Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
61 pages
1 file
lainnya. Dalam pendidikan zaman dahulu para santri diwajibkan tinggal di asrama pondok3[3], hal inilah yang menyebabkan adanya jalinan kasih sayang yang kuat diantara para murid dan pendidik.
Saat islam untuk pertama kalinya datang ke Indonesia, pada waktu itu berbagai kepercayaan dan agama seperti Budha, Hindu, dinamisme dan anisme sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia. Bahkan disebagai besar wilayah Indonesia sudah berdiri kerajaan-kerajaan yang menganut agama Budha dan Hindu. Contohnya, kerajaan Sriwijaya di Sumatera, kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat dan masih banyak kerajaan yang lainnya. Akan tetapi, Islam datang ke wilayah-wilayah itu bisa diterima dengan baik, sebab Islam datang dengan cara yang baik pula, mereka pembawa ajaran Islam datang dengan prinsipi-prinsip persamaan antar manusia, perdamaian, ketentraman, serta menghilangkan kasta dan perbudakan yang sebelumnya sering terjadi di wilayah itu. Sehingga, tidak ada paksaan dari masyarakat di sana saat diajak untuk mengucapkan dua kalimah syahadat, mereka melakukannya dengan senang hati.
Madani Jurnal Ilmiah Multidisipline, 2024
Artikel jurnal ini bertujaun untuk mengumpulkan data dan informasi terkait teori masuknya agama islam di indonesia, lembaga pendidikan Islam pada masa awal di Aceh Darussalam dan Tokoh-Tokoh pendidikan Islam pada masa awal di Aceh. Penelitian ini sepenuhnya bersifat kepustakaan (library research) data di peroleh dari berbagai literatur Buku fisik dan elektronik. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Ada sejumlah teori yang membicarakan mengenai asal-muasal Islam yang berkembang di Nusantara, yaitu: Teori Gujarat/India, Tori Mekkah, Teori Persia, dan Teori Cina. 2) Diyakini bahwa bentuk ajaran pada masa awal pendidikan islam di aceh adalah bentuk Halaka atau Zawiya dan terdiri dari santri atau disebut juga aneuk dayah dan Teungku atau pengajar kemudian Metode pengajaran awal berupa hafalan, kemudian berkembang menjadi diskusi dan debat. Lembaga pendidikan terdiri dari Meunasah, Rangkang, Dayah, Dayah Teungku Chik dan Jamiah Baitur Rahman. 3) tokoh pendidikan Islam yang berpengaruh pada masa awal pendidikan islam di aceh diantaranya, Hamzah Fansuri, Syamsuddin As-Sumatrani, Nuruddin Ar-Raniri, dan Abdur Rauf al-Singkili.
Tausiyah yang menganggkat sejarah masuknya Islam di Indonesia khususnya di daerah Kalimantan Barat yaitu kota Pontianak.
Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan (jahiliah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya. Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah. Penyembahan berhala, pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela. Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia. Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas wilayahnya. Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad. Sampai tahun 750, wilayah Islam telah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah-daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus. Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan wilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Setelah pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah. Perpecahan ini mengakibatkan banyak wilayah yang memisahkan diri. Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan TUHAN. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.
Nusa Chandra, 2012
Proses masuknya agama Islam ke Indonesia menurut para sarjana dan peneliti sepakat bahwa Islam itu berjalan secara damai, meskipun ada juga penggunaan kekuatan oleh penguasa Indonesia untuk menguasai rakyat atau masyarakat. Secara umum mereka menerima Islam tanpa meninggalkan kepercayaan dan praktek keagamaan yang lama. Hal ini yang sering dilakukan oleh juru dakwah di Jawa adalah Walisongo. 1 Mereka mengajarkan Islam dalam bentuk kompromi dengan kepercayaan-kepercayaan setempat. Mengenai asal, tokoh, pembawa, waktu dan tempat Islamisasi pertama kali di Indonesia masih merupakan masalah yang kontroversial. Hal ini disebabkan kurangnya data yang dapat digunakan untuk merekonstruksi sejarah yang valid, juga adanya pembedaan-pembedaan tentang apa yang dimaksud dengan "Islam". Sebagian sarjana dan peneliti memberikan pengertian Islam dengan kriteria formal yang sangat sederhana seperti mengucapkan kalimat syahadat atau pemakaian nama Islam secara sosiologis. 