Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
44 pages
1 file
Pada kegiatan keterampilan teknik aseptik dan sterilisasi di semester II mahasiwaakan belajar mengenai fungsi dari teknik aseptik sebelum melakukan tindakan bedah baikitu minor surgery atau major surgery, dan atau tindakan medis di luar ruang operasi.
Abstrak Teknik sterilisasi adalah proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Ada beberapa cara yang di pakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, bahan kimia dan penyaringan (filtrasi). Bila panas Bersama – sama diginakan dalam uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering, sedangkan sterilisasi kimiawi menggunakan gas atau radiasi, serta sterilisasi melalui penyaringan. Sterilisasi metode panas basah menggunakan autoklaf. Sterilisator tersebut menggunakan uap air jenuh bertekanan 15 lb/in 2 selama 15 menit pada suhu 121°C. Autoklaf digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang dapat ditembus oleh kelembaban diantaranya ialah media biakan, larutan, kapas, sumbat karet, dan peralatan laboraturium. Sterilisasi dengan panas kering digunakan pada bahan-bahan seperti pipet, tabung reaksi, cawan petri, dank aca, botol sampel, juga peralatan seperti jarum suntik dan bahan-bahan yang tidak tembus uap seperti gliserin, minyak, vaselin dan bahan bahan berupa bubuk, suhu yang digunakan berkisar antara 160-170°C. Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan pada suhu kamar. Dasar metode ini adalah proses ini adalah proses mekanis yang membersihkan larutan atau suspense dari segala organisme yang hidup dengan cara melalukannya lewat suatu saringan. Sterilisasi pada percobaan mikrobiologi sangan penting karena apabila alat yang di gunakan tidak steril maka hasil percobaan akan bias
Abstrak Sterilisasi adalah proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme atau memusnahkan organisme hidup. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent. Tujuan percobaan adalah untuk mengenal prinsip dasar sterilisasi peralatan dan bahan yang umum digunakan di laboratorium mikrobiologi, mengenal teknik aseptis dan prosedur penggunaan peralatan, serta melakukan sterilisasi dengan metode panas kering dan uap panas basah. Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan metode panas kering dan metode panas basah. Sterilisasi panas kering dialkukan dengan oven pada suhu 160°C-180°C selama 1,5-3,0 jam. Sterilisasi panas basah dengan autoklaf pada suhu 121 o C selama 12-15 menit. Hasil percobaan menunjukkan peralatan terhindar dari kontaminasi zat pencemar mikroorganisme dan peralatan dapat digunakan dalam keadaan aseptis. Abstract Microbiological sterilization techniques. Sterilization is the process to free an object of microorganisms or destroy all living organisms. This process involves the application of biocidal agent. Interest experiment is to know the basic principles of sterilization equipment and materials commonly used in microbiology laboratories, aseptic techniques and procedures familiar with the use of equipment, and perform dry heat sterilization method and wet steam. Sterilization is done using dry heat and moist heat methods. Dry heat sterilization is done with the oven at 160 ° C-180 ° C for 1.5 to 3.0 hours. Moist heat sterilization by autoclaving at 121oC for 12-15 minutes. The experimental results indicate the equipment to avoid contamination of microorganisms and contaminants equipment can be used in an aseptic state.
PENDAHULUAN Setelah mahasiswa mengikuti kuliah bab I yang diberikan pada pertemuan pertama, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan jenis, syarat dan evaluasi dasar perbekalan steril. Pada bab I akan dipelajari macam-macam perbekalan steril (sediaan farmasi steril, alat kesehatan dan perlengkapan steril), syarat-syarat perbekalan steril sesuai jenisnya, cara-cara penggunaan sediaan farmasi steril dan alat kesehatan serta cara-cara evaluasi dasar sediaan farmasi steril, alat kesehatan dan perlengkapan steril. MATERI 1. Jenis perbekalan steril Perbekalan steril adalah semua sediaan steril farmasi dan peralatan kesehatan termasuk ruangan-ruangan yang digunakan untuk memperlakukan / meng-handle semua perbekalan steril. Sediaan farmasi steril, meliputi : • Obat suntik (injeksi), terdiri dari single dose dan multiple dose Tetes mata baik single dose maupun multiple dose • Sediaan biologis, seperti: sera/serum, vaksin • Sediaan darah, seperti: sediaan plasma, sediaan darah utuh Salep mata • Sediaan susuk (implant), biasanya berisi hormon untuk KB • Alat kesehatan steril reusable, contoh : pisau operasi, gunting operasi, dll • Alat kesehatan steril disposable use, contoh : spit / syringe, jarum suntik, kateter, infusion set, • Perlengkapan steril, seperti Linen, contoh : baju operasi lengkap, dock, alas meja operasi dll Sarung tangan steril (gloves steril) • Ruangan steril, seperti: ruang operasi 2. Cara-cara penggunaan sediaan farmasi steril dan alat kesehatan Terdapat banyak cara penggunaan sediaan farmasi steril bentuk injeksi, antara lain: intravena, intramuskular, intradermal, intraarterial, intratekal, subcutan, intracardial, intra pleural. Bahasan dari masing-masing cara penggunaan sediaan farmasi bentuk injeksi dapat anda lihat pada buku Pharmaceutical dosage form chapter 2. Adapun beberapa contoh penggunaan alat kesehatan adalah sebagai berikut:
permainan engklek sebagai salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan kemampuan diensephalon
Latar Belakang : Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril, secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Konsep ini menyatakan bahwa steril adalah istilah yang mempunyai konotatif relative, dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikroorganisme hanya dapat diduga atas dasar proyeksi kinetis angka kematian mikroba. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan. Dalam bidang kesehatan dan farmasi, ruang yang steril sangat membantu untuk meminimalkan kontak langsung dengan mikroorganisme yang menyebabkan berbagai macam penyakit, untuk itu diperlukan adanya uji kesterilan yang baku terhadap ruang-ruang tersebut ( misalnya ruang operasi, ruang pasca bedah dan ruang pembuatan sediaan steril). Tujuan Penelitian : Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan tingkat kesterilan dengan menggunakan Laminary Air Flow (LAF), Lampu UV dan Enkas. Metode : Adapun metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu Experimental Metode dimana penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan. Hasil : Uji sterilisasi ruangan pada Laf dengan bakteri (NA) menghasilkan koloni dan jamur (PDA) menghasilkan , uji pada UV dengan bakteri (NA) menghasilkan koloni dan jamur (PDA) , sedangkan pada pengujian enkas dengan bakteri (NA) menghasilkan koloni dan jamur (PDA). Kesimpulan : Alat sterilisasi yang paling efektif digunakan adalah LAF (Laminar Air Flow) dibandingkan dengan ENKAS dan UV karena pertumbuhan koloni jamur maupun bakteri melebihi pertumbuhan koloni ataupun jamur pada LAF. Kata Kunci : Sterilisasi, Laminar Air Flow (LAF), Lampu UV, Enkas.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
WIDIA LUMSI LUMBAN GAOL, 2022