Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
perempuan adalah matahari yang tak akan pernah tenggelam dengan keadilan dan kesetaraan gender perempuan akan melihat dunia"
1/ Apakah keadilan sudah benar? Apakah keadilan sudah tepat? Tidak. Keadilan sudah buta. Tidak dapat membedakan yang mana harus dibela dan tidak. Keadilan bukan lagi sebuah kebenaran melainkan permainan politik semata. Oleh karena itu tahun 2006, I Gusti Ngurah Putu
Abstrak Tulisan ini hendak mendiskusikan putusan Mahkamah Konstitusi (PutusanNomor 93/PUU-X/2012) terkait dikabulkannya permohonan uji materiil Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 94) yaitu Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) yang mengatur tentang penyelesaian sengketa terhadap Pasal 28D ayat (1) UUD 1945, yang bunyinya bahwa Undang undang harus menjamin kepastian hukum dan keadilan dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Sementara pada pasal 55 ayat (1), dijelaskan Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama, sedangkan ayat (2), disebutkan Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad, selanjutnya, pada ayat (3)Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh bertentangan dengan Prinsip Syariah. Selain hal ini, tulisan juga akan mempertanyakan kembali sejauhmana kewenangan absolute lembaga Peradilan Agama terkait penyelesaian sengketa ekonomi syari'ah sebagaimana UU No. 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama. Kata Kunci: Sengketa, Ekonomi Syari'ah, Undang-undang, PerbankanSyari'ah. Abstract This paper is going to discuss the decision
2023
Keadilan juga menunjukkan ukuran yang dipakai dalam memberikan perlakuan terhadap objek di luar diri kita yang tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai moralitas dan kemanusiaan. Hukum diharapkan mampu memberikan nilai-nilai keadilan substansial (substantive justice), sayangnya keadilan merupakan barang mahal yang jauh dari jangkauan para pencarinya. Dalam berbagai penanganan kasus hukum, sering ditemukan putusan-putusan hakim yang dirasa janggal dan dianggap telah mengoyak rasa keadilan masyarakat luas.
Padang Ekspress, 2008
Percakapan via telepon, Kemas Yahya Rahman (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus) dengan artalyta Suryani (ayin), yang di muat Kompas (12/6/08), yang berbunyi; " Sudah dengar pernyataan saya kan?, " Ayin menjawab; " Good, very good. " Jawaban ayin itu mirip kalimat yang sering digunakan kepala gangster saat anak buahnya berhasil menjalankan instruksinya dengan baik, selain itu percakapan tersebut tersirat bentuk penghambaan seorang pejabat tinggi Kejagung kepada seseorang yang bernama Ayin (Saldi Isra, Kompas, 18 juni 2008). Realita Hukum Sungguh di luar akal sehat, saat drama persidangan kasus suap jaksa Urip Tri Gunawan yang memutar potongan-potongan pembicaraan pejabat teras kejagung dengan Artalyta suryani (ayin) seperti yang disebut diatas, seakan-akan menyakinkan pergunjingan publik seputar jual beli perkara hukum (perkara korupsi) dengan cara-cara jual beli pasal. Tentunya masih segar di ingatan kita bersama, bagaimana kemas Yahya Rahman begitu yakin berbicara pada salah satu media elektronik swasta yang tentang penghentian penyelidikan perkara BLBI oleh Kejagung dengan logika-logika hukum yang dimilikinya. Fenomena diatas tentunya tidak ditemukan pada perkara yang melibatkan seorang buruh pabrik yang mengambil sendal jepit bolong kawannya, atau seorang maling ayam yang ketiban sial tertangkap tangan oleh aparat penegak hukum seperti yang sering ditampilkan dalam berita-berita kriminal televisi. Paling tidak, telah bisa dipastikan, seseorang dengan level Kemas Yahya Rahman tidak mungkin seakrab itu berbicara dengan buruh pabrik dan maling ayam tersebut.
Prehistoric times when physical force was very important.
Article, 2023
This article aims to understand what tolerance is and analyze journal articles that discuss tolerance. This research will also involve a lot of analysis and contributions of religious communities through various fields ranging from religious sciences and culture. Hereby I explain the positive and negative impacts of the presence of tolerance in changing people's thinking towards religious and cultural differences. The research method used in writing this article is literature study, which involves collecting data from various actual sources such as books, articles and historical documents. These data will be described qualitatively using document analysis to identify extraordinary tolerance and many important influences in society.
