Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
16 pages
1 file
Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Program keluarga berencana mempunyai misi yang sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hakhak reproduksi dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga. Sedangkan visi dari program keluarga berencana adalah memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas, menggalang kemitraaandalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan ketahanan keluarga, dan meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelahdalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut tentang KB implan adalah jenis, cara kerja, efektitas, keuntungan, kerugian, yang tidak boleh menggunakan KB implant, jadwal kunjungan.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hadirat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan Perencanaan Tapak (TKP 346) dengan baik. Laporan yang berjudul "Perencanaan Tapak Ibukota Baru Kabupaten Semarang" ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Perencanaan Tapak (TKP 346). Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta analisis mengenai kondisi eksisting lokasi perencanaan tapak di Desa Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Sugiono Soetomo, Dr. Ir. Retno Widjajanti, MT, Ir. Retno Susanti, MT, Novia Sari Ristianti, ST, MT selaku dosen mata kuliah Perencanaan Tapak yang memberikan bimbingan; 2. Orang tua yang selalu memberikan doa restu dan dukungan; 3. Teman-teman sesama anggota kelompok yang tak kenal lelah dan bekerja keras dalam penyusunan laporan ini; 4. Teman-teman Kelas A dan angkatan 2014 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota yang sangat luar biasa memberikan semangat dalam penyusunan laporan ini; 5. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki di masa mendatang. Kami berharap semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya, serta bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi mengenai kondisi perubahan dan perkembangan fungsi ruang fisik wilayah studi kami. Semarang, 10 Juni 2016 Penulis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu bidang kajian utama Geodesi ialah penentuan posisi yang memiliki spektrum yang sangat luas dari teoritis sampai praktis, dari bumi sampai benda langit lainnya, dan juga mencakup matra darat, laut, udara, dan juga luar angkasa. Posisi tersebut digambarkan pada peta yang merupakan gambar rupa muka bumi pada suatu lembar kertas dengan ukuran yang lebih kecil. Rupa bumi yang digambarkan pada peta meliputi: unsurunsur alamiah dan unsur-unsur buatan manusia. Kemajuan dalam bidang teknologi yang berbasiskan komputer telah memperluas wahana dan wawasan mengenai peta. Peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar kertas, tetapi juga penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisa dan penyajiannya dalam bentuk digital terpadu antara gambar, citra dan teks. Peta yang terkelola dalam mode dijital mempunyai keuntungan penyajian dan penggunaan secara konvensional peta garis cetakan (hard copy) dan keluwesan, kemudahan penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisa dan penyajiannya secara interaktif bahkan real time pada media komputer (soft copy). Rupa bumi diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran pada dan di antara titik-titik di permukaan bumi yang meliputi besaran-besaran: arah, sudut, jarak dan ketinggian. Bila data besaran-besaran itu diperoleh: (1) dari pengukuran-pengukuran langsung di lapangan maka dikatakan pemetaan (dilakukan) dengan cara teristris dan (2) sebagian dari pengukuran tidak langsung seperti cara fotogrametris dan penginderaan jauh dikatakan sebagai pemetaan cara ekstrateristris. Data hasil pengukuran diolah, dihitung dan direduksi ke bidang datum sebelum diproyeksikan ke dalam bentuk bidang datar menjadi peta. Prinsip kerja pengukuran untuk pembuatan peta adalah top down from the whole to the part, yaitu pertama membuat kerangka dasar peta yang mencakup seluruh daerah pemetaan dengan ketelitian pengukuran paling tinggi dibandingkan dengan pengukuran lainnya, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran-pengukuran lainnya yang diikatkan ke kerangka dasar peta untuk mendapatkan bentuk rupa bumi yang diinginkan. Berdasarkan konsep ini maka titik-titik pengukuran dikelompokkan menjadi titik-titik kerangka dasar dan titik-titik detil. Titik kerangka dasar digunakan untuk rujukan pengikatan (reference) dan pemeriksaan (control) pengukuran titik detil.
Abstrak— Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Suhu disebut juga temperature sedangkan kelembaban adalah tingkat kebasahan udara (jumlah air yang terkandung di udara) yang dinyatakan dengan persentase nisbi/relatif terhadap titik jenuhnya.Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui kelembaban dan suhu, baik pada udara maupun tanah pada daerah yang ternaungi maupun daerah yang tidak ternaungi. Untuk menhitung nilai suhu dan juga kelembaban baik pada tanah maupun udara dittempat yang ternaungi ataupun tidak ternaungi digunakan metode praktikum menggunakan alat-alat pengukur suhu dan kelembaban seperti thermo-anemometer, hygrometer, weksker, dan soil tester. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tempat yang ternaungi memiliki suhu yang rendah dengan kelembaban yang tinggi, sementara pada tempat yang tidak ternaungi menunjukkan kebalikannya yaitu suhu yang tinggi dengan tingkat kelembaban yang relatif rendah.
Ditujukan kepada: Bapak Drs. Sumrahadi, M.M. UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2016 1.1 Feast Day (Hari Raya Idul Fitri) Suku Melayu (Batam)
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.