Conference Presentations by Aulia Rahmawati

Abstraksi Sejak era kebangkitan industri televisi swasta pada tahun 80-an dan kebangkitan film na... more Abstraksi Sejak era kebangkitan industri televisi swasta pada tahun 80-an dan kebangkitan film nasional pada akhir tahun 1990 film, puluhan film dan tayangan televisi yang memiliki tema 'identitas kebangsaan' diproduksi yang biasanya diputer menjelang peringatan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus. Identitas nasional ditafsirkan sebagai suatu cita-cita politik untuk mempersatukan unsur-unsur tradisi dan inovasi serta keragaman etnis, agama, budaya, dan kelas sosial ke dalam suatu 'botol baru' yang bernama negara-bangsa. Dari berbagai film-film yang diproduksi selama tiga tahun terakhir, peneliti memutuskan akan menganalisis bagaimana identitas nasional direpresentasikan melalui film Merah Putih (2009), Tanah Air Beta (2010), Garuda di Dadaku (2009) dan Tanda Tanya (2011). Sedangkan dua acara televisi yang sekarang masing mengudara, yaitu Ethnic Runaway (TransTV) dan Si Bolang (Trans7) .Pemilihan empat film berdasarkan pemikiran awal bahwa keempat film ini memiliki range atau segmen penonton yang berbeda-beda mulai remaja-dewasa, anak-anak-remaja, dan segmen anak-anak. Sejalan dengan segmen yang disasar untuk film, tayangan televisi yang digunakan dalam objek penelitian ini juga berdasarkan pemilihan segmen ana-anak – remaja dan remaja –dewasa. Unit analisis dalam penelitian ini adalah elemen-elemen naratif dari sebuah film dan televisi (plot, tokoh, ruang, waktu, struktur naratif). Melalui hasil analisis dan interpretasi data, didapatkan bentuk-bentuk representasi identitas nasional diantara film – film dan tayangan televisi tersebut yang paling tidak memiliki beberapa persamaan. Persamaan pertama yaitu nilai-nilai nasionalisme, yaitu civil-political nationalism, yaitu suatu konsepsi yang memandang bangsa sebagai komunitas politik dari kehendak bersama (political community of will) yang dibangun atas keputusan rasional yang dibuat oleh warga negara yang sederajat dalam dasar kesamaan kehendak dan tumpah darah. Persamaan kedua, adanya penonjolan pandangan-pandangan yang multikultural. Multikulturalisme merupakan pandangan politik tentang pentingnya membentuk sebuah (elite settlement) yaitu mencari titik-titik temu dari kebangsaan yang majemuk dan plural. Dan aspek yang tampak selanjutnya adalah pada patriotisme progresif, yang mewujud pada kemandirian bangsa yang berakar pada kemajuan bangsa dan kemaslahatan. Tokoh-tokoh dalam film ini digambarkan sebagai patriot, yaitu orang-orang yang berjuang demi kemajuan dan kemaslahatan bangsa baik kedalam (mengatasi segala sekat dan perbedaan , maupun keluar untuk mengatasi tantangan jaman dan globalisasi).
Papers by Aulia Rahmawati

grdiff niversity I slamic women's mgzines in sndonesi strted to grow in the PI st enturyD when xo... more grdiff niversity I slamic women's mgzines in sndonesi strted to grow in the PI st enturyD when xoor mgzine ws pulished in PHHQD whih ws followed y other sslmi mgE zinesF he ontents re reltively similr to other women9s mgzines nd re predominntly out fshion nd euty tipsD helth nd wellEeingD nd sex nd mrrigeF yne element tht differentites these mgzines from minstrem women9s mgzines is how they generte sslmi ideology nd onventionsF sslmi women9s mgzines present wuslim models on their front oversD nd feture sslmi fshionD rtiles foused on women9s everydy livesD nd how to live the sslmi wy of lifeF st is interesting to explore the wys in whih sslmi femininity is eing onstruted nd how it is eing generted to defy nd trnsgress from the dominnt estern medi stereotypes of wuslim womenF sn order to exmine thisD textul nlysis is employed for one of xoor 9s over editions @pigure IAD long with n inEdepth interview with the editorEinEhief of xoorD tetti usil rdiF Size Zero and Beyond: Women's Magazines and the Discourse of Femininity pemininity n e desried s the ehviourD personlityD pperneD or speifi hrteristis tht re sried to women ulturllyF oung womn or girlsD from the strtD re internlised y feminine hrteristisD suh s pssivityD sumissiveE nessD nd dependeneF9 1 st is importnt to highlight the word ulture9D s feminine idels differ from one ulture to notherF roweverD despite mny feminists ritiising the ideology of femininityD not mny of them tully elorte on how femininity is onstruted within different ultures nd geogrphil ontextsF 2 fetty priednD in her nonil text he peminine wystiqueD highlighted the roles of populr mediums"espeilly women9s mgzines nd dvertising"in reting presE sure for women to projet themselves s hppy nd fulfilled housewivesF 3 priednD former mgzine editorD rgued tht women9s mgzines re pivotl in onstruting * euli imoyono is urrently undertking hh in the hool of tournlismD wedi nd gulturl tudies t grdiff niversityF he is funded y the winistry of idutionD epuli of sndonesiF imilX wimoyonordrdiffFFukF 1 tonne rollowsD peminismD pemininity nd opulr gulture @wnhesterX wnhester niversity ressD PHHHAD IHF 2 rollowsD peminismD IUF 3 fetty priednD he peminine wystique @vondonX itor qollnzD IWUIAD IHF IH
Uploads
Conference Presentations by Aulia Rahmawati
Papers by Aulia Rahmawati