebagai bukti ketidakpuasan Dahlan terhadap sistem dan praktik pendidikan saat itu. Mengadopsi substansi dan metodologi pendidikan model barat yang dipadukan dengan sistem pendidikan moral tradisional, beliau berhasil mensintesis kan keduanya dalam bentuk pendidikan model Muhammadiyah. Pendidikan yang menjadi sudut pandang beliau dimulai dari ranah pembelajaran yang ada di pondok pesantren . Pesantren atau pondok merupakan bentuk lembaga yang wajah dari proses perkembangan sistem pendidikan nasional. Dari segi historis, ia dipandang sebagai sistem pendidikan tertua. Wajar saja jika Nurcholish Madjid memberi fatwa jika pesantren menjadi suatu lembaga yang mengandung makna keaslian Indonesia (indigenous). Pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunya watak utama yakni sebagai lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas dengan tradisi keilmuan yang berbeda dengan tradisi keilmuan yang lain seperti sekolah. Yang menjadi pembedannya adalah pengajaran kitab kuning, kitab klasik yang ditulis dalam bahasa Arab. Dari perjalanan perkembangan dalam pola pembelajaran yang ada di pesantren, terbentuklah sistem pembaruan dari pesantren yang mengedepankan modernisasi terhadap lembaga pendidikan pesantren, walaupun tetap menolak gagasan anti madzhab.
Oleh: Kelompok I Romi Hidayat (161320024) Dedeh Kusmiyati (161320023) Syifaurohmi (161320025) JURUSAN ILMU ALQURAN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDIN DAN ADAB UIN SULTHAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN 2018 ABDULLAH AHMAD BIN NAIM A. Biografi Abdullah Ahmad Bin Na'im (1946-Abdullah Ahmed An-Na'im adalah seorang aktivis HAM dunia Internasional .Lahir di Sudan pada tanggal 19 november 1964. ia meyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Khartoum Sudan dan mendapat gelar LL.B dengan predikat cumlaude. Tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1973 An-Naim mendapat tiga gelar sekaligus LL.B, LL.M., dan M.A. (Diploma dalam bidang kriminologi) dari University of Cambridge, English. Pada tahun 1976, dia mendapat gelar Ph.D, dalam bidang hukum dari University of Edinburgh, Scotland, dengan disertasi tentang perbandingan prosedur prapercobaan kriminal (hukum Inggris, Skotlandia, Amerika, dan Sudan).
yang mengandung dalam ilmu pengetahuan barat modern sekuler merupakan tantangan yang paling besar bagi kaum muslim muslimin saat ini titik dalam pandangan syekh Muhammad naquib atlas peradaban barat modern telah membuat ilmu menjadi problematis. Sekalipun peradaban barat modern menghasilkan juga ilmu yang bermanfaat namun peradaban. tersebut juga telah menyebabkan kerusakan dalam kehidupan manusia.
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan YME berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang kode etika dalam profesi Hakim dari mata kuliah filsafat hukum dan etika profesi.
Mempelajari filsafat idealnya harus melalui dua pendekatan, yaitu melalui pengenalan tentang sejarah filsafat dan mempelajari sistem serta cabang-cabang filsafat. Melalui sejarah filsafat, kita dapat berkenalan dengan beragam pemikiran para filsuf mengenai berbagai tema dalam filsafat dan bagaimana para filsuf sepanjang zaman mendefinisikan dan menjelaskan tema-tema tersebut. Mempelajari filsafat melalui sistem filsafat dan cabang-cabang filsafat dapant menghantarkan kita pada kenyataan tentang bagaimana filsafat pada dasarnya merupakan bidang ilmu yang sangat sistematis, dan masing-masing cabang filsafat ditentukan oleh suatu sistem berpikir yang sangat logis dan sistematis. Dilihat dari arti praktisnya, filsafat adalah alam berfikir atau alam pikiran. berfilsafat adalah berfikir. Apabila dirumuskan kembali, filsafat adalah suatu wacana, atau perbincangan mengenai segala hal secara sistematis sampai konsekwensi terakhir dengan tujuan menemukan hakekatnya. Sedangkan dilihat dari proses berpikirnya, filsafat dapat didefinisikan sebagai suatu proses berfikir reflektif sistematis sistematis dan kritis komprehensif untuk menghasilkan sistem pikiran atau sistem teori tentang hakikat segala sesuatu secara komprehensif. (Syarifudin, dkk. 2008 hal:7) Sepatutnya, kita memberikan catatan mengenai penggunaan istilah ilmu atau ilmu pengetahuan untuk pengertian umum filsafat. Saat ini, filsafat dan ilmu atau ilmu pengetahuan merupakan dua hal berbeda. Orang yang sedang berbicara tentang ilmu bumi atau masalah jual beli pun disebut sedang berfilsafat karena pada dasarnya adalah mencari kebenaran. Dalam sejumlah literatur yang membahas tentang filsafat dijelaskan bahwa filsafat berkembang dari munculnya kesadaran manusia terhadap potensi dirinya, khususnya akal budi. Awal pemikiran filsafat muncul sebagai reaksi keras terhadap kungkungan mitologi, dimana manusia dibelenggu oleh kepercayaan bahwa kehidupan alam dikuasai oleh makhluk-makhluk gaib yang dimunculkan PENGANTAR FILSAFAT | 1
Tertulianus pernah mengeluarkan sebuah pernyataan "apakah hubungan Yerusalem dengan Atena?" Di dalam pertanyaan tersebut terdapat kegelisahan akan kecenderungan beberapa tokoh kekristenan pada masanya untuk minum terlalu banyak dari sungai filsafat dunia. Dipandang dari sudut manapun hubungan antara Filsafat dan iman Kristen bukanlah merupakan sebuah perkawinan yang ideal. Senada dengan keprihatinan Tertulianus, banyak kalangan orang Kristen pada hari ini juga mengkhawatirkan sepak terjang "cinta akan hikmat" (philosophia) tersebut. Sebab tidak sedikit filsafat yang dibangun, bukan hanya tidak berdasarkan Firman Tuhan, malahan bersifat antitesis secara radikal terhadap Alkitab, walaupun tidak bisa dipungkiri sistem filsafat telah memberikan sumbangsih dalam mendorong pemikiran manusia yang menghasilkan penemuan dan pengertian rahasia alam 1. Dalam hal inilah manusia mulai memakai rasio mereka untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang ingin dicapai tersebut termasuk kemajuan dalam perkembangan ilmu teologi. Paulus pernah menyatakan dengan lugas dan tegas dalam Kol. 2:8: "Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus." Melihat ayat ini lalu bagaimanakah orang Kris
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
FiTUA: Jurnal Studi Islam, 2020