Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
22 pages
1 file
SOLUSI DALAM MEMPERBAIKI KEMOROSOTAN ETIKA, MORAL DAN AKHLAK SERTA BAGAIMANA PENGAMALAN YANG SEBENARNYA PADA AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN HADITS
Di zaman ini dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dan berbagai guncangan terutama di bidang ekonomi membuat semua orang mencari jalan keluar untuk bertahan hidup mencukupi kebutuhanya. Salah satu cara bertahan hidup adalah dengan berbisnis. Namun kini masyarakat pun harus mulai sadar bahwa semua hal terutama kesadaran etika moral dan akhlaq dalam bisnis. Salah satu Bisnis paling menjanjikan adalah Bisnis dalam Bidang Pertanian dikarenakan perlunya pemasok kebutuhan panagan di setiap negara yang semakin lama semakin berkurang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengkaji beberapa sumber literatur dan jurnal yang berkaitan dengan topik dan judul yang dibahas. Panduan pada bisnis dan perdagangan dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa sebagai manusia yang bertaqwah harus menjadi insan individu yang memahami hukum etika serta moral.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaika tugas akhir ini yang berjudul "Etika, Moral, dan Akhlak" ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan Bapak Levi Yamani pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang "Etika, Moral dan Akhlak". Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Saya menyadari, maklah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : fiqih, aqidah, muamalah, akhlak, dan lain-lain. Seorang muslim bisa dikatakan sempurna apabila mampu menguasai dan menerapkan aspek-aspek tersebut sesuai dengan Al-Qur"an dan Hadist.
Kata etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau ethics (bahasa Inggris), mengandung banyak pengertian.
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam KBBI etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlaq (moral). Secara terminologi, etika mempunyai banyak ungkapan yang semuanya itu tergantung pada sudut pandang masing-masing ahli. Ahmad Amin mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Soegarda Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik-buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan juga nilai-nilai itu sendiri Ki Hajar Dewantara menjelaskan etika merupakan ilmu yang mempelajari soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan sdampai mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan. Austin Fogothey (seperti yang dikutip Ahmad Charris Zubair) mengatakan bahwa etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagi antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan hukum. Frankena (seperti juga dikutip Ahmad Charris Zubair) menyatakan bahwa etika sebagi cabang filsafat, yaitu filsafat moral atau pemikiran filsafat tentang moralitas, problem moral, dan pertimbangan moral. Dalam Encyclopedia Britanica , etika dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi yang sistematik mengenai sifat dasar dan konsep-konsepnilai baik, buruk, harus, benar, salah dan sebagainya.Dari beberapa definisi tersebut, etika berhubungan erat dengan empat hal: Dari beberapa definisi etika tersebut dapat segera diketahui bahwa etika berhubungan dengan empat hal sebagai berikut : 1. Dilihat dari segi obyek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia.
Etika merupakan ilmu mengenai kesusilaan, yaitu telaah dan penilaian perbuatan manusia ditinjau dari kesusilaannya. Etika juga dapat dipandang sebagai sarana orientasi bagi usaha manusia untuk menjawab suatu pertanyaan yang amat fundamental, yaitu : Bagaimana saya harus hidup dan bertindak ? Atas dasar pertanyaan tersebut, sebenarnya ada banyak pihak yang berhak menjawab pertanyaan tersebut untuk kita dengarkan : orang tua, guru, adat istiadat dan tradisi, teman, lingkungan sosial, agama, negara, serta berbagai ideologi. Tetapi
ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK DI KALANGAN MAHASISWA FEB UNIVERSITAS JEMBER, 2023
Karakter yang baik sangatlah penting, terutama bagi mahasiswa. Karakter yang baik dapat ditunjukkan dengan etika, moral, dan akhlak seseorang yang baik. Secara umum, etika dan moral hampir sama, namun terdapat perbedaan, moral digunakan untuk menilai perbuatan
Brindil.com - a. Pengertian Etika Istilah dan pengertian etika secara kebahasaan/etimologi, berasal dari bahasa Yunani adalah " Ethos " , yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Biasanya etika berkaitan erat dengan perkataan moral yang berasal dari bahasa Latin, yaitu " Mos " dan dalam bentuk jamaknya " Mores " , yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Pengertian moralitas adalah pedoman yang dimiliki setiap individu atau kelompok mengenai apa yang benar dan salah berdasarkan standar moral yang berlaku dalam masyarakat. Disamping itu etika dapat disebut juga sebagai filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak, berdasarkan norma-norma tertentu. Moralitas dipertanyakan tampak (tangible) dalam perilaku tidak jujur dan tidak tampak (intangible) dalam pikiran yang bertentangan dengan hati nurani dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Moralitas yang dengan sengaja menentang hati nurani adalah soal integritas, yaitu keteguhan hati untuk berpendirian tetap mempertahankan nilai-nilai baku. Jadi pengertian etika dan moralitas memiliki arti yang sama sebagai sebuah sistem tata nilai tentang bagaimana manusia harus tetap mempertahankan hidup yang baik, yang kemudian terwujud dalam pola tingkah laku/perilaku yang konstan dan berulang dalam kurun waktu, yang berjalan dari waktu kewaktu sehingga menjadi suatu kebiasaan. Berbeda lagi antara etika dengan etiket, seperti telah dibahas etika adalah berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun, walaupun keduanya menyangkut perilaku manusia secara normatif yaitu memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang diperbolehkan dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Pengertian etiket dan etika sering dicampuradukkan, padahal kedua istilah tersebut terdapat arti yang berbeda, walaupun ada persamaannya. Istilah etika sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (mores), sedangkan kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.Istilah etiket berasal dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu
Disusun Oleh: Indah Sri Utami (12804241042) PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Karakter Ekspolitatif sebagai Salah Satu Penyebab Kemerosotan Moral Mahasiswa. Makalah ini membahas tentang karakter eksploitatif pada mahasiswa, faktor yang menyebabkannya, dan solusi untuk menangani hal tersebut. Karakter eksploitatif adalah sifat kejiwaan, budi pekerti, atau perilaku yang mengedepankan kepentingan diri sendiri dengan cara mengambil dari pihak atau orang lain secara tidak baik. Mahasiswa adalah agen perubahan. Mereka adalah gerakan massa Indonesia berpendidikan yang akan meneruskan dapuk pemerintahan Indoensia di masa depan. Oleh karenanya, ketahanan mahasiswa Indonesia dalam menghadapi karakter eksploitatif sangatlah penting untuk diperhatikan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
PEMAHAMAN ETIKA DAN PENILAIAN MORAL
Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 2020
Tiwi Rahman, 2023
MAKALAH ETIKA BISNIS, 2025
M. Hengky Angguna Almansyah
MIMBAR AGAMA BUDAYA, 2020
El-Mu’jam : Jurnal Kajian Al-Qur’an dan Hadis, 2023
PATTIMURA UNIVERSITY PRESS, 2018
DIMENSI ESKATOLOGI CREDO, 2023
Melisa Anggraini, 2022