Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2016, The Journal of Teaching and Learning
…
12 pages
1 file
Asesmen atau kata lain disebut dengan penilaian merupakan upaya pengumpulan informasi terhadap hasil belajar siswa melalui bermacam instrumen. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap pelajaran yang telah dipelajari. Penilaian terhadap pembelajaran bahasa inggris perlu dilakukan dengan lebih autentik agar apa yang diharapkan dari siswa dapat diketahui dengan benar. Penggunaan instrumen penilaian yang tidak baik atau tidak autentik akan menjadikan guru atau dosen salah dalam menilai siswa atau mahasiswa. Penilaian dalam reading comprehension dan grammar juga harus dilakukan dengan baik dan autentik agar apa yang diharapkan dari pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan dan target yang diharapkan. Penilaian dilakukan harus mengacu kepada silabus dan proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan agar guru atau dosen dapat mengetahui secara lebih dalam penguasaan siswa atau mahasiswa terhadap materi yang telah diberikan. Kata-kata kunci:
Journal of English Language Teaching, 2013
INNOVATIO: Journal for Religious Innovation Studies
Penelitian ini bertujuan untuk membahas proses penilaian kinerja guru dalam mengajar membaca teks atau naskah berbahasa Inggris di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Sabilul Muttaqin Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Menggunakan metode deskriptif, campuran kualitatif dan kuantitatif dan pengumpulan data melalui wawancara dengan para guru, serta melakukan survei dan kuesioner dengan 124 siswa, dan dokumentasi, penelitian ini menemukan semua guru yang mengajar membaca teks berbahasa Inggris di MAS Sabilul Muttaqin memiliki kinerja dan kompetensi yang baik dalam mengajar mata pelajaran tersebut
IJSRM, 2020
The study aims to evaluate of English learning at the Junior High School 3, Samaturu Kolaka. The method used is evaluative through the flow of the gap model (discrepancy evaluation model). Data collection through interviews, document tracing, and observation. Key Informant is the principal, teacher, and student. The results showed that: (1). The ten indicators of the principles in the preparation of lesson plan is only a contemporary-oriented indicator that is not contained in the lesson plan. This is because lesson plan is based on teaching materials and teaching materials. In addition, the lesson plan does not promote social, spiritual attitudes and only focus on English language teaching materials. Because of social and spiritual attitudes are hidden curriculum and can be applied to all subjects. Even the development of character is a program of Junior High School 3, Samaturu Kolaka. (2). All step-by-step indicators in lesson plan preparation are already loaded inside the lesson plan. But there is still an unprecedented indicator such as determining a monotonous learning strategy and not self-evaluation for the teacher to improve the strategy, and its teaching method. (3). Several indicators of lesson plan implementation have been carried out well in the classroom even though it is not maximized. This is due to preliminary activities, the teacher does not explain the importance of the material to be studied and competencies that students must master. The conclusion is related to the principles, application of steps and implementation of lesson plan in the classroom, although not maximized, but has been referring to Permendikbud no. 103 year 2014 about learning on primary education and secondary education. Introduction The English teachers at Junior High School 3 Samaturu Kolaka hopes for success in his assignment as an English teacher who can make his students succeed in learning English. Students can use English well in communicating both verbally and in writing. Learning tools are very important for a teacher, because they affect the preparation, process and evaluation of learning. The device must be arranged based on needs and refer to the syllabus or curriculum that applies.
