Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, khususnya air minum. Ketersediaan air minum yang memenuhi syarat semakin sulit dipenuhi, terlebih lagi di daerah -daerah resapan air yang telah dirubah menjadi pemukiman penduduk. Industri yang membuang limbah industri ke sungai semakin mempersulit masyarakat untuk mendapatkan air yang layak untuk diminum.
PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019 TEORI SOSIAL KOGNITIF Pada kasus yang telah dipaparkan, bisa dijelaskan dengan menggunakan paradigma behavioristic dari teori sosial kognitif Albert Bandura. Alasan untuk menjelaskan kasus ini dengan teori kognitif sosial karena terdapat proses modeling yang salah pada subjek. Proses modelling ini terjadi ketika subjek mendapatkan pengalaman yang berulang kali dia alami ketika ibunya merajuk dan marah ketika ada suatu hal yang tidak dapat dipenuhi oleh subjek. Dari pengalaman tersebut subjek mengalami proses pembelajaran melalui observasi. Hasil modeling ini mempengaruhi pada bagaimana subjek memberikan respon dari bullying yang dilakukan oleh teman-temannya. Berdasarkan penjelasan disamping, berikut data pendukung yang menunjukkan proses terjadinya modeling perilaku yang terjadi: Attention Ibu subjek marah dan merajuk ketika subjek menolak diantar sekolah ibunya. Ibunya mengatakan bahwa subjek tidak mau diantar karena gengsi tidak mau berjalan kaki ke sekolah dengan ibunya Ibu subjek memarahi subjek saat masakan subjek tidak enak Ibunya sering merajuk karena subjek lupa mengambilkan obat kemudian ibunya mengatakan "ah sudahlah gak usah diambilin obat, biarin aja ibu gak usah sembuh" Ibunya merajuk ketika subjek lupa mengambilkan makan Ibu subjek tidak membukakan pintu kakaknya yang pulang terlambat Ibu subjek marah ketika masakan yang dimasak subjek tidak cocok Retention Subjek menangis dan mengingat kejadian yang dialaminya saat sedang sendiri di kamar. Subjek membayangkan Reproduction Ketika dibedakan oleh gurunya, subjek membenci gurunya dan tidak masuk sekolah Subjek merasa dikhinati temannya Ketika berusaha senyum pada temannya, namun diacuhkan subjek memutuskan untuk tidak akan menyapa lagi temannya Ada teman yang tidak suka didekati oleh subjek dan mengacuhkan subjek. Respon subjek adalah membiarkan temannya dan pergi begitu saja dengan berfikir mungkin temannya tidak ingin berteman dengannya karena cacat. Subjek pernah menyukai teman cowok, namun teman cowoknya tidak mengetahui hal tersebut. Subjek selalu berfikir bahwa tidak mungkin cowok dengan fisik normal akan menerima dirinya yang cacat. Saat SMA banyak teman subjek yang menyindir dan mengejek fisikya. Ejekan tersebut membat subjek merenung dan menolak mengapa memiliki kaki yang tidak sempurna Motivation • Subjek melihat dan "mersakan" ibunya yang bersikap merajuk, marah, dan berprangka buruk mendapatkan apa yang diingikan maka subjek ingin meniru ibunya • Subjek jadimemiliki pikiran negative saat orang lain bersikap berbeda saat kepadanya. • Akhirnya subjek memiliki pikiran negative saat orang lain terlihat membedakannya • Subjek menjadi pribadi yang mudah menyerah dengan harapan orang lain mengasihinya dan subjek dimengerti oleh orang lain. • Hal tersebut diharapkan subyek karena subyek sudah terbiasa bergantung pada orang lain.
Poverty is a multidimensional issues due to the connection with the ability to access, economically, socially, cultural, political and participation in the community. The farm and factors of poverty in Indonesia are certainly influencing the process of policy to address the issue. In fact the effort of decreasing the population lives under poverty, various policies and programs seen to be less effective in live with the tendency of the increase number of disadvantage people than time to time. It indicated that the policy making and the programs need to be ordered and conducted in accordance with the steps in formulating the policy. In this case concerning and understanding in poverty characteristics in each area, is a need.
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat ALLAH Subchanahu Wata'ala, karena dengan rahmat dan karunia-NYA saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas matakuliah teknologi pemprosesan gas. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini sehingga saya bisa menyelesaikannya dengan lancar dan tidak ada halangan suatu apapun. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis meminta maaf yang sebesarbesarnya dan sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini bisa bermanfaat bagi saya pribadi maupun bagi pembaca.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah menciptakan Alam Semesta ini sehingga manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam sehari-hari kita sering menjumpai hal-hal yang berhubungan dengan sebuah sistem dalam pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan untuk mempelajari dan memahami Sistem Pendidikan Nasional.
1. Mengapa kurikulum perlu diadministrasikan? Bagaimana pengembangan kurikulum dikelola di sekolah/madrasah? Sebutkan kegiatan pokok pengelolaan kurikulum dengan mengemukakan masing-masing kepentingannya. Jawab:-Karena agar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum berjalan dengan efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum di antaranya sebagai berikut : a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif. b. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum. c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar. d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar. e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. f. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dengan kebutuhan pembangunan daerah setempat.