Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, Didaktika: Jurnal Kependidikan
ini makalah tentang karakteristik perkembangan anak usia sekolah, kata dosen nya ada yang kurang lengkap, dibagian perkembangan fisik motorik. tinggal dilengkapin yak
Adi Husada Nursing Journal
The outbreak of the Covid-19 virus in Indonesia has prompted the government to issue policies that support the prevention of the spread of the Covid-19 virus. This policy affects all age groups including children because this situation requires children to play and learn from home. Limited space for interaction and exploration in children can affect children's development, especially in preschool-aged children who are experiencing rapid development. The purpose of this research is to identify the description of development of preschool children during the Covid-19 pandemic. The type of research used is a descriptive survey with a cross-sectional approach. The instrument used was a developmental pre-screening questionnaire (KPSP). This research involved a number of 159 preschool-aged children in the Srondol Wetan Public Health Center, Semarang City. The results showed that at most the development of children was normal in 108 (67.9%) children, doubtful in 39 (24.5%) children, and...
2013
Perkembangan moral berkaitan dengan aturan dan konvensi tentang apa yang harus dilakukan oleh manusia dalam interaksi dengan orang lain dan perkembangan moral memiliki dimensi intrapersonal yang mengatur aktivitas seseorang ketika ia tidak terlibat dalam interaksi sosial dan dimensi antarpribadi yang mengatur interaksi sosial dan lingkungan. Pada saat anak telah memasuki sekolah dasar, anak-anak serius mulai mengekspresikan ide lebih obyektif keadilan. Pemahaman ini melibatkan prinsip keadilan (equality), kinerja (prestasi), dan kebajikan (kebaikan). Keadilan berarti bahwa setiap orang harus diperlakukan sama. Prestasi berarti pahala ekstra untuk kerja keras, kinerja yang berbakat, atau perilaku yang terpuji. Kebajikan berarti memberikan pertimbangan khusus kepada mereka yang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu perkembangan moral anak-anak usia sekolah dasar harus diperhatikan bahwa dalam proses pembelajaran di pendidikan moral sekolah diberikan kepada sis...
Perkembangan Sosial Pada Anak Sekolah Dasar, 2020
Perkembangan sosial diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Perilaku sosial anak usia sekolah dasar diantaranya yaitu pembangkangan (negativisme), agresi (agression), berselisih/bertengkar (quarreling), menggoda (teasing), persaingan (Rivaly), kerja sama (cooperation), tingkah laku berkuasa (ascendant behavior), mementingkan diri sendiri (selffishness), dan simpati (Sympathy) Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak yaitu keluarga, kematangan, status sosial ekonomi, pendidikan, dan kapasitas mental, emosi, dan intelegensi serta lingkungan luar keluarga.
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Siswa kelas rendah dan tinggi merupakan siswa yang berada pada fase memulai proses pembelajaran formal. Pada fase ini sangat diperlukan pemahaman guru mengenai perkembangan kognitf siswa agar dapat mendesai pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa. Oleh sebab itu tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji perkembangan kognitif siswa kelas rendah sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain studi literatur. Penelitian ini mengkaji yang berhubungan dengan perkembangan kognitif siswa sekolah dasar. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dengan proses analisis data menggunakan sesi wawancara. Hasil temuan membuktikan bahwa setiap level kelas yang dialami oleh siswa mengalami perkembangan kognitif yang berbeda-bedaa. Pada siswa kelas 1 sudah mamasuki tingkat kognitf C1. Siswa kelas 2 memasuki tingkat kognitf C2 dan Siswa kelas 3 dan 6 memasuki tingkat kognitf C3. Oleh sebab itu guru diharapkan untuk dapat mendesain pem...
