Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2023
…
15 pages
1 file
Pulp adalah bahan utama dalam pembuatan kertas yang dihasilkan dari suatu bahan yang memilki selulosa yang berlimpah. Kayu merupakan salah satu bagian tanaman yang memiliki banyak sekali kandungan selulosanya sehingga kayu banyak digunakan dalam proses pembuatan pulp (Andaka & Wijayanto, 2019). Dalam pembuatan pulp, kayu harus diolah terlebih dahulu agar selulosa dalam kayu dapat dipisahkan dari lignin ataupun hemiselusola. Salah satu proses pembuatan pulp yaitu soda pulping. Proses soda pulping merupakan salah satu proses pembuatan pulp secara kimia yang menggunakan NaOH sebagai bahan pada larutan pemasaknya. Menurut Wijana et al., (2013) larutan NaOH berfungsi sebagai pemutus ikatan antar serat kayu sehingga dapaat mempermudah proses pembuatan pulp. Proses pembuatan pulp yang hanya menggunakan NaOH sebagai pelarut seperti soda pulping akhir-akhir ini mulai ditinggalkan karena kualitas kertas yang dihasilkan dirasa kurang baik. Namun, menurut Suriani et al., (2014) proses soda pulping dapat menguntungkan secara ekonomis karena limbah dari soda pulping lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan proses pembuatan pulp secara kimia lainnya.
2014
Abstrak - Kertas adalah sesuatu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari serat selulosa dan hemiselulosa yang terdapat di alam. Salah satu limbah yang dapat diolah menjadi bahan baku alternatif pembuatan kertas adalah sekam padi dan ampas tebu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi sekam padi dan ampas tebu serta konsentrasi NaOH terhadap yield pulp yang dihasilkan. Kondisi operasi yang terbaik yang dihasilkan dari sekam padi dan serat ampas tebu oleh variasi konsentrasi NaOH juga diselidiki. Bahan baku kering dengan perbandingan liquor/crop 15:1 (mL/g) dicampur dengan NaOH (3-6% w/v) kemudian di digester dalam autoclave (120 ° C, 1 atm) selama 60 menit. Kondisi operasi dengan produksi yield terendah ketika dicampur antara serat ampas tebu dan serat sekam padi dengan perbandingan 1: 3, 1: 2 dan 1: 1. NaClO 5,25% (v / v) ditambahkan ke dalam campuran sebagai bleaching agent, kemudian proses selanjutnya ditekan dan dikeringkan sehi...
CHEMPUBLISH JOURNAL
Salah satu limbah yang dapat diolah menjadi bahan baku alternatif pembuatan kertas adalah sekam padi dan ampas tebu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan baku (sekam padi dan ampas tebu) terhadap yield pulp yang dihasilkan dan mengetahui karakteristik kertas kombinasi antara sekam padi dan ampas tebu menggunakan proses soda berdasarkan uji SEM dan XRD. Penelitian ini menggunakan proses soda karena cocok untuk bahan baku non wood, biaya operasi murah dan tidak menggunakan senyawa sulfur. Bahan baku kering yang dicampur dengan NaOH dimasak menggunakan autoclave (120°C, 1 atm) selama 60 menit. Pencampuran bahan baku dilakukan pada perbandingan ampas tebu dan sekam padi yaitu 1:3; 1:2; 1:1; 2:1 dan 3:1. Pulp diberi pemutih NaClO 5,25% (v/v), kemudian dicetak dan dikeringkan sebagai produk kertas. Yield pulp terendah diperoleh pada perbandingan 3:1 sebesar 33,48%. Berdasarkan observasi dari SEM diketahui serat sekam padi dan ampas tebu berukuran 5,88-9,8 µm dan...
Jurnal Inovasi Teknik Kimia
Ampas Tebu merupakan limbah organik yang cukup melimpah dengan kadar α-selulosa cukup tinggi. Namun, ampas tebu belum dimanfaatkan secara maksimal padahal ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp. Pulp merupakan bahan dasar dalam pembuatan kertas, dimana sebagian besar produksinya mengunakan bahan dasar kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ampas tebu sebagai bahan baku alternatif pembuatan pulp yang ditinjau dari pengaruh jenis bleacher dan lama waktu pemasakan. Jenis bleacher yang digunakan ialah H2O2 dan NaClO dan lama waktu pemasakan yaitu 30 menit, 60 menit dan 90 menit dengan proses soda. Hasil dari penelitian menunjukan adanya pengaruh penggunaan jenis bleacher H2O2 dengan lama waktu pemasakan 90 menit menghasilkan lebih banyak kadar yield pulp yaitu sebesar 29,37%, dibandingkan dengan bleacher NaClO pada waktu pemasakan 90 menit yang hanya menghasilkan kadar yield pulp sebesar 29,05%. Hasil Uji FTIR menunjukkan puncak khas serapan seperti pada gugus fungsi fenolik O-H, gugus serapan keton C=O, gugus ulur alifatik-CHdan aromatik.. Identifikasi komponen lignin yang dihasilkan yield pulp memiliki spectrum IR yang sesuai dengan spectrum IR komponen lignin standar dan spectrum IR komersial Aldrich dan Kraft.