Peilaian merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kompetensi yang harus dimiliki guru. Sebagaimana tertulis dalam UU No.14 tahun 2005, selain merencanakan dan mengajar, guru memiliki peran dan tanggung jawab untuk melakukan tes, menilai dan mengevaluasi siswa dengan cara yang tepat. Penilaian yang dilakukan oleh guru sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian yang dilakukan oleh guru, terutama dalam menilai kemampuan bicara siswa mencakup jenis penilaian dan jenis test yang digunakan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisa jenis penilaian speaking yang digunakan oleh guru dalam menilai kemampuan speaking siswa. Penelitian ini melalui beberapa tahap analisa yaitu mengumpulkan semua data, membaca semua data, menganalisa data, mengelompokkan data dan mendeskripsikan data. Oleh sebab itu penelitian ini tergolong kepada penelitian descriptif-qualitatif. Sumber data untuk penelitian ini adalah guru bahasa Inggris di SMKN VI Padang dan dokumen guru berupa rencana pelaksanaan pembelajaran guru. Adapun yang menjadi pertisipan dalam penelitian ini adalah lima orang guru sertifikasi bahasa Inggris di SMKN VI Padang. Berdasarkan data pengamatan yang dikumpulkan dan dianalisa, peneliti menemukan bahwa dalam membangun menilai kemampuan speaking siswa, guru menggunakan penilaian secara analitik, dan tidak ada yang mennggunakan penilaian secara holistik. Jenis test yang dominan digunakan oleh guru adalah oral presentation dan role play. Sementara itu jenis test yang lain jarang digunakan dan bahkan tidak digunakan sama sekali oleh guru.
2016
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif mengenai Tuturan Guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kategori-kategori Tuturan Guru yang ditemukan dalam proses belajarmengajar bahasa Inggris dan untuk mengidentifikasi kategori yang dominan dari Tututuran Guru yang ditemukan dalam proses belajar-mengajar bahasa Inggris. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah transkrip dari hasil observasi kegiatan belajar mengajar di kelas bahasa Inggris. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Ada 2 guru laki-laki dan 1 guru perempuan yang diobservasi dalam penelitian ini. Ada empat langkah yang dipakai untuk menganalisis data yakni: membaca kembali, mengkode, membuat tabel, dan menarik kesimpulan. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan Foreign Language Interation (FLINT) teori yang dicetuskan oleh Moskowizt (1976). Hasil dari penelitian ini menunjukkan hanya ada 9 dari 11 kategori Tuturan Guru yang ditemukan dalam proses belajar-mengajar di kelas bahasa Inggris yang meliputi: kategori 2 (memuji atau mengarahkan), 2a (memberikan candaan), 3 (menggunakan gagasan siswa), 3a (mengulang kata-kata tertentu dari siswa) 4 (memberikan pertanyaan), 5 (memberikan informasi), 5a (mengoreksi tanpa penolakan), 6 (memberikan perintah) dan 7 (mengkritik perilaku siswa). Namun demikian, ada juga beberapa dari Tuturan Guru yang tidak bisa diklasifikasin berdasarkan teori FLINT seperti kata: assalamualaikum, selamat pagi dan selamat siang. Kategori yang dominan dari Tuturan Guru yang ditemukan dalam proses belajar-mengajar bahasa Inggris adalah kategori 4 (memberikan pertanyaan) dan kategori 5 (memberikan informasi). Dalam penelitian ini, kedua guru laki-laki lebih sering menggunakan Tuturan Guru kategori 4 dari pada kategorikategori yang lain. Di sisi lain, guru perempuan cenderung untuk menggunakan kategori 5 yaitu memberikan informasi. Kata kunci: tuturan guru, teori FLINT, kategori tuturan guru
2020
Kegiatan PKM melalui pelatihan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) difasilitasi oleh dosen Prodi. Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Almuslim bertujuan untuk: 1) mewujudkan pelaksanaan tri darma peguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmu pendidikan Bahasa Inggris; 2) menambah pengetahuan dan pemahaman bagi alumni Prodi. Pendidikan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan skor TOEFL. Pelaksanaan kegiatan PKM berupa pelatihan TOEFL dilaksanakan melalui metode komunikasi dua arah yang melibatkan peserta pelatihan secara aktif. Sehingga, pengajaran TOEFL mengkondisikan materi dan media yang relevan untuk diajarkan pada alumni pencari kerja atau pemburu beasiswa, dengan metode yang efektif serta menyediakan materi dan media disertai praktik langsung supaya ilmu yang diperoleh dapat dipraktikkan langsung. Hal ini dikarenakan latihan dan pembahasan soal secara langsung memudahkan peserta memperoleh pengetahuan tenta...