2008
Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236 Abstrak Gaung tuntutan kesetaraan jender terus terdengar dan berbagai upaya telah dilakukan tetapi wanita belum juga sepenuhnya dapat merasakan kenikmatan duduk berdampingan sebagai mitra sejajar pria. Singkatnya, perjuangan m enuju kesetaraan jender masih panjang dan harus terus dilakukan. Salah satu cara efektif yang dapat ditempuh adalah dengan melalui pendidikan. Di UK Petra perjuangan ini dapat dilakukan melalui kelas Pengantar Kajian jender yang dapat diikuti oleh mahasiswa dari semua jurusan dengan menggunakan matericerpen Because I'm a Woman yang dikaitkan dengan kisah tokoh wanita dalam Alkitab, yaitu Rut dan model istri yang cakap dalam Amsal 31:10-31. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik diskusi dimana mahasiswa mempunyai kesempatan menuangkan ide mereka yang merupakan hasil dari berpikir kritis.Dalam proses diskusi ini diharapkan terjadi perubahan pola pikir yang mengarah pada adanya kesadaran akan kesetaraan jender bahwapria dan wanita adalah makhluk Tuhan yang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga harus bermitra agar dapat saling melengkapi satu sama lainnya Pendahuluan Perjuangan untuk mencapai kesetaraan jender bagi wanita melalui berbagai cara telah lama dilakukan dan nampaknya masih merupakan perjuangan yang panjang. Salah satu cara yang dianggap efektif adalah melalui pendidikan, dimana perubahan pola pikir dapat dengan lebih mudah terjadi dan guru sebagai agen perubah dapat berfungsi secara optimal dalam proses tersebut (Lihat Fakih, 1999 : 155]. Sebagai sebuah institusi pendidikan Kristen, Universitas Kristen Petra tentu seharusnya terlibat dalam perjuangan tersebut agar rencana Allah dapat digenapi di negeri ini. Salah satu cara yang dapat ditemp adalah dengan menawarkan mata kuliah Pengantar Kajian Jender di DMU yang dapat diambil oleh mahasiswa dari semua jurusan di universitas Kristen Petra dan diasuh baik oleh dosen pria maupun dosen wanita yang sadar jender. Tujuan dari mata kuliah ini adalah memberikan perspektif ymg bener tentang pria dan wanita sesuai dengan terang A1kitab. Mengapa hal ini dianggap begitu penting? Jawaban yang pasti adalah karena Allah telah menciptakan wanita sebagai makhluk yang luar biasa tetapi tekanan yang diberikan kepada mereka membuat potensi yang telah diberikan Allah kepada mereka tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal. Allah rindu agar pria dan wanita dapat hidup berdampingan dan saling bekerja sama, bukannya bermusuhan dan saling menjatuhkan [Silvoso, 2006 xiv]. Wanita bukanlah rival Pria sehingga keberhasilan wanita sepatutnya bukan merupakan suatu ancaman bagi pria.Kebenaran inilah yang perlu diketahui oleh mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa. Diharapkan pemahaman akan apa yang benar tersebut dapat memacu mahasiswa baik pria maupun wanita untuk dapat menggali potensi mereka masing-masing dan saling bekedasama menjadi agen perubahan agar terwujud keadilan bagi wanita di negeri tercinta ini. Salah satu materi yang dapat digiunakan adalah cerita pendek karyaJatmiko Saktyartoro yang berjudul Becaztse I'm a Woman. Dari judulnya dapat ditebak bahwa cerita pendek ini tentu berkisah tentang wanita. Memang cerita pendek ini berkisah tentang perjuangan wanita dan
Mimbar Keadilan, 2021
This study aims to analyze the application of morality to legal practice in Indonesia. This is because the reality of the rule of law today is dominated by a positivist-legalistic phenomenon that prioritizes text but darkens morality's meaning in law. Morality in law seems to be immersed in legal practice that deifies the textual law but neglects the law's moral essence. This research is juridical-normative research oriented towards coherence between the principles of law based on morality and legal norms and legal practice in society. This research's novelty is the development of morality in the rule of law practice by prioritizing two aspects, namely the integrative mechanism aspect of Harry C. Bredemeier with the progressive law of Satjipto Rahardjo. This study emphasizes that efforts to develop law must not forget the elements of morality development. This study's conclusions highlight that the development of law and morality will run optimally by upholding the law as an integrative mechanism and applying progressive law as a solution in facing the lethargy of the Indonesian nation.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Indonesian Journal of Theology
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan
Literasi Jurnal Ilmu Ilmu Humaniora, 2011
JURNAL PAJAK INDONESIA (Indonesian Tax Review)