2 Islam masuk di pulau Jawa dilatar belakangi dengan jatuhnya kerajaan Malaka ke tangan penguasa Islam yang sudah dimasuki oleh ajaran Islam dan melalui perjuangan politik inilah pemerintahan Islam mampu merebut Malaka. Berawal jatuhnya Malaka ini Islam semakin berkembang sampai di Jawa, hal ini dimulai dengan jalan perdagangan yang menghubungkan antara selat Malaka dan Selat Jawa. Hubungan bilateral inilah menjadi kesempatan tersendiri para saudagar muslim untuk menyebarkan agama Islam di pulau Jawa yang dimulai sebelum tahun 1511 M. Disamping itu juga karena banyak 1 Muadzirin Yusuf, dkk., Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 33 2 Yakni masyarakat itu dikatakan telah Islam jika prinsip-prinsip Islam telah berfungsi secara actual dalam lembaga sosial, budaya, dan politik. Lih. Mudzirin Yusuf, dkk., Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka, 2006), hlm. 33-34. orang-orang Jawa yang merantau di Malaka baik sebagai prajurit maupun sebagai pedagang, dan disana memiliki kawasan tersendiri yang disebut kampong Jawa. Di wilayah ini para dai masuk dan mengajarkan ajaran Islam. Ketika penduduk Jawa disana kembali ke daerah asalnya secara otomatis dia akan menyebarkan Islam di daerahnya masing-masing, seperti di Gresik dan Tuban. 3 Sekitar permulaan abad ke-15 M, daerah-daerah pesisir Jawa atau saat ini dikenal dengan wilayah Pantura (pantai utara), merupakan daerah-daerah pelabuhan yang ramai dan padat lalu lintas perdagangan, yang menghubungkan antara Jawa dengan selat Malaka dan Manca Negara baik masuk maupun yang keluar. Hal inilah yang memberikan pengaruh besar terhadap sosial budaya penduduk Jawa pada saat itu sebagaimana di daerahdaerah urban, seperti Surabaya, Gresik, Tuban, Jepara, Pekalongan, Cirebon dan Banten, lebih dikenal sosok masyarakat yag memiliki cirri-ciri sosial yang unik, urban, keras, terbuka, dan plural. Yang membedakan dengan daerahdaerah Jawa sebagian pedalaman, cenderung tertutup, ramah, feodal, dan homogen. Sebagaimana yang dikemukan oleh Cristian Snouck Hurgronje, seperti dikutip oleh Werthein, bahwa agama Islam pada saat itu bagi orangorang Jawa membawa pengaruh positif, karena Islam mampu memberikan rasa aman dan mampu mengangkat harkat dan martabat Kawulo Cilik (komunitas kecil). 4 Di sini Islam sebagai agama telah menempatkan fungsi sosialnya yang berorientasi kelapisan bawah. Agama yang secara tidak sengaja terlihat intensif dengan kehidupan masyarakat kecil Jawa lewat mekanisme tradisional ekonomi pasar, ia hadir menawarkan pilihan kehidupan sosial yang memberi rasa persamaan (egalitarianisme) bagi setiap orang. Proses Islamisasi sebagai gambaran di atas, itupun berlaku juga di Jawa. Karena pada prinsipnya Islam mengangkat harkat dan martabat manusia, dengan tidak meninggalkan budaya setempat. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Walisongo, yang memiliki peran besar dalam proses 3 Abu Su'ud, Islamologi : Sejarah, Ajaran dan Perannya dalam Peradaban Umat Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 122. 4 Masroer, CH. JB, The History of Java, (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2004), hlm. 26. dicintai itu ia (Ratu Kalinyamat) bertekat melakukan tapa dengan tidak menghiraukan pakaian dan makanan apapun. 12 Dengan mengemukakan pendapat tadi maka Topo Wudo Ratu kalinyamat harus diartikan secara kias bukan secara harfiyah. Adapun pertapaan Ratu Kalinyamat berada di desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara. Ratu Kalinyamat adalah putri dari Sultan Trenggono, Raja Islam ke-tiga di Demak dan cucu dari Raden Fatah Raja Islam pertama di Jawa. Ratu Kalinyamat memimpin dibagian utara pulau Jawa yang terkenal bijaksana, kuat dan strateginya yang matang, walaupun beliau adalah seorang putri. Bertolak dari kenyataan diatas, penulis berupaya untuk mengupas persepsi masyarakat mengeni makna-makna yang terkandung dalam topo wudho Ratu Kalinyamat, bukan sekedar sebagai nilai-nilai semu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Suatu hal yang lumrah, jika sekiranya agama Kristen dianggap sebagai agama impor, karena tanpa adanya peran dari bangsa kolonial Eropa, tentunya agama Kristen tidak akan pernah masuk ke Indonesia dan tidak akan pernah pula dikenal oleh rakyat Indonesia. Lalu, sejauh manakah hubungan antara Misionaris dengan bangsa penjajah tersebut? Dengan pola pendekatan seperti apa yang digunakan oleh Kristen dalam melakukan penginjilan ke penduduk lokal Indonesia? Adakah keharmonian antara pihak Katolik dengan Protestan ketika Indonesia dijadikan sebagai ladang pemurtadan oleh mereka?
H. Ahmad Salim, 1962
BUKU Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia karya Prof Aboebakar Atjeh. Selamat membaca!
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
MAWA'IZH: JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN, 2020
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora
BUKU SEJARAH KELAS X SEMESTER 2, 2022
Buku Teks Sejarah Kelas 10 Sejarah Indonesia Masa Persebaran Islam Sampai Zaman VOC, 2022
Jelita Tua Nainggolan, 2021