2020
Siti Barokah (2020) Kinerja Guru Pemula Bahasa Inggris dalam Mengajar Bahasa Inggris pada Sekolah Menengah Atas di Pekanbaru Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mengeksplorasi tentang kinerja guru bahasa Inggris pemula dalam mengajar bahasa Inggris. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang kinerja mengajar yang dihadapi oleh guru pemula bahasa Inggris dan masalah-masalahnya. Sampel penelitian ini adalah dua orang guru pemula bahasa Inggris di SMA TEKNOLOGI Pekanbaru dan MA Dar El Hikmah Pekanbaru. Selanjutnya, peneliti menganalisis kinerja guru sesuai dengan tiga domain. Domainnya adalah kemahiran bahasa, perencanaan dan pembelajaran manajemen, serta evaluasi dan penilaian. Berdasarkan temuan, guru pemula lemah di setiap domain dan masih perlu perbaikan. Kemudian, ada masalah yang dihadapi oleh para guru pemula. Para guru pemula tidak menggunakan bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar dan tidak ada strategi khusus yang digunakan dalam ...
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 2013
Penelitian ini berjudul Analisis pada Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kesulitan Belajar Bahasa Inggris. Adapun maksud dari penelitian ini adalah mencari faktor dominan yang menyebabkan kesulitan belajar Bahasa Inggris pada peserta didik, baik dari faktor internal maupun eksternal, serta menganalisis hubungan kedua faktor dominan tersebut terhadap terjadinya kesulitan belajar pada peserta didik. 122 siswa-siswi SMPN 22 Pontianak tahun ajaran 2012/2013 dipilih secara purposive dengan disuguhkan angket. Hasil analisis angket menunjukan faktor internal yang paling dominan adalah kepercayaan diri 76, 37% (kurang-rata-rata) sementara fasilitas pembelajaran menempati posisi teratas dalam faktor yang paling dominan secara eksternal dengan 80, 89% (kurang). Keengganan peserta didik untuk aktif berbicara, tidak pernah berkonsultasi dengan guru dan orang tua adalah penyebab rendahnya penilaian kepercayaan diri pada peserta didik. Sementara rendahnya persentase pada fasilitas pembelajaran lebih diakibatkan oleh kurangnya sarana dan prasana yang menunjang pembelajaran Bahasa Inggris seperti buku, laboratorium, serta media-media lainnya.
The linguistic situations and conditions in Indonesia are quite complex by their own natures as more than seven hundred vernaculars with their various dialects from a great number of ethnic groups have been used as media of communication in the country. Accordingly, the success of English teaching in Indonesia cannot be freed from the students cultural backgrounds, values, customs, and beliefs as well as the political standpoint of the government regarding this foreign language. English language teaching has then undergone more than four changes in its curriculum since the country s independence and brought no significant impact upon the learning outcomes. This study reveals the substantial unconstructive influence of the students cultures and the non-conducive language environment affecting their language acquisition. Other aspects related to the teachers performance and class preparations equally contribute to the ineffective classroom interactions. This study offers some practical suggestions to cope with those problems.
2017
Penelitian ini berjudul "Karakteristik Guru dan Prestasi Belajar Siswa dalam Bahasa Inggris: Penelitian pada Siswa Kelas II SMAN 1 Praya Tahun Akademik 2016/2017". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa tentang karakteristik guru yang baik dan untuk mengetahui karakteristik guru dari perspektif siswa dan pendapat siswa terkait kebutuhan, minat, dan motivasi belajar bahasa Inggris. Subjek penelitian ini adalah tiga puluh (30) siswa di XI Bahasa di SMAN 1 Praya. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket dan wawancara. Dalam kuesioner, langkah pertama menggunakan pertanyaan tertutup (close-ended questions) untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik siswa tentang karakteristik guru yang baik, yang terdiri dari dua puluh delapan pertanyaan dalam angket. Dalam pertanyaan tertutup, empat kategori karakteristik guru digunakan. Data yang dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu kepribadian guru, kesiapan guru, proses pengajaran guru, dan penilaian...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
IJET (Indonesian Journal of English Teaching), 2016
International Journal of English and Applied Linguistics (IJEAL), 2021
Journal of Foreign Languange Teaching and Learning, 2016
Inovasi: Jurnal Humaniora, Sains, dan Pengajaran Fakultas Bahasa dan Sains Universitas Wijaya Kusuma Surabaya , 2007
Asian Englishes, 1999
2015
FANTASY, 2023
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fib, 2015