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas
Kopi umumnya dikonsumsi dalam bentuk seduhan, dimana biji kopi merupakan bahan baku utamanya. Pada pengolahan pembuatan kopi, bagian yang tidak diolah kembali atau yang biasa dijadikan limbah adalah daging kopi (pulp). Pulp kopi sejauh ini baru dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk dan pakan ternak. Salah satu produk yang dapat dibuat dari limbah pulp kopi yaitu minuman sari buah. Pembuatan minuman sari buah pulp kopi juga dapat ditambahkan dengan campuran buah lainnya untuk menambah citarasa dari minuman sari buah tersebut. Penambahan gula 20-10% biasanya dilakukan agar menghasilkan minuman sari buah dengan rasa yang lebih manis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan terong belanda dan gula terhadap mutu sensori, kandungan antioksidan dan total fenol yang terdapat di minuman sari pulp kopi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri atas 2 (dua) faktor. Faktor I adalah rasio pulp kopi dan terong belanda (B) ...
AGROINTEK
Pulp production produced in each process sometimes does not meet the standard specifications of the quality set. The method used to solve the problem is the seven tools and the new seven tools. The research objectives were to determine priorities based on the type of defect, identify the cause of quality deviations, and determine the action to be taken to improve pulp quality. Priority repair on defects in the Blow Line Kappa Number, Ex Metso Press Soda Loss as Na2SO4, Post MCO2 Outlet Single Diffuser Residual Soda, and Ex Khamyr Press Soda Loss as Na2SO4. The causes of quality deviations include the lack of operator understanding of the SOP, the stages of the production process lacking supervision, the selection of raw materials that do not meet specifications, poor machine conditions, operator error or human error, and inappropriate chemical levels. Actions taken to improve the quality of the pulp are by conducting employee training, checking machines, continuously monitoring and controlling the production process, using work methods that are under with the SOP set by the company, environmental conditions that are under occupational safety and health, and optimizing operator performance.
Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta hasil yang akurat. Pap smear merupakan cara yang mudah, aman dan untuk mendeteksi kanker serviks melalui pemeriksaan getah atau lendir di dinding vagina. Pemeriksaan pap smear merupakan cara yang mudah, murah, sederhana, aman, dan akurat untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker, untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks, mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks, dan mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus urogenital dan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Journal of Tropical Upland Resources (J. Trop. Upland Res.)
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah agroindustri yang mengandung selulosa sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp. Proses pembuatan pulp dari TKKS secara formacell menghasilkan pulp dengan warna yang masih gelap sehingga memerlukan proses bleaching atau pemutihan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama waktu pemutihan dengan menggunakan H2O2 dengan konsentrasi 35% dalam media asam asetat terhadap karakteristik pulp dari TKKS yang dimasak menggunakan proses formacell. Lama waktu pemutihan yang digunakan adalah 0,5, 1, 1,5, 2 dan 2,5 jam dengan menggunakan suhu pemasakan 80oC. Penelitian diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik terjadi pada lama pemutihan selama 2 jam yang menghasilkan rendemen sebesar 79,6%, selulosa 51,08%, bilangan permanganat 6,8 dan skor terhadap warna adalah 4,5 (putih).
Paper traditionally is defined as thin mass of felted sheet separated from the water suspension of prevalently cellulose-based pulp fibers on a fine screen, followed by sheet forming, compression, drying, and finishing-actions. This study determined the best condition of NaOH concentration (10 and 15 %) in pulp manufacturing from coconut husk fibers (data analyzed by two-tailed t test at α 5 %). The influence of tapioca and kaolin addition (0 and 10 %) following the pulping process on physical properties of paper is also studied (data analyzed by Anova and followed by tukey test at α 5 %), as well as the biomass conversion calculation based on Acacia mangium. The parameters observed are alkali consumption, kappa number, pulp yield, water absorption, tensile strength, and tear strength. The higher alkali consumption occurred at NaOH 15 % and the higher pulp yield was obtained at NaOH 10 %, meanwhile kappa number of pulp is not affected. Water absorption of paper are not significantly...
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia
Kebutuhan pulp dan kertas di dunia semakin meningkat. Menurut Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) permintaan global maupun domestik masih terus meningkat setiap tahunnya sebesar 2 %. Hal ini mengakibatkan ketersediaan bahan baku industri kertas menipis. Maka dari itu bahan baku lain yang dapat dijadikan suatu alternatif dari dampak tersebut yaitu tandan kosong kelapa sawit dan pelepah pisang. Digester merupakan suatu bejana pemasak yang digunakan sebagai suatu tempat proses delignifikasi bahan baku pada pembuatan pulp. Pada perancangan alat digester ini mempunyai dimensi meliputi : diameter tangki : 15 cm, tinggi tangki : 30 cm, tebal plate : 0,3 mm, tinggi impeler : 33 cm, kecepatan pengaduk : 95 rpm dan kapasitas 5,5 liter. Penelitian ini menggunakan metode rancang bangun dan eksperimen. Metode rancang bangun dilakukan untuk perancangan dan pembuatan digester Metode eksperimen dilakukan dengan tujuan yaitu mengetahui kinerja digester agar mendapatkan kondisi optimum alat d...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Konfigurasi : Jurnal Pendidikan Kimia dan Terapan, 2017
JURNAL SELULOSA, 2016
Jurnal Ilmiah Teknosains
2016
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 2019