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Tulisan ini membahas serta menganalisis fase dan tugas-tugas perkembangan pada anak SD. Seperti yang kita ketahui, fase serta tugas perkembangan yang dimiliki oleh anak berbeda sesuai dengan kondisi perkembangan anak tersebut. Berdasarkan penelitan melalui kajian pustaka yang dilakukan, diperoleh hasil siswa sekolah dasar berada fase kanak-kanak akhir yang memiliki perkembangan dari segi fisik-motorik, kognisi, sosio-emosional, bahasa, dan moral keagamaan. Inilah yang menjadi sebuah alasan mengapa seorang pendidik atau calon pendidik perlu memikirkan fase pengembangan dan siswa sekolah dasar. Manfaat dari penelian ini adalah melalui pemahaman guru tentang tugas dan fase perkembangan siswa, dapat diantisipasi tentang berbagai upaya pengembangan, baik di sekolah rumah dan masyarakat, selain itu dengan mengetahui fase perkembangan siswa dapat menyesuaikan tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai siswa dengan fase perkembangannya.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati.
Ramadan Lubis, 2023
Early childhood education plays a crucial role in shaping the foundation of knowledge, skills, and character for children. One of the educational institutions contributing to the early stages of education is the Al-Ulum Private Elementary School (SDS Al-Ulum) in Medan, North Sumatra. This journal provides an overview of SDS Al-Ulum, encompassing the school's profile, facilities, teaching methods, and its contribution to early childhood education in the region. SDS Al-Ulum is a private educational institution that has been established since 2011. The school follows the 2013 Elementary School Curriculum and conducts classes in the morning for six days a week. SDS Al-Ulum has obtained a Level C accreditation, demonstrating their commitment to meeting adequate educational standards. In this journal, we provide a detailed explanation of various aspects related to SDS Al-Ulum, including the available facilities, recognition from educational authority, innovations in teaching methods, and the school's role in supporting the holistic development of students. All this information offers a comprehensive insight into SDS AlUlum's contribution to shaping the future of education for the younger generation in North Sumatra.
Public Health and Safety International Journal
Growth and development in children can be seen from several aspects, namely cognitive aspects, physical (motor) development aspects, language and communication development aspects, personal, social and emotional aspects. This study aims to describe the development of pre-school age children in Regular PAUD and analyze the factors that influence their development. This research is observational research. The variables in this study were fine motor development, gross motor development, personal social development, language development, age factor, parental education level, child's gender and weight. The research population was all PAUD children in the Surakarta City Region with a total sample of 97 children. The research instrument in this study was the DDST Sheet and a checklist for the identity of the respondents. The data analysis used was the frequency distribution test, the chi-square test and the Fishers exact test. The results of the identification of child development most...
JPUD - Jurnal Pendidikan Usia Dini, 2018
This study aims to know the students’ fundamental movement ability and to analyze those movements based on gender. It was conducted in SDN 1 Lemahabang Kulon, Cirebon Regency. The subject involved in this study was 24 students of the lower-primary levels in the school whose ages between 6-7 years old. Data collection method applied was the observation of the students’ fundamental movements. The assessment form on fundamental movement (Gallahue :1996) was used as the instrument of the study. The data was analyzed using a descriptive quantitative technique with a percentage. The finding shows that it was only 65.6 % students who properly mastered the fundamental movement of stability. Meanwhile, the fundamental movements of locomotor and manipulative were mastered only by 43 % and 41.7 %. Based on the gender analysis, the male students were better on fundamental movements than the female ones. To facilitate the future success of movement on students, it is suggested to have a directio...
Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal, 2023
Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
Perkembangan sosial dan pribadi masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan kepada kedua orang tua, yakni kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Masa kanak-kanak awal berlangsung dari umur 2 tahun sampai umur 6 tahun. Selama periode terjadi perkembangan sosial dan kepribadian yang sangat cepat dan perubahan yang signifikan. Masa ini disebut “usia kelompok” karena anak berminat akan kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola perilaku. Pada masa ini sebagian anak mengembangkan kode moral yang dipengaruhi oleh standar moral kelompoknya dan hati nurani yang membimbingnya sebagai pengganti pengawasan dari luar yang pada waktu anak masih kecil, sekalipun demikian pelanggaran rumah di sekolah dan di lingkungan. Perkembangan pribadi dan sosial pada masa kanak-kanak peran orang tua sangat penting sebagai pembimbing dan pengarah bagi anaknya. Pola asuh orang tua, teman sebaya, dan orang dewasa di lingkungan masyarakat sangat penting karena mempengaruhi baik buruknya kepribadian, sosial, moral, dan tingkah laku seorang anak.
