Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam
…
12 pages
1 file
This study aims to elaborate learning models of ilmu farâ'id. This study uses library research methods. The model is a plan, representation or description that describes an object, system or concept that is often in the form of simplification or idealization. Learning can be said as a result of memory, cognition, and metacognition that affects understanding. This happens when someone is learning, and this condition also often occurs in everyday life, because learning is a natural process for everyone. In general, the learning model is a method or systematic presentation technique used by the teacher in organizing the experience of the learning process in order to achieve the objectives of a learning. The study of farâ’idh includes interactive learning, card sort strategies, CTL (contextual teaching and learning), Al-Farâidh Android-based and lecture methods, questions and answers, memorization, assignments, discussions, problem solving, demonstrations, and constructivism met...
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
This study aims to analyze the Strengthening of the Tahfizh Al-Qur'an Learning Model at Dayah Ar Raudhah Tahfiz Al-Qur'an, Blang mangat District, Lhokseumawe City. The research subjects were the students of Dayah Ar Raudhah Tahfizh Al-Qur'an, Blang Mangat District, Lhokseumawe. The type of research used is qualitative. Data collection techniques were carried out through: Observation, interview and document study. Data analysis techniques were carried out by means of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results obtained: (1) Application of the learning model Dayah Tahfizh Al-Qur'an Ar Raudhah Lhokseumawe using the Ottoman Turkish tahfizh model or known as the backward sequence model with a standard time of memorizing 30 juz for 20 months, (2) Actualization of the Dayah Tahfizh learning model Al-Qur'an Ar Raudhah Lhokseumawe was carried out in 3 stages, namely: a pre-tahfizh program for 6 months, memorizing with a predetermined Ottoman mo...
Dilihat dari sejarahnya setidak-tidaknya ada dua faktor penting yang melatarbelakangi kemunculan madrasah, yaitu: pertama, adanya pandangan yang mengatakan bahwa sistem pendidikan islam tradisional dirasakan kurang bisa memenuhi kebutuhan pragmatis masyarakat; kedua, adanya kekhawatiran atas cepatnya perkembangan persekolahan belanda yang akan menimbulkan pemikiran sekular di masyarakat. Untuk menyeimbangkan perkembnaga sekularisme, maka masayrakat muslim terutama para reformis berusasha melakukan reformasi melalui upaya pengembangan pendidikan dan pemberdayaan madrasah.
Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Jurnal Kependidikan Islam, 2021
Pandemi Covid-19 di dunia termasuk di Indonesia menyangkut kebijakan pemerintah, termasuk di bidang pendidikan. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan siswa untuk belajar di rumah dengan bimbingan orang tua. Dengan kebijakan ini, guru dituntut kreatif dan inovatif dalam mengerjakan kurikulum sesuai dengan situasi dan kebutuhan yang ada. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari kurikulum dan pembelajaran selama pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menganalisis dan kemudian menggambarkan secara jelas masalah yang bersumber dari tinjauan pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah: Komponen kurikulum adalah tujuan, pengaruh pembelajaran, dan proses pembelajaran
UNIT 1 PENGENALAN KEPADA ASPEK PERANCANGAN PROGRAM KESIHATAN HASIL PEMBELAJARAN Di akhir unit ini, anda diharap dapat : 1. Menerangkan hala tuju falsafah, model perancangan program dan teori tingkah laku kesihatan. 2. Membincangkan apakah itu budaya dan persekitaran kesihatan sekolah. 3. Memahami apakah itu evolusi pengurusan program. 4. Menerangkan reka bentuk dan struktur model program kesihatan.
Undang-Undang Dasar 1945 menginginkan agar setiap warga negara Indonesia mendapatkan kesempatan belajar seluas-luasnya. Sementara itu, Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional mengemukakan agar pendidikan bersifat semesta, menyeluruh dan terpadu. Kemajuan bangsa hanya dapat diwujudkan jika kesempatan untuk dapat mengenyam bangku pendidikan bagi setiap warga negara diperluas. Dalam hal ini pun tidak cukup hanya dengan memberi kesempatan belajar yang luas saja, akan tetapi perlu pemikiran lebih lanjut jalan yang akan ditempuh agar setiap siswa berhasil menyelesaikan pelajrannya dengan baik. Dengan kata lain, perllu usaha untuk dapat mengkondisikan siswa bisa belajar secara efektif, sehingga mereka menguasai bahan pelajaran dan ketrampilan yang dianggap penting bagi perkembangannya kemudian hari. Fungsi pendidikan yaitu membimbing anak ke arah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mengajarkan sesuatu yang hendaknya dapat dipahami sepenuhya oleh semua siswa. Ini sesuai dengan tujuan mengajar seorang guru, yaitu agar bahan yang disampaikannya bisa dikuasai sepenuhnya oleh semua siswa. Oleh karena itu, mulailah didengungkan model pembelajaran yang tepat digunakan, konsep Belajar Tuntas atau Mastery Learning. Berangkat dari paparan di atas, maka penulis tertarik untuk mengupas konsep Belajar tuntas tersebut. Selanjutnya, penulis akan berusaha menyampaikan makalah ini dengan acuan beberapa poin berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan konsep Belajar Tuntas? 2. Asumsi apa yang melandasi konsep Belajar Tuntas? 3. Strategi apa yang digunakan dalam Belajar Tuntas? 4. Apa kelebihan dan kekurangan penerapan Belajar Tuntas terhadap out-put pendidikan?
Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 2019
Problems that will be studied in this research, that is: model of ta'dib based PAI curriculum policy in improving student learning and its supporting and inhibiting factors. This research is motivated by the problem kuranngnya role of government, parents and teachers in education. Which one puts forward the cognitive domain and puts aside the importance of adab in measuring student success. The purpose of education is to give birth to a perfect human being that is civilized human (kamil man). The ta'dib curriculum can improve students 'learning by two main factors namely learning method (ie using Tauhid Method) and learning materials that are in accordance with the target of Islamic religious education (ie fardu' ain) and rational, intellectual and philosophical (fardhu kifayah).The factors supporting and inhibiting the ta'dibbased curriculum are: 1) Parents who look far ahead, the importance of character and the planting of religious knowledge from an early age, 2) Some of the educators who want the next generation of nation has a noble character and always leading to the norms according to the religious shari'a, 3) S ome governments who agree on the ta'dib-based curriculum can be applied in every educational institution. While Inhibiting Factors Policy of PAI Based Ta'dib curriculum, are: 1) Problem of concept or thinking of government which is more concerned with cognitive aspect compared with process or ta'dibnya learners, 2) Purpose of parent who put forward the cognitive domain, so forget about karekteristik and the behavior of children, 3) The era of continuous changes and the era of globalization is high, so the child's cognitive importance of the child's character.
2020
The learning Model is defined as a teaching plan that shows a specific pattern of learning, in which the pattern can be seen by teacher and student activities, as well as learning resources used in realizing learning conditions or systems Environment that allows students to learn. In the learning model there are characteristic sequences of teacher and student activities in the learning event known as syntax with four characteristics of learning model with curriculum. This curriculum is a guideline for the implementation of learning activities to achieve specific educational objectives through components of the curriculum change
Tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam GBHN adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran
TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education, 2014
Lidia Fransiska, 2024
EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan, 2019
Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam
Tamaddun, 2016