Prilya Anchelita, 2023
Early childhood social-emotional development is the process of learning children in adjusting to understand the situation and feelings when children are more capable of controlling their feelings in accordance with their ability to identify and express their feelings which are obtained gradually and through a process of reinforcement and modeling. Early childhood socialemotional development is very sensitive for children to understand each other's feelings by interacting in everyday life. Therefore, it is necessary that the role of daily parenting in assisting children plays an important role so that this milestone in children's social-emotional development can be achieved.
Jurnal Keperawatan Silampari
This study aims to analyze how the impact of the COVID-19 pandemic situation on the development of elementary school-age children at SD Negeri 26 Pagar Alam City. The research design used is a qualitative research with a descriptive phenomenological approach, 15 informants were taken by Stratified Random Sampling based on inclusion criteria. The instrument used is an in-depth interview guide related to the aspects studied. The results of the study obtained 3 themes, 1) Aspects of Cognitive/Language Development of Children, 2) Aspects of Children's Motor Development, 3) Aspects of Children's Socio-Emotional Development. In conclusion, the impact of the COVID-19 Pandemic on Child Development has a bad impact because online learning creates a lack of stimulation that can improve children's language, motor and socio-emotional development. Keywords: COVID-19, Impact, Development
JIV, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativitas anak dan efektivitas berbagai model pembelajaran untuk anak usia dini dalam mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di Kota Serang, Banten. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan populasi penelitian adalah seluruh anak usia 5-6 tahun di Kota Serang, Banten. Sampel penelitian sebanyak 120 anak dari 30 Lembaga PAUD, yang terdiri dari dua kelompok, yaitu 60 anak dari PAUD dengan model pembelajaran berpusat pada guru dan 60 anak dari PAUD dengan model pembelajaran berbasis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kreativitas anak usia 5-6 tahun di Kota Serang dikategorikan tinggi dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan kreativitas anak usia 5-6 tahun pada model pembelajaran berbasis siswa dengan model pembelajaran berpusat pada guru. Namun tingkat kreativitas anak dengan model pembelajaran berbasis siswa lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran berpusat pada guru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis siswa (sentra, area, kelompok, atau sudut) lebih efektif dalam mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun. Rekomendasi bagi lembaga, masyarakat, stakeholders, dan peneliti selanjutnya dibahas dalam artikel. Kata-kata kunci: kreativitas anak usia 5-6 tahun, model pembelajaran student centre dan teacher centre
PERKEMBANGAN JIWA BERAGAMA ANAK USIA 4-6 TAHUN, 2023
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui perkembangan Jiwa Keberagamaan Anak usia 5 tahun di dalam proyek mini riset. Metode yang digunakan dalam
Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembanmgan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan yang lain, dan ini terjadi pada diri seseorang secara terus-menerus sepanjang hayatnya. Perkembangan meliputi perkembangan fisik dan non fisik. Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Dalam perjalanan hidupnya menjadi dewasa, perkembangan ruhani tidak lepas dari pengaruh keturunan dan pengaruh dunia lingkungan tempat seseorang hidup dan dibesarkan.[1] Setiap fenomena/gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerja sama dan pengaruh timbal balik antara potensi alitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan, jelasnya perkembangan merupakan produk dari : 1) pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik, 2) pematangan fungsi-fungsi psikis, 3) usaha belajar oleh anak, dalam mencoba segenap potensialitas rohani dan jasmaniah. Perkembangan itu bukan proses yang selalu digerakkan oleh faktor atau pengaruh dari luar (di luar individu anak). Akan tetapi setiap gejala perkembangan dikendalikan dan diberi corak tertentu oleh pembawaan bakat dan kemauan anak. Jiwa anak yang dinamis memberikan kekuatan atau daya dan corak tertentu. Pada segala tingkah lakunya, dan mendorong fase-fase perkembangan. Juga ada impuls bawaan yang menghidupkan setiap mekanisme proses jasmaniah rohaniah untuk terus berfungsi. Berdasarkan hal di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas tentang teori dan aspek-aspek perkembangan anak.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.